Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Kejadian 3

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dariKejadian 3:15)
Kejadian 3
Adam,Hawa, danular (berkepala wanita) pada pintu masuk gerejaNotre Dame de Paris
KitabKitab Kejadian
KategoriTaurat
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
1

Kejadian 3 (disingkatKej 3) adalahpasalketigaKitab Kejadian dalamAlkitab Ibrani danPerjanjian Lama diAlkitabKristen. Termasuk dalam kumpulan kitabTaurat yang disusun olehMusa.[1][2]

Teks

[sunting |sunting sumber]
  • Sumber utama Kitab Kejadian:Masoretik (abad ke-10 M),Septuaginta (abad ke-3 SM) danNaskah Laut Mati (abad ke-2 SM).
  • Pasal ini terdiri dari 24 ayat.
  • Berisi kisah jatuhnya manusia ke dalam dosa. Di dalam episode ini ular (=Iblis) menyerang Allah melalui ciptaan-Nya. Dia menyatakan bahwa apa yang dikatakan Allah kepada Adam tidak benar (Kejadian 3:3–4); akhirnya dia menyebabkan Allah mengutuk ciptaan-Nya termasuk umat manusia yang diciptakan menurut gambar-Nya itu (Kejadian 3:16–19). "Ular" kemudian disebut sebagai Iblis (bandingkanWahyu 12:9; Wahyu 20:2). Iblis jelas menguasai ular dan memakainya sebagai sarana dalam mengadakan pencobaan (bandingkan2 Korintus 11:3,14; Wahyu 20:2; lihatMatius 4:10 mengenai Iblis).[3]

Struktur

[sunting |sunting sumber]

Ayat 1

[sunting |sunting sumber]
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"[4]

"Ular" ini kemudian dikenal sebagai "Iblis". Nama "iblis" tidak disebutkan dalam ayat ini, melainkan dijelaskan dalamKitab Wahyupasal 12:9:

Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebutIblis atauSatan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.[5]

Ayat 2-3

[sunting |sunting sumber]
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,3tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."[6]

DalamAlkitab tidak dicatat apakah Allah memberikan perintah ini secara langsung kepadaHawa. Yang dicatat adalah perintah ini diberikan Allah kepadaAdam sebelum Hawa dijadikan (Kejadian 2:16–17). Bahwa Hawa hanya mendengar perintah ini dari Adam, bukan dari Allah sendiri, memberikan alasan mengapa:

  • Hawa menambahkan kata-kata "jangan ...raba buah itu" yang tidak terdapat dalam perintah aslinya.
  • Iblis tidak menjatuhkan manusia dengan mencobai Adam secara langsung, melainkan melalui Hawa.[7]

Ayat 5

[sunting |sunting sumber]
[Ular itu berkata: ...]"Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."[8]

Iblis, sejak semula, menggoda manusia agar percaya bahwa mereka bisa menjadi seperti Allah dan menentukan sendiri apa yang baik dan apa pula yang jahat.

  • 1) Umat manusia, dalam usaha untuk menjadi "seperti Allah," tidak lagi bergantung pada Allah Yang Mahakuasa dan dengan demikian menjadi allah palsu (lihatKejadian 3:22; Yohanes 10:34). Manusia kini berusaha memperoleh pengetahuan moral dan pemahaman etis dengan memakai akalnya sendiri serta ingin dimerdekakan dari firman Allah. Sekalipun demikian, hanya Allah berhak untuk menentukan mana yang baik dan mana yang jahat.
  • 2) Alkitab menyatakan bahwa semua yang berusaha menjadi Allah "akan lenyap dari bumi dan dari kolong langit ini" (Yeremia 10:10–11). Hal ini juga akan menjadi nasib antikristus yang akan menyatakan diri "sebagai Allah" (2 Tesalonika 2:4).[3]

Ayat 6

[sunting |sunting sumber]
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.[9]
  • "Perempuan itu melihat, ... menarik hati ... lalu ia mengambil"

Godaan atau pencobaan untuk berbuat dosa sering dimulai dari "mata" dan kemudian menimbulkan rasa "menarik hati" dan akhirnya menghasilkan perbuatan dosa ("mengambil buah larangan").YesusKristus mengalami pencobaan yang serupa, hanya Ia tidak berbuat dosa (lihatMatius 4:1-11).[3]

  • "Diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia ... suaminyapun memakannya"

Ketika Hawa memakan buah itu, Adam berada bersama-sama dengan Hawa tetapi tidak langsung memakan buah itu. Ditulis dalam1 Timotius 2:14 bahwa:

Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.[10]

Ketika Adam memakan buah itu, ia tidak berada di bawah godaan Iblis, melainkan ia melakukan dengan kesadaran penuh bahwa ia melakukan perbuatan dosa.[7] Cinta Adam terhadap Hawa, yang sudah menjadi "satu daging" (Kejadian 2:24) dengannya, membuatnya memilih "kematian" bersama dengan pasangan hidupnya, daripada melihat istrinya itu mati sendirian.[7] Namun, dengan bernasib sama dengan Hawa, Adam justru memberikan kesempatan bagi Hawa dan umat manusia untuk diselamatkan, karena tertulis dalam1 Timotius 2:15:

Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak[11]

Hawa dapat melahirkan anak dan menghasilkan keturunan yang akan meremukkan Iblis (ayat 15), hanya dimungkinkan karena Adam mengasihi Hawa dan tetap menjadi suaminya, serta leluhur bagi keturunan perempuan itu. Pernyataan ini merujuk kepada kedatangan Juruselamat dunia,YesusKristus,yang dilahirkan oleh seorang perempuan (Maria), yang merupakan keturunan dariAdam danHawa (lihatLukas 3,silsilah Yesus).[7]

Perbuatan Adam yang dengan kesadaran penuh untuk "mati" bersama pasangan hidupnya, daripada melihatHawa mati sendirian, itu melambangkanYesusKristus yang rela menjadi manusia demi menyelamatkan "mempelai perempuan"-Nya, yaitu orang-orang percaya atau "gereja-Nya", denganmati disalibkan sebagai penebusan dosa manusia.[7] Bahwa Adam dalam aspek tertentu merupakan gambaran Kristus yang datang kemudian setelahnya tertulis dalamSurat Roma pasal 5:14.[12]

  • "Suaminyapun memakannya"

Ketika Adam dan Hawa berdosa, kematian moral dan rohani langsung terjadi (bandingkanKejadian 2:17), sedangkan kematian jasmani baru dialami kemudian (Kejadian 5:5).

    • 1) Allah telah berfirman, "pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati" (Kejadian 2:17). Jadi, ketika berbuat dosa, mereka langsung mati secara rohani dan moral (bandingkanYohanes 17:3). Kematian moral merupakan kematian hidup Allah di dalam diri mereka dan tabiat mereka menjadi penuh dosa; kematian rohani berarti bahwa hubungan mereka dengan Allah sebelumnya sudah hancur. Sejak dosa Adam dan Hawa, semua orang yang lahir memasuki dunia dengan tabiat yang berdosa (Roma 8:5–8). Pencemaran tabiat manusia meliputi keinginan bawaan untuk mengikuti kemauannya sendiri tanpa memperhatikan Allah atau sesama, dan pencemaran ini diteruskan kepada semua orang (Kejadian 5:3; Kejadian 6:5; 8:21; Efesus 2:3; lihatRoma 3:10–18).
    • 2) Akan tetapi, perhatikan bahwa tidak pernah Alkitab mengajar bahwa semua orang berdosa ketika Adam berbuat dosa atau bahwa kesalahan Adam diperhitungkan kepada seluruh umat manusia (lihatRoma 5:12). Yang diajarkan Alkitab ialah bahwa Adam memperkenalkan hukum dosa dan maut kepada seluruh umat manusia (bandingkanRoma 5:12; 8:2; 1 Korintus 15:21–22).[3]

Ayat 7

[sunting |sunting sumber]
Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.[13]

Ketika Adam dan Hawa hidup dalam ketidaksalahan moral (yaitu, sebelum kejatuhan), ketelanjangan tidak salah dan tidak membangkitkan perasaan malu (Kejadian 2:25). Akan tetapi, setelah mereka berbuat dosa, kesadaran akan ketelanjangan menjadi terkait dengan keadaan manusia yang terjatuh dan bejat. Karena ketelanjangan membawa kejahatan di dalam dunia, maka Allah sendiri membuatkan pakaian yang dikenakan pada Adam dan Hawa (Kejadian 3:21), dan kini Dia memerintahkan agar semua orang berpakaian dengan sopan (lihat1 Timotius 2:9).[3]

Ayat 15

[sunting |sunting sumber]

Terjemahan Baru

[Berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu:] "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antaraketurunanmu danketurunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."[14]

Ayat 15 bahasa Ibrani

[sunting |sunting sumber]

Teks Masoret (dibaca dari kanan ke kiri)

ואיבה ׀ אשית בינך ובין האשה ובין זרעך ובין זרעה הוא ישופך ראש ואתה תשופנו עקב׃ ס

Transliterasi Ibrani

wə·’êi·ḇāh a·syit be·ne·kha u·ben ha·'i·syah u·benzar·'a·kha u·benzar·'ah hu ye·shu·fe·kha ros we·'a·tah te·shu·fe·nu a·qeb. (s)

Ayat 15 catatan

[sunting |sunting sumber]

Ilustrasi

[sunting |sunting sumber]
  • Ular membujuk perempuan itu untuk memakan buah terlarang.
    Ular membujuk perempuan itu untuk memakan buah terlarang.
  • Perempuan itu mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
    Perempuan itu mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
  • Tiba-tiba mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
    Tiba-tiba mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
  • Allah menghalau manusia dan istrinya ke luar dari taman Eden dan ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
    Allah menghalau manusia dan istrinya ke luar dari taman Eden dan ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008.ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983.ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^abcdeThe Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  4. ^Kejadian 3:1
  5. ^Wahyu 12:9
  6. ^Kejadian 3:2–3
  7. ^abcdeM.R. DeHaan. Portraits of Christ in Genesis. Zondervan. 1966.
  8. ^Kejadian 3:5
  9. ^Kejadian 3:6
  10. ^1 Timotius 2:14
  11. ^1 Timotius 2:15
  12. ^Roma 5:14
  13. ^Kejadian 3:7
  14. ^Kejadian 3:15
  15. ^The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]

Kitab Kejadian • בראשית(Bereišyit)
Alkitab
Pasal
Kejadian 1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738394041424344454647484950
Ayat
Istilah
Tokoh
Tempat
Sumber
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kejadian_3&oldid=16977780#Ayat_15"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp