Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Jupiter

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Halaman ini berisi artikel tentang planet. Untuk dewa Romawi, lihatJupiter (mitologi).
Untuk kegunaan lain, lihatJupiter (disambiguasi).
Jupiter♃
Gambar Jupiter yang difoto oleh NASA pada Januari 2023
Tampilan Jupiter dalam warna alaminya pada bulan Januari 2023. Terlihat salah satu bulan Jupiter,Ganimede yang berada di kanan bawahBintik Merah Raksasa.[a]
Penamaan
Musytari
Kata sifat bahasa InggrisJovian
Ciri-ciri orbit[4]
EposJ2000
Aphelion816.520.800 km (5,458104 au)
Perihelion740.573.600 km (4,950429 au)
778.547.200 km (5,204267 au)
Eksentrisitas0.048775
398,88 hari[2]
Kecepatan orbit rata-rata
13,07 km/s[2]
18.818°
Inklinasi
100.492°
275.066°
satelit yang diketahui79[2]
Ciri-ciri fisik
Jari-jari rata-rata
69,911 ± 6 km[5][b]
Jari-jarikhatulistiwa
Jari-jarikutub
  • 66.854 ± 10 km[5][b]
  • 10,517 Bumi
Kepepatan0,06487 ± 0,00015
  • 6,1419×1010 km2[b][6]
  • 121,9 Bumi
Volume
  • 1,4313×1015 km3[2][b]
  • 1321,3 Bumi
Massa
  • 1,8986×1027 kg[2]
  • 317,8 Bumi
  • 1/1047 Matahari[7]
Massa jenis rata-rata
1,326 g/cm3[2][b]
24,79 m/s2[2][b]
2.528 g
59,5 km/s[2][b]
9,925 h[8] (9 jam 55 menit 30 detik)
Kecepatan rotasi khatulistiwa
12,6 km/s
45.300 km/j
3,13°[2]
Asensio rekta kutub utara
268,057°
17 jam 52 menit 14 detik[5]
Deklinasi kutub utara
64,496°[5]
Albedo0,343 (Bond)
0,52 (geom.)[2]
Suhu permukaanmin.rata-ratamaks.
Level 1 bar165 K[2]
0,1 bar112 K[2]
-1,6 hingga -2,94[2]
29,8" – 50,1"[2]
Atmosfer[2]
Tekanan permukaan
20–200 kPa[9] (lapisan awan)
27 km
Komposisi per volume
89,8±2,0%hidrogen (H2)
10,2±2,0%helium (He)
~0,3%metana (CH4)
~0,026%amonia (NH3)
~0,003%hidrogen deuterida (HD)
0,0006%etana (C2H6)
0,0004%air (H2O)
Es:

Jupiter adalah planet kelima terdekat dariMatahari setelahMerkurius,Venus,Bumi, danMars.[10] Planet ini juga merupakan planet terbesar diTata Surya.[11] Jupiter merupakanraksasa gas denganmassa seperseribu massa Matahari dan dua setengah kali jumlah massa semua planet lain di Tata Surya. Planet ini dan raksasa gas lain di Tata Surya (yaituSaturnus,Uranus, danNeptunus) kadang-kadang disebut planet Jovian atau planet luar. Jupiter telah dikenal oleh para astronom sejak zaman kuno,[12] dan dikaitkan dengan mitologi dan kepercayaan religius banyak peradaban.Bangsa Romawi menamai planet ini dari dewaJupiter dalammitologi Romawi.[13] Saat diamati dariBumi,magnitudo tampak Jupiter dapat mencapai −2,94, yang cukup terang untuk menghasilkan bayangan,[14] dan juga menjadikannya objek tercerah ketiga dilangit malam setelahBulan danVenus, walaupunMars dapat menyaingi kecerahan Jupiter pada saat tertentu.

Jupiter sebagian besar terdiri darihidrogen danhelium. Seperempat massa Jupiter merupakanhelium, walaupun jumlahnya hanya sepersepuluh komposisi Jupiter. Planet ini mungkin memiliki inti berbatu yang terdiri dari unsur-unsur berat,[15] namun tidak memiliki permukaan yang padat layaknya raksasa gas lainnya. Akibat rotasinya yang cepat, planet ini berbentukbulat pepat (terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa Jupiter). Atmosfer luar terbagi menjadi beberapa lapisan di lintang yang berbeda, dan interaksi antara batas-batas lapisan tersebut menghasilkan badai. Salah satu dampaknya adalahBintik Merah Raksasa, yaitu badai besar yang telah diketahui keberadaannya semenjak abad ke-17 dengan menggunakanteleskop. Di sekeliling Jupiter terdapat cincin yang tipis danmagnetosfer yang kuat. Selain itu terdapat paling tidak 67 satelit alami, termasuk empat satelit besar yang disebutsatelit-satelit Galileo yang pertama kali ditemukan olehGalileo Galilei pada tahun 1610. Satelit terbesar Jupiter, yaituGanimede, memiliki diameter yang lebih besar daripada planetMerkurius.

Jupiter telah dijelajahi beberapa kali oleh wahana robotik, seperti misi terbang lintasPioneer,Voyager, danGalileo. Wahana terakhir yang mengunjungi Jupiter adalah wahanaNew Horizons pada akhir Februari 2007 saat sedang menujuPluto. Wahana tersebut menggunakanbantuan gravitasi dari Jupiter untuk membantu meningkatkan kecepatannya. Ke depannya, beberapa satelit yang mengelilingi Jupiter mungkin akan dijelajahi, seperti satelitEuropa yang mungkin memiliki samudra cair di bawah lapisan esnya.

Struktur

[sunting |sunting sumber]

Jupiter sebagian besar terdiri darimaterigas dancair. Planet ini merupakan planet terbesar di antara empatraksasa gas dan terbesar diTata Surya dengan diameter sebesar 142.984 km (88.846 mi) dikhatulistiwanya. Kepadatan Jupiter, yaitu 1,326 g/cm3, merupakan yang terbesar kedua di antara raksasa gas, namun lebih rendah dari empatplanet kebumian lainnya.

Komposisi

[sunting |sunting sumber]
Citra Jupiter yang diabadikan oleh wahanaCassini. Titik hitam di gambar adalah bayanganEuropa.Bintik Merah Raksasa dapat dilihat di kanan bawah.

Atmosfer atas Jupiter terdiri dari 88–92% hidrogen dan 8–12% helium berdasarkan persen volume atau fraksimolekul. Karenamassaatom helium empat kali lebih besar dari massa atom hidrogen, komposisi berubah bila dideskripsikan berdasarkan proporsi massa. Maka, atmosfer Jupiter terdiri dari 75% hidrogen dan 24% helium berdasarkan massa, dengan satu persen sisanya merupakan massa unsur-unsur lainnya. Bagian dalam Jupiter mengandung materi yang lebih padat sehingga persebarannya berdasarkan massa kurang lebih 1% hidrogen, 24% helium, dan 5% unsur lain. Atmosfer Jupiter mengandungmetana,uap air,amonia, dan senyawa berbasissilikon. Terdapat pulakarbon,etana,hidrogen sulfida,neon,oksigen,fosfin, dansulfur. Lapisan atmosfer terluar mengandungkristal amonia beku.[16][17] Melalui pengukuraninframerah danultraviolet, keberadaanbenzena dan hidrokarbon lain juga ditemukan.[18]

Proporsi hidrogen dan helium di atmosfer hampir sama dengan komposisinebula matahari primordial secara teoretis. Kandungan neon di atmosfer atas hanya 20bagian per juta, kurang lebih sepersepuluh dari Matahari.[19] Kandungan helium juga terkuras hingga hanya 80% dari komposisi helium Matahari. Hal ini mungkin disebabkan olehpresipitasi unsur tersebut di bagian dalam planet.[20] Keberlimpahan gas lembam berat di atmosfer Jupiter kurang lebih dua hingga tiga kali kandungan di Matahari.

Spektroskopi menunjukkan bahwa komposisiSaturnus mirip dengan Jupiter, namun raksasa-raksasa gas lain, yaituUranus danNeptunus, relatif memiliki lebih sedikit hidrogen dan helium.[21]

Massa

[sunting |sunting sumber]
Diameter Jupiter sepuluh kali lebih kecil dari Matahari, tetapi sepuluh kali lebih besar dari Bumi. Keliling Bintik Merah Raksasa kurang lebih sebesar Bumi.

Massa Jupiter 2,5 kali lebih besar dari massa seluruh planet lain di Tata Surya—planet ini begitu besar sehinggabarisenter Jupiter dengan Matahari berada di luarpermukaan Matahari pada jarak 1,068 radius matahari dari pusat Matahari. Walaupun diameter Jupiter sepuluh kali lebih besar dari Bumi, kepadatannya lebih rendah. Volume Jupiter kurang lebih 1.321 kali Bumi, tetapi massanya hanya 318 kali Bumi.[2][22] Jari-jari planet ini tercatat sebesar 1/10radius matahari,[23] dan massanya 0,001 kalimassa matahari, sehingga kepadatan dua objek tersebut serupa.[24] "Massa Jupiter" (MJ or MJup) sering kali digunakan sebagai satuan untuk mendeskripsikan massa objek lain, terutamaeksoplanet dankatai coklat. Misalnya, eksoplanetHD 209458 b memiliki massa sebesar 0,69 MJ, sementara massaKappa Andromedae b tercatat sebesar 12,8 MJ.[25]

Berdasarkan permodelan teoretis, jika Jupiter memiliki massa yang lebih rendah, planet ini akan menciut.[26] Bila massa sedikit berubah,jari-jari tidak akan banyak berubah, dan bila massa lebih besar dari 500M🜨 (1,6 massa Jupiter), bagian dalam Jupiter akan terkompresi akibat peningkatan gaya gravitasi sehingga volume planet akan berkurang. Akibatnya, Jupiter diduga memiliki diameter terbesar yang dapat dicapai oleh planet dengan komposisi dan sejarah evolusioner semacam itu. Proses penciutan yang diiringi dengan peningkatan massa akan berlanjut hingga berlangsung ignisi bintang seperti yang terjadi pada katai coklat dengan massa sekitar 50 massa Jupiter.

Walaupun massa Jupiter harus 75 kali lebih besar untuk memfusikanhidrogen dan menjadibintang, jari-jari bintangkatai merah terkecil hanya 30 persen lebih besar daripada Jupiter.[27][28] Walaupun begitu, Jupiter menghasilkan lebih banyak panas daripada yang diterima dari Matahari; panas yang dihasilkan dalam suatu planet biasanya tidak berbeda dari jumlahradiasi matahari yang diterima.[29] Panas tambahan ini dihasilkan olehmekanisme Kelvin–Helmholtz melalui kontraksiadiabatik. Proses ini membuat Jupiter mengecil dengan laju 2 cm per tahun.[30] Saat pertama kali terbentuk, Jupiter jauh lebih panas dan diameternya dua kali lebih besar dari diameter saat ini.[31]

Struktur dalam

[sunting |sunting sumber]
Model yang menggambarkan bagian dalam Jupiter, dengan inti berbatu yang dilapisi oleh lapisanhidrogen metalik cair.

