Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini berisi tentang bagian dari kitab suci Kristen. Untuk seluruh kitab suci Kristen, lihatAlkitab. Untuk kitab ini dalam pandangan Islam, lihatInjil dalam Islam.
Injil atauKitab Injil (bahasa Arab:الإنجيل,translit. Al-Injīl; adalah pesanKristen ("Kabar Baik"), tetapi pada abad kedua Masehi istilah euangélion (bahasa Yunani:ευαγγέλιον,translit. euangelion,har.'Kabar Baik (asal muasal kata dalam bahasa Inggris sebagai calque)'bahasa Inggris:Gospel) juga mulai digunakan untuk kitab-kitab yang memuat pesan tersebut.[1] Dalam pengertian ini, Injil dapat didefinisikan sebagai narasi episodik yang longgar tentang perkataan dan perbuatan Yesus, yang berpuncak pada pengadilan dankematian-Nya, dan diakhiri dengan berbagai laporan tentangpenampakan-Nya setelah kebangkitan.[2]
Kitab Injil umumnya dianggap sebagai karya sastra yang didasarkan pada tradisi lisan, khotbah Kristen, dan eksegesisPerjanjian Lama dengan konsensus bahwa kitab-kitab tersebut merupakan variasi dari biografi Yunani-Romawi; mirip dengan karya-karya kuno lainnya seperti Memoirs of Socrates karya Xenophon.[3][4] Kitab-kitab tersebut dimaksudkan untuk meyakinkan orang-orang bahwa Yesus adalah seorang suci yang karismatik dan melakukan mukjizat, memberikan contoh bagi para pembaca untuk ditiru.[5][6][7] Dengan demikian, kitab-kitab tersebut menyajikan pesan Kristen pada paruh kedua abad pertama Masehi,[8] Oleh karena itu, parasarjana Alkitab modern berhati-hati untuk tidak mengandalkan kitab-kitab Injil secara tidak kritis sebagai dokumen sejarah, dan meskipun kitab-kitab tersebut memberikan gambaran yang baik tentang karier publik Yesus, studi kritis sebagian besar gagal untuk membedakan ide-ide aslinya dari ide-idepenulis Kristen selanjutnya,[9][10] dan oleh karena itu fokus penelitian telah bergeser kepada Yesus sebagaimana diingat oleh para pengikutnya,[11][12] dan pemahaman kitab-kitab Injil itu sendiri.[13]
Injil kanonik adalah empat Injil yang muncul dalamPerjanjian Baru. Injil-injil ini kemungkinan besar ditulis antara tahun 66 dan 110 M, yang kemungkinan besar ditulis pada masa hidup berbagai saksi mata, termasuk keluarga Yesus sendiri.[14][15][16][17][18] Sebagian besar ahli berpendapat bahwa keempat Injil tersebut anonim (dengan nama modern "Empat Penginjil" ditambahkan pada abad ke-2), hampir pasti tidak ada yang ditulis oleh saksi mata, dan merupakan karya para penulis yang kreatif dalam bidang sastra (yang memang melibatkan klaim berkonsultasi dengan saksi mata).[19][20][21][22] Menurut mayoritas ahli,Markus adalah yang pertama ditulis, menggunakan berbagai sumber,[23][24] diikuti olehMatius danLukas, yang keduanya secara independen menggunakan Markus untuk narasi mereka tentang karier Yesus, melengkapinya dengan kumpulan perkataan yang disebut "sumber Q", dan materi tambahan yang unik untuk masing-masing, meskipun hipotesis alternatif yang menyatakan penggunaan langsung Matius oleh Lukas atau sebaliknya tanpa Q semakin populer.[25][26][27] Ada pandangan yang berbeda tentang transmisi materi yang mengarah padaInjil sinoptik, dengan berbagai ahli berpendapat bahwa ingatan dan lisan dapat diandalkan melestarikan tradisi yang pada akhirnya kembali ke Yesus yang historis.[28] Ahli lain lebih skeptis dan melihat lebih banyak perubahan dalam tradisi sebelum Injil tertulis.[29][30] Ada hampir konsensus bahwa Injil Yohanes berasal dari Injil Tanda hipotetis yang dianggap telah diedarkan dalam komunitas Yohanes.[31] Dalam kajian modern, Injil Sinoptik merupakan sumber utama untuk merekonstruksi pelayanan Kristus, sementara Injil Yohanes lebih jarang digunakan karena berbeda dari Injil Sinoptik. Berdasarkan bukti naskah dan frekuensi kutipan oleh paraBapa Gereja awal, Matius dan Yohanes merupakan Injil yang paling populer, sementara Lukas dan Markus kurang populer pada abad-abad awal gereja.[32]
Dalam bahasa Yunani disebutευαγγέλιον (euangelion) yang berarti "Kabar Baik" atau "Berita Kesukaan", yang merujuk pada1 Petrus 1:25 (BIS, TL, & Yunani). Injil dalam bahasa Inggris disebutGospel, dari bahasa Inggris Kunogōd-spell yang berarti "kabar baik", yang merupakan terjemahan kata-per-kata dari bahasa Yunani (eu- "baik",-angelion "kabar").
