Istilah Katarisme berasal dari bahasa Yunani, yakniKatharos, yang berarti murni, sejati, tanpa ada campuran.[5][2] Oleh Karena itu, mereka dijuluki denganorang-orang yang Murni.[2] istilah itu biasanya ditujukan kepada orang-orang di Itali, Spanyol, dan Jerman, sedangkan di Prancis berbeda, mereka biasa dijuluki dengan Albigensis.[3] selain julukan-julukan itu, mereka juga dijuluki sebagaiManikheisme baru.[5]
Asal usul Katarisme kurang jelas.[5] Akan tetapi, ajaran-ajaran mereka sama dengan ajaran-ajaran gerakan Bogomils dari Bulgaria.[5] kehadiran sekte ini tidak jauh berbeda denganWaldens merupakan kritikan terhadap gereja dan masyarakat kota pada masa itu.[6] Sekte Katar amat menekankan hidup sederhana atau hidup miskin seperti para rasul pada zaman dahulu.[6] kehidupan miskin yang mereka jalani itu menjadi bentuk protes atau kritikan terhada gereja yang semakin duniawi.[6] Bagi kaum Katar gereja seharusnya hidup miskin bukan hidup di dalam kemewahan atau kekayaan duniawi.[6]
Selain itu Katarisme juga memiliki beberapa ajaran yang menjadi ciri mereka yang menonjol.[1] Berikut adalah ajaran-ajaran Katarisme:[1]
Dualisme
Dualistik, Kaum Katar mengannggap bahwa ada dua kekuatan abadi di dunia yaitu kekuatanTuhan dan kekuataniblis.[1][7][8]
Doketisme
Doketis, pandangan ini mengenai Yesus adalah sosokilahi yang seolah-olah menjadi manusia.[1][9]
Menolak Sakramen
MenolakSakramen, mereka menolak sakramen yang ditetapkan olehGereja.[1]
Hidup Asketis
Sangat menekankan kehidupanasketis, menentangperkawinan, maksudnya adalah mereka menekankan gaya hidup yang sederhana seperti pada zaman pararasul.[1] Hidup asketis itu termasuk puasa,vegetarian atau memakan sayur-sayuran, dan tidak berhubungan intim serta berpakaian sederhana.[7]
Pengakuan Tentang Gereja Mereka
Mereka mempercayai bahwagereja mereka adalah yang paling benar, mereka menganggap bahwa hanya kelompok merekalah yang benar[1]
Reinkarnasi
Mempercayaireinkarnasi, mereka mempercayai kelahiran baru atau kelahiran lagi[1]
Pada tahun1215 dalamKonsili Lateran IV, Gereja Katolik yang pada saat itu di bawah kepemimpinanPaus Innocentius III mengambil keputusan bahwa Kaum Katar atauAlbigensis dikutuk atauBidaah.[4] Kaum katar atau Albigens dikutuk karena kaum ini berpegang pada ajaranGnostik dan Manikeisme.[4] Paus Innocentius III melancarkanPerang Salib dan memasukan nama sekte tersebut ke dalam daftar pencarian di sebuah lembaga, lembaga tersebut yaituInkuisisi Spanyol.[4] Akibatnya sekte Katar atau Albigens bubar, kecuali kelompok-kelompok kecil yang masih bertahan hinggaabad ke-16.[4]