Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel atau bagian artikel ini diterjemahkan secara buruk. Kualitas terjemahannya masih kurang bagus. Bagian-bagian yang mungkin diterjemahkan dari bahasa lain masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Anda dapat mempertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menulis ulang artikel atau bagian artikel ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong padaProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula:panduan penerjemahan artikel)
Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.[1] Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun).[1] Kata jamak untuk kaktus adalahkakti.[2] Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah.[1] Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya.[1] Kaktus juga memilikidaun yang berubah bentuk menjadiduri sehingga dapat mengurangipenguapan air lewat daun.[3] Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.[3]
Penemuan tentang kaktus dipercayai telah dimulai lama sebelum bangsa Eropa menemukanDunia Baru.[4] Namun, berbagai informasi mengenai tumbuhan tersebut hilang ketika terjadi penjajahan olehSpanyol.[4] Referensi pertama mengenai tanaman kaktus ditemukan pada abad ke-16 di dalam bab 16 dari bukuHistoria general y natural de las Indias (1535).[4] Penulis buku tersebut,Hernandez de Oviedo y Valdez mendeskripsikan kaktus sebagai tanaman yang memiliki duri yang khas dan buah yang unik.[4] Sebagian besar spesies kaktus berasal dari Amerika Utara, Selatan, dan Tengah.[4]Genus kaktus pertama yang diimpor keEropa adalahMelocactus.[4] Seorangbotaniawan asal Swedia,Carl Linnaeus, memberikan nama kaktus yang diambil dari bahasaYunani Κακτος kaktos.[4] Dalam bahasa Yunani klasik, kata tersebut memiliki makna tanaman liar berduri.[4]
Hanya seperempat dari keseluruhan spesies kaktus yang hidup di daerah gurun.[5] Sisanya hidup pada daerah semi-gurun,padang rumput kering,hutan meranggas, atau padang rumput.[5] Umumnya, tumbuhan ini hidup di daerah beriklimtropis dansubtropis.[5]
Kaktus termasuk ke dalam golongan tanamansukulen karena mampu menyimpan persediaan air di batangnya.[5] Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi.[5] Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu.[5] Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik.[5] Pada malam hari, kaktus juga mengambil COh2 dari lingkungan dan menyimpannya divakuola untuk digunakan ketikafotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari).[5] Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam.[5] Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadapherbivora.[5] Bunga kaktus yang berfungsi dalamreproduksi tumbuh dari bagian ketiak atauareola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga.[5]
Penyakit yang umumnya menyerang kaktus disebabkan oleh bakteri dan cendawan.[7] Infeksi akibat bakteri dan cendawan dapat menyebar dengan cepat sehingga perlu dilakukan pembuangan bagian yang terinfeksi kemudian dilakukan pencangkokan.[7] Hama yang sering menyerang kaktus adalahtungau (Tetranychus urticae) dankutu yang menghisap cairan kaktus.[7] Kerusakan bagian tertentu dari kaktus juga dapat disebabkan terbakarnya jaringan akibat sinarmatahari.[7] Apabila kaktus yang biasa diletakkan di tempat teduh secara tiba-tiba dipindahkan ke lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung maka akan timbul perubahan warna menjadi putih atau coklat pada bagian yang terekspos oleh sinar matahari.[7]
Berbagai jenis kaktus telah lama dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan, salah satunya adalahOpuntia.[8] Spesies ini banyak dikultivasi untuk diambil buah dan batang mudanya.[8] BuahOpuntia banyak diolah menjadi selai yang disebutqueso de tuna[8] Sementara itu, batang mudaOpuntia yang dikenal sebagainopalitos akan dikuliti dan digoreng, dikukus, atau diolah menjadi acar dalam cuka asam-manis. Sekarang ini,Opuntia juga masih dimanfaatkan sebagaipakan ternak,kosmetik, dan obat-obatan.[9] Dulunya, spesies kaktusCarnegiea gigantea dimanfaatkan sebagai bahan dasartepung untuk pembuatan roti.[5] Namun tepung ini sudah tidak lagi dimanfaatkan karena masyarakat lebih menyukai tepung dari jagung.[5] Bagian akar dariEchinocactus platycanthus juga diolah dalam cairangula untuk dijadikanpermen.[5] Bagian akar berkayu ataupun pembuluhvaskular yang mengandunglignin dari kaktus juga dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.Acanthocereus tetragonus,Wijaya Kusuma,Cereus jamacaru dan beberapa spesies lainnya dijadikan sebagai tanaman Hias baik Tanaman hias dalam ruangan maupun luar ruangan.
Saat ini, berbagai spesies kaktus terancam punah karena adanya perusakan habitat alaminya dan eksplorasi berlebihan yang dilakukan manusia.[10] Dulunya, kaktus diimpor dalam jumlah besar keAmerika Serikat,Eropa,Australia, danJepang karena termasuk komoditas yang menguntungkan.[10] Namun, perdagangan kaktus tersebut mulai dihentikan sebelum Perang Dunia II.[10] Saat ini, kaktus termasuk di dalam daftar Apendiks I dan II Convention on Internasional Trade in Endangered Species (CITES) yang memberikan proteksi kepada tanaman ini.[10] CITES juga menggalakkan usaha propagasi buatan untuk melestarikan kaktus.[10] Tanaman hasilpropagasi atau perbanyakan buatan merupakan tanaman yang berasal daribiji,propagula, maupunstek yang ditanam pada lingkungan terkontrol.[10] Beberapa negara juga melarang dengan keras perdagangan kaktus, terutama ke luar negeri.[10] Beberapa usahakonservasi kaktus pun telah dilakukan, di antaranya adalah pelestarianex situ di dalam tanaman botani.[10]
^Nyffeler, R.; Eggli, U. (2010), "A farewell to dated ideas and concepts: molecular phylogenetics and a revised suprageneric classification of the family Cactaceae",Schumannia,6: 109–149,doi:10.5167/uzh-43285Parameter|name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^abcde{{en}Kelly J, Olsen M (2008). [cals.arizona.edu/pubs/garden/az1399.pdf "Problems and Pests of Agave, Aloe, Cactus and Yucca"] Periksa nilai|url= (bantuan)(PDF).College of Agriculture and Life Sciences, The University of Arizona.Parameter|month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^abc(Inggris)Candelario Mondragón-Jacobo, Salvador Pérez-González, (2002).Cactus (Opuntia spp.) as forage. Food & Agriculture Organization of the United Nations.ISBN 978-92-5-104705-7.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)