Istilah "Injil" berasal dari Al-Qur'an (kitab suci agama Islam) dalambahasa Arab إنجيل (Injīl) yaitu nama kitab suci yang diturunkan kepada nabi Isa AS (Yesus). Begitu juga dengan istilah "Alkitab" dalambahasa Arab الكتاب (Alkitab) juga berasal dari Al-Qur'an. Kata Injil dan Alkitab sering digunakan umat Kristen di daerah mayoritas Islam.
Kata "Injil" sendiri dalamAlkitabTerjemahan Baru muncul 124 kali[35] (BIS menggunakan istilah "Kabar Baik", semuanya diPerjanjian Baru: 23 kali di keempat Injil, 17 kali di Kisah Para Rasul, 78 kali di Surat-Surat Paulus, 5 kali di Surat-Surat Lain, dan 1 kali di Kitab Wahyu.
Beberapa ayat yang penting yang memuat kata ini antara lain:
Matius24:14: "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya",
Markus1:15: ""Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!";
Markus8:35: "Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.";
1 Korintus9:23: "Segala sesuatu iniaku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.";
Pemberitaan tentang aktivitas penyelamatan Allah di dalamYesus dari Nazaret atau berita yang disampaikan oleh Yesus dari Nazaret. Inilah asal-usul penggunaan kata "Injil" menurut Perjanjian Baru (lihatSurat Roma 1:1 atauMarkus 1:1).
Dalam pengertian yang lebih populer, kata ini merujuk kepada keempatInjilkanonik (Matius,Markus,Lukas danYohanes) dan kadang-kadang juga karya-karya lainnya yang non-kanonik (mis.Injil Tomas), yang menyampaikan kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
Sejumlah sarjana modern menggunakan istilah "Injil" untuk menunjuk kepada sebuahgenre hipotetis darisastra Kristen perdana (bdk. Peter Stuhlmacher, ed.,Das Evangelium und die Evangelien, Tübingen 1983, juga dalam bahasa Inggris:The Gospel and the Gospels).
Kata "injil" dipergunakan olehPaulus sebelum kitab-kitab Injil dari kanon Perjanjian Baru ditulis, ketika ia mengingatkan orang-orang Kristen diKorintus "kepada Injil yang aku beritakan kepadamu" (1 Korintus 15:1). Melalui berita itu, Paul menegaskan, mereka diselamatkan, dan ia menggambarkannya di dalam pengertian yang paling sederhana, sambil menekankan penampakan Kristus setelah kebangkitan (15:3-8):
"... bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai denganKitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya."
Penggunaan katainjil (atau ekuivalennya dalam bahasa Yunanievangelion) untuk merujuk pada suatu genre tulisan yang khas yang berasal dari abad ke-2. Kata ini jelas digunakan untuk menunjuk suatu genre dalamYustinus Martir (l.k. 155) dan dalam pengertian yang lebih kabur sebelumnya dalamIgnatius dari Antiokhia (l.k. 117).
KitabPerjanjian Baru terbit antara tahun 50 dan 100 Masehi. Yang mula-mula adalah Surat-surat Paulus, kemudian barulah bagian-bagian lain. Beberapa abad sesudah Masehi, Gereja baru mensahkan kanon Kitab Perjanjian Baru setelah urutannya diubah dan sedapat mungkin disesuaikan dengan Sejarah Keselamatan (Intisari Iman Kristen oleh Ds.B.J. Boland, 1964).
Umumnya boleh dikatakan bahwa kanon Perjanjian Baru sudah ditetapkan kira-kira pada tahun 200, secara definitif pada tahun 380 (Sejarah Gereja oleh Dr. H. Berkhof dan Dr.I.H. Enklaar, 1962).
De Arameesche tekst van het Mattheus-evengelie is reeds vroegtijdig gegaan. De andrere drie evangelien, zijn in het Grieksch geschreven. De boeken van de Heilige Schrift, zelfs de evengelien, zijn niet volkomen in de zelfds toestand bewaard gebleven, waarin zijoorspronkelijk zijn geschreven. Daar de boekdrukkeenst niet bestond, warden zij eeuwen long telkens overgeschreven en hijdat overschrijoen werden soms woorden uitgelaten, verwisseld of verkeerd geschreven ... Artinya: Injil Matius yang berbahasa Arami telah lama hilang. Tiga Injil lainnya ditulis dalam bahasa Yunani. Buku-buku dari Kitab Suci juga injil-injilnya tidak tersimpan dengan sempurna dalam keadaan yang sama, dalam mana itu asalnya ditulis. Karena tidak adanya cetak-mencetak buku maka sering kali dilakukan pemindahtulisan berabad-abad lamanya, dan dalam memindahtuliskan itu kadang-kadang terjadi penghapusan kata-kata, penukaran kata-kata atau penulisan terbalik ... (Het Evangelie, 1929, Badan Perpustakaan Petrus Canisius)
Dari banyak injil yang ditulis, ada empat injil yang diterima sebagai bagian dariPerjanjian Baru dan dikanonkan. Hal ini merupakan tema utama dalam sebuah tulisan olehIrenaeus, l.k. 185.
Dalam tulisannya yang diberi judul "Melawan Kesesatan" Irenaeus menentang beberapa kelompok Kristen yang menggunakan hanya satu Injil saja, seperti kelompokMarsion - yang menggunakan versi Injil Lukas yang sudah diubah sedemikian rupa. Irenaeus juga menentang beberapa kelompok yang menekankan tulisan-tulisan berisi wahyu-wahyu baru, seperti kelompokValentinius (A.H. 1.11.9).
Irenaeus menyatakan bahwa ada empat injil yang adalah tiang-tiang gereja.
"tak mungkin ada lebih atau kurang daripada empat," katanya, sambil mengajukananalogi sebagai logikanya bahwa ada empat penjuru dunia dan empat arah angin (1.11.8).
Citranya ini, yang diambil dariKitab Yehezkiel 1:10, tentang takhta Allah yang didukung oleh empat makhluk dengan empat wajah—"Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang"— ekuivalen dengan Injil yang "berwajah empat", adalah lambang-lambang konvensional dari para penulis Injil: singa, lembu, rajawali, dan manusia. Irenaeus berhasil menyatakan bahwa keempat Injil itu bersama-sama, dan hanya keempat Injil inilah, yang mengandung kebenaran. Dengan membaca masing-masing Injil di dalam terang yang lainnya, Irenaeus menjadikanYohanes sebagai lensa untuk membacaMatius,Markus danLukas.
Perkiraan kurun waktu ditulisnya injil kanonik bervariasi, namun tidak lebih dari tahun 100 M. Jadi tidak lebih dari 70 tahun setelahYesusKristusmeninggalkan dunia. Berikut perkiraan kurun waktu yang diberikan olehRaymond E. Brown, dalam buku-nya"An Introduction to the New Testament", sebagai representasi atas konsensus umum para sarjana, pada tahun 1996:
Sedangkan, perkiraan kurun waktu yang diberikan dalamNIV Study Bible:
Markus: sekitar tahun 50-an hingga awal 60-an, atau akhir 60-an
Matius: sekitar tahun 50-70-an
Lukas: sekitar tahun 59-63, atau tahun 70-an hingga 80-an
Yohanes: sekitar tahun 85 hingga mendekati 100, atau tahun 50-an hingga 70
Kanon Muratori (170 M) memaparkan urutan pembuatanInjil Lukasdan Yohanes sebagai berikut (bagian depan hilang, dan yang tersisa dimulai dengan kata "di mana ia" dan seterusnya; pengembangan terjemahan diletakkan di antara tanda kurung siku. Angka-angka menunjukkan nomor baris teks aslinya yang tersisa dan dapat dibaca):
"(1) . . . di mana ia bagaimanapun juga turut hadir, dan karenanya ia menempatkannya [dalam tulisannya]. (2) Kitab Injil ketiga adalah menurutLukas. (3) Lukas, tabib terkenal itu, setelahKenaikan Kristus, (4-5) ketika Paulus membawanya bersama dia sebagai seorang yang mempelajari tentang hukum [Romawi], (6) menyusunnya atas namanya sendiri, menurut anggapan [umum]. Namun, ia sendiri tidak pernah (7) melihat Tuhan dalam daging; dan karenanya, sesuai peristiwa yang dapat dipastikannya, (8) demikianlah sesungguhnya ia memulai menceritakan kisah dari kelahiran Yohanes [Pembaptis]. (9) Yang keempat dari kitab-kitab Injil adalah dariYohanes, [seorang] dari murid-murid. (10) Kepada murid-murid dan uskup-uskup sejawatnya, yang menghimbaunya [untuk menulis], (11) ia berkata, 'Berpuasalah bersamaku dari hari ini selama tiga hari, dan apa (12) yang akan dinyatakan kepada setiap orang (13) marilah kita mengatakannya satu dengan yang lain.' Pada malam yang sama itu dinyatakan (14) kepadaAndreas, [salah satu] dari rasul-rasul, (15-16) bahwa Yohanes harus menuliskan semua hal atas namanya sementara yang lain harus memeriksanya. Dan demikianlah, meskipun berbagai (17) elemen sudah diajarkan dalam masing-masing kitab Injil [yang lain], (18) bagaimanapun juga hal ini tidak menyebabkan perubahan dalam iman (19) orang-orang percaya, karena oleh satu Roh yang berkuasa segala hal (20) telah dinyatakan dalam semua [kitab-kitab Injil]: mengenai (21)kelahiran, mengenaikesengsaraan, mengenaikebangkitan, (22) mengenai hidup bersama para murid-Nya, (23) dan mengenai dua kali kedatangan-Nya; (24) yang pertama dalam kemiskinan ketika Ia dihina, yang sudah terjadi, (25) yang kedua dalam kemuliaan kekuasaan kerajaan, (26) yang masih akan terjadi kelak. Apa (27) yang menakjubkan sehingga, jika Yohanes begitu konsisten (28) menyebutkan poin-poin khusus ini juga dalam surat-suratnya, (29) mengatakan tentang dirinya sendiri, 'Apa yang telah kami lihat dengan mata kami, (30) yang telah kami dengar dengan telinga kami dan dengan tangan kami (31) yang telah kami raba --itulah yang kami tuliskan kepada kamu'? [1 Yohanes 1:1] (32) Karena dengan cara ini Ia mengaku [dirinya] bukan hanya sebagai saksi mata dan pendengar, (33) melainkan juga penulis dari semua perbuatan ajaib Tuhan, sesuai urutannya..."[41]
Beberapa injil yang tidak dikanonkan meskipun mempunyai keserupaan dalam hal sebagian isi dan gaya bahasa, dibandingkan dengan injil-injil kanonik. Kebanyakan (yang lainnya) adalahgnostik dalam hal isi dan gaya bahasa, mempresentasikan / mengemukakan ajaran-ajaran dari sudut pandang yang sangat berbeda dan dalam beberapa kasus dicap sebagai bid'ah.
Injil-injil ini termasuk dalam tulisan-tulisanapokrif:
Kitab yang sering disebut sebagai "Injil Barnabas" adalah pemalsuan abad ke-16 M. Penulisannya menggunakan bahasa Italia dan informasinya mengenai geografi Palestina banyak yang tidak masuk akal, menunjukkan bahwa penulis tidak pernah berada di tanah Israel. Selain itu, tidak satupun Injil kanonik yang ditulis menggunakan bahasa Italia (yang baru muncul sebagai bahasa tulis pada abad pertengahan, yaitu setelah abad ke-15 M), melainkan umumnya ditulis dalambahasa Yunani atau Aram kuno.[42]
Terjemahan dalambahasa Indonesia yang beredar di Indonesia diterjemahkan dari buku yang ditulis oleh Lonsdale and Laura Ragg, namun komentar-komentar kritisnya mengenai bukti pemalsuan tidak diterjemahkan.
Pengaruh Injil terhadap kebudayaan dan pengaruh kebudayaan terhadap Injil
Injil dan Kebudayaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, pada saat Injil disampaikan maka kebudayaan ikut serta dalam pemberitaan Injil tersebut.keterkaitan antara injil dan kebudayaan seperti kulit dan buah, yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. kebudayaan bisa saja menimbulkan efek positif terhadap injil namun bisa juga menimbulkan efek negatif.sebaga contoh, pada saat Injil disampaikan, maka seorang pembawa injil (misionaris) akan mengunakan kebudayaan masyarakat tersebut sebagai pendekatan sehingga injil yang disampaikan tersebut dapat dengan mudah diterima. Namun kebudayaan juga tentunya bisa menimbulkan efek negatif terhadap pengabaran Injil, jika kebudayaan suatu masyarakat sangat kental, misalnya agama leluhur suatu masyarakat sangat kental dan memiliki kefanatikan yang kuat maka tentunya Injil akan sulit untuk masuk menembus kedalam masyarakat tersebut.
^Byrskog, Samuel (2000).Story as History - History as Story: The Gospel Tradition in the Context of Ancient Oral History. Mohr Siebrek Ek. hlm. 18–28, 69.ISBN978-3161473050.
^Rodriguez, Rafael.Jesus Darkly: Remembering Jesus with the New Testament. Abingdon Press. hlm. 57.ISBN978-1501839115.
^Becker, Eve-Marie (2017).The Birth of Christian History: Memory and Time from Mark to Luke-Acts. Yale University Press. hlm. 39–40, 59.ISBN978-0300165098.
^Hill, Charles; Kruger, Michael (2012). "The Early Text of Matthew".The Early Text of the New Testament. Oxford University Press. hlm. 83.ISBN9780199566365.