Jupiter diduga terdiri dariinti yang padat, lapisanhidrogen metalik dengan sedikit helium, dan lapisan luar yang sebagian besar terdiri darihidrogen molekuler.[30] Hal lain di luar garis besar ini masih dianggap belum pasti. Inti Jupiter biasanya dikatakan berbatu, namun komposisi detailnya masih belum diketahui, dan begitu pula properti material-material pada suhu dan tekanan di kedalaman semacam itu (lihat di bawah). Pada tahun 1997, keberadaan inti pada planet Jupiter telah ditunjukkan melalui pengukuran gravitasi,[30] yang diperkirakan memiliki massa 12 hingga 45 kali lebih besar dari Bumi atau kurang lebih 3%–15% jumlah massa Jupiter.[29][32]Keberadaan inti dalam sejarah Jupiter ditunjukkan oleh model pembentukan planet yang melibatkan pembentukan inti berbatu atau ber-es yang cukup besar untuk mengumpulkan hidrogen dari helium darinebula protomatahari. Jika inti dianggap tidak ada, Jupiter akan mengecil karena aliran konveksi hidrogen metalik cair yang panas bercampur dengan inti cair dan membawa isinya ke atas bagian dalam planet. Mungkin saat ini tidak terdapat inti di Jupiter karena pengukuran gravitasional saat ini masih belum dapat membuktikan secara pasti bahwa hal tersebut tidak benar.[30][33]

Ketidakpastian permodelan bagian dalam Jupiter disebabkan oleh batas kesalahan dalam parameter yang diukur, yaitu salah satu koefisien rotasi (J6) yang digunakan untuk mendeskripsikan momen gravitasi planet, jari-jari khatulistiwa Jupiter, dan suhunya pada tekanan 1 bar.Wahana Juno, yang diluncurkan pada Agustus 2011, diperkirakan dapat memperbaiki parameter tersebut dan membantu menyelesaikan misteri inti Jupiter.[34]

Wilayah inti dikelilingi olehhidrogen metalik padat yang membentang hingga 78% jari-jari planet.[29] Helium dan neon berpresipitasi di lapisan ini, sehingga mengurangi keberlimpahan unsur-unsur tersebut di atmosfer atas.[20][35]

Di atas lapisan hidrogen metalik terdapat atmosfer dalam yang transparan dan terdiri dari hidrogen. Pada kedalaman ini, suhu berada di atassuhu kritis, yaitu sebesar 33 K untuk hidrogen.[36] Dalam keadaan ini, hidrogen berada pada fase cair superkritis. Untuk mempermudah pengkategorian, hidrogen di lapisan atas yang membentang dari lapisan awan hingga kedalaman sekitar 1.000 km ada dalam bentuk gas,[29] sementara hidrogen di lapisan dalam ada dalam bentuk cair. Namun, secara fisik tidak terdapat batas yang jelas—dari atas ke bawah gas secara perlahan menjadi lebih panas dan padat.[37][38]

Semakin dekat ke inti, semakin tinggi suhu dan tekanan. Di wilayahtransisi fase, yaitu tempat hidrogen menjadi metalik karena suhunya melebihi suhu kritis, suhunya diperkirakan sebesar 10.000 K dan tekanannya sebesar 200 GPa. Suhu di batas inti diperkirakan sebesar 36.000 K dan tekanannya kurang lebih 3.000–4.500 GPa.[29]

Atmosfer

[sunting |sunting sumber]

Jupiter memiliki atmosfer planet terbesar diTata Surya dengan ketinggian yang membentang hingga 5.000 km (3.107 mi).[39][40] Karena Jupiter tidak memiliki permukaan, dasar atmosfer ditentukan terletak di bagian dengan tekanan atmosfer sebesar 10 bar, atau sepuluh kali tekanan permukaan di Bumi.[39]

Lapisan awan

[sunting |sunting sumber]
Animasi yang menunjukkan pergerakan awan Jupiter.

Jupiter dilapisi oleh awan yang terdiri dari kristal amonia dan kemungkinanamonium hidrosulfida. Awan-awan tersebut terletak ditropopause dan tersusun menjadi lapisan-lapisan yang terletak dilintang yang berbeda. Lapisan-lapisan tersebut terbagi lagi menjadi “zona” dengan warna yang lebih cerah dan “sabuk” yang lebih gelap. Interaksi antara pola sirkulasi yang saling berlawanan mengakibatkan terjadinya badai danturbulensi.Kecepatan angin sebesar 100 m/s (360 km/j) umum ditemui dizonal jet Jupiter.[41] Zona-zona tersebut memiliki lebar, warna, dan intensitas yang berbeda setiap tahunnya, namun cukup stabil sehingga dapat diberi penandaan.[22]

Kedalaman lapisan awal Jupiter tercatat sebesar 50 km (31 mi), dan terdiri dari paling tidak dua dek awan: dek bawah yang tebal dan wilayah yang tipis dan lebih jelas. Mungkin terdapat lapisan awan air yang tipis di bawah lapisan amonia, yang dibuktikan dengan ditemukannya kilatan di atmosfer Jupiter. Hal ini disebabkan olehpolaritas air yang memungkinkan terjadinya pemisahan muatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan petir.[29] Kekuatan pelepasan elektrik ini dapat mencapai seribu kali kekuatan petir di Bumi.[42] Di awan-awan air dapat berlangsung badai petir yang didorong oleh panas dari bagian dalam.[43]

Warna jingga dan coklat di awan Jupiter dihasilkan oleh senyawa yang berubah warna ketika terpapar dengan sinarultraviolet dari Matahari. Susunannya masih belum pasti, namun substansi yang diduga terkait adalah fosfor, sulfur, atau kemungkinanhidrokarbon.[29][44] Senyawa-senyawa berwarna yang disebutkromofor ini bercampur dengan dek awan yang hangat di bagian bawah. Zona-zona terbentuk ketikasel konveksi membentuk amonia terkristalisasi yang menutupi awan di bagian bawah.[45]

Akibatkemiringan sumbu Jupiter yang rendah, kutub-kutub Jupiter menerima lebih sedikitradiasi matahari bila dibandingkan dengan wilayah khatulistiwa.Konveksi di bagian dalam planet mengalirkan lebih banyak energi ke wilayah kutub, sehingga menyeimbangkan suhu di lapisan awan.[22]

Bintik Merah Raksasa dan badai besar lainnya

[sunting |sunting sumber]
Pemandangan Bintik Merah Raksasa Jupiter ini diabadikan oleh wahanaVoyager 1 pada 25 Februari 1979, saat wahana tersebut berada pada jarak 9,2 juta km (5,7 juta mi) dari Jupiter. Detail awan sebesar 160 km (99 mi) (100 mi) dapat terlihat di gambar ini. Pola awan yang berwarna dan bergelombang di sebelah kiri merupakan wilayah dengan pergerakan gelombang yang sangat kompleks dan beragam. Sebagai gambaran ukuran, badai oval putih di bawah Bintik Merah Raksasa memiliki diameter yang kurang lebih sama dengan Bumi.

Ketampakan Jupiter yang paling dikenal adalahBintik Merah Raksasa, yaitubadaiantisiklon yang lebih besar dari Bumi dan terletak di 22° sebelah selatan khatulistiwa. Badai ini sudah ada paling tidak semenjak tahun 1831,[46] dan kemungkinan dari tahun 1665.[47][48]Model matematis menunjukkan bahwa badai ini stabil dan mungkin merupakan ketampakan permanen.[49] Badai ini cukup besar sehingga dapat dilihat dengan menggunakantelesko dari Bumi denganbukaan12 cm atau lebih besar.[50]

Objek yang berbentuk oval ini berotasi melawan arah jarum jam dengan periode rotasi selama enam hari.[51]Dimensi Bintik Merah Raksasa tercatat sebesar 24–40.000 km × 12–14.000 km. Diameternya cukup besar untuk menampung dua atau tiga diameter Bumi.[52] Ketinggian maksimal badai ini adalah 8 km (5 mi).[53]

Badai semacam ini banyak ditemui padaraksasa gas dengan atmosfer yang bergolak. Jupiter juga memiliki oval putih dan coklat yang biasanya lebih kecil dan tidak dinamai. Oval putih biasanya terdiri dari awan yang relatif dingin di atmosfer atas. Oval coklat merupakan awal yang lebih hangat dan terletak di “lapisan awan normal”. Badai semacam ini dapat berlangsung selama beberapa jam hingga berabad-abad.

Video ini menunjukkan pergerakan atmosfer dan Bintik Merah Raksasa.Lihat video berukuran penuh di sini.

Bahkan sebelum wahana Voyager membuktikan bahwa Bintik Merah Raksasa merupakan badai, terdapat bukti kuat bahwa bintik tersebut tidak terkait dengan ketampakan di permukaan karena pergerakannya berbeda dengan pergerakan atmosfer Jupiter: kadang-kadang lebih cepat dan kadang-kadang lebih lambat. Dalam sejarah bintik ini telah bergerak beberapa kali di Jupiter relatif terhadap patokan rotasi tetap manapun.

Pada tahun 2000, muncul ketampakan di belahan selatan yang mirip dengan Bintik Merah Raksasa, namun lebih kecil. Ketampakan ini merupakan gabungan dari beberapa badai oval yang lebih kecil dan berwarna putih. Ketampakan gabungan ini dinamaiOval BA, dan kadang-kadang dijuluki Bintik Merah Kecil. Intensitas badai tersebut semenjak itu meningkat dan warnanya berubah dari putih menjadi merah.[54][55][56]

Cincin

[sunting |sunting sumber]
Cincin Jupiter
Artikel utama:Cincin Jupiter

Jupiter memiliki cincin yang tipis yang terdiri dari tiga bagian: cincin halo, cincin utama yang relatif terang, dan cincin gossamer.[57] Cincin tersebut tampaknya terbuat dari debu, sementara cincin Saturnus terdiri dari es.[29] Cincin utama Jupiter kemungkinan terdiri dari materi yang terlempar dari satelitAdrastea danMetis. Materi yang biasanya akan jatuh kembali ke satelit-satelit tersebut tertarik ke arah Jupiter akibat gravitasinya yang kuat. Materi-materi tersebut pun mengorbit Jupiter dan terus dipertebal oleh materi hasil tubrukan lainnya.[58] Dua bagian cincin lainnya kemungkinan terbentuk dari satelitThebe danAmalthea dengan cara yang sama.[58]Telah ditemukan pula cincin berbatu di sepanjang orbit Amalthea yang mungkin terdiri dari materi yang berasal dari satelit tersebut.[59]

Magnetosfer

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Magnetosfer Jupiter
Aurora di Jupiter. Tiga titik yang cerah dihasilkan olehtabung fluks magnetik yang terhubung dengan satelit Io (di kiri), Ganimede (bawah), dan Europa (juga di bawah). Wilayah yang sangat terang dan hampir berbentuk bulat (yang disebut oval utama) dan aurora kutub yang lebih redup juga dapat terlihat.

