Kejadian 1:1-4 (Biblia Hebraica (edisi) Kittel (BHK) 1909). Dimulai dari huruftaw pada ayat 1 dan tiga huruf berikutnya yang masing-masing berjarak 50 huruf membentuk kataתורה (torah; "Taurat"). Gejala ini digolongkan sebagaikode Alkitab.
Dalam bagian yang bermula padaKejadian 1:1 dan berakhir padaKejadian 2:4a itu Sang Pencipta selalu disebut dengan nama "Allah" (bahasa Ibrani:אלהים,’ĕ·lō·hîm).
Berfirmanlah Allah: ”Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.” Dan jadilah demikian. (TB)[11]
Berfirmanlah Allah, "Hendaklah air yang di bawah langit terkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Maka jadilah demikian. (TB2)
Berfirmanlah Allah: ”Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian. (TB)[13]
Berfirmanlah Allah, "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda: tumbuhan yang menghasilkan biji, dan berbagai jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah berbiji di bumi." Maka jadilah demikian. (TB2)
Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. (TB)[14]
Tanah pun mengeluarkan tunas-tunas muda: berbagai jenis tumbuhan yang menghasilkan biji dan berbagai jenis pohon yang menghasilkan buah berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. (TB2)
Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. (TB)[18]
Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar: penerang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam. Ia juga menjadikan juga bintang-bintang. (TB2)
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." (TB)[22]
Berfirmanlah Allah, "Hendaklah berkeriapan dalam air makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." (TB2)
"berkeriapan" diterjemahkan daribahasa Ibrani:יִשְׁרְצ֣וּ,yish-rə-tsū yang mempunyai akar kata kerja "שָׁרַץ", "sha-ra-ts", yang mengandung makna: "keriap",[23] yaitu berkeliaran dalam jumlah banyak sampai memenuhi ruang yang ditempati (bahasa Inggris:swarm).[24]
"makhluk", di sini adalah "yang berkeriapan dalam air", diterjemahkan daribahasa Ibrani:שֶׁ֖רֶץ,sherets, dibentuk dari akar kata kerja "שָׁרַץ", "sha-ra-ts", "keriap".[24]
(yang) "hidup" diterjemahkan dari dua katabahasa Ibrani:נפש חיה,ne-p̄esh ("nafas", "bernafaskan")kha-yāh; ("hayat", "hidup", "kehidupan").[24]
"burung" diterjemahkan daribahasa Ibrani:עוף,‘ō-wp̄, dari akar kata kerja "עוּף", "uwp atauuwf", "melambai-lambai" atau "mengepak-epak" (bahasa Inggris:brandish).[24] Jadi sebenarnya mencakup semua makhluk yang dapat terbang dengan mengepak-epakkan sayapnya.
"beterbangan" diterjemahkan daribahasa Ibrani:עוף,‘ō-wp̄, dari akar kata kerja "עוּף", "uwp atauuwf", "melambai-lambai" atau "mengepak-epak" (bahasa Inggris:brandish).[24]
Pada ayat ini diberi definisi dari dua jenis makhluk yaitu yang dapat "berkeriapan" di air, dan yang dapat "beterbangan" di cakrawala. Masing-masing jenis makhluk dinamai dari bentukan kata kerjanya. Dengan demikian, makhluk yang berkeriapan di air tidak terbatas pada "ikan" saja dan makhluk yang "beterbangan" di cakrawala tidak terbatas pada "burung" saja. Kata benda jamak untuk "makhluk yang berkeriapan" yaitu "sheretzim", dipakai pada bagianAlkitab lain untuk mencakup makhluk air kecil yang berkaki pendek atau tanpa kaki, jadi rupanya termasuk pula "semua jenis makhluk hidup yang menghuni baik daratan atau perairan yangoviparous (berbiak melalui telur) dan luar biasa tingkat berbiaknya (fecundity)" (menurut Bush). Dengan demikian dapat dipahami bahwa penciptaan pada hari kelima ini termasuk penciptaanserangga (Imamat 11:20–23 didefinisikan sebagai "sheretzim yang beterbangan"), hewan-hewan laut (sheretzim air,Imamat 11:9, 10), dan jenis hewan melata/reptil maupun saurian di laut dan di darat (sheretzim darat,Imamat 11:41, 42).[25]
Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. (TB)[26]
Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. (TB2)
Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: ”Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.” (TB)[27]
Allah memberkati semua itu, firman-Nya, "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air di laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak." (TB2)
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. (TB)[29]
Berfirmanlah Allah, "Hendaklah tanah mengeluarkan berbagai jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Maka jadilah demikian. (TB2)
"ternak" diterjemahkan daribahasa Ibrani:בהמה,bə-hê-māh, yang dapat berarti "binatang" secara umum, atau "hewan ternak" (bahasa Inggris:livestock,cattle ataubeasts).[30]
"binatang melata" diterjemahkan daribahasa Ibrani:רמש,re-mesh, yang dapat berarti "binatang merayap" (bahasa Inggris:creeping thing).[30]
"binatang liar" diterjemahkan dari dua katabahasa Ibrani:חיתו־ארץ,ḥay-ṯōw-’e-rets, yang berarti "makhluk-makhluk hidup di bumi" secara umum, (bahasa Inggris:beast of the earth).[30]
Allah menjadikan segala jenis binatang liar, berbagai jenis ternak dan berbagai jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. (TB)[31]
Allah menjadikan berbagai jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. (TB2)
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (TB)[32]
Berfirmanlah Allah, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi, serta segala binatang yang melata di bumi." (TB2)
Kata kerja yang dipakai tiga kali dalam ayat 27 ini adalah "bara" (atau "b'ra";ברא) yang diterjemahkan sebagai "menciptakan" (atau dalam bentuk pasifnya "diciptakan") sama dengan kata kerja yang digunakan padaKejadian 1:1. Kata tunggal "" mengacu pada "manusia" sebagai suatu jenis makhluk tertentu, yang diciptakanmenurut[34]gambar[35]Allah. Secara jamak ("") makhluk manusia itu diciptakan dalam dua jenis kelamin: laki-laki dan perempuan. Keseluruhannya dalamKejadian 1:26–28 ditulis tentang penciptaan manusia;Kejadian 2:4–25 memberikan rincian yang lebih lengkap mengenai penciptaan dan lingkungan mereka. Kedua kisah ini saling melengkapi dan mengajarkan beberapa hal.
(1) Baik laki-laki maupun wanita diciptakan secara khusus oleh Allah, mereka bukan hasil proses evolusi (Kejadian 1:27; dikutip olehYesus Kristus seperti tercatat padaMatius 19:4;Markus 10:6).
(2) Laki-laki dan wanita keduanya diciptakan menurut "gambar" dan "rupa" Allah. Berdasarkan gambar ini, mereka dapat menanggapi dan bersekutu dengan Allah dan secara unik mencerminkan kasih, kemuliaan dan kekudusan-Nya. Mereka harus melakukannya dengan mengenal dan menaati-Nya (Kejadian 2:15–17).
(a) Manusia memiliki keserupaan moral dengan Allah, karena mereka tidak berdosa dan kudus, memiliki hikmat, hati yang mengasihi dan kehendak untuk melakukan yang benar (Efesus 4:24). Mereka hidup dalam persekutuan pribadi dengan Allah yang meliputi ketaatan moral (Kejadian 2:16–17) dan hubungan yang intim. Ketika Adam dan Hawa berdosa, keserupaan moral dengan Allah ini tercemar (Kejadian 6:5). Dalam proses penebusan, orang percaya harus diperbaharui kepada keserupaan moral itu lagi (Efesus 4:22–24;Kolose 3:10).
(b)Adam danHawa memiliki keserupaan alamiah dengan Allah. Mereka diciptakan sebagai makhluk yang berkepribadian dengan roh, pikiran, perasaan, kesadaran diri, dan kuasa untuk memilih (Kejadian 2:19–20;Kejadian 3:6–7; 9:6).
(c) Sampai batas tertentu susunan jasmaniah laki-laki dan wanita itu menurut gambar Allah. Hal ini tidak berlaku untuk hewan. Allah memberikan kepada manusia gambar yang dengannya Dia akan tampil kepada mereka (Kejadian 18:1–2) dan bentuk yang akan dipakai Anak-Nya kelak (Lukas 1:35;Filipi 2:7;Ibrani 10:5).
(3) Penciptaan manusia dalam rupa Allah tidak berarti bahwa mereka adalah ilahi. Manusia diciptakan pada tingkat yang lebih rendah dan tergantung kepada Allah (Mazmur 8:6).
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (TB)[37]
Allah memberkati mereka dan berfirman kepada mereka, "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah. Penuhilah dan taklukkanlah bumi. Berkuasalah atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara dan atas segala binatang melata di bumi! (TB2)
Berfirmanlah Allah: ”Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. (TB)[38]
Berfirmanlah Allah, "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuhan yang menghasilkan biji di seluruh muka bumi dan segala pohon yang buahnya berbiji. Semua itu menjadi makananmu. (TB2)
Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. (TB)[39]
Namun, kepada segala binatang liar, segala burung di udara dan segala binatang yang melata di bumi, segala binatang yang bernyawa itu, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Maka jadilah demikian. (TB2)
Setiap bagian dari ciptaan Allah secara sempurna memenuhi kehendak dan maksud-Nya. Allah menciptakan dunia ini untuk mencerminkan kemuliaan-Nya dan untuk menjadi tempat di mana umat manusia dapat mengambil bagian dalam sukacita dan hidup-Nya. Perhatikan bagaimana Allah mencipta menurut suatu rencana dan tatanan tertentu.[36]
Kata Ibrani untuk hari adalahיום (yom). Biasanya kata ini artinya suatu hari sepanjang 24 jam (bandingkanKejadian 7:17;Matius 17:1), atau bagian siang dari suatu hari ("hari" sebagai lawan dari "malam"). Tetapi kata ini bisa juga dipakai untuk jangka waktu yang tidak tentu (misal: "musim panen,"Amsal 25:13). Banyak orang percaya bahwa hari-hari penciptaan merupakan hari dalam arti 24 jam karena digambarkan sebagai terdiri atas "petang" dan "pagi" (Kejadian 1:5; bandingkanKeluaran 20:11). Yang lain percaya bahwa "petang" dan "pagi" hanya berarti bahwa suatu petang mengakhiri tahap penciptaan tersebut dan keesokan paginya merupakan awal yang baru lagi.[36]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008.ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983.ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
^Kata "menurut" dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai awalanב,be.
^Dua kali digunakan kata "gambar"bahasa Ibrani:צלמ,tselem; sebelumnya juga "tsalmo" dengan akhiran "-o" (= akhiran bahasa Indonesia "-nya") yang berarti "gambar-Nya"
^abcThe Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.