Sungai Serayu ꦧꦼꦔꦮꦤ꧀ꦱꦫꦪꦸ Bêngawan Serayu, Kali Serayu, Ci Sarayu | |
---|---|
Sungai Serayu sekitarKebasen, Banyumas | |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Ciri-ciri fisik | |
Hulu sungai | |
- lokasi | Dieng |
- elevasi | 2.100 m (6.900 ft)dpl |
Muara sungai | |
- lokasi | Samudra Hindia |
Panjang | 181 km (112 mi) |
Debit air | |
- rata-rata | 2.866 m3/s (101.200 cu ft/s) |
Daerah Aliran Sungai | |
Sistem sungai | DAS Serayu[1] |
Kode DAS | DAS220351[1] |
Luas DAS | 3.660 km2 (1.410 sq mi)[1] |
Pengelola DAS | BPDAS Serayu-Opak-Progo[1] |
Wilayah sungai | WS Serayu-Bogowonto[2] |
Kode wilayah sungai | 02.12.A3[2] |
Otoritas wilayah sungai | BBWS Serayu-Opak[2] |
Berkas KML | DAS Serayu |
Informasi lokal | |
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
GeoNames | 1627511 |
Sungai Serayu atauBengawan Serayu (bahasa Jawa:ꦧꦼꦔꦮꦤ꧀ꦱꦫꦪꦸ,translit. Bêngawan Sarayu) adalah salah satusungai diJawa Tengah,Indonesia, sekitar 300 km di tenggara ibu kotaJakarta.[3][4] Membentang dari timur laut ke barat daya sejauh 181km, sungai ini melintasi limakabupaten yakniWonosobo,Banjarnegara,Purbalingga,Banyumas, hingga bermuara diSamudra Hindia di wilayahKabupaten Cilacap.
Sungai Serayu merupakan aliran utama dalam sistemdaerah aliran sungai (DAS) Serayu yang memiliki luas 3.660 km2 (1.410 sq mi)[1] meliputi wilayahWonosobo,Banjarnegara,Purbalingga,Banyumas hingga sebagian wilayah utara kabupatenCilacap.[5][2] Hulu sungai ini berada di lerengGunung Prahu di wilayahDieng,Wonosobo. Mata airnya dikenal sebagaiTuk Bima Lukar (mata air Bima Lukar). Mengalir ke arah barat-barat daya, di sisi selatan aliran ini dibatasi oleh deretanperbukitan yang dinamaiPegunungan Serayu Selatan.[6]
Selain Kali Serayu yang berhulu di G. Prahu danG. Sindoro, beberapa anak sungainya di antaranya Kali Begaluh dari lerengG. Sumbing; Kali Tulis dari G. Prahu; Kali Merawu dari G. Prahu;Kali Klawing yang anak-anak sungainya kebanyakan berhulu diG. Slamet, G. Walirang dan G. Jaran; Kali Pekacangan (anak Kali Klawing) dariG. Rogojembangan; Kali Sapi yang berhulu diPegunungan Serayu Selatan; Kali Banjaran,Kali Logawa, Kali Tenggulun, Kali Kawung, sertaKali Tajum, yang semuanya berhulu di G. Slamet.[6][7]
Dalampengelolaan daerah aliran sungai, DAS Serayu termasuk ke dalam wilayah kerjaBPDAS Serayu-Opak-Progo yang merupakan unit pelaksana teknis padaDitjen PDASHL dibawahKementerian LHK.[1] Sedangkan dalam kaitannya denganpengelolaan sumber daya air, DAS Serayu merupakan bagian dari satuanwilayah sungai (WS) Serayu-Bogowonto beserta 14 DAS lain di dalamnya.[2]
Kemungkinan, nama Serayu diambil dari nama SungaiSarayu dalam wiracaritaRamayana. Sarayu adalah sungai yang mengalir dekat Ayodya, kota tempat kelahiran RadenRama Regawa, tokoh utama dalam kisah Ramayana. Adaptasi nama-nama lokasi dalam wiracaritaIndia serta identifikasinya dengan kondisi setempat di Jawa telah diuraikan olehRaffles,[8] dan belakangan dibahas pula olehDenys Lombard.[9]
Sungai ini mengalir di wilayah tengah selatan pulau Jawa yang beriklim muson tropis (kode:Am menurutklasifikasi iklim Köppen-Geiger).[10] Suhu rata-rata setahun sekitar 24 °C. Bulan terpanas adalah Maret, dengan suhu rata-rata 25 °C, and terdingin Agustus, sekitar 23 °C.[11] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3897 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 561 mm, dan yang terendah September, rata-rata 34 mm.[12]
Kali Serayu mempunyai debit air yang cukup besar. Di bagian hulu di wilayah Banjarnegara, sungai ini memiliki debit 656 m³/detik. Dengan bertambahnya air yang masuk dari anak-anak sungainya, di bagian hilir debit ini meningkat menjadi sebesar 2.866 m³/det dan 2.797 m³/det, berturut-turut diBanyumas danRawalo.[7]
BendunganPanglima Besar Sudirman dibangun di Kali Serayu ini lk. 10 km di barat kota Banjarnegara.[13] Bendungan yang juga dikenal dengan sebutan Waduk Mrica atau Mrican ini memiliki luas genangan lk. 12 km², jika terisi penuh.[14] Selain dimanfaatkan untuk pengairan dan wisata, Waduk Mrica terutama dibangun untuk memasokPLTA Mrica berkapasitas 184,5 MW.[13]
Wisata petualanganarung jeram telah dikembangkan di bagian hulu Kali Serayu. Wisatawan biasanya memulai kegiatan ini dari DesaTunggara dan DesaPrigi di Banjarnegara.[15]
Kelestarian perairan Kali Serayu terutama terancam olehsedimentasi, dan belakangan juga olehpolusi air. Sedimentasi atau pelumpuran di sungai ini diakibatkan oleherosi tanah, terutama yang terjadi di wilayah dataran tinggi Dieng.[14] Catatan tahun 2005 menyebutkan bahwa di sepanjang daerah aliran Serayu masih ada 187 industri yang belum memiliki instalasi pengolahan air limbah standar, termasuk 92 rumah sakit, 124 hotel, dan belasan usaha lain. Akan tetapi cukup banyak pula industri lokal dan perusahaan-perusahaan di Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Purwokerto yang telah sadar lingkungan dan mengikuti program kali bersih (Prokasih) untuk menyelamatkan Kali Serayu.[16]
Maskapai Kereta Api Lembah Serayu atauSerajoedal Stoomtram Maatschappij adalah perusahaankereta api yang pernah beroperasi pada masa PemerintahHindia Belanda di tahun 1891 untuk menyusuri lembah Sungai Serayu. Rute kereta api ini menghubungkan kota-kotaMaos -Purwokerto -Sokaraja -Purbalingga -Banjarnegara -Wonosobo. Jalur kereta ini sekarang sudah dinon-aktifkan.
Pada masa sekarang,PT Kereta Api Indonesia mengoperasikanKA Serayu, yakni kereta api kelas Ekonomi AC yang menghubungkan rutePurwokerto hinggaPasar Senen viaKroya–Banjar–Bandung Kiaracondong.
7°41′09″S109°06′31″E / 7.68583°S 109.10861°E /-7.68583; 109.10861