Medan magnet Jupiter 14 kali lebih kuat dari medan magnet Bumi, dengan intensitas 4,2 gauss (0.42mT) di khatulistiwa dan 10–14 gauss (1,0–1,4 mT) kedua kutub, sehingga menjadikannya yang terkuat di Tata Surya (setelahbintik matahari).[45] Medan ini diyakini dihasilkan oleharus eddy di inti hidrogen metalik cair. Gunung berapi diIo menghasilkansulfur dioksida yang membentuktorus gas di sekeliling orbit satelit tersebut. Gas ini terionisasi di magnetosfer sehingga menghasilkanionsulfur danoksigen. Ion-ion ini bersama dengan ion hidrogen dari atmosfer Jupiter membentukhelai plasma di bidang khatulistiwa Jupiter. Plasma di helai tersebut turut berotasi dengan Jupiter sehingga menyebabkan deformasi medan magnet dipol menjadi magnetodisk. Elektron di helai plasma menghasilkan semburan radio dengan kekuatan 0,6–30 MHz.[60]

Di jarak sejauh 75 radius Jupiter, interaksi magnetosfer denganangin matahari menghasilkankejutan busur. Magnetosfer Jupiter dikelilingi olehmagnetopause, yang terletak di dalammagnetosheath—wilayah di antara magnetopause dan kejutan busur. Angin matahari berinteraksi dengan wilayah ini dan memanjangkan magnetosfer di sisi yang membelakangi angin and merentangkannya hingga mencapai orbit Saturnus. Empat satelit terbesar Jupiter mengorbit di dalam magnetosfer Jupiter, yang melindungi satelit-satelit tersebut dari angin matahari.[29]

Magnetosfer Jupiter menyebabkan pemancaranradio yang intens dari wilayah kutub planet. Gunung berapi di Io mengeluarkan gas ke magnetosfer Jupiter, sehingga menghasilkan torus partikel di sekeliling planet. Saat Io bergerak melalui torus ini, interaksi ini menghasilkangelombang Alfvén yang mengangkut materi yang terionisasi ke wilayah kutub Jupiter. Akibatnya, gelombang radio dihasilkan melaluimekanisme masersiklotron, dan pancaran radio tersebut berbentuk kerucut. Ketika Bumi melewati kerucut ini, pancaran radio dari Jupiter dapat melebihi pancaran radio Matahari.[61]

Orbit dan rotasi

[sunting |sunting sumber]
Jupiter (merah) memerlukan 11,86 orbit Bumi (biru) untuk menyelesaikan orbitnya.

Pusat massa Jupiter dengan Matahari terletak di luar Matahari, walaupun hanya pada jarak 1,068radius Matahari dari pusat Matahari.[62] Rata-rata jarak antara Jupiter dengan Matahari adalah 778 juta  km (sekitar 5,2 rata-rata jarak Bumi dari Matahari, atau 5,2SA) dan planet ini menyelesaikan orbitnya setiap 11,86 tahun. Periode orbit Jupiter merupakan dua per lima periode orbitSaturnus, sehingga menghasilkanresonansi orbit 5:2 antara dua planet terbesar di Tata Surya.[63] Orbit Jupiter yang elips terinklinasi 1,31° bila dibandingkan dengan Bumi. Karenaeksentrisitas orbit Jupiter tercatat sebesar 0,048, selisih antaraperihelion danaphelion Jupiter adalah 75 juta km.

Kemiringan sumbu Jupiter relatif kecil: hanya 3,13°. Akibatnya planet ini tidak mengalami perubahan musim yang signifikan, terutama bila dibandingkan dengan Bumi dan Mars.[64]

Rotasi Jupiter merupakan yang tercepat di antara planet-planet di Tata Surya; Jupiter hanya memerlukan waktu selama sepuluh jam untuk menyelesaikan rotasinya. Akibatnya terdapattonjolan khatulistiwa yang dapat dilihat dengan menggunakanteleskop amatir di Bumi. Planet ini berbentukbulat pepat, atau dalam kata laindiameter di gariskhatulistiwa lebih panjang daripada diameter di antara kutub-kutub Jupiter. Diameter khatulistiwa planet ini adalah 9.275 km (5.763 mi) yang lebih panjang daripada diameter antar kutub.[38]

Jupiter bukan planet yang padat, sehingga atmosfer atasnya mengalamirotasi diferensial. Rotasi atmosfer di kutub Jupiter 5 menit lebih lama daripada atmosfer di khatulistiwa. Terdapat tiga sistem yang digunakan sebagai kerangka acuan untuk mencatat pergerakan ketampakan atmosferik. Sistem I berlaku dari lintang 10° U hingga 10° S; periode di sini merupakan yang tercepat di Jupiter, yaitu 9 jam 50 menit 30,0 detik. Sistem II berlaku di sebelah utara dan selatan lintang pada sistem I; periodenya tercatat sebesar 9 jam 55 menit 40,6 detik. Sistem III pertama kali didefinisikan olehastronom radio dan terkait dengan rotasimagnetosfer Jupiter; periodenya merupakan periode rotasi Jupiter yang resmi.[65]

Pengamatan

[sunting |sunting sumber]
Konjungsi Jupiter dengan Bulan
Gerak maju mundur planet luar disebabkan oleh jaraknya dari Bumi.

Jupiter biasanya menjadi objek tercerah keempat di langit setelah Matahari, Bulan, dan Venus.[45] Namun, kadang-kadangMars tampak lebih cerah dari Jupiter. Magnitudo visual Jupiter yang paling cerah adalah −2,9 saat sedang beroposisi, sementara yang paling rendah adalah −1,6 saat sedang berkonjungsi dengan Matahari.Diameter sudut Jupiter juga bervariasi antara 50,1 hingga 29,8detik busur.[2] Oposisi yang memudahkan pengamatan berlangsung saat Jupiter melewatiperihelion dan hal ini terjadi satu kali per orbit. Saat Jupiter mendekati perihelion pada Maret 2011, berlangsung oposisi yang memudahkan pengamatan pada September 2010.[66]

Bumi mendahului Jupiter setiap 398,9 hari, dan durasi ini disebutperiode sinodis. Saat hal tersebut sedang terjadi, Jupiter tampak melakukangerak maju mundur tampak, atau dalam kata lain, Jupiter tampak bergerak ke belakang di langit malam, dan kemudian bergerak ke depan lagi.

Karena orbit Jupiter terletak di luar Bumi,sudut fase Jupiter dari Bumi tidak pernah melebihi 11,5°. Dalam kata lain, planet ini selalu tampak hampir sepenuhnya disinari saat dilihat dengan menggunakan teleskop di Bumi. Hanya selama misi wahana-wahana ke Jupiter citra Jupiter dalam bentuk sabit diperoleh.[67] Teleskop kecil biasanya akan menunjukkan empatsatelit-satelit Galileo dan sabuk awan diatmosfer Jupiter.[68] Teleskop besar akan menunjukkanBintik Merah Raksasa bila sedang menghadap ke Bumi.

Penelitian dan penjelajahan

[sunting |sunting sumber]

Penelitian pra-teleskop

[sunting |sunting sumber]
Model dalamAlmagest yang menggambarkan pergerakan longitudinal Jupiter (☉) relatif terhadap Bumi (⊕).

Pengamatan terhadap Jupiter telah dilakukan olehastronom-astronom Babilonia dari abad ke-7 atau ke-8 SM.[69] Sejarawan astronomi TiongkokXi Zezong telah mengklaim bahwa astronom TiongkokGan De telah menemukan satu satelit Jupiter pada tahun 362 SM dengan mata telanjang. Jika benar, penemuan ini mendahului Galileo selama dua milenium.[70][71]Dalam karyanya pada abad ke-2 yang berjudulAlmagest, astronom YunaniClaudius Ptolemaeus membuat model planetgeosentrik berdasarkandeferen danepisiklus untuk menjelaskan pergerakan Jupiter relatif terhadap Bumi, dan memberinya periode orbit selama 4332,38 hari atau 11,86 tahun.[72]Pada tahun 499, matematikawan dan astronom IndiaAryabhata juga menggunakan model geosentrik untuk memperkirakan periode orbit Jupiter sebesar 4332,2722 hari atau 11,86 tahun.[73]

Penelitian menggunakan teleskop di permukaan

[sunting |sunting sumber]

Pada tahun 1610,Galileo Galilei menemukan empat satelit terbesar Jupiter, yaitu Io, Europa, Ganimede, danKalisto, yang diduga merupakan pengamatan satelit di luar Bumi pertama dengan menggunakan teleskop. Galileo juga menemukan bahwa Bumi tidak dikelilingi oleh planet-planet dan Matahari. Pendapatnya yang mendukung teoriheliosentrismeCopernicus membuatnya terancam diinkuisisi oleh gereja.[74]

Selama tahun 1660-an, Cassini menggunakan teleskop baru untuk menemukan bintik-bintik dan pita-pita berwarna di Jupiter dan menemukan bahwa planet ini berbentukpepat. Ia juga dapat memperkirakan periode rotasi planet Jupiter.[75] Lebih lagi, pada tahun 1690, Cassini menyadari bahwa atmosfer Jupiter mengalamirotasi diferensial.[29]

Citrawarna semu atmosfer Jupiter yang diabadikan olehVoyager 1, yang menunjukkan Bintik Merah Raksasa dan oval putih yang lewat.

Bintik Merah Raksasa, yaitu ketampakan berbentuk oval di belahan selatan Jupiter, telah diamati pada tahun 1664 olehRobert Hooke dan pada tahun 1665 olehGiovanni Cassini, walaupun hal ini masih diperdebatkan.Heinrich Schwabe sendiri memproduksi gambar yang menunjukkan detail Bintik Merah Raksasa pada tahun 1831.[76]

Bintik Merah Raksasa dilaporkan tidak terlihat lagi beberapa kali antara tahun 1665 hingga 1708 sebelum tampak cukup jelas pada tahun 1878. Ketampakan bintik ini memudar lagi pada tahun 1883 dan pad permulaan abad ke-20.[77]

BaikGiovanni Borelli dan Cassini membuat tabel yang mencatat pegerakan satelit-satelit Jupiter, sehingga dapat memprediksi kapan satelit-satelit tersebut akan tampak melewati Jupiter. Pada tahun 1670-an, telah diamati bahwa ketika Jupiter berada di sisi Matahari yang berlawanan dari Bumi, peristiwa-peristiwa tersebut akan berlangsung 17 menit lebih lama dari yang diperkirakan.Ole Rømer menarik kesimpulan bahwa ketampakan tidak terjadi seketika itu juga (simpulan yang sebelumnya ditolak Cassini),[17] dan rentang waktu ini dapat digunakan untuk memperkirakankecepatan cahaya.[78]

Pada tahun 1892,E. E. Barnard mengamati satelit kelima Jupiter dengan menggunakan refraktor 36-inci (910 mm) diObservatorium Lick,California. Penemuan objek yang relatif kecil ini membuatnya terkenal. Satelit ini kemudian dinamaiAmalthea.[79] Satelit ini merupakan satelit planet terakhir yang ditemukan dengan menggunakan pengamatan langsung.[80] Delapan satelit tambahan akan ditemukan sebelum terbang lintas wahanaVoyager 1 pada tahun 1979.

Citra inframerah Jupiter yang diabadikan olehVery Large Telescope milikESO.

Pada tahun 1932,Rupert Wildt mengidentifikasipita absorpsi amonia dan metana di spektra Jupiter.[81]

Tiga ketampakan antisiklonik yang disebut oval putih diamati pada tahun 1938. Selama beberapa dasawarsa, ketampakan-ketampakan tersebut tetap menjadi ketampakan yang terpisah di atmosfer; kadang-kadang mereka saling mendekati, namun tidak pernah bersatu. Namun, pada tahun 1998, kedua oval bergabung, dan kemudian yang ketiga juga turut bersatu pada tahun 2000, sehingga menjadiOval BA.[82]

Penelitian radioteleskop

[sunting |sunting sumber]

Pada tahun 1955, Bernard Burke danKenneth Franklin melacak semburan sinyal radio dari Jupiter sebesar 22,2 MHz.[29] Periode semburan-semburan tersebut sesuai dengan rotasi planet, dan mereka juga dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan periode rotasi. Semburan radio dari Jupiter memiliki dua bentuk: semburan panjang yang berlangsung beberapa detik dan semburan pendek dengan durasi kurang dari seperseratus detik.[83]

Ilmuwan menemukan tiga jenis semburan radio yang dikeluarkan dari Jupiter:

  • Semburan radio dekametrik (dengan panjang gelombang puluhan meter) yang bervariasi dengan rotasi Jupiter dan dipengaruhi oleh interaksi Io dengan medan magnet Jupiter.[84]
  • Emisi radio desimetrik (dengan panjang gelombang dalam sentimeter) yang pertama kali diamati olehFrank Drake dan Hein Hvatum pada tahun 1959.[29] Sinyal ini berasal dari sabuk berbentuktorus di sepanjang khatulistiwa Jupiter. Sinyal ini disebabkan olehradiasi siklotron dari elektron yang mengalami percepatan di medan magnet Jupiter.[85]
  • Radiasi termal yang dihasilkan dari panas di atmosfer.[29]

Penjelajahan wahana angkasa

[sunting |sunting sumber]

Semenjak tahun 1973, sejumlah wahana telah mengunjungi Jupiter, seperti wahanaPioneer 10 yang merupakan wahana pertama yang mendekati Jupiter dan mengirimkan informasi mengenai properti dan fenomena planet terbesar di Tata Surya ini.[86][87] Penerbangan ke planet-planet lain lain dicapai dengan biayaenergi yang ditentukan berdasarkan perubahan tingkat percepatan wahana ataudelta-v. Memasukiorbit transfer Hohmann antara Bumi ke Jupiter dariorbit Bumi rendah membutuhkan delta-v sebesar 6,3 km/s[88] yang dapat dibandingkan dengan 9,7 km/s delta-v yang dibutuhkan untuk mencapai orbit Bumi rendah.[89] Untungnya,bantuan gravitasi dapat digunakan untuk mengurangi biaya energi yang dihabiskan untuk mencapai Jupiter, walaupun lama penerbangan menjadi lebih panjang.[90]

Misi terbang lintas

[sunting |sunting sumber]
Misi terbang lintas
WahanaTanggal
pendekatan terdekat
Jarak
Pioneer 103 Desember 1973130.000 km
Pioneer 114 Desember 197434.000 km
Voyager 15 Maret 1979349.000 km
Voyager 29 Juli, 1979570.000 km
Ulysses8 Februari 1992[91]408.894 km
4 Februari 2004[91]120.000.000 km
Cassini30 Desember 200010.000.000 km
New Horizons28 Februari 20072.304.535 km
Voyager 1 mengabadikan foto ini pada 24 Januari 1979 saat masih berada pada jarak lebih dari 25 juta mi (40 juta km).

Dimulai dari tahun 1973, beberapa wahana telah melakukan manuverterbang lintas yang memungkinkan pengamatan Jupiter secara dekat. Misi-misiPioneer memperoleh citra-citra dekat atmosfer Jupiter dan beberapa satelitnya. Wahana-wahana Pioneer menemukan bahwa medan radiasi di sekitar Jupiter jauh lebih kuat dari yang diperkirakan, namun wahana-wahana tersebut mampu bertahan. Jalur wahana tersebut digunakan untuk memperkirakan massa sistem Jupiter.Okultasi radio oleh planet ini juga memungkinkan pengukuran diameter Jupiter dankepepatan di kutub.[22][92]

Enam tahun kemudian, misi-misiVoyager menambah pengetahuan manusia akansatelit-satelit Galileo dan menemukan cincin Jupiter. Voyager juga memastikan bahwa Bintik Merah Raksasa bersifat antisiklonik. Perbandingan gambar yang diambil oleh Voyager dan Pioneer juga menunjukkan bahwa warna yang direfleksikan bintik ini berubah dari jingga menjadi coklat tua. Torus atom-atom terionisasi ditemukan di sepanjang jalur orbit Io, dan gunung berapi juga ditemukan di permukaan satelit tersebut, dan beberapa sedang meletus. Saat melewati bagian belakang Jupiter, wahana ini menemukan petir di atmosfer.[22][93]

Misi berikutnya yang mendekati Jupiter, yaitu wahana matahariUlysses, melakukan terbang lintas untuk menjagaorbit kutub di sekeliling matahari. Pada saat itu wahana ini meneliti magnetosfer Jupiter. KarenaUlysses tidak dilengkapi dengan kamera, tidak ada gambar yang diabadikan. Terbang lintas kedua enam tahun kemudian dilakukan dari jarak yang lebih jauh.[91]

Pada tahun 2000, wahanaCassini yang sedang menujuSaturnus melintasi Jupiter dan mengirim kembali beberapa citra Jupiter yang beresolusi tinggi. Pada 19 Desember 2000, wahana ini mengabadikan citra satelitHimalia, namun resolusinya terlalu rendah untuk menunjukkan detail di permukaan.[94]

WahanaNew Horizons yang sedang menujuPluto melintasi Jupiter untuk mendapat bantuan gravitasi. Wahana ini mencapai jarak terdekatnya pada 28 Februari 2007.[95] Kamera wahana ini mengukur keluaran plasma dari gunung berapi di Io dan mempelajari keempat satelit Galileo secara resmi. Selain itu, wahana ini juga melakukan pengamatan jarak jauh terhadap satelit-satelit luar sepertiHimalia danElara.[96] Pencitraan sistem Jupiter dimulai pada 4 September 2006.[97][98]

Misi Galileo

[sunting |sunting sumber]
Citra Jupiter yang diabadikan oleh wahanaCassini.

Sejauh ini satu-satunya wahana yang pernah mengorbit Jupiter adalah wahana pengorbitGalileo yang mulai mengorbit pada 7 Desember 1995. Wahana ini mengorbit planet ini selama tujuh tahun dan juga melakukan terbang lintas di semua satelit Galileo danAmalthea. Wahana Galileo juga menyaksikan tubrukan kometShoemaker-Levy 9 di Jupiter pada tahun 1994. Walaupun banyak informasi yang diperoleh oleh wahana Galileo, kapasitas wahana ini sebenarnya dibatasi oleh kegagalan antena transmisi radiohigh gain.[99]

Sebuah wahana atmosferik dilepaskan dari wahana Galileo pada Juli 1995 dan memasuki atmosfer Jupiter pada tanggal 7 Desember. Wahana ini mengumpulkan data selama 57,6 menit sebelum hancur akibat tekanan saat itu (yang kurang lebih 22 kali tekanan Bumi pada suhu 153 °C).[100] Wahana ini kemudian meleleh dan mungkin menguap. Wahana pengorbitGalileo sendiri juga mengalami nasib yang serupa ketika wahana ini dengan sengaja diarahkan ke Jupiter pada 21 September 2003 dengan kecepatan lebih dari 50 km/s agar tidak menabrak dan mencemari Europa, satelit yang diduga memiliki kehidupan.[99]

Misi ke depan

[sunting |sunting sumber]

Saat ini terdapat misiNASA yang sedang menuju ke Jupiter untuk mempelajarinya secara rinci dariorbit kutubnya. Wahana yang dinamaiJuno ini diluncurkan pada Agustus 2011 dan akan tiba pada akhir tahun 2016.[101] Misi ke sistem Jupiter lainnya adalah misiJupiter Icy Moon Explorer (JUICE) olehEuropean Space Agency yang direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2022.[102]

Terdapat beberapa misi lain untuk ke planet Jupiter. SMARA (SMAll Reconnaissance of Atmospheres) adalah misi konsep yang diusulkan ke planet Jupiter. Misi tersebut akan melibatkan segerombolan probe kecil dengan berat kurang dari 1 kilogram yang akan menembusawan Jupiter pada tahun 2030, sehubungan dengan misi Jupiter Icy Moons Explorer milikESA, yang memancarkandata tentangatmosfer gas padat raksasa itu. Menurut perkiraan, ia dapat bertahan hingga 15 menit di atmosfer Jupiter dan mengirimkan informasi yang cukup untuk memberi parailmuwan pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer Jupiter. Mereka masing-masing akan mengirimkan 20 megabit data.[103][104] Misi ini dinamai berdasarkan buah yang terbawa angin yang dilepaskan oleh pohonmaple.

Misi yang dibatalkan

[sunting |sunting sumber]

Karena mungkin terdapat samudra cair di bawah permukaan Europa, Ganimede, dan Kalisto, satelit-satelit ber-es ini menjadi target penelitian. Namun, kesulitan pendanaan telah menghambat peluncuran misi. MisiJIMO (Jupiter Icy Moons Orbiter) oleh NASA dibatalkan pada tahun 2005.[105] Usulan misi gabunganNASA/ESA yang disebutEJSM/Laplace dikembangkan dan direncanakan akan diluncurkan sekitar tahun 2020, yang akan terdiri dariJupiter Europa Orbiter milik NASA danJupiter Ganymede Orbiter milik Jupiter.[106] Namun, pada April 2011, ESA mengumumkan telah mengakhiri kerjasama ini akibat kesulitan dana NASA dan dampaknya terhadap jadwal misi. ESA malah berencana untuk meneruskan penyelesaian seleksiCosmic Vision L1.[107]

Satelit-satelit

[sunting |sunting sumber]
Jupiter dan satelit-satelit Galileo
Artikel utama:Satelit Jupiter

Jupiter memiliki 67satelit alami.[108] Dari satelit-satelit tersebut, diameter 51 satelit tercatat kurang dari 10 kilometer dan baru ditemukan setelah tahun 1975. Empat satelit terbesar Jupiter, yang dijulukisatelit-satelit Galileo, adalahIo,Europa,Ganimede, danKalisto.

Satelit-satelit Galileo

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Satelit-satelit Galileo
Satelit-satelit Galileo. Dari kiri ke kanan:Io,Europa,Ganimede, danKalisto.

Orbit-orbit Io, Europa, dan Ganimede membentuk pola yang disebutresonansi Laplace; setiap kali Io menyelesaikan empat orbit Jupiter, Europa menyelesaikan dua orbit dan Ganimede menyelesaikan satu orbit. Resonansi ini membuat efekgravitasi satelit-satelit tersebut mengubah orbitnya menjadi berbentuk elips karena masing-masing satelit menerima tarikan tambahan dari tetangganya setiap kali menyelesaikan satu orbit. Di sisi lain,gaya pasang surut dari Jupiter membulatkan orbit satelit-satelit ini.[109]

Eksentrisitas orbit satelit-satelit ini merenggangkan bentuk ketiga satelit tersebut, sementara gravitasi Jupiter merenggangkannya saat sedang mendekati Jupiter dan bentuknya kembali lebih bulat saat menjauh. Perenggangan pasang surut ini memanaskan bagian dalam satelit-satelit akibatfriksi. Hal inilah yang menyebabkan Io memiliki aktivitas vulkanik, walaupun efeknya juga dapat dilihat di permukaan Europa yang secara geologis muda (sehingga menunjukkan terjadinya pelapisan kembali).

Satelit-satelit Galileo dibandingkan denganBulan
NamaPelafalanDiameterMassaJari-jari orbitPeriode orbit
km%kg%km%hari%
Ioˈaɪ.oʊ36431058,9×1022120421.7001101,777
Europajʊˈroʊpə3122904,8×102265671.0341753,5513
Ganimedeˈɡænimiːd526215014,8×10222001.070.4122807,1526
Kalistokəˈlɪstoʊ482114010,8×10221501.882.70949016,6961

Klasifikasi satelit

[sunting |sunting sumber]
Satelit Europa

Sebelum misi Voyager diluncurkan, satelit-satelit Jupiter disusun berdasarkan empat kategori yang didasarkan pada kesamaan elemen orbit. Namun, penemuan satelit-satelit kecil telah memperumit klasifikasi. Saat ini diduga terdapat enam kelompok utama, walaupun beberapa lebih berbeda dari yang lain.Pembagian dasar adalah pengelompokan delapan satelit dalam yang memiliki orbit yang hampir bulat di dekat bidang khatulistiwa Jupiter dan diduga terbentuk bersama Jupiter. Satelit-satelit lainnya terdiri dari satelit-satelit ireguler kecil dengan orbit yang elips dan terinklinasi, yang diduga merupakan asteroid yang tertangkap oleh gravitasi Jupiter atau pecahan asteroid yang tertangkap. Satelit-satelit ireguler dalam suatu kelompok memiliki elemen orbit yang serupa dan mungkin asal usulnya sama (mungkin satelit besar atau objek yang tertangkap dan kemudian pecah).[110][111]

Satelit-satelit reguler
Kelompok dalamKelompok dalam terdiri dari empat satelit kecil dengan diameter kurang dari 200 km, mengorbit dari radii kurang dari 200.000 km, dan memiliki inklinasi orbit kurang dari setengah derajat.
Satelit-satelit Galileo[112]Keempat satelit yang ditemukan olehGalileo Galilei ini mengorbit dari jarak antara 400.000 hingga 2.000.000 km, dan beberapa anggotanya merupakan salah satu yang terbesar di Tata Surya.
Satelit-satelit ireguler
ThemistoSatelit ini merupakan satelit yang termasuk dalam kelompoknya sendiri, dan mengorbit di antara satelit Galileo dan kelompok Himalia.
Kelompok HimaliaKelompok satelit yang mengorbit dari jarak 11.000.000–12.000.000 km dari Jupiter.
CarpoSatelit lain yang memiliki kelompoknya sendiri. Satelit ini mengorbit Jupiter secara prograd
Kelompok AnankeSatelit yang mengorbit secararetrograd ini memiliki batas yang kurang jelas, dengan rata-rata jarak 21.276.000 km dari Jupiter dan rata-rata inklinasi 149 derajat.
Kelompok CarmeKelompok dengan orbit retrograd dengan batas yang cukup jelas dengan rata-rata jarak 23.404.000 km dari Jupiter dan rata-rata inklinasi 165 derajat.
Kelompok PasiphaëKelompok retrograd yang tersebar dan terdiri dari satelit-satelit terluar.

Interaksi dengan Tata Surya

[sunting |sunting sumber]

Bersamaan dengan Matahari, pengaruh gravitasi Jupiter telah membantu membentuk Tata Surya. Orbit sebagian besar planet di Tata Surya lebih dekat daribidang orbit Jupiter daripadabidang khatulistiwa Matahari (Merkurius adalah satu-satunya planet yang lebih dekat dengan khatulistiwa Matahari).Celah Kirkwood disabuk asteroid disebabkan oleh Jupiter, dan planet ini juga mungkin mengakibatkan terjadinyaPengeboman Berat Akhir dalam sejarah Tata Surya dalam.[113]

Diagram ini menunjukkan asteroid-asteroidTroya di orbit Jupiter dan jugasabuk asteroid utama.

Bersamaan dengan satelit-satelitnya, medan gravitasi Jupiter mengontrol beberapaasteroid yang telah menetap dititik Lagrangian sehingga asteroid-asteroid ini mengikuti dan mendahului Jupiter di orbitnya. Asteroid ini disebutasteroid Troya dan terbagi menjadikelompok Yunani danTroya. Asteroid Troya pertama588 Achilles ditemukan olehMax Wolf pada tahun 1906; semenjak itu lebih dari dua ribu asteroid Troya telah ditemukan.[114] The largest is624 Hektor.

Sebagian besarkomet berperiode pendek tergolong dalam kelompok Jupiter, yang didefinisikan sebagai komet dengansumbu semimayor yang lebih kecil dari Jupiter. Komet kelompok Jupiter diyakini terbentuk disabuk Kuiper di luar orbitNeptunus. Saat sedang mendekati Jupiter, orbit-orbitnya mengalamiperturbasi sehingga periode orbitnya menjadi lebih kecil dan kemudian orbitnya tersirkulerisasi oleh interaksi gravitasi reguler dengan Matahari dan Jupiter.[115]

Tubrukan

[sunting |sunting sumber]
CitraTeleskop Angkasa Hubble yang diabadikan pada 23 Juli yang menunjukkan bekas tubrukan sepanjang 5.000 mil yang disebabkan olehperistiwa tubrukan Jupiter 2009.[116]

Jupiter telah dijuluki sebagai pembersih Tata Surya[117] karena gravitasinya yang besar dan letaknya di dekat Tata Surya dalam. Planet ini merupakan planet yang paling sering ditubruk oleh komet.[118] Sebelumnya diduga planet ini melindungi sistem Tata Surya dalam dari komet. Namun, simulasi komputer menunjukkan bahwa keberadaan Jupiter tidak mengurangi jumlah komet yang memasuki Tata Surya dalam.[119] Topik ini masih kontroversial karena beberapa astronom meyakini bahwa Jupiter menarik komet ke arah Bumi darisabuk Kuiper, sementara astronom yang lain memercayai bahwa Jupiter melindungi Bumi dariawan Oort.[120]

Survey gambar-gambar astronomis dalam sejarah pada tahun 1997 menunjukkan bahwa astronomCassini mungkin telah mengabadikan bekas tubrukan pada tahun 1690..[121] Bola api diabadikan oleh Voyager 1 saat mendekati Jupiter pada Maret 1979.[122] Antara 16 Juli 1994 hingga 22 Juli 1994, lebih dari 20 pecahan darikometShoemaker–Levy 9 (SL9, sebelumnya disebut D/1993 F2) bertubrukan denganbelahan selatan Jupiter. Tubrukan ini membantu memberi informasi mengenai komposisi atmosfer Jupiter.[123][124]

Pada 19 Juli 2009,bekas tubrukan ditemukan di bujur 216 derajat di Sistem 2.[125][126] Tubrukan ini menyisakan bintik hitam di atmosfer Jupiter dengan ukuran yang kurang lebih sebesarOval BA. Pengamatan inframerah menunjukkan keberadaan titik cerah di tempat terjadinya tubrukan, sehingga menunjukkan bahwa tubrukan ini memanasi atmosfer bawah Jupiter di dekat kutub selatan Jupiter.[127]

Sebuah bola api yang lebih kecil dari tubrukan yang diamati sebelumnya ditemukan pada 3 Juni 2010 olehAnthony Wesley, seorang astronom amatir di Australia, dan nantinya ternyata juga direkam oleh seorang astronom amatir lain diFilipina.[128] Bola api lain dilihat pada 20 Agustus 2010.[129] Pada 10 September 2012, bola api lain ditemukan.[122][130]

Kemungkinan keberadaan kehidupan

[sunting |sunting sumber]

Pada tahun 1953,percobaan Miller–Urey menunjukkan bahwa kombinasi petir dan senyawa kimia dalam keadaan yang menyerupai atmosfer Bumi purba dapat membentuk senyawa organik (termasukasam amino) yang menjadi dasar kehidupan. Atmosfer yang disimulasikan terdiri dari air, metana, amonia, dan hidrogen molekuler; molekul-molekul ini masih dapat ditemui di atmosfer Jupiter. Atmosfer Jupiter memiliki sirkulasi udara yang kuat, yang akan mengangkut senyawa-senyawa tersebut ke wilayah yang lebih rendah. Suhu yang lebih tinggi di bagian dalam atmosfer mengurai senyawa-senyawa ini, sehingga menghambat pembentukan kehidupan seperti di Bumi.[131]

Kehidupan seperti di Bumi dianggap tidak mungkin ada di Jupiter karena kandungan air di atmosfer yang rendah. Selain itu, bila memang ada permukaan yang padat, permukaan tersebut akan memiliki tekanan yang sangat besar. Pada tahun 1976, sebelum peluncuran wahana-wahanaVoyager, diduga kehidupan berbasis air atau amonia dapat berkembang di atmosfer atas Jupiter. Hipotesis ini didasarkan pada ekologi laut yang memilikiplankton sederhana yang melakukanfotosintesis di bagian atas,ikan di bagian bawah yang memakan plankton, danpredator laut yang memburu ikan.[132][133]

Kemungkinan keberadaan samudra di bawah permukaan satelit-satelit Jupiter, terutamaEuropa, telah memicu spekulasi bahwa kehidupan lebih mungkin ada di sana.

Mitologi

[sunting |sunting sumber]
Jupiter dalamLiber Astronomiae karyaGuido Bonatti edisi tahun 1550.

