Artikel ini adalah bagian dariseri |
![]() |
Ajaran Filsafat |
---|
Samkhya •Yoga •Mimamsa |
Nyaya •Waisesika •Wedanta |
Aliran Wedanta |
Adwaita •Wisistadwaita |
Dwaita •Suddhadwaita |
Dwaitadwaita •Acintya-bheda-abheda |
Filsuf |
Abad kuno |
Kapila •Patanjali •Jaimini |
Gotama •Kanada •Byasa |
Abad pertengahan |
Adi Shankara •Ramanuja |
Madhwacarya •Madhusudana |
Wedanta Desika •Jayatirtha |
Abad modern |
Ramakrishna •Ramana |
Vivekananda •Narayana Guru |
Sri Aurobindo •Sivananda |
![]() |
Kapila (Dewanagari: कपिल ऋषि; ,IAST: Kapila ṛṣi,कपिल ऋषि) adalahorang suciHindu yang dipercaya sebagai salah satu pendiri aliran filsafatSamkhya. Ia memiliki peran penting dalam kitabBhagawatapurana, yang menampilkan versiteisme dalam ajaran filsafat Samkhya.[1] Cerita tradisional Hindu menyatakan bahwa ia merupakan keturunanManu, cucuBrahma. KitabBhagawadgita menggambarkan Kapila sebagaiyogi pertapa dengansiddhi, atau kekuatan spiritual, yang sangat tinggi.[2]
Banyak detail tentang kehidupan Resi Kapila diceritakan dalam Buku 3 kitabBhagawatapurana, di mana disebutkan bahwa orang tua dia adalahKardama Muni danDewahuti. Setelah ayahnya meninggalkan rumah, Kapila mengajari ibunya, Dewahuti tentang filsafatyoga dan pemujaan yang taat kepadaWisnu, sehingga Dewahuti mampu mencapai kebebasan (moksa). Ajaran Samkhya Kapila juga dituturkan oleh Kresna kepada Udawa dalam Buku 11 kitabBhagawatapurana, bagian tersebut juga dikenal sebagai "Uddhawagita".[3]
Kapila adalah tokoh penting yang dihubungkan dengan legenda turunnyaGanga (sungai Gangga) dari surga. RajaSagara, keturunanDewa Surya, melakukanAswamedhayadnya (upacara kuda) sebanyak 99 kali. Untuk yang keseratus kalinya,Indra (raja paradewa) menjadi iri dan mencuri kuda yang dipakai sebagai sarana upacara, dan menyembunyikannya di pertapaan Resi Kapila. 60.000 putra Sagara menemukan kuda tersebut, dan percaya bahwa Kapila yang telah mencurinya. Karena marah, Kapila membakar mereka sampai menjadi abu dengan sorotan matanya. Arwah para putra Sagara bergentayangan dan tidak dapat menujualam baka dengan tenang.Ansuman, cucu Sagara, datang menghadap Kapila dan memintanya menenangkan arwah 60.000 putra Sagara. Kapila berkata bahwa jika air Gangga dari surga dapat turun ke bumi dan menyapu abu 60.000 putra Sagara, maka arwah para putra Sagara akan tenang. Pada akhirnya atas usahaBhagiratha (cucu Ansuman) sungai Gangga dapat turun ke dunia, menenangkan arwah para putra Sagara.
![]() | Artikel bertopik biografi tokoh Hindu ini adalah sebuahrintisan. Anda dapat membantu Wikipedia denganmengembangkannya. |