| Kratom | |
|---|---|
| Mitragyna speciosa | |
| Status konservasi | |
| Risiko rendah | |
| IUCN | 192376330 |
| Taksonomi | |
| Kerajaan | Plantae |
| Ordo | Gentianales |
| Famili | Rubiaceae |
| Genus | Mitragyna |
| Spesies | Mitragyna speciosa Haviland |
| Tata nama | |
| Sinonim takson |
|
Kratom atau juga dikenal dengan namaBiek atauKetum adalah sejenis tumbuhan dari famili Rubiaceae yang banyak terdapat diAfrika, di bagian utara dan tengahSemenanjung Malaysia serta di selatanThailand. Di Thailand, tumbuhan ini disebut Kakuam, Ithang atau Thom.Kratom mempunyai zat opioid dan berakibat seperti obat perangsang.[2][3]
Pada tahun 2013. kratom telah dipelajari dalam sel dan hewan, tetapi tidak ada uji klinis yang dilakukan di Amerika Serikat.[4] Amerika Serikat Drug Enforcement Administration (DEA) menyatakan pada tahun 2013 bahwa kratom tidak memiliki penggunaan medis yang sah,[5] dan pada tahun 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyatakan bahwa tidak ada bukti bahwa kratom aman atau efektif untuk pengobatan penyakit apa pun, dan tidak ada penggunaan klinis yang disetujui untuk kratom.[6]
Dalam budaya di mana tanaman ini tumbuh, kratom telah digunakan dalam pengobatan tradisional. Daunnya dikunyah untuk meredakan nyeri muskuloskeletal dan meningkatkan energi, nafsu makan, dan hasrat seksual dengan cara yang mirip dengan khatu dan koka.[7] Daun atau ekstrak darinya digunakan untuk penyembuhan luka dan sebagai obat bius lokal. Ekstrak dan daunnya telah digunakan untuk mengobati batuk, diare dan infeksi usus.[8] Mereka juga digunakan di Thailand sebagai agen cacing usus.
Kratom dapat digunakan untuk tujuan rekreasi.[9] Dalam dosis rendah, kratom menghasilkan efek euforia yang sebanding dengan koka.[10] Pada dosis yang lebih tinggi, kratom menyebabkan efek seperti opioid. Aksi biasanya dimulai dalam waktu lima hingga sepuluh menit dan berlangsung dari dua hingga lima jam. Beberapa laporan anekdot menggambarkan peningkatan kinerja, kewaspadaan, banyak bicara, keramahan, peningkatan hasrat seksual, suasana hati yang positif, dan euforia setelah penggunaan kratom.
Menurut US DEA dan survei tahun 2020, kratom digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, kecemasan, depresi atau penghentian opioid.
Di Thailand, sebuah survei tahun 2007 menunjukkan bahwa tingkat konsumsi kratom seumur hidup, setahun terakhir, dan 30 hari terakhir masing-masing adalah 232%, 0,81%, dan 0,57%, di antara responden berusia 12-65 tahun.[11]