Planet Jupiter telah dikenal semenjak zaman kuno. Planet ini dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang di langit malam dan kadang-kadang dapat terlihat pada siang hari saat posisi matahari rendah.[134] Bagi bangsaBabilonia, objek ini mewakili dewaMarduk. Mereka menggunakan orbit planet ini diekliptika (yang kasarnya selama 12 tahun) untuk menentukankonstelasizodiak mereka.[22][135]

Bangsa Romawi menamainyaJupiter (bahasa Latin:Iuppiter, Iūpiter), yang merupakan dewa utama dalammitologi Romawi dan namanya berasal darikata majemukvokatif dalambahasa Proto-Indo-Eropa, yaituDyēu-pəter (nominatif: *Dyēus-pətēr, berarti "O Bapa Dewa Langit ", atau "O Bapa Dewa Hari").[136] Sementara itu, kedudukan Jupiter serupa denganZeus (Ζεύς), yang juga disebutDias (Δίας), dan Dias kemudian menjadi nama planet ini dalambahasa Yunani modern.[137]

Simbol astronomis untuk planet ini, yaitu♃, merupakan representasi petir dewa ini. Nama dewa YunaniZeus menjadi akar katazeno- yang digunakan untuk membentuk beberapa istilah yang terkait dengan Jupiter, sepertizenografik.[138]

Dalambahasa Inggris,Jovian adalah bentukadjektif Jupiter. Adjektifjovial yang digunakan oleh astrolog padaAbad Pertengahan berarti “bahagia”, yang merupakan suasana hati yang dikaitkan dengan pengaruh astrologis Jupiter.[139]

Bangsa Tiongkok, Korea, dan Jepang menyebut planet ini "bintang kayu" (Hanzi:木星;Pinyin:mùxīng), berdasarkan salah satu darilima unsur dalamfilsafat Tiongkok.[140]Taoisme Tiongkok memersonifikasi planet ini menjadibintang Fu. Bangsa Yunani kuno menyebutnya Φαέθων,Phaethon, yang berarti "Terbakar". Dalamastrologi Weda para astrologHindu menamai planet iniBrihaspati, yang merupakanguru keagamaan para dewa.[141] Dalambahasa Inggris, kataThursday (Kamis) berasal dariThor's day (hari Thor), karena dalammitologi Jermanik dewaThor dikaitkan dengan planet Jupiter.[142]

Dalam mitologi orang-orangTurk danAsia Tengah, Jupiter disebutErendiz/Erentüz, yang berarti "bintang eren". Ada banyak teori mengenai makna dari kata "eren". Orang-orang ini juga memperhitungkan periode orbit Jupiter sebesar 11 tahun dan 300 hari. Mereka meyakini bahwa beberapa peristiwa alami dan sosial terkait dengan pergerakan Erentüz di langit.[143]

Catatan

[sunting |sunting sumber]
  1. ^Gambar ini diambil olehNASA pada Januari 2023. Atmosfer Jupiter dan penampakannyaterus berubah. Pusat perhatian pada gambar ini adalah padaBintik Merah Raksasa. Bintik Merah ini terlihat semakin menyusut dibandingkan dengan pengamatan pada 150 tahun yang lalu. Bulan es Jupiter yang juga menjadi bulan terbesar dalamSistem Tata Surya,Ganimede, terlihat sedang mengorbit planet induknya di sisi kanan bawah Bintik Merah.
  2. ^abcdefghMerujuk pada level tekanan atmosfer 1 bar

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ^Seligman, Courtney."Rotation Period and Day Length". Diakses tanggal2009-08-13. 
  2. ^abcdefghijklmnopqWilliams, Dr. David R. (November 16, 2004)."Jupiter Fact Sheet". NASA. Diakses tanggal2007-08-08. 
  3. ^"The MeanPlane (Invariable plane) of the Solar System passing through the barycenter". 2009-04-03. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2009-05-14. Diakses tanggal2009-04-10.  (dihasilkan dengan menggunakanSolex 10Diarsipkan 2012-02-10 diWayback Machine. ditulis oleh Aldo Vitagliano; lihat pulabidang invariabel)
  4. ^Yeomans, Donald K. (2006-07-13)."HORIZONS Web-Interface for Jupiter Barycenter (Major Body=5)".JPL Horizons On-Line Ephemeris System. Diakses tanggal2007-08-08.  – Select "Ephemeris Type: Orbital Elements", "Time Span: 2000-01-01 12:00 to 2000-01-02". ("Target Body: Jupiter Barycenter" and "Center: Sun" should be defaulted to.)
  5. ^abcdeDOI:10.1007/s10569-007-9072-y 10.1007/s10569-007-9072-y
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit.Anda dapatmelewati antrian ataumembuat secara manual
  6. ^"Solar System Exploration: Jupiter: Facts & Figures".NASA. 7 May 2008. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal2009-05-11. 
  7. ^"Astrodynamic Constants". JPL Solar System Dynamics. 2009-02-27. Diakses tanggal2007-08-08. 
  8. ^Seidelmann, P. K.; Abalakin, V. K.; Bursa, M.; Davies, M. E.; de Burgh, C.; Lieske, J. H.; Oberst, J.; Simon, J. L.; Standish, E. M.; Stooke, P.; Thomas, P. C. (2001)."Report of the IAU/IAG Working Group on Cartographic Coordinates and Rotational Elements of the Planets and Satellites: 2000". HNSKY Planetarium Program. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2011-08-10. Diakses tanggal2007-02-02. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  9. ^Anonymous (1983)."Probe Nephelometer".Galileo Messenger. NASA/JPL (6). Diarsipkan dariversi asli tanggal 2009-07-19. Diakses tanggal2007-02-12. Parameter|month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  10. ^(Indonesia) Arti kataJupiter dalam situs webKamus Besar Bahasa Indonesia olehBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  11. ^Pada tahun 2008, planet terbesar di luar Tata Surya yang diketahui adalahTrES-4.
  12. ^De Crespigny, Rafe."Emperor Huan and Emperor Ling"(PDF).Asian studies, Online Publications. Archived from the original on 2006-09-07. Diakses tanggal1 May 2012.Xu Huang apparently complained that the astronomy office had failed to give them proper emphasis to the eclipse and to other portents, including the movement of the planet Jupiter (taisui). At his instigation, Chen Shou/Yuan was summoned and questioned, and it was under this pressure that his advice implicated Liang Ji. Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
  13. ^Stuart Ross Taylor (2001).Solar system evolution: a new perspective : an inquiry into the chemical composition, origin, and evolution of the solar system (edisi ke-2nd, illus., revised). Cambridge University Press. hlm. 208.ISBN 0-521-64130-6. 
  14. ^"Young astronomer captures a shadow cast by Jupiter : Bad Astronomy". Blogs.discovermagazine.com. 2011-11-18. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2013-07-02. Diakses tanggal2013-05-27. 
  15. ^Saumon, D.; Guillot, T. (2004). "Shock Compression of Deuterium and the Interiors of Jupiter and Saturn".The Astrophysical Journal.609 (2): 1170–1180.arXiv:astro-ph/0403393alt=Dapat diakses gratis.Bibcode:2004ApJ...609.1170S.doi:10.1086/421257. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  16. ^Gautier, D.; Conrath, B.; Flasar, M.; Hanel, R.; Kunde, V.; Chedin, A.; Scott N. (1981). "The helium abundance of Jupiter from Voyager".Journal of Geophysical Research.86 (A10): 8713–8720.Bibcode:1981JGR....86.8713G.doi:10.1029/JA086iA10p08713. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  17. ^abKunde, V. G.; et al. (September 10, 2004)."Jupiter's Atmospheric Composition from the Cassini Thermal Infrared Spectroscopy Experiment".Science.305 (5690): 1582–86.Bibcode:2004Sci...305.1582K.doi:10.1126/science.1100240.PMID 15319491. Diakses tanggal2007-04-04. Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al. yang eksplisit (link)
  18. ^Kim, S. J.; Caldwell, J.; Rivolo, A. R.; Wagner, R. (1985). "Infrared Polar Brightening on Jupiter III. Spectrometry from the Voyager 1 IRIS Experiment".Icarus.64 (2): 233–48.Bibcode:1985Icar...64..233K.doi:10.1016/0019-1035(85)90201-5. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  19. ^Niemann, H. B.; Atreya, S. K.; Carignan, G. R.; Donahue, T. M.; Haberman, J. A.; Harpold, D. N.; Hartle, R. E.; Hunten, D. M.; Kasprzak, W. T.; Mahaffy, P. R.; Owen, T. C.; Spencer, N. W.; Way, S. H. (1996)."The Galileo Probe Mass Spectrometer: Composition of Jupiter's Atmosphere".Science.272 (5263): 846–849.Bibcode:1996Sci...272..846N.doi:10.1126/science.272.5263.846.PMID 8629016. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  20. ^abMahaffy, Paul."Highlights of the Galileo Probe Mass Spectrometer Investigation". NASA Goddard Space Flight Center, Atmospheric Experiments Laboratory. Diakses tanggal2007-06-06. 
  21. ^Ingersoll, A. P.; Hammel, H. B.; Spilker, T. R.; Young, R. E. (June 1, 2005)."Outer Planets: The Ice Giants"(PDF). Lunar & Planetary Institute. Diakses tanggal2007-02-01. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  22. ^abcdefBurgess, Eric (1982).By Jupiter: Odysseys to a Giant. New York: Columbia University Press.ISBN 0-231-05176-X. 
  23. ^Shu, Frank H. (1982).The physical universe: an introduction to astronomy. Series of books in astronomy (edisi ke-12th). University Science Books. hlm. 426.ISBN 0-935702-05-9. 
  24. ^Davis, Andrew M.; Turekian, Karl K. (2005).Meteorites, comets, and planets. Treatise on geochemistry,.1. Elsevier. hlm. 624.ISBN 0-08-044720-1. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  25. ^Jean Schneider (2009). "The Extrasolar Planets Encyclopedia: Interactive Catalogue". Paris Observatory. Tidak memiliki atau membutuhkan|url= (bantuan)
  26. ^Seager, S. (2007). "Mass-Radius Relationships for Solid Exoplanets".The Astrophysical Journal.669 (2): 1279–1297.arXiv:0707.2895alt=Dapat diakses gratis.Bibcode:2007ApJ...669.1279S.doi:10.1086/521346. Parameter|coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  27. ^Burrows, A.; Hubbard, W. B.; Saumon, D.; Lunine, J. I. (1993). "An expanded set of brown dwarf and very low mass star models".Astrophysical Journal.406 (1): 158–71.Bibcode:1993ApJ...406..158B.doi:10.1086/172427. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  28. ^Queloz, Didier (November 19, 2002)."VLT Interferometer Measures the Size of Proxima Centauri and Other Nearby Stars". European Southern Observatory. Diakses tanggal2007-01-12. 
  29. ^abcdefghijklmElkins-Tanton, Linda T. (2006).Jupiter and Saturn. New York: Chelsea House.ISBN 0-8160-5196-8. 
  30. ^abcdGuillot, T.; Stevenson, D. J.; Hubbard, W. B.; Saumon, D. (2004). "Chapter 3: The Interior of Jupiter". Dalam Bagenal, F.; Dowling, T. E.; McKinnon, W. B.Jupiter: The Planet, Satellites and Magnetosphere.Cambridge University Press.ISBN 0-521-81808-7. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  31. ^Bodenheimer, P. (1974). "Calculations of the early evolution of Jupiter".Icarus. 23.23 (3): 319–25.Bibcode:1974Icar...23..319B.doi:10.1016/0019-1035(74)90050-5. 
  32. ^Guillot, T.; Gautier, D.; Hubbard, W. B. (1997). "New Constraints on the Composition of Jupiter from Galileo Measurements and Interior Models".Icarus.130 (2): 534–539.arXiv:astro-ph/9707210alt=Dapat diakses gratis.Bibcode:1997astro.ph..7210G.doi:10.1006/icar.1997.5812. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  33. ^Various (2006). McFadden, Lucy-Ann; Weissman, Paul; Johnson, Torrence, ed.Encyclopedia of the Solar System (edisi ke-2nd). Academic Press. hlm. 412.ISBN 0-12-088589-1. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link)
  34. ^Horia, Yasunori; Sanoa, Takayoshi; Ikomaa, Masahiro; Idaa, Shigeru (2007). "On uncertainty of Jupiter's core mass due to observational errors".Proceedings of the International Astronomical Union.Cambridge University Press.3 (S249): 163–166.doi:10.1017/S1743921308016554. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  35. ^Lodders, Katharina (2004)."Jupiter Formed with More Tar than Ice".The Astrophysical Journal.611 (1): 587–597.Bibcode:2004ApJ...611..587L.doi:10.1086/421970. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2020-04-06. Diakses tanggal2007-07-03. 
  36. ^Züttel, Andreas (2003). "Materials for hydrogen storage".Materials Today.6 (9): 24–33.doi:10.1016/S1369-7021(03)00922-2. Parameter|month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  37. ^Guillot, T. (1999). "A comparison of the interiors of Jupiter and Saturn".Planetary and Space Science.47 (10–11): 1183–200.arXiv:astro-ph/9907402alt=Dapat diakses gratis.Bibcode:1999P&SS...47.1183G.doi:10.1016/S0032-0633(99)00043-4. 
  38. ^abLang, Kenneth R. (2003)."Jupiter: a giant primitive planet". NASA. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2011-05-14. Diakses tanggal2007-01-10. 
  39. ^abSeiff, A. (1998). "Thermal structure of Jupiter's atmosphere near the edge of a 5-μm hot spot in the north equatorial belt".Journal of Geophysical Research.103 (E10): 22857–22889.Bibcode:1998JGR...10322857S.doi:10.1029/98JE01766. Parameter|coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  40. ^DOI:10.1007/s11214-005-1960-4 10.1007/s11214-005-1960-4
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit.Anda dapatmelewati antrian ataumembuat secara manual
  41. ^Ingersoll, A. P.; Dowling, T. E.; Gierasch, P. J.; Orton, G. S.; Read, P. L.; Sanchez-Lavega, A.; Showman, A. P.; Simon-Miller, A. A.; Vasavada, A. R."Dynamics of Jupiter's Atmosphere"(PDF). Lunar & Planetary Institute. Diakses tanggal2007-02-01. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  42. ^Watanabe, Susan, ed. (February 25, 2006)."Surprising Jupiter: Busy Galileo spacecraft showed jovian system is full of surprises". NASA. Diakses tanggal2007-02-20. 
  43. ^Kerr, Richard A. (2000)."Deep, Moist Heat Drives Jovian Weather".Science.287 (5455): 946–947.doi:10.1126/science.287.5455.946b. Diakses tanggal2007-02-24. 
  44. ^Strycker, P. D.; Chanover, N.; Sussman, M.; Simon-Miller, A. (2006). "A Spectroscopic Search for Jupiter's Chromophores".DPS meeting #38, #11.15. American Astronomical Society.Bibcode:2006DPS....38.1115S. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  45. ^abcGierasch, Peter J.; Nicholson, Philip D. (2004)."Jupiter". World Book @ NASA. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2005-01-05. Diakses tanggal2006-08-10. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  46. ^Denning, W. F. (1899). "Jupiter, early history of the great red spot on".Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.59: 574–584.Bibcode:1899MNRAS..59..574D. 
  47. ^Kyrala, A. (1982). "An explanation of the persistence of the Great Red Spot of Jupiter".Moon and the Planets.26 (1): 105–7.Bibcode:1982M&P....26..105K.doi:10.1007/BF00941374. 
  48. ^Philosophical Transactions Vol. I (1665-1666.). Project Gutenberg. Diakses pada 2011-12-22.
  49. ^Sommeria, Jöel (February 25, 1988)."Laboratory simulation of Jupiter's Great Red Spot".Nature.331 (6158): 689–693.Bibcode:1988Natur.331..689S.doi:10.1038/331689a0. Parameter|coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  50. ^Covington, Michael A. (2002).Celestial Objects for Modern Telescopes. Cambridge University Press. hlm. 53.ISBN 0-521-52419-9. 
  51. ^Cardall, C. Y.; Daunt, S. J."The Great Red Spot". University of Tennessee. Diakses tanggal2007-02-02. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  52. ^"Jupiter Data Sheet". Space.com. Diakses tanggal2007-02-02. 
  53. ^Phillips, Tony (March 3, 2006)."Jupiter's New Red Spot". NASA. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2008-10-19. Diakses tanggal2007-02-02. 
  54. ^"Jupiter's New Red Spot". 2006. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2008-10-19. Diakses tanggal2006-03-09. 
  55. ^Steigerwald, Bill (October 14, 2006)."Jupiter's Little Red Spot Growing Stronger". NASA. Diakses tanggal2007-02-02. 
  56. ^Goudarzi, Sara (May 4, 2006)."New storm on Jupiter hints at climate changes". USA Today. Diakses tanggal2007-02-02. 
  57. ^Showalter, M.A. (1987). "Jupiter's ring system: New results on structure and particle properties".Icarus.69 (3): 458–98.Bibcode:1987Icar...69..458S.doi:10.1016/0019-1035(87)90018-2. Parameter|coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  58. ^abBurns, J. A. (1999). "The Formation of Jupiter's Faint Rings".Science.284 (5417): 1146–50.Bibcode:1999Sci...284.1146B.doi:10.1126/science.284.5417.1146.PMID 10325220. Parameter|coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  59. ^Fieseler, P.D.; Adams, Olen W; Vandermey, Nancy; Theilig, E.E; Schimmels, Kathryn A; Lewis, George D; Ardalan, Shadan M; Alexander, Claudia J (2004). "The Galileo Star Scanner Observations at Amalthea".Icarus.169 (2): 390–401.Bibcode:2004Icar..169..390F.doi:10.1016/j.icarus.2004.01.012. 
  60. ^Brainerd, Jim (2004-11-22)."Jupiter's Magnetosphere". The Astrophysics Spectator. Diakses tanggal2008-08-10. 
  61. ^"Radio Storms on Jupiter". NASA. February 20, 2004. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2007-02-13. Diakses tanggal2007-02-01. 
  62. ^Herbst, T. M.; Rix, H.-W. (1999). Guenther, Eike; Stecklum, Bringfried; Klose, Sylvio, ed.Star Formation and Extrasolar Planet Studies with Near-Infrared Interferometry on the LBT. San Francisco, Calif.: Astronomical Society of the Pacific. hlm. 341–350.Bibcode:1999ASPC..188..341H.ISBN 1-58381-014-5. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) – Lihat bagian 3.4.
  63. ^Michtchenko, T. A. (2001). "Modeling the 5 : 2 Mean-Motion Resonance in the Jupiter–Saturn Planetary System".Icarus.149 (2): 77–115.Bibcode:2001Icar..149..357M.doi:10.1006/icar.2000.6539. Parameter|month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan);Parameter|coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  64. ^"Interplanetary Seasons". Science@NASA. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2007-10-16. Diakses tanggal2007-02-20. 
  65. ^Ridpath, Ian (1998).Norton's Star Atlas (edisi ke-19th). Prentice Hall.ISBN 0-582-35655-5. 
