Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Indonesia

Halaman yang dilindungi semi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

"Negara Kesatuan Republik Indonesia" dan "Republik Indonesia" dialihkan ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihatIndonesia (disambiguasi).
Republik Indonesia

Semboyan: "Bhinneka Tunggal Ika"(Jawa Kuno)
("Berbeda-beda tetapi satu jua")
Falsafah dan ideologi nasional:
Pancasila(Sanskerta)
Tampilkan globe
Tampilkan peta ASEAN
Tampilkan peta pembagian administratif
Lokasi Indonesia
Ibu kota
Jakarta
6°11′S106°50′E /6.183°S 106.833°E /-6.183; 106.833
Bahasa resmiIndonesia(berakar dariMelayuJohor-Riau)
Bahasa daerah
Lebih dari700 bahasa[1]
Kelompok etnik
(2010)[2]
Agama
(2023)[3]
[a]
PemerintahanKesatuanPresidensialRepublikKonstitusional
Prabowo Subianto
Gibran Rakabuming Raka
LegislatifMajelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Kemerdekaan
 Diproklamasikan (berdirinya negara)
17 Agustus 1945
 Diakui (sebagaiRIS)
27 Desember 1949
Luas
 - Total
1.904.569 km2[4](ke-14)
 - Perairan (%)
4,85
Penduduk
 - Perkiraan 2024
Increase neutral 284,973,643[5]
 - Sensus Penduduk 2020
270.203.917[6](ke-4)
143/km2(ke-60)
PDB (KKB)2025 estimasi
 - Total
Kenaikan $5,009 triliun[7](ke-8)
Kenaikan $17,612[7](ke-102)
PDB (nominal)2025 estimasi
 - Total
Kenaikan $1,429 triliun[7](ke-16)
Kenaikan $5,027[7](ke-118)
Gini (2021)Steady 37,9[8]
sedang
IPM (2022)Kenaikan 0,713[9]
tinggi · ke-112
Mata uangRupiah (Rp)
(IDR)
Zona waktuberagam
(UTC+7 sampai+9)
Format tanggalDD/MM/YYYY
Lajur kemudikiri
Kode telepon+62
Kode ISO 3166ID
Ranah Internet.id
Situs web resmi
indonesia.go.id
Sunting kotak info
Sunting kotak info Lihat Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Indonesia, dengan nama resmiRepublik Indonesia,[b] adalah sebuahnegara diAsia Tenggara danOseania, antaraSamudra Hindia danSamudra Pasifik. Indonesia merupakannegara lintas benua karena diapit oleh benuaAsia danAustralia (Oseania). Selain itu, Indonesia juga menjadi wilayah pertemuanSamudra Pasifik danSamudra Hindia, serta menjadi salah satu negara yang dilalui olehkhatulistiwa. Indonesia memiliki luas wilayah sebesar 1.904.569 km², sehingga menjadikannya sebagainegara terluas ke-14 dunia.[10]

Indonesia merupakannegara kepulauan sejati dan menjadinegara kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah pulau sebesar 17.380 pulau (2024).[11] Nama alternatif yang dipakai untuk kepulauan Indonesia disebutNusantara.[12] Selain itu, Indonesia juga menjadinegara berpenduduk terbanyak ke-4 di dunia denganpenduduk mencapai 275.344.166 jiwa pada tahun 2022.[13] Indonesia adalah salah satu negaramultirasial, multietnis, danmultikultural.[14] Indonesia berbatasan dengan sejumlah negara diAsia Tenggara danOseania. Indonesia berbatasan di wilayah darat denganMalaysia diPulau Kalimantan danSebatik, denganPapua Nugini diPulau Papua, dan denganTimor Leste diPulau Timor. Negara yang hanya berbatasan laut dengan Indonesia adalahSingapura,Filipina,Australia,Thailand,Vietnam,Palau, danwilayah persatuanKepulauan Andaman dan Nikobar,India.

Indonesia adalahnegara kesatuan dengan bentukpemerintahan republik berdasarkan konstitusi yang sah, yaituUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).[15] Berdasarkan UUD 1945 pula,Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),Dewan Perwakilan Daerah (DPD), danPresiden dicalonkan lalu dipilih dalampemilihan umum. Ibu kota Indonesia saat ini adalahJakarta. Pada tanggal 18 Januari 2022, pemerintah Indonesia menetapkanIbu Kota Nusantara yang berada diPulau Kalimantan, yang menempati wilayahKabupaten Penajam Paser Utara, untuk menggantikanJakarta sebagaiibu kota yang baru.[16] Hingga tahun 2022, proses peralihan ibu kota masih berlangsung.

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa-bangsa pendatang dan penjajah.Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting sejak abad ke-7, yaitu sejak berdirinyaSriwijaya, kerajaan bercorakHinduisme-Buddhisme yang berpusat di SelatanPalembang. KerajaanSriwijaya menjalin hubungan agama dan perdagangan denganbangsa Tionghoa,India, dan jugaArab. Agama dan kebudayaanHinduisme-Buddhisme tumbuh, berkembang, dan berasimilasi di kepulauan Indonesia pada awal abad ke-4 hingga abad ke-13Masehi. Setelah itu, para pedagang sufi danIslam sunni membawa agama dan kebudayaanIslam sekitar abad ke-8 hingga abad ke-16. Pada akhir abad ke-15, bangsa-bangsaEropa datang ke kepulauan Indonesia dan berperang untuk memonopoli perdaganganrempah-rempah diMaluku semasaZaman Penjelajahan. Setelah berada di bawahkolonial Belanda, Indonesia yang saat itu bernamaHindia Belanda,memproklamasikan kemerdekaan di akhirPerang Dunia II, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya, Indonesia mendapat berbagai tantangan dan persoalan berat, mulai daribencana alam, praktik korupsi yang masif,konflik sosial, gerakanseparatisme, prosesdemokratisasi, dan periode pembangunan, perubahan dan perkembangan sosial–ekonomi–politik, sertamodernisasi yang pesat.

Indonesia terdiri dari berbagaisuku bangsa, bahasa, dan agama. Indonesia mengedepankanAdat dan budaya lokal sebagai penguatan provinsi. Berdasarkan rumpun bangsa, Indonesia terdiri atas bangsa asli yakniAustronesia danMelanesia di mana bangsaAustronesia yang terbesar jumlahnya dan lebih banyak mendiami Indonesia bagian barat. Dengansuku Jawa danSunda membentuk kelompok suku bangsa terbesar dengan persentase mencapai 57% dari seluruh penduduk Indonesia.[17]Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika" (Berbeda-beda tetapi tetap satu), bermakna keberagaman sosial-budaya yang membentuk satu kesatuan negara. Selain memiliki penduduk yang padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki alam yang mendukung tingkatkeanekaragaman hayati terbesar ke-2 di dunia.

Etimologi

Lihat pula:Sejarah nama Indonesia

Kata "Indonesia" berasal daribahasa Yunani kuno yaituIndus yang merujuk kepadaSungai Indus diIndia dannesos yang berarti "pulau".[18] Jadi, kata Indonesia berarti wilayah "kepulauan India", atau kepulauan yang berada di wilayahHindia; ini merujuk kepada persamaan antara dua bangsa tersebut (India dan Indonesia).[19] Pada tahun 1850,George Windsor Earl, seorangetnolog berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilahIndunesia danMalayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia atauKepulauan Melayu".[20] Murid Earl,James Richardson Logan, menggunakan kataIndonesia sebagai sinonim dariKepulauan India.[21][22] Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kataIndonesia, tetapi istilahKepulauan Melayu (Maleische Archipel);Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indië), atauHindia (Indië);Timur (de Oost); dan bahkanInsulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novelMax Havelaar (1859) yang ditulis olehMultatuli mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).[12]

Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luarBelanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik.[12]Adolf Bastian dariUniversitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui bukuIndonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya ialahSuwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara), ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernamaIndonesisch Pers Bureau pada tahun 1913.[19]

Sejarah

Artikel utama:Sejarah Indonesia danSejarah Nusantara

Periode prasejarah

Artikel utama:Prasejarah Indonesia
Peta wilayahSundaland,Sahul, danWallacea pada kalaPleistosen.

Kepulauan Indonesia terbentuk melalui berbagai aktivitastektonis yang sangat kompleks sejak awalmasaSenozoikum (sekitar 66 juta tahun lalu) dan mulai mencapai bentuknya yang sekarang ketika memasukikalaPleistosen (sekitar 2,58 juta tahun lalu).[23] Pada kala tersebut,permukaan laut global saat itu rata-rata lebih rendah 130 meter daripada permukaanlaut global sekarang,[24] sehingga munculDaratan Sunda (Sundaland) yang terhubung dengan daratan utamaAsia dan saat ini mencakupSumatra,Jawa,Kalimantan, danlautan-lautan di antaranya,[25][26] sertaBenua Sahul yang saat ini mencakupPulau Papua,Australia, danLaut Arafura.[27][28] Kedua daratan tersebut diantarai olehKepulauan Wallacea yang saat ini mencakupSulawesi,Nusa Tenggara, danMaluku.[29] Sekitar 74.000 tahun yang lalu,letusan dahsyat berskalaVEI-8 terjadi padaGunung Toba (sekarang menjadiDanau Toba). Letusan tersebut konon menjadi letusangunung berapi terbesar yang berhasil diteliti.Perubahan iklim yang ditimbulkannya diperkirakan menjadi penyebab populasimanusia modern dunia hampir seluruhnya musnah dan pergerakanmigrasi manusia sempat terhenti padasubkalaPleistosen Akhir.[30][31] Lalu pada akhirperiode glasial terakhir (sekitar 12.000 tahun lalu), permukaan laut naik setinggi 60 meter hanya dalam kurun waktu limamilenium.[32] Akibatnya,daratan yang lebih rendah terendam dan membentuk perairan dangkal, sementara daratan yang lebih tinggi terpisah-pisah menjadi pulau-pulau yang lebih kecil. Pulau-pulau tersebut membentuk kepulauan Indonesia seperti sekarang ini.[33]

Ilustrasi "Manusia Jawa" oleh J. H. McGregor.

Dari kumpulanfosilmanusia purbaHomo erectus (ataumanusia Jawa) danHomo floresiensis ("manusia Flores") yang pernah menetap di Indonesia, kuat dugaan bahwa kepulauan Indonesia telah dihuni olehmanusia purba tersebut sekurang-kurangnya antara dua juta sampai 500.000 tahun yang lalu. Manusia purba tersebut kemudian berangsur-angsurpunah seiring dengan kedatanganmanusia modern (Homo sapiens) di kepulauan Indonesia.[34][35]

Gelombang migrasi manusia modern pertama kali sampai di kepulauan Indonesia melalui jalur darat sekitar 60.000 tahun yang lalu. Gelombang pertama ini menjadi nenek moyang daribangsa Melanesia.[36][37] Kemudian sekitar 3.500–1.500SM,bangsa Austronesia yang berasal dariTaiwan tiba melalui jalur laut dan menetap di kepulauan Indonesia. Sebagian bangsa Melanesia yang telah ada lebih dahulu terdesak ke wilayah-wilayah timur jauh, sementara sebagian lagiberasimilasi dengan pendatang tersebut.[36][38][39] Manusia yang menetap tersebut kemudian mengembangkan budayabercocok tanam danmelaut.[40]

Periode monarki

Kerajaan Hindu-Buddha

SitusPercandian Batujaya yang berada diKabupaten Karawang,Jawa Barat. Candi-candi yang ada di dalamnya merupakan sisa-sisa peninggalanTarumanagara.

Kandis diduga merupakan kerajaan tertua diNusantara (kepulauan Indonesia) yang berdiri pada abad ke-1SM dan terletak di daerah yang saat ini menjadi wilayah ProvinsiRiau, tetapi keberadaannya masih sering diperdebatkan oleh parasejarawan, karena tidak adanya bukti yang jelas atas kerajaan ini.[41] KeberadaanSalakanagara yang berdiri pada abad ke-1Masehi di daerah sekitarCianjur,Jawa Barat juga masih menjadi perdebatan oleh para ahli karena kurangnya bukti-buktisejarah, meskipun kerajaan ini merupakan cikal bakalTarumanagara.[41]

Dua kerajaan tertua Nusantara yang memiliki bukti-bukti sejarah adalahKutai Martapura di wilayahKalimantan Selatan saat ini danTarumanagara di wilayah barat Pulau Jawa, yang sama-sama berdiri pada abad ke-4 Masehi.[42] Kedua kerajaan tersebut dibuktikan memiliki corak Hindu-Buddha, sehingga dapat dipastikan bahwaAgama Hindu danAgama Buddha telah berkembang diNusantara sekurang-kurangnya dari abad ke-4 M.[43] Banyak kerajaan bercorak Hindu-Buddha lainnya yang kemudian terbentuk setelah itu.

Perkembangan wilayah kekuasaanSriwijaya sejak berdiri hingga keruntuhannya.

Sriwijaya, yang berbentukkedatuan dan bercorak Buddha, berdiri di Nusantara pada abad ke-7 Masehi, kemudian berkembang menjadi salah satukemaharajaan terbesar di Nusantara, serta negaramonarki dengan masa berdiri terlama diAsia Tenggara.[44] Pada masa kejayaannya, Sriwijaya melingkupiSumatra,Malaya,Kra,Jawa,Kalimantan,Kamboja, danVietnam,[45][46] serta berkuasa dalam mengendalikan aktivitas pelayaran dan perdagangan diSelat Malaka yang merupakan jalur pelayaran penting di dunia. Banyak budaya asing yang memengaruhi dan berasimilasi dengan budaya-budaya lokal.[47] Sejak diperintah olehBalaputradewa pada pertengahan abad ke-9, Sriwijaya juga berada di bawah kekuasaanWangsa Sailendra.[48] Nama Sriwijaya diperkirakan mulai meredup dan runtuh pada awal abad ke-11 dan digantikan olehDharmasraya, lalu olehPagaruyung pada abad ke-14.[49]

Medang, yang diperintah olehWangsa Sailendra, berdiri di wilayahJawa Tengah saat ini pada abad ke-8.[50][51] Pada abad ke-10, pusat pemerintahannya dipindahkan keJawa Timur danpara penguasa setelah kepindahan tersebut dikelompokkan dalamWangsa Isyana.[52] Pada tahun 1016, Medang runtuh akibat pemberontakan yang menewaskan raja terakhir beserta banyak kerabatnya.[53]Airlangga, menantu raja tersebut, membangun ulang kerajaan dan mendirikan negaraKahuripan pada tahun 1019,[54] yang kemudian terpecah menjadiKadiri danJanggala pada tahun 1042. Janggala lalu ditaklukkan oleh Kadiri pada tahun 1135.Ken Arok dariWangsa Rajasa kemudian menaklukkan Kadiri dan mendirikanSingasari pada tahun 1222. Singasari runtuh pada tahun 1292 akibat pemberontakan yang dipimpin olehJayakatwang (sisa Wangsa Isyana), tetapi berhasil ditumpas setahun kemudian oleh Raden Wijaya.[51][52]

Perkembangan wilayah kekuasaanMajapahit sejak berdiri hingga keruntuhannya.

Raden Wijaya dariWangsa Rajasa mendirikanMajapahit yang bercorakSyiwa-Buddha pada tahun 1293, yang kemudian berkembang menjadikemaharajaan terbesar di Nusantara dan juga di Asia Tenggara, serta menjadi negaraagraris dan jalurperdagangan dunia.[55] Majapahit mencapai masa kejayaannya pada masa kejayaannya pemerintahanHayam Wuruk denganpatihnya,Gajah Mada (terkenal dengan sunpahnya yang bernamaSumpah Palapa),[55] dengan wilayah kekuasaan meliputiSumatra,Malaya,Kalimantan,Sulawesi,Nusa Tenggara,Maluku, hinggaPapua.[52] Majapahit mengalami kemunduran seiring menguatnya pengaruh Islam di Nusantara, lalu akhirnya runtuh setelah ditaklukkan olehDemak pada tahun 1527.

Pengaruh Hindu-Buddha semakin berkurang seiring dengan masuknyaIslam di Nusantara. Namun, beberapa kerajaan bercorak Hindu-Buddha masih bertahan bahkan hinggakolonialisme masuk di Nusantara, sepertiBlambangan diPulau Jawa,[56] sertakerajaan-kerajaan Bali bekasGelgel, yakniKlungkung,Buleleng,Karangasem,Badung, Tabanan,Gianyar,Bangli,Mengwi, danJembrana.[57]

Kesultanan Islam

BenderaAceh, kesultanan lampau terbesar di Sumatra.

Islam mulai dibawa masuk ke Nusantara oleh para pedagang dan para ulama berkebangsaanArab,Persia,Gujarat, danTionghoa pada abad ke-7 Masehi.[58][59]Aceh menjadi pusat penyebaran agama Islam pertama di Nusantara,[60] serta menjadi lokasinegara kesultanan pertama yang pernah berdiri di Nusantara, yaitu negaraJeumpa yang berdiri pada abad ke-7 dan menguasai wilayahKabupaten Bieruen saat ini.[61] Setelah Sriwijaya runtuh pada abad ke-11, Islam mulai menyebar ke berbagai daerah diSumatra dan membuat beberapa kerajaan Hindu-Buddha di Sumatra beralih menjadi kesultanan Islam.Aceh (berdiri pada tahun 1496) menjadi kesultanan terbesar diPulau Sumatra yang mencapai masa kejayaannya di bawah perintahIskandar Muda (1607–1636).[62]

BenderaMataram, salah satu kesultanan terbesar di Jawa.

Islam mulai diperkenalkan dan menyebar secara luas di kepulauan Indonesia lainnya pada abad ke-15.[63] Setelah keruntuhan Majapahit, kesultanan-kesultananIslam Nusantara mulai berdiri dan berkembang pesat. Lumajang (berdiri pada akhir abad ke-13) diperkirakan merupakan kesultanan Islam yang paling tua meskipun belum ada bukti-bukti pendukung yang cukup.[64] Kesultanan pertama diPulau Jawa yang dapat dibuktikan oleh parasejarawan adalah KesultananDemak danCirebon, yang sama-sama berdiri pada abad ke-15 dan menjadi salah satu negara terbesar di Jawa.[65][66]Mataram, yang didirikan pada tahun 1586 olehWangsa Mataram, juga menjadi salah satu negara berpengaruh di Jawa, sebelum akhirnya terpecah melaluiPerjanjian Giyanti.[67][68] Berdirinya kesultanan di pantai utara pulau Jawa juga tak terlepas dari pengaruh kedatanganLaksamana Cheng Ho dariDinasti Ming Cina yang turut menyebarkan Islam di wilayah Asia Tenggara.

BenderaBanjar, salah satu kesultanan terbesar di Kalimantan.

Beberapa kesultanan baru mulai berdiri diKalimantan sejak abad ke-14 seiring dengan meningkatnya pengaruh Islam, bahkan beberapa kerajaan Hindu-Buddha beralih menjadi kesultanan.Brunei berhasil mencapai masa kejayaannya pada abad ke-15 setelah menguasai seluruh pesisir Kalimantan.[69] KesultananBanjar (berdiri pada tahun 1520) yang diislamkan Sultan Demak, berkembang menjadi salah satu negara terbesar diPulau Kalimantan setelah menguasai pesisir selatan Kalimantan,[70] sebelum akhirnya merosot pada abad ke-18 dan dihapuskan olehpemerintah kolonial pada tahun 1905.[71] Wilayah Kalimantan bagian timur juga mengikuti jejak Banjar dengan berdirinyaKesultanan Kutai,Paser,Gunung Tabur danBulungan di abad 16. Sementara diKalimantan Barat telah berdiriKesultanan Sanggau di abad 14 danMempawah di abad 18.

Koin Kerajaan Mataram Abad 18.

Islam diperkirakan berkembang diSulawesi sejak abad ke-16 dan beberapa kerajaan bercorakHindu-Buddha atauberkepercayaan tradisional berubah menjadi kesultanan.[72] Kesultanan terbesar di Pulau Sulawesi adalah persekutuan negaraGowa–Tallo, yang disebutMakassar oleh para ahli, yang ketika masa kejayaannya mencakupSulawesi,Kalimantan,Nusa Tenggara,Kepulauan Maluku, hinggaAustralia.

Dua kesultanan dengan pengaruh besar diKepulauan Maluku adalahTernate danTidore, yang berpusat di wilayahMaluku Utara saat ini.[73] Kedua kesultanan ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16 berkat perdaganganrempah-rempah, tetapi kemudian mengalami kemunduran semenjak diadu domba oleh bangsa asing dan akhirnya runtuh di tanganVOC.[74]

Kesultanan-kesultanan Islam mulai merosot ketika bangsa-bangsa asing masuk dan menguasai tanahNusantara.Belanda yang membentukHindia Belanda bahkan membubarkan hampir seluruhmonarki di wilayah kolonialnya.[75]

Kerajaan Kristen

BenderaKerajaan Siau, kerajaan dengan corak agama Kristen tertua diNusantara.[76]

Kekristenan umumnya dibawa olehpara misionarisBarat yang menumpang pada kapal pemerintah kolonial.Katolik awalnya dibawa keNusantara olehbangsa Portugis, sebelum akhirnya sempat dilarang penyebarannya olehPemerintah Belanda yang menguasaiHindia Belanda. SetelahNapoleon sempat menguasai Belanda, penyebaran Katolik menjadi lebih leluasa danmisionaris Katolik Belanda melanjutkanmisi diHindia Belanda.[77] Sementara itu,Protestantisme dibawa oleh misionaris Protestan yang juga berasal dari Belanda.[78]

Beberapa kerajaan bercorak Kristen muncul sewaktu para misionaris menyebarkanKekristenan pada rakyat dan keluarga kerajaan di kawasan tertentu.[79] Kerajaan-kerajaan Kristen yang terbentuk di Nusantara adalahBolaang Mongondow,Manganitu,Manado,Moro,Siau,Soya, danTagulandang, sertaAmanatun,Larantuka, danSikka yang bercorakKatolik.[80][81]

Periode kolonial

Upaya kolonisasi oleh Portugal

Peta buatan tahun 1519 yang menunjukkan pulau-pulau diMaluku Utara, yang dipasangkan dengan bendera Portugal saat itu.

Demi mencari rempah-rempah yang sulit didapatkan setelah jalur perdagangannya terputus akibat jatuhnyaKonstantinopel ke tanganbangsa Turki Utsmani pada tahun 1453,[82] armadaPortugis di bawah kepemimpinanAfonso de Albuquerque melakukan ekspedisi ke timurEropa hingga sampai di negaraMelaka dan memulai sejarahkolonialisme diNusantara dengan menyerang dan menduduki negara itu.[83][84]Demak yang merasa terancam lalu mengirim armada laut ke Melaka pada tahun 1453 untuk menyerang balik armada Portugis, tetapi usahanya gagal.[84] Pada tahun 1512, Albuquerque mengirimkan armada laut yang dipimpin olehAntónio de Abreu danFrancisco Serrão menujuKepulauan Maluku demi memonopoli perdagangancengkih danpala[85]Bayanullah (sultanTernate saat itu) mengizinkan armada Portugis untuk membangunBenteng Kastela dan memonopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate dengan imbalan bantuan militer, karena Ternate pada saat itu sedang bermusuhan denganTidore.[84]

Armada Spanyol yang melakukan ekspedisi ke baratEropa melanjutkan ekspedisi di bawah kepemimpinanJuan Sebastián Elcano setelah kehilangan banyak pasukan diFilipina dan akhirnya tiba di Kepulauan Maluku pada tanggal 8 November 1521, tetapi kedatangannya ditentang oleh armada Portugis yang terlebih dahulu ada di sana dan menganggap Spanyol melanggarPerjanjian Tordesillas. Bangsa Spanyol bersekutu denganTidore untuk melawan Ternate dan Portugal.[86] Persaingan kubu Ternate–Portugal vs. Tidore–Spanyol berujung pada meletusnyaperang antarkubu, yang berakhir dengan kekalahan kubu Tidore–Spanyol dan penandatangananPerjanjian Zaragoza pada tanggal 22 April 1529, yang membuat armada Spanyol harus angkat kaki dari Maluku dan kembali ke Filipina.[87]

Peta kolonisasibangsa Portugis di Nusantara.

Sementara itu, armada Portugis ingin meneruskan ambisi memperbesarkoloni di Nusantara dengan cara menguasaiSelat Sunda dan akhirnya mereka membuat perjanjian denganPrabu Surawisesa (rajaSunda saat itu) pada tahun 1522, yang mengizinkan pendirianbenteng diBanten danSunda Kelapa bagi armada Portugis dengan imbalan bantuan militer untuk menghadapi Demak danCirebon. Namun, kerja sama tersebut tidak pernah terlaksana, karena armada yang dikirim untuk melaksanakan perjanjian itu terseret dalambadai topan diTeluk Benggala dan beberapa pasukan yang tiba di Sunda dengan selamat diserang oleh pasukanFatahillah yang sedang menyerbu Sunda, sehingga armada Portugis akhirnya meninggalkan Selat Sunda.[85]

Setelah kepergian Spanyol,bangsa Portugis mulai mencoba untuk memperbesar pengaruh mereka, sementara Ternate mulai menyadari bahwa Portugal sudah terlalu banyak ikut campur urusan internal negara, terutama atas suksesi takhta. TewasnyaKhairun Jamil (sultan Ternate) oleh pasukan Portugis memantik kemarahan rakyat Ternate dan memicuPerang Ternate–Portugal. Ternate dan sekutunya berhasil memenangkan perang dan mengusir sebagian besar pasukan Portugis yang lari menujuNusa Tenggara.[87] Pengaruh bangsa Portugis di Nusantara semakin berkurang setelahbangsa Belanda mulai masuk ke Nusantara dan akhirnya hanya tersisa di wilayahPulau Timor bagian timur menurutPerjanjian Lisboa.[88]

Monopoli VOC

LambangVOC, suatuserikat dagang Belanda yang memonopoli perdagangan rempah di Nusantara.

Berbekal rute pelayaran armada Portugis sebelumnya, armada kapalBelanda di bawah kepemimpinanCornelis de Houtman memulaiekspedisi pertamanya untuk mencari rempah-rempah diTimur, hingga akhirnya sampai diBanten pada tanggal 27 Juni 1596, serta berhasil menyusuri pesisir utaraJawa hingga ke Bali dalam kurun waktu setahun. Tabiat buruk Houtman dan anak buahnya membuat mereka sering berseteru dengan penduduk lokal di sepanjang perjalanan, meskipun mereka akhirnya sukses membawa serta peti-peti berisi rempah dalam jumlah banyak kembali Belanda.[89] Pada tahun 1598–1600, para pedangang Belanda membentukrombongan ekspedisi yang dipimpin olehJacob Corneliszoon van Neck agar dapat mengulang kesuksesan tersebut. Mereka berusaha menarik hati para penduduk dan penguasa lokal untuk tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan armada Portugis dan rombongan Houtman. Setelah itu, berbagai kapal milik para pedagang Belanda lainnya menyusul untuk memperoleh dan menguasai rempah-rempah di Nusantara.[89]

PetaAsia Tenggara yang dibuat sekitar tahun 1674–1745 olehKâtip Çelebi, seorangahli geografiTurki Utsmani.

Dewan Negara Belanda membentuk suatu serikat dagang pada tanggal20 Maret1602bernamaPerusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) untuk mengurangi persaingan di antara para pedagang rempah Belanda. Dalam piagam "oktroi" (octrooi), VOC diperbolehkan untuk memiliki angkatan perang sendiri, mencetak mata uang sendiri, serta memonopoli perdagangan dan menekan penguasa-penguasa lokal di kawasan Nusantara.[90] Pada tahun 1603, VOC mulai membangun pos-pos perdagangan diBanten,Ambon,Jayakarta, dan lain-lain. Sejak tahun 1604, VOC bersaing ketat dengan armadaPerusahaan Hindia Timur Britania (EIC) yang juga tiba di Nusantara demi tujuan yang sama.[91] Pada tanggal 19 Desember 1610,Pieter Both ditunjuk sebagaigubernur jenderal pertama di Nusantara, yang kemudian menetapkanAmbon sebagai pusat pemerintahan.[90] Pada tanggal 30 Mei 1619,Jan Pieterszoon Coen (gubernur jenderal yang baru) memerintahkan armada kapal VOC untuk menyerang Jayapura danBanten, serta mendirikanBatavia yang kelak menjadi pusat pemerintahan. Pada tahun 1620, VOC dan EIC membuat perjanjian perdagangan rempah-rempah, tetapi hubungan tersebut putus sejak armada Inggris berangsur-angsur meninggalkan wilayah Nusantara setelah terjadinyaPembantaian Amboina terhadap beberapaorang Inggris pada tahun 1623.[92] Istilah "Hindia Belanda" (Nederlandsch-Indië) mulai digunakan di dalam dokumen resmi VOC sejak awal tahun 1620-an.[93] VOC menjadibadan usahaswasta yang sangat sukses selama abad ke-17 dan bahkan menjadi perusahaan terkaya di dunia pada tahun 1669. VOC lihai dalam melakukan politik adu domba antarkerajaan kecil dan memaksa para penguasa lokal untuk menandatanganiperjanjian damai (misalnyaPerjanjian Painan). VOC saat itu menguasaiPulau Jawa,Painan,Makassar,Manado,Pulau Seram, danPulau Buru.[94]

Pembagian Mataram setelahPerjanjian Giyanti (1755) danSalatiga (1757).

PasukanMataram pernah merencanakanpenyerbuan ke markas VOC di Batavia sebanyak dua kali pada tahun 1628 dan 1629, tetapi akhirnya gagal karena kekurangan perbekalan.[95] Sebagai gantinya, VOC beberapa kali mencampuri urusan kerajaan di Mataram berkali-kali, seperti membantu dalamperang takhta melawan pasukanAmangkurat III pada tahun 1704–1708, membantu dalamperang takhta melawan kerabat raja yang memberontak pada tahun 1719–1723, serta ikut campur dalam rangkaiankonflik antaranggota keluarga kerajaan Mataram pada tahun 1749–1757.Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) danPerjanjian Salatiga (17 Maret 1757) yang ditandatangani bersama pihak VOC membuat negara Mataram terpecah menjadi beberapa negara baru, yaituMangkunagaran,Yogyakarta, danSurakarta.[96]

Mulai tahun1730, kejayaan VOC mulai merosot akibatkorupsi di tubuh VOC, ketidaksiapan dalam memenuhi permintaan pasar yang berubah, serta pergolakan yang terus-menerus terjadi diEropa dan di Nusantara.[97] Pergolakan di Nusantara, misalnya, yaitu pembantaian orang-orangTionghoa diBatavia pada tahun 1740 yang dikenal dengan peristiwaGeger Pacinan, yang kemudian memicuPerang Jawa (1741–1743) dan Perang Kuning (1750).[98] Lalu pada tahun 1771–1772,Perang Bayu pecah diBlambangan dan memakan korban jiwa yang sangat besar dari penduduk lokal dan pasukan VOC.[99] Setelahperang melawan Inggris (1780-1784) berakhir, VOC mengalami krisis finansial yang sangat buruk yang membuatnya hampir tidak dapat beroperasi. VOC diambil alih olehBataaf (penerusBelanda) sejak tanggal1 Maret1796 untuk mengatasi krisis tersebut, tetapi akhirnya gagal. Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC resmi berhenti beroperasi, sementara aset-asetnya (termasukkoloni VOC) diambil oleh Pemerintah Bataaf,[100] sebelum akhirnya jatuh ke tanganPrancis enam tahun kemudian.

Koloni Belanda dalam kendali Prancis

Potret Gubernur JenderalHerman Willem Daendels.

Napoleon Bonaparte yang menguasaiPrancis pada saat itu membubarkan Bataaf (negara pengekor dariPrancis) dan mendirikannegara bonekaHollandia pada bulan Maret 1806, lalu menunjukLouis (adiknya) sebagairaja pada tanggal 5 Juni. Louis mengirimkanHerman Willem Daendels berkebangsaanBelanda sebagaiGubernur Jenderal Hindia Belanda dan tiba diBatavia pada tanggal 5 Januari 1808.[101][102] Daendels kemudian menerapkan aturan yang sangat keras dan kebijakan bertangan besi di Hindia Belanda sebagai persiapan menghadapi ancamanBritania Raya. Daendels membangun banyak fasilitas dan benteng pertahanan, sepertiJalan Raya PosAnyarPanarukan yang memakan banyak korban daripekerjaHeerendiensten,[103]Benteng Lodewijk diSurabaya, danPaleis van Daendels (sekarangGedung AA Maramis) di Batavia. Daendels juga keras terhadap para penguasa lokal dan keluarganya, serta menjadi penyebab jatuhnya negaraBanten.[104] Gaya kepemimpinan tersebut tentu saja menimbulkan kesengsaraan pada penduduk lokal, sehingga pemberontakan yang dipimpin olehRonggo Prawirodirjo III akhirnya pecah diPulau Jawa pada tanggal 20 November – 17 Desember 1810, tetapi cepat diredam oleh pasukan Hindia Belanda danKeraton Yogyakarta.[105] Daendels turun dari jabatannya pada tanggal 15 Mei 1811. Tidak lama kemudian, Britania Rayamenyerbu Pulau Jawa dan mengambil alihHindia Belanda.[106]

Kolonisasi singkat Britania Raya

Pada tahun 1585,Ratu Elisabeth berkirim surat pada sultan Aceh untuk meminta izin berlayar di wilayah perairan Aceh melaluiSir James Lancester.[107] Berikutnya, armada gabunganBritania Raya danEIC berangkat menuju Hindia Belanda pada tahun 1809 untuk merebut wilayah tersebut dari Prancis dan aknirnya berhasil menguasaiKepulauan Maluku setahun setelahnya.[108] Pada bulan Agustus 1811,armada Britania mulai menyerbu Pulau Jawa dan menduduki satu per satu pos milik Prancis dan Belanda di Jawa, hingga pasukanJan Willem Janssens (Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu) yang lari dari Batavia akhirnya takluk diSalatiga. Pada tanggal 18 September, pihak Belanda menyerahkan kekuasaan atas Hindia Belanda secara resmi kepada armada Britania melaluiPerjanjian Tuntang.[109][110]

Sir Thomas Stamford Bingley Raffles, tokoh sentral kolonialisme Britania Raya di Hindia Belanda.

Thomas Stamford Raffles ditunjuk sebagaiLetnan Gubernur Jawa oleh pihak Britania Raya.[111] Raffles merombak aturan Belanda yang memberatkan penduduk lokal, sepertiHeerendiensten dan perbudakan, tetapi sebagai gantinya menerapkan sistemland tenure (pajak sewa tanah yang dibayarkan oleh penduduk lokal kepada pemerintah kolonial sebagai "tuan tanah") serta menaikkan pajak perorangan. Raffles membentuk pemerintahan yang lebih terpusat dengan tetap mempertahankan parapegawai negeri asal Belanda di tubuh pemerintahannya. Raffles juga berusaha bernegosiasi dengan para penguasa lokal sembari mengurangi hak-hak khusus mereka, serta melancarkanoperasi militer kepada penguasa yang membangkang, seperti dalam peristiwaGeger Sepehi diKeraton Yogyakarta.[112][113] Raffles dikenal sebagai peminatsejarah,budaya, danmasyarakat Jawa yang berhasil menyingkap banyaksitus kuno yang telah terkubur dan dilupakan pada saat itu, sepertiCandi Prambanan (Sleman danKlaten),Candi Borobudur (Magelang), dansitus-situs Trowulan,[114][115] yang kemudian ditulisnya dalam buku berjudulThe History of Java yang terbit pada tahun 1817.[116][117] Selama pemerintahannya,Gunung Tambora diPulau Sumbawa meletus dengan dahsyat mulai pada tanggal 5 April 1815 dan mencapai puncak erupsi pada tanggal 10–11 April dengan perkiraan skalaVEI-7, kemudian berangsur-angsur mereda hingga tanggal 17 April.[118][119] Erupsi ini menyebabkan 71 ribu korban jiwa,[118] serta mungkin menjadi penyebabtahun tanpa musim panas (1816) yang memakan korban belasan ribu jiwa.[120]

Belanda yang keluar dariKekaisaran Prancis menyetujuisuatu perjanjian bersamapihak Britania pada tahun 1814, yang membuat Britania Raya harus mengembalikankoloni milik Belanda sebelum tahun 1803. Perjanjian itu berlaku efektif pada tahun 1815 dan diikuti oleh penurunan jabatan Raffles setahun setelahnya. Koloni di Nusantara sejak tahun 1803 tetap milik Britania Raya, termasukBencoolen (Bengkulu), sehingga Raffles dikirim kembali ke Nusantara sebagaiLetnan GubernurBencoolen pada tahun 1818 dan melakukan eksplorasi ke wilayahSumatra,Semenanjung Malaya, danPulau Ujong (Singapura), meskipun ia dan pasukannya sering kali berseteru dengan pasukan Belanda yang juga ingin memperluas koloninya.[121]

Perluasan wilayah Hindia Belanda

Artikel utama:Hindia Belanda
Johannes van den Bosch, pencetusCultuurstelsel. Lukisan olehRaden Saleh.

Pada tanggal 28 Agustus 1814, Belanda membentuk angkatan militerHindia Belanda yang bernamaTentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL).[122] Setelah lepas dari pengaruhPrancis,Belanda mulai mengklaim koloninya kembali satu per satu dan akhirnya berhasil mengambil alih koloni milik Belanda seperti sedia kala pada tahun 1816. Komisariat Jenderal Hindia Belanda yang dibentuk untuk menata ulang pemerintahan Hindia Belanda kemudian membentuk suaturegeringsreglement (peraturan pemerintah) yang mengatur struktur pemerintahan selama beberapa dekade ke depan serta menyiratkan pandangan politikPax Nederlandica, yaitu cita-cita Belanda untuk mengolonisasi seluruh Nusantara dan melemahkan kekuasaan penguasa lokal.[123][124] Demi mewujudkan cita-cita tersebut, pemerintah kolonial mulai mengerahkan KNIL ke seluruh kawasan Nusantara demi memperluas wilayah kolonialHindia Belanda. Pada tahun 1830,Johannes van den Bosch (Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu) mengakali pengeluaran berlebih yang ditimbulkan oleh ekspedisi KNIL dengan mengeluarkan aturanCultuurstelsel, yang memaksapribumi (inlander) menyediakan 20% tanah pertanian untuk tanamankomoditasekspor Belanda atau bekerja di tanah pertanian milik pemerintah selama 60 hari per tahun.[125] Kebijakan ini terbukti menyelamatkan kas milik pemerintah kolonial, tetapi membuat penduduk lokal semakin sengsara, yang ditambah dengan munculnya bencanakelaparan hebat danwabah penyakit pada tahun 1840-an.[126] Para penduduk setempat yang merasa sengsara di bawah pemerintahan kolonial mulai melakukan sejumlah pemberontakan dan perlawanan.[127]

Pemisahan wilayahKesultanan Johor yang menjadi titik awal pembagian wilayahNusantara menjadi wilayah kolonialMalaya Britania Raya danHindia Belanda.

Belanda dan Britania Raya menandatanganiperjanjian di London pada tanggal 17 Maret 1824, yang membuat Belanda menyerahkan seluruh koloni diSemenanjung Malaka,Singapura, danAnak Benua India kepada Britania Raya, sementara Britania Raya menyerahkan koloni diPulau Sumatra,Riau-Lingga (sekarangKepulauan Riau), dan Banka-Biliton (sekarangKepulauan Bangka Belitung) kepada Belanda.[123] Perjanjian tersebut secara praktis membagi wilayah Nusantara menjadiMalaya Britania Raya (sekarangMalaysia danSingapura) danHindia Belanda (sekarang Indonesia).[123]Perjanjian Siak, yang menyetujui pengintegrasian wilayahSiak Sri Inderapura ke dalam Hindia Belanda, disepakati oleh pihak Belanda dan Britania pada tanggal 8 September 1870.[128] Pada tanggal 2 November 1871, Perjanjian Siak diganti denganPerjanjian Sumatra yang menambahkan seluruhPulau Sumatra, termasuk Aceh, ke dalam wilayah Hindia Belanda.[129][130]

Pemberontakan oleh rakyat Maluku di bawah komandoPattimura pecah pada bulan Mei 1817 dan berakhir dengan penangkapan dan penjatuhanhukuman gantung terhadap Pattimura dan beberapa tokoh pejuang lainnya.[131]

Pasukan KNIL melakukanpenyerangan untuk menguasaiPalembang pada tahun 1819 dan dikalahkan oleh yang pasukan pimpinanMahmud Badaruddin II (Sultan Palembang saat itu), lalu kembali melakukanpenyerangan tiba-tiba ke Palembang dua tahun kemudian dan akhirnya berhasil melumpuhkan negara tersebut dan mengasingkan Badaruddin dan keluarganya keTernate.[132] Lalu, Hindia Belanda mengirimkan tentara KNIL untuk menaklukkan sisa-sisa pengikut negara bekas Palembang pada tahun 1851–1859.[133] Pada tahun 1864–1868, pasukan KNIL menaklukkansuku Basemah yang meneror Palembang dan Benkoelen (Bengkulu).[134]

Lukisan pertempuran Perang Padri.

Pada tahun 1821, pemerintah kolonial membantukaum Adat (pendukungtradisi murni Minangkabau) dalamPerang Padri melawankaum Padri (pendukungsyariat Islam) yang terjadi sejak tahun 1803 diPagaruyung, tetapi akhirnya kalah karena kekurangan pasukan dan menyepakatigencatan senjata dengan kaum Padri pada tahun 1825.[135] Belanda kembali melanjutkan Perang Padri pada tahun 1831, awalnya melawan kaum Padri tetapi kemudian juga melawan kaum Adat yang membelot,[136] hingga akhirnya berhasil memenangkan perang pada tanggal 28 Desember 1838 dengan merebut benteng-benteng kaum Padri dan meruntuhkan negaraPagaruyung.[137] Pada tahun 1841, pendudukBatipuh dan akhirnya beberapa daerah diPesisir Barat Sumatra melakukanpemberontakan, tetapi berhasil diredam oleh tentara KNIL.[138] Pada tahun 1855–1864, Belandamelancarkan beberapa penyerbuan kePulau Nias untuk menaklukkan daerah tersebut.[133]

DiPulau Kalimantan,pemberontakan di Kalimantan bagian barat pada tahun 1823 pecah karena selisih paham antara pemerintah kolonial denganorang-orang Tionghoa, tetapi akhirnya berhasil diredam oleh KNIL.[139] Pasukan KNIL kembali menaklukkanpemberontakan orang-orang Tionghoa diKalimantan yang menolak membayar pajak dan melawan pemerintah kolonial pada tahun 1850–1854.[133] PendudukBanjar melakukanperlawanan terhadap pasukan KNIL pada tahun 1859–1862 di bawah pimpinanHidayatullah II, lalu digantikan olehAntasari.[140]

Pada tahun 1824, Bone membatalkan kerja sama dengan Belanda, sehingga pasukan KNIL dikerahkan untuk menduduki Sulawesi, tetapi kemudian kalah karena kekurangan pasukan, meskipun pemerintah kolonial lalu mengirim pasukan besar beserta artileri pada tahun 1925 untuk melakukanserangan balasan kepada keluarga sultan Bone,[141] hingga akhirnya berhasil menundukkan Bone pada tahun 1838.[142] Pasukan KNIL kembali dikerahkan pada tahun 1859untuk menumpas pemberontakan Bone.[133]

LukisanPenangkapan Pangeran Diponegoro, olehRaden Saleh.

Diponegoro beserta beberapa bangsawan memimpin rakyat Jawa untuk memberontak melawan Belanda dan Yogyakarta sejak tahun 1825,[143] meskipun akhirnya pasukan KNIL berhasil menumpas pasukan Jawa dan memaksa Diponegoro menyerah pada tanggal 28 Maret 1830 dan diasingkan keManado, lalu keMakassar.[143] Pada bagianPulau Jawa yang lain, para petani Banten yang sengsara akibat bencana dan wabah penyakit memberontak dengan melakukankerusuhan pada tahun 1888, tetapi dengan cepat diredam oleh pasukan KNIL dalam waktu beberapa hari.

Pertempuran antara KNIL dan parapenduduk Bali telah berlangsung beberapa kali melaluiperang tahun 1846 di Buleleng,perang tahun 1848 di Buleleng,perang tahun 1849 di Bali utara,[144]pemberontakan tahun 1858 di Buleleng,[145] sertaperang dengan orang-orang Sasak pada tahun 1894 diBali danLombok.[146]

Potret foto Teuku Umar, salah satupahlawan nasional Indonesia.

Belanda melakukanpenyerangan ke Aceh pada tahun 1831,[147][148] kemudian melakukan serangkaian penyerangan panjang demi perluasan wilayah selama tahun 1873–1914 di tanahAceh melawan berbagai pasukan rakyat Aceh yang dipimpin oleh beberapa tokoh pejuang, sepertiMahmud Syah,Muhammad Daud Syah,Teuku Umar,Cut Nyak Dhien, danTeungku Chik di Tiro.[149][150] Pada wilayahSumatra lainnya, tentara KNIL dikerahkan untuk menaklukkan tanahBatak dan mendapatperlawanan dari rakyat Batak di bawah komandoSisingamangaraja XII pada tahun 1878–1907.[151] Pada tahun 1885, pendudukJambi melakukan pemberontakan terhadap Belanda, tetapi berhasil diredam tidak lama kemudian oleh armada kapal KNIL.[152]

Pada tahun 1883, dimulai denganPuncak Perbuwatan yang mulai mengeluarkan asap pada tanggal 20 Mei,Gunung Krakatau meletus dengan dahsyat selama berbulan-bulan hingga mencapai puncaknya pada tanggal 27 Agustus dan baru dinyatakan selesai pada bulan Oktober.[153] Letusan ini menyebabkan bencana hujan abu vulkanik,gempa bumi,tsunami, dan suara bising yang dahsyat, serta mengakibatkan rusaknyavegetasi di sekitarSelat Sunda dan jatuhnya korban jiwa akibat bencana yang berjumlah sekitar 36 ribu jiwa, serta diperkirakan menjadi penyebabmusim dingin vulkanis global dalam kurun waktu empat tahun.[154][155]

Peta ekspansi wilayah kolonialHindia Belanda.

Memasuki abad ke-20, Belanda berhasil melakukan ekspedisi untukmenguasai wilayah di daerah Kerinci (September 1903) sertamenduduki dan membubarkan negaraGowa danBone (1905).[156] Belanda juga meredam beberapa pemberontakan, sepertipemberontakan di Pesisir Barat Sumatra akibatbelasting (pajak) pada tanggal 15 Juni 1908 yang berhasil diredam dalam waktu sehari olehkorps marsoseKNIL.[157]

Pada bulan September 1906, Belandamengirimkan armada KNIL untuk mendudukikerajaan-kerajaan Bali yang masih bertahan dari pengaruh Belanda.[158] Raja dan para pemangku kerajaan Badung dan Tabanan yang kalah perang melakukanpuputan,[159] sementaraDewa Agung Jambe II dari Klungkung awalnya menyerahkan diri dan bersedia menyetujui perjanjian dengan Belanda, tetapi kemudian melakukanpemberontakan bersama pasukannya pada bulan April 1908 yang lalu berhasil ditundukkan oleh armada KNIL.[158][160]

Pada tahun 1920-an, wilayah baratPulau Papua dimasukkan ke dalam koloni Belanda dan sejak saat ituHindia Belanda mencakup seluruh wilayah yang saat ini menjadinegara Republik Indonesia.[161]

Pergerakan nasional

Lukisan yang menggambarkanHindia Belanda sebagai "permata Belanda yang paling berharga". (1916)

Pada tanggal 17 September 1901,Wilhelmina,Ratu Belanda pada saat itu, mengemukakanPolitik Etis, yang menyebutkan bahwaKerajaan Belanda memiliki utang budi (eerschuld) terhadapkaum pribumiHindia Belanda, dan oleh karenanya mengumumkan program kebijakanTrias van Deventer demi membalas budi kaum pribumi, salah satunya adalah meningkatkan tarafpendidikan pribumi dengan membuka sekolah-sekolah. Kebijakan tersebut memberi sumbangsih terhadap kemunculan gerakan-gerakan kebangsa di tanah Hindia Belanda.[162]

Pada tanggal 20 Mei 1908, beberapa pelajar dariSchool tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) mendirikanBoedi Oetomo, yang menjadi peloporgerakan kebangkitan nasional Indonesia di Hindia Belanda.[163][164] Pada akhirnya, Boedi Oetomo bergabung dengan beberapa kelompok kedaerahan lain dan membentukPartij Indonesia Raja.[164]

Pada tanggal 5 April 1909,serikat dagang bernamaSarekat Dagang Islam mulai beroperasi dengan membuka cabang diBatavia (sekarangJakarta) danBuitenzorg (sekarangBogor).[165] Namanya diubah pada tahun 1912 olehOemar Said Tjokroaminoto menjadiSarekat Islam (SI).[166] Pada bulan Oktober 1921, SI menyatakan bahwa anggotanya tidak boleh merangkap keanggotaan pada organisasi lain, menyebabkan anggota-anggota yang menolak melepaskan keanggotaan lainnya terpaksa keluar dari organisasi.[167] Pada tahun 1929, namanya diubah lagi menjadiPartai Sarekat Islam Indonesia.[168]

PotretTiga Serangkai ketika di pengasingan (1914).

Pada tanggal 25 Desember 1912, "Tiga Serangkai" yang terdiri dariErnest Douwes Dekker,Tjipto Mangoenkoesoemo, danSoewardi Soerjaningrat (yang mengganti namanya menjadiKi Hadjar Dewantara di kemudian hari)[169] mendirikanIndische Partij dengan tujuan memperjuangkan hak-hak kaumIndo danpribumi melalui jalur politik, meskipun akhirnya dibubarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.[170][171] Setelahnya, Tiga Serangkai masih tetap memperjuangkan pandangan mereka dengan menulis kritik-kritik kepada pemerintah kolonial melaluikoran-koran, tetapi akibatnya mereka ditangkap dan diasingkan keBelanda oleh pemerintah.[172]

Selain perjuangan politik, beberapa tokoh juga mendirikan sekolah-sekolah demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperjuangkanemansipasi kaum wanita. Sekembalinya dari pengasingan,Ki Hadjar Dewantara mendirikan lembaga pendidikanTaman Siswa, yang dimulai pada tanggal 3 Juli 1922 diYogyakarta dan lalu menyebar ke seluruhJawa dan bahkan ke luar pulau.[173][174] Sakola Istri (kemudian berganti menjadi Sakola Kaoetamaan Isteri) didirikan oleh seorang wanita priayiSunda bernamaDewi Sartika pada tahun 1904 demi mencerdaskan kehidupan wanita diTanah Sunda.[175]Kartinischool yang dibuka sejak tahun 1912 olehConrad van Deventer dan Elisabeth Maas terinspirasi dari surat-surat yang ditulis olehKartini, seorang wanitapriayiJawa yang kritis akan masalah-masalah sosial di sekitarnya, termasuk masalah ketimpangan gender.[176]

Pada tanggal 23 Mei 1914,Henk Sneevliet membentukserikat pekerja bernamaIndische Sociaal Democratische Vereeniging dengan tujuan menyebarkan pahamkomunisme dan menentang pemerintah kolonial.[177] Pada bulan Mei 1920, ISDV berganti nama menjadiPersarekatan Kommunist India, kemudian mengganti namanya lagi menjadiPartij Kommunist Indonesia (PKI) pada tahun 1924.[178] Paham komunisme kemudian menyebar ke organisasi-organisasi lain, termasuk Sarekat Islam.[179] PKI mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial, yang dimulai diLabuan pada tanggal 12 November 1926 dengan menyerang para pegawai pemerintah di kediaman masing-masing. Pemberontakan meluas di wilayah Jawa dan Sumatra, hingga akhirnya berhasil diredam seluruhnya oleh pasukan militerKNIL pada tanggal 28 Februari 1927.[180][181] Sejak itu, PKI ditetapkan sebagai organisasi terlarang diHindia Belanda.

Mohammad Hatta, tokoh pemimpinPerhimpunan Indonesia yang kelak menjadiWakil Presiden Indonesia pertama.

Pada tahun 1908,Indische Vereeniging dibentuk olehSoetan Kasajangan Soripada danNoto Soeroto sebagai wadah pemersatu para pelajar Hindia di perantauanBelanda, yang kemudian menjadi wadah pelajar tersebut untuk menyuarakan pandangan politik.[182] Pada bulan September 1922, perkumpulan ini mengganti namanya menjadiIndonesische Vereeniging, menjadikannya sebagai organisasi pertama yang menggunakan nama "Indonesia". Organisasi ini kemudian berganti nama lagi menjadiPerhimpoenan Indonesia (PI) dengan menggunakan versibahasa Melayu sebagai nama resmi.[183] SelamaMohammad Hatta menjabat sebagai Ketua PI, beliau beserta beberapa tokoh lainnya pernah ditangkap oleh Pemerintah Belanda karena dituduh berkomplot dengan PKI, meskipun akhirnya dibebaskan karena kurangnya bukti.[184][185]

Pada tanggal 4 Juli 1927,Soekarno,Tjipto Mangoenkoesoemo,Sartono, danIskaq Tjokrohadisoerjo, mendirikanPersarekatan National Indonesia, yang kemudian berganti nama menjadiPartij National Indonesia (PNI) pada bulan Mei 1928, dengan tujuan memperjuangkan kemerdekaan atas wilayahHindia Belanda tanpa kerja sama rezim kolonial Belanda.[186] Kepopuleran Soekarno dan PNI membuat pemerintah kolonial merasa terancam, sehingga Soekarno dan beberapa petinggi partai ditangkap pada bulan Desember 1929,[187][188] lalu dijatuhi pidana penjara pada tanggal 22 Desember 1930 atas dalih persekongkolan untukmenggulingkan pemerintah kolonial.[189] PNI lalu terpecah menjadi organisasi Pendidikan National Indonesia (PNI "Baru") danPartij Indonesia (Partindo). Soekarno yang dibebaskan lebih awal pada tanggal 31 Desember 1931 kemudian memilih masuk ke Partindo dan kemudian menjadi ketua organisasi tersebut pada tanggal 28 Juli 1932.[190] Hatta yang pulang dari Belanda pada bulan Juli menjadi anggota PNI Baru dan akhirnya diangkat sebagai ketua pada bulan Agustus 1932.[191] Oleh karena tulisan-tulisan mereka yang mendukung dan mendorong kemerdekaan, Soekarno kembali ditangkap dan ditahan pada bulan Agustus 1933, diikuti oleh Hatta dan Sjahrir pada awal tahun 1934, lalu masing-masing diasingkan ke beberapa tempat yang berbeda.[192]

Museum Sumpah Pemuda (dahuluIndonesische Clubhuis) merupakan lokasi rapat terakhirKongres Pemuda II sekaligus menjadi tempat lahirnyaSumpah Pemuda.

Beberapa gerakan kepemudaan mengadakanKongres Pemuda I yang dipimpin olehMohammad Tabrani dan terdiri dari tiga pertemuan pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926 di Vrijmetselaarsloge (sekarang GedungBadan Perencanaan Pembangunan Nasional). Dalam rapat terakhir,Mohammad Jamin dariJong Sumatranenbond mengusulkanbahasa Melayu menjadi bahasa persatuan, kemudianMohammad Tabrani Soerjowitjirto dariJong Java mengusulkan penggunaan istilah "bahasa Indonesia" alih-alih bahasa Melayu.[193] Dua tahun kemudian,Kongres Pemuda II yang terdiri dari tiga rapat dan diketuai olehSoegondo Djojopoespito diadakan pada tanggal 27–28 Oktober dan diikuti oleh beberapa perhimpunan kepemudaan, gerakannasionalisme danagama, serta kelompok belajar dari sekolah-sekolah tertentu.[194] Di sela-sela rapat terakhir, lagu "Indonesia Raja" diperdengarkan di hadapan hadirin, awalnya berupainstrumentalbiola oleh sangpenggubahWage Rudolf Soepratman dan diulang dengan iringan nyanyianDolly Salim, putri sulungAgoes Salim.[195] Pada akhir kongres, suatu naskah resolusi yang dibuat oleh Jamin dibacakan oleh Soegondo di depan hadirin dan menjadi ikrar bagi seluruh peserta kongres. Ikrar tersebut kini dikenal sebagaiSumpah Pemuda.[196]

Menyadari maraknya gerakan-gerakannasionalisme yang menuntut kemerdekaan darikolonialismeBelanda, pemerintah kolonial mulai melarang dan menutup beberapa organisasi serta menangkap sejumlah tokoh pergerakan.[197]

Periode pendudukan

Pendudukan Jepang

Kapal HMSExeter yang tenggelam pada saatPertempuran Laut Jawa II.

PecahnyaPerang Dunia II benar-benar melemahkan kekuatanpertahanan Belanda, terutama ketikaBelanda jatuh ke tanganJerman Nazi pada tanggal 14 Mei 1940.[198] Pada bulan Januari 1942,Jepang menggunakan kesempatan tersebut dengan mulai memasuki teritoriHindia Belanda dan melancarkan operasi militer melawan pasukan gabunganABDACOM (KomandoAmerika SerikatBritania RayaBelandaAustralia) yang menjaga kawasan tersebut, terutama di areaKalimantan bagian barat,Tarakan,Manado,Balikpapan,Kendari,Samarinda,Banjarmasin,Ambon,Selat Makassar,Pulau Sumatra (terutamaPalembang),Selat Badung,Pulau Timor,Laut Jawa,Selat Sunda, serta beberapa titik diPulau Jawa, seperti diKalijati,Leuwiliang, danCiater.[199] Strategi militer Jepang berhasil memojokkan lawannya, hingga seluruh pasukan ABDACOM berhasil dilumpuhkan padaPertempuran Laut Jawa terakhir tanggal 1 Maret.[200] Setelah memegang kendali, Jepang memecahHindia Belanda menjadi daerahSumatra (dan awalnyaMalaya) di bawah komandoAngkatan Darat XXV yang berpusat diBukittinggi (sebelumnya diSingapura), daerahJawa danMadura di bawah komandoAngkatan Darat XVI yang berpusat diBatavia (kemudian menjadiJakarta), serta wilayah Hindia lainnya di bawahAngkatan Laut Kekaisaran Jepang yang berpusat diMakassar.[201]

Poster propagandaGerakan 3A.

Berbekal propagandaGerakan 3A, Jepang awalnya diterima sangat baik oleh sebagian besar penduduk lokalHindia Belanda yang mengalami kekerasan oleh pemerintah kolonial.[202] Namun kenyataannya, Jepang merekrut paksa banyak penduduk lokal untuk dijadikanpekerja paksa (rōmusha) danwanita penghibur (ianfu) untuk menyokong pasukan mereka yang sedang berperang melawanBlok Sekutu, menyebabkan banyaknya penderitaan dan kematian akibatkekerasan,kecelakaan kerja,bencana kelaparan, danpenyakit kelamin.[203][204] Beberapa pemberontakan melawan pendudukan Jepang dilancarkan oleh penduduk setempat, tetapi dapat diredam dengan cepat oleh pasukan Jepang,[205] misalnya dua pemberontakanTjirebon (Cirebon) dan satu pemberontakanSukamanah yang dapat diredam oleh pasukan Jepang, insidenPeristiwa Mandor dan rangkaianPerang Dayak Desa,[206][207] serta pemberontakan rakyatAceh melawan pasukan Jepang dan Sekutu sekaligus.[208]

Sejak tahun 1944, gempuran yang tiada habisnya dari Blok Sekutu makin melemahkan pertahanan pasukan Jepang. Pasukan gabunganBelanda danBritania Raya, yang dibantu olehAmerika Serikat danAustralia, mulai melancarkan serangkaian operasi militer untuk merebut kembali wilayah koloni mereka dari Jepang diPulau Papua bagian barat sejak tanggal 22 April 1944 danPulau Kalimantan (terutama diTarakan danBalikpapan) sejak tanggal 1 Mei 1945.[209][210] Rangkaian operasi tersebut berakhir ketikaJepang menyerah danPerang Pasifik berakhir.

Persiapan kemerdekaan

Suasana sidang BPUPK yang kedua pada tanggal 10–17 Juli 1945.

Demi menggalang dukungan dari penduduk lokal, Jepang mulai menjanjikan kemerdekaan kepada tokoh-tokoh pergerakan. Pemerintah militerAD XVI mengumumkan pembentukanBadan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada tanggal 1 Maret 1945 dan diresmikan pada tanggal 29 April dengan anggota berjumlah 67 orang dan ketuaRadjiman Wedyodiningrat.[211] Sidang pertama pada tanggal 28 Mei hingga 1 Juni di GedungTyuuoo Sangi-in (sekarangGedung Pancasila) mendiskusikan tentang ideologi negara. Pada hari terakhir,Soekarno berpidato mengenai lima dasar negara merdeka yang dinamakan "Pancasila".[212] Oleh karena sidang ini belum memberikan katamufakat,Panitia Kecil dibentuk untuk merumuskan dasar negara, tetapi dirombak menjadiPanitia Sembilan pada tanggal 18 Juni,[213] dan akhirnya menghasilkan rumusan yang bernamaPiagam Jakarta pada tanggal 22 Juni.[214] Sidang kedua pada tanggal 10–17 Juli membahas segala permasalahan mendasar suatu negara, hingga mencapai katamufakat akan bentuknegara kesatuanrepublik, wilayahIndonesia Raya, danUndang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) sebagaikonstitusi negara.[215] DiSumatra, BPUPK serupa juga dibentuk oleh pemerintah AD XXV pada tanggal 25 Juli, tetapi tidak pernah sempat mengadakan sidang.[216]

Pembacaan deklarasi kemerdekaan olehSoekarno.

Bermasalah memainkan berkas ini? Lihatbantuan media.

Jepang mengumumkan pembentukanPanitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 7 Agustus.[217]Jepang menyerah kepada Blok Sekutu pada tanggal 15 Agustus, tetapi berita itu tidak diumumkan secara resmi diHindia Belanda, meskipun akhirnya diketahui oleh para pemudaMenteng 31 melalui siaranBBC Radio, yang kemudian berpendapat bahwa kemerdekaan harus dideklarasikan sesegera mungkin dan tanpa melibatkan PPKI yang dianggap sebagai "boneka" Jepang.[218] Pada tanggal 16 Agustus dini hari, Soekarno dan Hatta yang tidak setuju akan pendapat itudiculik dan dibawa keRengasdengklok.[219] Setelah perundingan yang alot, Soekarno dan Hatta yang akhirnya setuju lalu kembali ke Jakarta, kemudian berkumpul bersama beberapa tokoh lain pada besok dini hari di kediamanTadashi Maeda (sekarangMuseum Perumusan Naskah Proklamasi) untuk merumuskan deklarasi kemerdekaan. Naskah deklarasi ditik olehSajuti Melik sesuai rancangan yang telah disepakati, serta ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta.[220]Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di kediaman Soekarno (sekarang menjadiTaman Proklamasi) pada tanggal 17 Agustus 2605tahun Jepang, sekitar pukul 10.00waktu Jepang.[c][221] Setelah pidato proklamasi Soekarno, upacara pengibaranSang Merah Putih pertama (kelak menjadiBendera Pusaka) dilaksanakan di halaman rumah dan diiringi nyanyianIndonesia Raya oleh hadirin.[222]

Periode republik

Revolusi nasional

Suasana sidang pertamaPanitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.

Sehari setelah proklamasi,PPKI mengadakan sidang pertama di gedung bekasDewan Hindia (sekarangGedung BP7) dan memutuskan pengesahan UUD 1945 serta pengangkatanSoekarno danHatta sebagai pasanganPresiden danWakil Presiden.[223] Sidang kedua keesokan harinya menghasilkan pembentukanprovinsi dan pengangkatanmenteri.[224] Pada tanggal 22 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang terakhir dan memutuskan pembentukanKomite Nasional Indonesia Pusat (KNIP),Partai Nasional Indonesia (PNI) danBadan Keamanan Rakyat (BKR).[225] PPKI dibubarkan pada tanggal 29 Agustus.[226]

Selama sebulan, berita mengenai deklarasi kemerdekaan Indonesia tersebar luas hingga ke luarPulau Jawa, sehingga banyak penduduk "pro Republik" yang mulai menyerang orang-orang asing dan orang-orang "pro Belanda" demi merebut segala aset mereka.[227] Pada bulan September 1945, militerBritania Raya datang terlebih dahulu ke Indonesia, terutama keJawa, untuk mengamankan wilayah dengan dibantu oleh beberapa pasukanJepang. Perang antara militer Britania melawan pasukan pro Republik pun pecah di berbagai tempat, seperti dalam peristiwaPenyerbuan Kotabaru,Pertempuran Bojongkokosan,Pertempuran Lima Hari di Semarang, danPalagan Ambarawa.[228] Sementara itu, militerBelanda di bawahPemerintahan Sipil Hindia Belanda (NICA) secara bertahap masuk untuk menempati kembali pos-pos Belanda di Indonesia. Pada tanggal 10 November (sekarang menjadiHari Pahlawan), tentara Britania Raya memulaiPertempuran Surabaya yang berlangsung selama bebeberapa hari dan menyebabkan belasan ribu korban jiwa berjatuhan.[229] Pertempuran tersebut menyadarkan pihak Britania Raya dan Belanda bahwa pemerintahan Republik didukung secara luas oleh rakyat setempat.[230] Britania Raya mulai mengambil sikap netral setelahnya, tetapi NICA dan para pendukung Belanda tetap melancarkan serangan terhadap pasukan pro republik pada akhir tahun 1945, seperti padaPertempuran Medan Area,Peristiwa 19 November di Kolaka,Perang Cumbok di Pidie,Perang Dayak Desa, danPertempuran Kumai.

Pembagian wilayah yang disepakati dalamPerjanjian Linggarjati.

Akibat situasiJakarta yang semakin tidak kondusif, Soekarno dan Hatta beserta beberapamenteri dan staf, dengan keluarga masing-masing, pindah keYogyakarta pada tanggal 3–4 Januari 1946 untuk mendirikanibu kota di sana,[231] tetapiSutan Sjahrir (Perdana Menteri pada saat itu) dan beberapa petinggi tetap tinggal di Jakarta untuk mengadakan negosiasi dengan pihak Belanda.[232] Sepanjang tahun 1946, para pendukung Republik tetap melakukan berbagai penyerangan dan pertahanan melawan militer Belanda dan pasukan pendukungnya, terutama di luarPulau Jawa yang memiliki sentimen dukungan yang lebih rendah, seperti dalam peristiwaPertempuran Lengkong,Bandung Lautan Api,Revolusi Sosial di Sumatera Timur, danPertempuran Selat Bali.[233] Pada tanggal 15 November 1946 di kediamankeluarga Kwee (sekarangGedung Perundingan Linggarjati), pihak Republik (dipimpin olehSjahrir) dan pihak Belanda (dipimpin olehWillem Schermerhorn) menyepakatiPerjanjian Linggarjati yang mengakui kekuasaande factoRepublik Indonesia atasSumatra,Jawa, danMadura sebagainegara konstituen di dalamnegara federasi yang akan dibentuk, yang kemudiandiratifikasi oleh Belanda pada tanggal 19 Desember dan oleh Indonesia pada tanggal 25 Maret 1947.[234][235] Ketidakpuasan yang muncul akibat perjanjian ini menyebabkan beberapa insiden pun terjadi, seperti dalam peristiwaPuputan Margarana,Pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan,Peristiwa Tiga Maret di Sumatera Barat,Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang,Pertempuran Laut Cirebon, danPertempuran Laut Sibolga.

Peta kekuasaan Republik Indonesia (merah) dan Belanda (krem) di Pulau Jawa menurut Perjanjian Renville.

Pada tanggal 21 Juli hingga 5 Agustus 1947, Belanda melanggar Perjanjian Linggarjati dengan melancarkanOperatie Product (Operasi Produk) atauAgresi Militer Belanda I demi merebut area-area produktif yang dikuasai oleh Republik, tetapi berdalih sedang melakukanpolitionele actie ("aksi polisionil") demi memulihkan keamanan dan ketertiban yang kacau, seperti padaTragedi Mergosono.[236] Belanda nyatanya berhasil merebut sebagian besar daerah tersebut, tetapi operasi tersebut mendapat kecaman daridunia internasional.[237]Resolusi 27Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yangmenyerukan gencatan senjata bagi pihak Belanda dan pihak Indonesia menyebabkan Belanda terpaksa menyanggupinya.[238] Mulai pada tanggal 8 Desember di geladak kapalUSSRenville, pihak Indonesia (dipimpin olehAmir Sjarifoeddin) dan pihak Belanda (dipimpin olehAbdulkadir Widjojoatmodjo) melakukan perundingan ulang. Meskipun beberapa insiden terjadi selama perundingan (seperti padaPembantaian Rawagede), kedua pihak berhasil menyepakati dan meratifikasiPerjanjian Renville pada tanggal 17 Januari 1948, yang berisi pengakuan atas garis demarkasi yang dijulukiStatus Quo Lijn (GarisStatus Quo) atau "Garis van Mook", yang membagi sepertiga wilayahJawa dan sebagian besarSumatra yang dikuasai oleh Republik Indonesia dengan wilayah lain yang dikuasai oleh Belanda.[239][240]

LukisanSoedirman yang sedang ditandu sembari memimpin pasukan gerilya. Dilukis oleh Hardjanto.

Para tokohoposisiFront Demokrasi Rakyat (FDR) mulai melakukanpemberontakan di Madiun pada tanggal 18 September 1948 dan sebagian besar dari mereka berhasil ditangkap dan dieksekusi dalam waktu tiga bulan olehTentara Nasional Indonesia (TNI).[241] Namun, kejadian tersebut menjadi peluang bagi Belanda untuk melancarkanOperatie Kraai (Operasi Gagak) atauAgresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember demi membubarkan Republik.[242] Dalam waktu singkat, pasukan Belanda berhasil menguasaiYogyakarta serta membuang Soekarno, Hatta, dan beberapa petinggi lain keBangka, sementara pasukan TNI yang tersisa melancarkan pertempurangerilya di bawah komandoSoedirman selama beberapa bulan.Syafruddin Prawiranegara yang mendengar berita tersebut ketika diBukittinggi segera membentukPemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI),[243] sementara dunia internasional sekali lagi mengecam tindakan Belanda, hingga DK PBB mengeluarkanResolusi 63 yang menyerukan penghentian pertikaian dan menuntut pembebasantawanan perang.[244] Demi menampik tuduhan bahwa Indonesia telah bubar, pasukan TNI melancarkanserangan umum terhadap pasukan Belanda di Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 dan nyatanya berhasil menguasai kota tersebut selama enam jam.[245] Pada tanggal 7 Mei, pihak Indonesia (dipimpin olehMohamad Roem) dan pihak Belanda (dipimpin olehJan Herman van Roijen) menyepakatiPerjanjian Roem–van Roijen, yang pada intinya menyetujui pengembalianstatus quo sebelum Agresi II dan kesediaan Indonesia untuk ikut dalam konferensi pembentukanfederasi.[246] Pasukan TNI kembali melakukanserangan umum terhadap tentara Belanda diSurakarta pada tanggal 7 Agustus dan berhasil menduduki kota tersebut hingga tanggal 10 Agustus.[247]

Sesi terakhirKonferensi Meja Bundar (KMB) diRidderzaal,Den Haag pada tanggal 2 November 1949.

Para petinggi yang telah dilepaskan dari pengasingan tiba di Yogyakarta pada tanggal 6 Juli, kemudian menyetujui Perjanjian Roem–van Roijen dan sekaligus mengambil kembali mandat pemerintahan dari PDRI pada tanggal 13 Juli.Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang sejak awal menolak Republik Indonesia akhirnya mendirikanNegara Islam Indonesia (NII) dan membentukTentara Islam Indonesia (TII) pada tanggal 7 Agustus.[248] Pada tanggal 23 Agustus, pihak Belanda, pihak Republik, dan utusanMajelis Permusyawaratan Federal (BFO, beranggotakannegara-negara boneka bentukan Belanda) memulaiKonferensi Meja Bundar (KMB) diDen Haag,Belanda. Pada tanggal 2 November, semua pihak menandatanganiPerjanjian Meja Bundar, yang menyetujui pembentukannegaraRepublik Indonesia Serikat (RIS) dankonstitusinya serta menjanjikan penyerahan kedaulatan tanpa syarat dari Belanda kepada RIS.[249] Perjanjian tersebut diratifikasi olehKNIP pada tanggal 14 Desember danDewan Negara Belanda pada tanggal 21 Desember.[250] Akhirnya pada tanggal 27 Desember,Juliana (Ratu Belanda) dari pihak Belanda bersama Mohammad Hatta dari pihak Indonesia menandatangani Akta Penyerahan Kedaulatan (Akte van Soevereiniteitsoverdracht) diIstana Kerajaan Amsterdam,Belanda.[251] Upacara serupa diadakan pada hari yang sama di Istana Rijswijk (sekarangIstana Negara), denganAntonius Lovink (Komisaris Tinggi Hindia Belanda) dari pihak Belanda danHamengkubuwana IX dari pihak Indonesia.[252]

Demokrasi federal

Pembagian administratif diRepublik Indonesia Serikat (RIS).

Sebagai akibat dariPerjanjian Meja Bundar,Republik Indonesia Serikat (RIS) terbentuk secara resmi pada tanggal 27 Desember 1949, denganRepublik Indonesia (RI) sebagai salah satunegara bagian RIS. Namun akibat anggapan bahwa konsepnegara federal merupakan bentuk lain darikolonialisme dan kurang mumpuni dalam menyatukan rakyat Indonesia yang sangat majemuk, negara RIS tidak dapat bertahan lama.[253] Pada tanggal 22–23 Januari 1950,Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di bawah pimpinanRaymond Westerling menyerang pasukanTentara Nasional Indonesia (TNI) diBandung danJakarta demimenggulingkan Pemerintahan RIS, meskipun akhirnya gagal.[254] Di saat yang sama,Tentara Islam Indonesia (TII) di bawah kepemimpinanAmir Fatah juga melancarkan aksi pemberontakan diTegal Raya.[255] Pada bulan Maret–April 1950, hampir seluruh entitas konstituen dalam RIS membubarkan diri secara sukarela, hingga tersisa RI,Sumatera Timur, danIndonesia Timur.[256] Pada tanggal 19 Mei, Pemerintah RIS mengumumkan piagam persetujuan yang berisi kesepakatan bersama ketiga negara bagian untuk "membentuk negara kesatuan sebagai penjelmaan dari negara Republik Indonesia yang berdasarkan pada Proklamasi 17 Agustus 1945".[257][258] Setelah dilakukan sejumlah persiapan,Soekarno secara resmi membubarkan RIS dan melanjutkan entitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).[259]

Demokrasi liberal

Soekarno, presiden pertama Indonesia.
Piagam Penyerahan Kedaulatan Indonesia oleh Belanda

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pemerintahan Soekarno mulai mengikuti sekaligus merintisgerakan non-blok pada awalnya, kemudian menjadi lebih dekat dengan bloksosialis, misalnyaRepublik Rakyat Tiongkok danYugoslavia.

Demokrasi terpimpin

Tahun 1960-an menjadi saksi terjadinya konfrontasi militer terhadap negara tetangga,Malaysia ("Konfrontasi"),[260] dan ketidakpuasan terhadap kesulitan ekonomi yang semakin besar. Selanjutnya pada tahun 1965 meletus peristiwaG30S yang menyebabkan kematian 6 orangjenderal dan sejumlahperwira menengah lainnya. Muncul kekuatan baru yang menyebut dirinyaOrde Baru yang segera menuduhPartai Komunis Indonesia sebagai otak di belakang kejadian ini dan bermaksud menggulingkan pemerintahan yang sah serta mengganti ideologi nasional menjadi berdasarkan pahamsosialis-komunis. Tuduhan ini sekaligus dijadikan alasan untuk menggantikan pemerintahan lama di bawah Presiden Soekarno.

Transisi

Orde baru

Artikel utama:Orde Baru
Potret resmiSoeharto,Presiden Indonesia ke-2, pada tahun 1993.

JenderalSoeharto menjadi Pejabat Presiden pada tahun 1967 dengan alasan untuk mengamankan negara dari ancamankomunisme. Sementara itu kondisi fisik Soekarno sendiri semakin melemah. Setelah Soeharto berkuasa, ratusan ribu warga Indonesia yang dicurigai terlibat pihak komunis dibunuh, sementara masih banyak lagi warga Indonesia yang sedang berada di luar negeri, tidak berani kembali ke tanah air, dan akhirnya dicabutkewarganegaraannya. Tiga puluh dua tahun masa kekuasaan Soeharto dinamakanOrde Baru, sementara masa pemerintahan Soekarno disebutOrde Lama.

Soeharto menerapkan ekonomineoliberal dan berhasil mendatangkaninvestasi luar negeri yang besar untuk masuk ke Indonesia dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar, meski tidak merata. Pada awalrezim Orde Baru kebijakan ekonomi Indonesia disusun oleh sekelompok ekonom lulusan Departemen EkonomiUniversitas California, Berkeley, yang dipanggil "Mafia Berkeley".[261] Namun, Soeharto menambah kekayaannya dan keluarganya melalui praktikkorupsi,kolusi, dannepotisme yang meluas dan dia akhirnya dipaksa turun dari jabatannya setelah aksidemonstrasi besar-besaran dan kondisi ekonomi negara yang memburuk pada tahun 1998.

Reformasi

Masa PeralihanOrde Reformasi atauEra Reformasi berlangsung dari tahun 1998 hingga 2001, ketika terdapat tiga masapresiden:Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie,Abdurrahman Wahid danMegawati Soekarnoputri. Pada tahun 2004, diselenggarakanPemilihan Umum satu hari terbesar di dunia[262] yang dimenangkan olehSusilo Bambang Yudhoyono, sebagai presiden terpilih secara langsung oleh rakyat, yang menjabat selama dua periode. Pada tahun 2014,Joko Widodo, yang lebih akrab disapa Jokowi, terpilih sebagai presiden ke-7.

Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah ekonomi, politik danpertikaian bernuansa agama di dalam negeri, dan beberapa daerah berusaha untuk melepaskan diri dari naungan NKRI, terutamaPapua.[butuh rujukan]Timor Timur secara resmi memisahkan diri pada tahun 1999 setelah 24 tahun bersatu dengan Indonesia dan 3 tahun di bawah administrasiPBB menjadi negaraTimor Leste.

Pada Desember 2004 dan Maret 2005,Aceh danNias dilanda duagempa bumi besar yang totalnya menewaskan ratusan ribu jiwa. (LihatGempa bumi Samudra Hindia 2004 danGempa bumi Sumatra Maret 2005.) Kejadian ini disusul olehgempa bumi di Yogyakarta dantsunami yang menghantamPantai Pangandaran dan sekitarnya, sertabanjir lumpur diSidoarjo pada 2006 yang tidak kunjung terpecahkan.

Geografi

Artikel utama:Geografi Indonesia
Lihat pula:Asia § Peta, danDaftar pulau di Indonesia menurut provinsi
Batas garis pangkal kepulauan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan artikel 47, paragraf 9UNCLOS
Hutan hujan diTaman Nasional Gunung Palung,Kalimantan Barat.

Indonesia merupakannegara kepulauan terbesar di dunia yang berada diAsia Tenggara,[263] dan terletak di antara benuaAsia dan benuaAustralia/Oseania, serta di antaraSamudra Hindia danSamudra Pasifik. Negara ini memiliki 17.504 pulau yang menyebar di sekitarkhatulistiwa; sebanyak 16.056pulau telah dibakukan namanya,[264] dan sekitar 6.000 pulau tidak berpenghuni.[265][266] Pulau-pulau besar di Indonesia yaituSumatra,Jawa,Kalimantan (berbagi dengan Malaysia dan Brunei Darussalam),Sulawesi, danPapua (berbagi denganPapua Nugini).

Indonesia berada pada koordinat antara antara 6° 04' 30" LU dan 11° 00' 36" LS serta antar 94° 58' 21" dan 141° 01' 10" BT,[267] yang membentang sepanjang 5.120 kilometer (3.181 mil) dari timur ke barat serta 1.760 kilometer (1.094 mil) dari utara ke selatan.[268] Luas daratan Indonesia adalah 1.916.906,77 km²,[269] sementara luas perairannya sekitar 3.110.000 km² dengan garis pantai sepanjang 108 ribu km.[270] Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan teritorial laut 12mil laut serta zona ekonomi eksklusif 200mil laut,[271] searah penjuru mata angin, yaitu:

UtaraMalaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km,[265]Singapura,Filipina, danLaut Tiongkok Selatan
TimurPapua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km,[265]Timor Leste, danSamudra Pasifik
SelatanAustralia,Timor Leste, danSamudra Hindia
BaratSamudra Hindia

Titik tertinggi di Indonesia yaituPuncak Jaya (4.884mdpl) di ProvinsiPapua Tengah.[272]Danau Toba diSumatera Utara adalah danau terluas di Indonesia sekaligus danaukaldera terbesar di dunia,[273] sedangkan sungai terpanjang di Indonesia yaituSungai Kapuas yang berada diKalimantan Barat.[274]

Iklim

Petaklasifikasi Iklim Köppen Indonesia.

Secara umum, Indonesia beriklimtropis (kelompok A dalamklasifikasi iklim Köppen; meskipun ada wilayah dengan tipe iklim yang berbeda).[275][276] Perairan yang hangat di wilayah Indonesia sangat berperan dalam menjaga suhu di darat tetap konstan, dengan rerata suhu di wilayah pesisir sebesar 28 °C, di wilayah pedalaman dan dataran tinggi sebesar 26 °C , serta di wilayah pegunungan sebesar 23 °C. Kelembapan berkisar antara 70 hingga 90%.[277]

Faktor utama yang memengaruhi iklim Indonesia bukanlah suhu udara ataupun tekanan udara, melainkancurah hujan. Variasi musim di Indonesia, yaitumusim hujan danmusim kemarau, berkaitan dengan pergerakan anginmuson. Angin muson barat yang bertiup dari Asia ke Australia melalui Indonesia pada bulan Oktober hingga Februari mengakibatkan curah hujan yang tinggi, terutama di Indonesia bagian barat. Sementara itu, angin muson timur yang bergerak ke arah sebaliknya pada bulan April hingga Agustus tidak banyak membawa uap air dan menurunkan hujan. Selain itu, ada pula musim peralihan ketika matahari melintasi khatulistiwa yang mengakibatkan angin bertiup lemah dan bergerak tak menentu.[278][279] Meskipun demikian, tidak semua wilayah Indonesia memiliki pola curah hujan yang sama. Selain daerah musonal, ada pula daerah ekuatorial yang dipengaruhidaerah pertemuan angin antartropis, serta daerah lokal yang polanya berkebalikan dengan pola musonal.[280][281]

Beberapa penelitian memproyeksikan Indonesiaterdampak perubahan iklim.[282] Dampak buruk yang ditimbulkan di antaranya kenaikan suhu rata-rata sekitar 1 °C pada pertengahan abad ini akibat emisi yang tidak berkurang,[283][284] peningkatan frekuensi kekeringan dan kekurangan pangan (akibat perubahan curah hujan dan pola musim yang memengaruhi pertanian), serta berbagai penyakit dan kebakaran hutan.[284]Naiknya permukaan air laut juga mengancam sebagian besar penduduk Indonesia yang tinggal di daerah pesisir.[284][285][286] Penduduk prasejahtera mungkin merupakan kelompok yang paling terpengaruh oleh perubahan iklim.[287]

Geologi

Artikel utama:Geologi Indonesia
Gunung-gunung berapi utama di Indonesia, yang berada di antaraCincin Api Pasifik danSabuk alpida
Gunung Merapi gunung berapi paling aktif di Indonesia
Kehancuran padaGempa bumi Yogyakarta 2006

Secaratektonik, sebagian besar wilayah Indonesia sangat tidak stabil karena lokasinya menjadi pertemuan dari beberapa lempeng tektonik, sepertilempeng Indo-Australia,Lempeng Pasifik, danLempeng Eurasia. Negara ini terletak di antaraCincin Api Pasifik danSabuk alpida sehingga memiliki banyakgunung berapi dan sering mengalamigempa bumi.[288]Busur vulkanik berjajar mulai dari Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, dan kemudian keKepulauan Banda di Maluku hingga ke timur laut Sulawesi.[289] Dari sekitar 400 gunung berapi, kurang lebih 130 di antaranya masih aktif.[288]

Sebuah letusansupervulkan pada sekitar 77.000 SM yangmembentuk Danau Toba dipercaya mengakibatkan musim dingin vulkanik dan penurunan suhu dunia selama bertahun-tahun.[290]Letusan Tambora pada tahun 1815 danletusan Krakatau pada 1883 juga termasuk letusan gunung terbesar yang tercatat sepanjang sejarah.[291][292]

Gempa bumi terjadi hampir setiap hari di Indonesia dimana sebagian besar tidak dirasakan manusia. Peristiwa gempa bumi besar di Indonesia baru-baru ini adalahGempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 menewaskan setidaknya 4.300 jiwa. Guncangan mematikan juga terjadigempa bumi Yogyakarta pada 27 Mei 2006, menewaskan setidaknya 5.700 jiwa, dan menghancurkan ratusan ribu rumah.

PeristiwaGempa bumi berdorongan besar yang berdampak ke Indonesia dan terjadi belum lama ini adalahgempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004, dan menyebabkan tsunami besar yang juga berdampak pada negara lain.[293] