Keluaran 19 | |
---|---|
![]() Gambar sebuahgulungan Taurat modern, terbuka pada halaman yang memuat "Kidung Laut" (Keluaran 15:1-19) jelas dengan penataan khusus.Teacher's Edition: The Holy Bible. New York: Henry Frowde, Publisher to the University of Oxford, 1896. | |
Kitab | Kitab Keluaran |
Kategori | Taurat |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 2 |
pasal 20 → |
Keluaran 19 (disingkatKel 19) adalah bagian dariKitab Keluaran dalamAlkitab Ibrani danPerjanjian Lama diAlkitabKristen. Termasuk dalam kumpulan kitabTaurat yang disusun olehMusa.[1][2]
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Referensi silang:Yesaya 40:31
Sebagaimana halnya induk rajawali menangkap anak-anaknya dengan sayapnya agar tidak terjatuh ketika belajar terbang, demikian pula Allah memperhatikan Israel dan menuntun mereka bukan saja ke Sinai, tetapi juga kepada diri-Nya sendiri (bandingkanUlangan 32:11; Yesaya 43:1–4). Ungkapan ini menunjukkan kasih Allah bagi Israel dan berlaku sebagai dasar dari ketaatan dan kewajiban perjanjian mereka kepada-Nya (lihatKeluaran 19:5).[8]
Terjemahan lain (dari versi Inggris NIV) adalah "sungguh-sungguh menaati Aku". Kesinambungan pemilihan Israel sebagai umat Allah tergantung pada ketaatan mereka kepada-Nya sebagai Tuhan; hal ini ditunjukkan oleh susunan "jika ... maka" dalam ayat ini. Allah mengharapkan agar ketaatan ini, yang begitu penting dalam mewujudkan maksud-maksud-Nya kelak bagi mereka (Keluaran 19:5–6), akan terbit dari hati yang bersyukur yang menanggapi kasih dan perhatian-Nya yang secara khusus ditunjukkan dalamkelepasan mereka dari Mesir (lihatKeluaran 19:4 sebelumnya; jugaUlangan 6:5). Demikian pula, prinsip ketaatan adalah unsur penting dalam hubungan kita dengan Kristus di bawah perjanjian baru (lihatYohanes 8:31; 14:21; Roma 4:12; Ibrani 3:7–19).[8]
Israel harus menjadi harta kesayangan Allah (bandingkanUlangan 4:10; Amos 3:2; Amos 9:7). Sekalipun semua bangsa harus memberi pertanggungjawaban kepada Allah karena Dia adalah Pencipta mereka, Israel harus memiliki hubungan yang unik dengan Allah karena Dia adalah Penebus mereka. Maksud bagi Israel ini melambangkan maksud Allah bagi gereja (1Kor 3:16; Tit 2:14; 1Pet 2:5,9).[8]
Sebagai bagian dari maksud Allah bagi Israel ketikamengeluarkan mereka dari Mesir, mereka harus menjadi "kerajaan imam" (yaitu, dipisahkan dan dikhususkan untuk pelayanan Allah) dan suatu "bangsa yang kudus." Demikian pula, orang percaya di bawah perjanjian yang baru harus menjadi kerajaan imam (1 Petrus 2:5–9; Wahyu 1:6; 5:10; 20:6) dan bangsa yang kudus, yaitu bangsa yang terpisah dari cara-cara fasik dunia ini sambil berjalan di jalan kebenaran dan kehendak kudus Allah (lihatKisah Para Rasul 9:13 mengenai arti "orang kudus").[8]
Referensi silang:Keluaran 24:3