  66. ^Horizons output."Favorable Appearances by Jupiter". Diakses tanggal2008-01-02.  (Horizons)
  67. ^"Encounter with the Giant". NASA. 1974. Diakses tanggal2007-02-17. 
  68. ^"How to Observe Jupiter". WikiHow. 28 July 2013. Diakses tanggal28 July 2013. 
  69. ^A. Sachs (May 2, 1974). "Babylonian Observational Astronomy".Philosophical Transactions of the Royal Society of London.Royal Society of London.276 (1257): 43–50 (see p. 44).Bibcode:1974RSPTA.276...43S.doi:10.1098/rsta.1974.0008.JSTOR 74273. 
  70. ^Xi, Z. Z. (1981). "The Discovery of Jupiter's Satellite Made by Gan-De 2000 Years Before Galileo".Acta Astrophysica Sinica.1 (2): 87.Bibcode:1981AcApS...1...87X. 
  71. ^Dong, Paul (2002).China's Major Mysteries: Paranormal Phenomena and the Unexplained in the People's Republic. China Books.ISBN 0-8351-2676-5. 
  72. ^Olaf Pedersen (1974).A Survey of the Almagest. Odense University Press. hlm. 423, 428. 
  73. ^tr. with notes by Walter Eugene Clark (1930).The Aryabhatiya of Aryabhata(PDF). University of Chicago Press. hlm. 9, Stanza 1. 
  74. ^Westfall, Richard S."Galilei, Galileo". The Galileo Project. Diakses tanggal2007-01-10. 
  75. ^O'Connor, J. J.; Robertson, E. F. (2003)."Giovanni Domenico Cassini". University of St. Andrews. Diakses tanggal2007-02-14. Parameter|month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  76. ^Murdin, Paul (2000).Encyclopedia of Astronomy and Astrophysics. Bristol: Institute of Physics Publishing.ISBN 0-12-226690-0. 
  77. ^"SP-349/396 Pioneer Odyssey—Jupiter, Giant of the Solar System". NASA. 1974. Diakses tanggal2006-08-10. Parameter|month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  78. ^"Roemer's Hypothesis". MathPages. Diakses tanggal2007-01-12. 
  79. ^Tenn, Joe (March 10, 2006)."Edward Emerson Barnard". Sonoma State University. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2011-09-17. Diakses tanggal2007-01-10. 
  80. ^"Amalthea Fact Sheet". NASA JPL. October 1, 2001. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2008-12-08. Diakses tanggal2007-02-21. 
  81. ^Dunham Jr., Theodore (1933). "Note on the Spectra of Jupiter and Saturn".Publications of the Astronomical Society of the Pacific.45: 42–44.Bibcode:1933PASP...45...42D.doi:10.1086/124297. 
  82. ^Youssef, A.; Marcus, P. S. (2003). "The dynamics of jovian white ovals from formation to merger".Icarus.162 (1): 74–93.Bibcode:2003Icar..162...74Y.doi:10.1016/S0019-1035(02)00060-X. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  83. ^Weintraub, Rachel A. (September 26, 2005)."How One Night in a Field Changed Astronomy". NASA. Diakses tanggal2007-02-18. 
  84. ^Garcia, Leonard N."The Jovian Decametric Radio Emission". NASA. Diakses tanggal2007-02-18. 
  85. ^Klein, M. J.; Gulkis, S.; Bolton, S. J. (1996)."Jupiter's Synchrotron Radiation: Observed Variations Before, During and After the Impacts of Comet SL9". NASA. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2006-10-01. Diakses tanggal2007-02-18. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  86. ^NASA – Pioneer 10 Mission ProfileDiarsipkan 2015-11-06 diWayback Machine.. NASA. Retrieved on 2011-12-22.
  87. ^NASA – Glenn Research Center. NASA. Diakses pada 2011-12-22.
  88. ^Fortescue, Peter W.; Stark, John and Swinerd, GrahamSpacecraft systems engineering, 3rd ed., John Wiley and Sons, 2003,ISBN 0-470-85102-3 hal. 150.
  89. ^Hirata, Chris."Delta-V in the Solar System". California Institute of Technology. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2006-07-15. Diakses tanggal2006-11-28. 
  90. ^Wong, Al (May 28, 1998)."Galileo FAQ: Navigation". NASA. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2000-10-17. Diakses tanggal2006-11-28. 
  91. ^abcChan, K.; Paredes, E. S.; Ryne, M. S. (2004)."Ulysses Attitude and Orbit Operations: 13+ Years of International Cooperation"(PDF). American Institute of Aeronautics and Astronautics. Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 2005-12-14. Diakses tanggal2006-11-28. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  92. ^Lasher, Lawrence (August 1, 2006)."Pioneer Project Home Page". NASA Space Projects Division. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2006-01-01. Diakses tanggal2006-11-28. 
  93. ^"Jupiter". NASA Jet Propulsion Laboratory. January 14, 2003. Diakses tanggal2006-11-28. 
  94. ^Hansen, C. J.; Bolton, S. J.; Matson, D. L.; Spilker, L. J.; Lebreton, J.-P. (2004). "The Cassini–Huygens flyby of Jupiter".Icarus.172 (1): 1–8.Bibcode:2004Icar..172....1H.doi:10.1016/j.icarus.2004.06.018. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  95. ^"Mission Update: At Closest Approach, a Fresh View of Jupiter". Archived from the original on 2007-04-29. Diakses tanggal2007-07-27. Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
  96. ^"Pluto-Bound New Horizons Provides New Look at Jupiter System". Diakses tanggal2007-07-27. 
  97. ^"New Horizons targets Jupiter kick". BBC News Online. January 19, 2007. Diakses tanggal2007-01-20. 
  98. ^Alexander, Amir (September 27, 2006)."New Horizons Snaps First Picture of Jupiter". The Planetary Society. Archived from the original on 2007-02-21. Diakses tanggal2006-12-19. Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
  99. ^abMcConnell, Shannon (April 14, 2003)."Galileo: Journey to Jupiter". NASA Jet Propulsion Laboratory. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2006-10-02. Diakses tanggal2006-11-28. 
  100. ^Magalhães, Julio (December 10, 1996)."Galileo Probe Mission Events". NASA Space Projects Division. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2007-01-02. Diakses tanggal2007-02-02. 
  101. ^Goodeill, Anthony (2008-03-31)."New Frontiers – Missions – Juno". NASA. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2007-02-03. Diakses tanggal2007-01-02. 
  102. ^"Esa selects 1bn-euro Juice probe to Jupiter".BBC News Online. 2 May 2012. Diakses tanggal2012-05-02. Parameter|first1= tanpa|last1= di Authors list (bantuan)
  103. ^"Tiny Microprobes Could Explore Jupiter's Atmosphere By 2030".Space.com. Diakses tanggal2016-03-07. 
  104. ^http://news.softpedia.com/news/A-Swarm-of-Microprobes-Preparing-For-Launch-to-Jupiter-471344.shtml
  105. ^Berger, Brian (2005-02-07)."White House scales back space plans". MSNBC. Diakses tanggal2007-01-02. 
  106. ^"Laplace: A mission to Europa & Jupiter system". ESA. Diakses tanggal2009-01-23. 
  107. ^New approach for L-class mission candidates, ESA, 19 Apr 2011
  108. ^Sheppard, Scott S."The Giant Planet Satellite and Moon Page". Departament of Terrestrial Magnetism at Carniege Institution for science. Diakses tanggal2012-09-11. 
  109. ^Musotto, S.; Varadi, F.; Moore, W. B.; Schubert, G. (2002)."Numerical simulations of the orbits of the Galilean satellites".Icarus.159 (2): 500–504.Bibcode:2002Icar..159..500M.doi:10.1006/icar.2002.6939. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2011-08-10. Diakses tanggal2014-01-09. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  110. ^Jewitt, D. C.; Sheppard, S.; Porco, C. (2004). Bagenal, F.; Dowling, T.; McKinnon, W, ed.Jupiter: The Planet, Satellites and Magnetosphere(PDF). Cambridge University Press.ISBN 0-521-81808-7. Archived from the original on 2011-07-14. Diakses tanggal2014-01-09. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
  111. ^Nesvorný, D.; Alvarellos, J. L. A.; Dones, L.; Levison, H. F. (2003)."Orbital and Collisional Evolution of the Irregular Satellites".The Astronomical Journal.126 (1): 398–429.Bibcode:2003AJ....126..398N.doi:10.1086/375461. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  112. ^Showman, A. P.; Malhotra, R. (1999). "The Galilean Satellites".Science.286 (5437): 77–84.doi:10.1126/science.286.5437.77.PMID 10506564. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  113. ^Kerr, Richard A. (2004)."Did Jupiter and Saturn Team Up to Pummel the Inner Solar System?".Science.306 (5702): 1676.doi:10.1126/science.306.5702.1676a.PMID 15576586. Diakses tanggal2007-08-28. 
  114. ^"List Of Jupiter Trojans". IAU Minor Planet Center. Diakses tanggal2010-10-24. 
  115. ^Quinn, T.; Tremaine, S.; Duncan, M. (1990). "Planetary perturbations and the origins of short-period comets".Astrophysical Journal, Part 1.355: 667–679.Bibcode:1990ApJ...355..667Q.doi:10.1086/168800. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  116. ^Dennis Overbye (2009-07-24)."Hubble Takes Snapshot of Jupiter's 'Black Eye'". New York Times. Diakses tanggal2009-07-25. 
  117. ^Lovett, Richard A. (December 15, 2006)."Stardust's Comet Clues Reveal Early Solar System". National Geographic News. Diakses tanggal2007-01-08. 
  118. ^Nakamura, T.; Kurahashi, H. (1998)."Collisional Probability of Periodic Comets with the Terrestrial Planets: An Invalid Case of Analytic Formulation".Astronomical Journal.115 (2): 848–854.Bibcode:1998AJ....115..848N.doi:10.1086/300206. Diakses tanggal2007-08-28. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  119. ^Horner, J.; Jones, B. W. (2008). "Jupiter – friend or foe? I: the asteroids".International Journal of Astrobiology.7 (3–4): 251–261.arXiv:0806.2795alt=Dapat diakses gratis.Bibcode:2008IJAsB...7..251H.doi:10.1017/S1473550408004187. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  120. ^Overbyte, Dennis (2009-07-25)."Jupiter: Our Comic Protector?".Thew New York Times. Diakses tanggal2009-07-27. 
  121. ^Tabe, Isshi; Watanabe, Jun-ichi; Jimbo, Michiwo; Watanabe; Jimbo (1997). "Discovery of a Possible Impact SPOT on Jupiter Recorded in 1690".Publications of the Astronomical Society of Japan.49: L1–L5.Bibcode:1997PASJ...49L...1T. Parameter|month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  122. ^abFranck Marchis (2012-09-10)."Another fireball on Jupiter?". Cosmic Diary blog. Diakses tanggal2012-09-11. 
  123. ^Baalke, Ron."Comet Shoemaker-Levy Collision with Jupiter". NASA. Diakses tanggal2007-01-02. 
  124. ^Britt, Robert R. (August 23, 2004)."Remnants of 1994 Comet Impact Leave Puzzle at Jupiter". space.com. Diakses tanggal2007-02-20. 
  125. ^Staff (2009-07-21)."Amateur astronomer discovers Jupiter collision".ABC News online. Diakses tanggal2009-07-21. 
  126. ^Salway, Mike (July 19, 2009)."Breaking News: Possible Impact on Jupiter, Captured by Anthony Wesley". IceInSpace. IceInSpace News. Diakses tanggal2009-07-19. 
  127. ^Grossman, Lisa (July 20, 2009)."Jupiter sports new 'bruise' from impact".New Scientist. 
  128. ^Bakich, Michael (2010-06-04)."Another impact on Jupiter".Astronomy Magazine online. Diakses tanggal2010-06-04. 
  129. ^Beatty, Kelly (22 August 2010)."Another Flash on Jupiter!".Sky & Telescope. Sky Publishing.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-27. Diakses tanggal23 August 2010.Masayuki Tachikawa was observing ... 18:22 Universal Time on the 20th ... Kazuo Aoki posted an image ... Ishimaru of Toyama prefecture observed the event 
  130. ^Hall, George (September 2012)."George's Astrophotography". Diakses tanggal17 September 2012.10 Sept. 2012 11:35 UT .. observed by Dan Petersen 
  131. ^Heppenheimer, T. A. (2007)."Colonies in Space, Chapter 1: Other Life in Space". National Space Society. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2012-01-18. Diakses tanggal2007-02-26. 
  132. ^"Life on Jupiter". Encyclopedia of Astrobiology, Astronomy & Spaceflight. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2012-03-11. Diakses tanggal2006-03-09. 
  133. ^Sagan, C.; Salpeter, E. E. (1976). "Particles, environments, and possible ecologies in the Jovian atmosphere".The Astrophysical Journal Supplement Series.32: 633–637.Bibcode:1976ApJS...32..737S.doi:10.1086/190414. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  134. ^Staff (June 16, 2005)."Stargazers prepare for daylight view of Jupiter". ABC News Online. Archived from the original on 2011-05-12. Diakses tanggal2008-02-28. Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
  135. ^Rogers, J. H. (1998). "Origins of the ancient constellations: I. The Mesopotamian traditions".Journal of the British Astronomical Association,.108: 9–28.Bibcode:1998JBAA..108....9R. 
  136. ^Harper, Douglas (2001)."Jupiter". Online Etymology Dictionary. Diakses tanggal2007-02-23. Parameter|month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  137. ^"Greek Names of the Planets". Diakses tanggal2012-07-14.In Greek the name of the planet Jupiter is Dias, the Greek name of god Zeus.  Lihat jugaartikel mengenai planet ini dalam bahasa Yunani.
  138. ^Sebagai contoh lihat:"IAUC 2844: Jupiter; 1975h". International Astronomical Union. October 1, 1975. Diakses tanggal2010-10-24.  Kata tersebut telah digunakan semenjak tahun 1966. Lihat:"Query Results from the Astronomy Database". Smithsonian/NASA. Diakses tanggal2007-07-29. 
  139. ^"Jovial". Dictionary.com. Diakses tanggal2007-07-29. 
  140. ^Tionghoa:De Groot, Jan Jakob Maria (1912).Religion in China: universism. a key to the study of Taoism and Confucianism.American lectures on the history of religions.10. G. P. Putnam's Sons. hlm. 300. Diakses tanggal2010-01-08. 
    Jepang:Crump, Thomas (1992).The Japanese numbers game: the use and understanding of numbers in modern Japan.Nissan Institute/Routledge Japanese studies series. Routledge. hlm. 39–40.ISBN 0415056098. 
    Korea:Hulbert, Homer Bezaleel (1909).The passing of Korea. Doubleday, Page & company. hlm. 426. Diakses tanggal2010-01-08. 
  141. ^"Guru". Indian Divinity.com. Diakses tanggal2007-02-14. 
  142. ^Falk, Michael; Koresko, Christopher (1999)."Astronomical Names for the Days of the Week".Journal of the Royal Astronomical Society of Canada.93: 122–33.Bibcode:1999JRASC..93..122F.doi:10.1016/j.newast.2003.07.002. 
  143. ^"Türk Astrolojisi". ntvmsnbc.com. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2013-01-04. Diakses tanggal2010-04-23. 

Bacaan lanjut

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Cari tahu mengenai Jupiter pada proyek-proyek Wikimedia lainnya:
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary
Gambar dan media dari Commons
Berita dari Wikinews
Kutipan dari Wikiquote
Teks sumber dari Wikisource
Buku dari Wikibuku
Planet
Cincin
Satelit alami
Penjelajahan
(Garis besar)
Objek
hipotetis
Daftar
Benda
kecil
Tata
Surya
Pembentukan
dan
evolusi
Umum
Perpustakaan nasional
Lain-lain
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jupiter&oldid=26912691"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp