Menurut catatan pasal ini,Yohanes Pembaptis memulai pelayanannya pada tahun ke-15 dari pemerintahan KaisarTiberius.[3] Berdasarkan catatan sejarah Romawi, Kaisar Tiberius mulai memerintah pada tanggal 18 September 14 M, sehingga tahun ke-15 pemerintahannya jatuh pada sekitar tahun29 M.
Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, (TB)[3]
"KaisarTiberius": memerintah dari tanggal 18 September 14 M sampai dengan tanggal 16 Maret37 M. Ia menjadi kaisar menggantikanAugustus yang meninggal pada tanggal 19 Agustus 14 M.
"Tahun kelima belas" pemerintahannya (hēgemonias) menurut penanggalan Helenistik Romawi (= tahun 340 Era Seleucid) dihitung dari musim gugur tahun 28 sampai tahun 29 M.[4]
"menjadi wali negeri": diterjemahkan dari katahēgemoneuontos yang berarti "memerintah; atau menjadi pemerintah" (di sini tidak disebutkan gelar jabatannya)
Pada waktuHanas danKayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.[7]
Hanas (bahasa Inggris:Annas atau menurutYosefus: "Ananus") ditunjuk menjadi Imam Besar olehKirenius (Quirinius) pada tahun 6 M, tetapi dicopot dari jabatannya oleh Valerius Gratus, sekitar tahun 15 M. Sepintas tampak aneh Injil Lukas mencatat dua imam besar. Namun, catatan ini sangat akurat, karena meskipun tidak berjabatan Imam Besar, pengaruhHanas tetap kuat di dalamSanhedrin. Dari keluarga Hanas, lima putra, satu cucu laki-laki dan seorang menantu laki-laki (Kayafas) menjabat sebagai Imam Besar secara bergantian sejak ia dicopot. Kayafas secara resmi menjabat sebagai Imam Besar dari tahun 18 sampai 36 M, tetapi secara faktual Hanas masih diakui sebagai Imam Besar pada masa itu.[8][9]
Seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.5Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,6dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan." (TB)[10]
Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! (TB)[12]
"Buah-buah yang sesuai dengan pertobatan": Pertobatan yang sejati akan diikuti buah kebenaran (bd.Mat 23:23; Luk 3:10–14; Kis 26:20). Iman yang sungguh-sungguh menyelamatkan dan pertobatan harus nyata dalam kehidupan yang meninggalkan dosa dan menghasilkan buah kesalehan (lihat Yoh 15:16). Orang yang mengaku percaya kepada Kristus dan menjadi anak Tuhan, namun kehidupannya tidak menghasilkan buah yang baik adalah seperti pohon yang akan ditebang dan dicampakkan ke dalam api (Mat 3:8–10,12).[13]
Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. (TB)[14]
"Membaptis kamu dengan Roh Kudus":Perihal Kristus membaptiskan para pengikut-Nya dengan (atau di dalam) Roh Kudus (bandingkanMatius 3:11) merupakan tanda yang baru untuk mengenali umat Allah.
2) Pelayanan Kristus untuk membaptis dalam Roh Kudus merupakan suatu pelayanan yang berlangsung terus sepanjang zaman sekarang ini. Hal ini dijelaskan oleh teks Yunani dariYohanes 1:33 ("Dia yang akan membaptis dengan Roh Kudus"); ungkapan ini memakai kata kerja "bentuk sedang berlangsung" (ho baptizon), artinya "Dia yang akan terus-menerus membaptis". Oleh sebab itu, ayat-ayat dalam Lukas dan Yohanes tidak hanya menunjuk kepada pencurahan Roh Kudus yang pertama pada hari Pentakosta, tetapi juga kepada peran penting dan pelayanan Yesus selaku pembaptis dalam Roh Kudus sepanjang zaman ini. "Bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh" (Kisah 2:39).[13]
Yesus, yang sejak awal telah dikandung dan didiami oleh Roh Kudus (Lukas 1:35), sekarang secara pribadi diurapi dan diberi kuasa oleh Roh Kudus bagi pelayanan-Nya.[13]
Frasa "Menurut anggapan orang, Ia adalah anakYusuf, anak Eli" juga dapat diartikan dengan "tanda kurung" sebagai "Ia adalah putra (menurut anggapan orang, Yusuf) Eli."[18] Dalam penafsiran ini, Yesus adalah keturunan Eli, karena Eli adalah kakek dari pihak ibu, sehingga merupakan leluhur laki-laki terdekat.[19] Dengan demikian, "Yusuf anak Eli" bermakna "menantu laki-laki",[20] kemungkinan anak waris Eli melalui putri tunggalnya, Maria.[21] Contoh dariPerjanjian Lama penggunaan istilah demikian adalah pada Yair, yang disebut "Yair putra Manasye"[22] tetapi sebenarnya adalah putra dari cucu perempuan Manasye.[23] Bagi orang Kristen, hal ini merupakan pernyataan kelahiran Yesus Kristus dari seorang perawan, dengan catatan silsilah dari pihak ibu, meskipun tidak lazim dalam tradisi patrilinear (garis keturunan ayah).
Sejumlah pakar berpendapat bahwa jika Eli hanya mempunyai anak(-anak) perempuan, sesuai hukum Taurat (Kitab Bilangan pasal 27, yaituBilangan 27:1–11), hak warisnya jatuh ke tangan anak perempuannya dan suaminya yang harus sesuku (Kitab Bilangan pasal 36), seperti anak-anak perempuanZelafehad.
MenurutR. A. Torrey, Maria tidak disebutkan namanya secara langsung karena menurut adat Yahudi kuno, nama seorang perempuan tidak diperbolehkan dimasukkan ke dalam daftar silsilah, melainkan nama suaminya yang dimasukkan sebagai "putra" dari mertua laki-lakinya, yaitu ayah perempuan tersebut.[24]
Lightfoot[20] melihat adanya pemastian sebuah catatan dalam Talmud mengatakan bahwa Eli adalah ayahMaria, jadi ayah mertuaYusuf.[25] meskipun teks itu masih diperdebatkan.[26] Tradisi Patristik secara konsisten menyebut ayah Maria bernama "Joachim". Ini dapat dijelaskan bahwaEli merupakan kependekanEliakim,[19] yang dalamPerjanjian Lama merupakan nama lain dari rajaYoyakim,[27] dan kemudian menjadi "Joachim".
Jadi dari silsilah ini Eli juga merupakan keturunanDaud melalui putra Daud yang bernamaNatan. Jadi, Yusuf dan Maria keduanya keturunan rajaDaud darisuku Yehuda. Dengan demikian,YesusKristus, anak mereka berdua ("menurut anggapan orang"), berhak mendapatkan hak waris darisuku Yehuda melaluiYakub:[28]
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia* datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. -Kejadian 49:10
"Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunanDaud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunanNatan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;"[30]
Which was [the son] of Aminadab, which was [the son] of Aram, which was [the son] of Esrom, which was [the son] of Phares, which was [the son] of Juda,[31]
Pada umumnya naskah kuno memuat "anak Aminadab, anak Aram" ("Aram" adalah ejaan bahasa Yunani untuk nama IbraniRam), tetapi beberapa dekade lalu ditemukan beberapa naskah kuno yang memuat "anak Aminadab, anak Arni" atau "anak Aminadab, anak Admin" sehinggaUBS menyimpulkan bahwa kemungkinan naskah aslinya berbunyi "anak Aminadab, anak Admin, anak Arni". Kesimpulan ini sekarang digugat karena ternyata tidak ada naskah kuno yang tepat berbunyi demikian, juga hanya sedikit sekali naskah yang memberi kesaksian sepotong-sepotong seperti itu dan naskah-naskah tersebut pun banyak memuat kesalahan lain. Alkitab bahasa InggrisVersi Raja James yang dianggap berotoritas memuat "son of Amminadab, which was the son of Aram".[32]
^Willi Marxsen.Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
^John Drane.Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
^Ramsay, William Mitchell,The Bearing of Recent Discovery on the Trustworthiness of the New Testament. 2nd ed. London: Hodder and Stoughton, 1915, halaman 297-300.
^Lysanias - Biblical Training. Diakses 20 April 2018.
^Nolland, John (2005),The Gospel of Matthew: a commentary on the Greek text, Grand Rapids: W. B. Eerdmans, hlm. 70,ISBN978-0-8028-2389-2, menganggap harmonisasi ini "paling menarik".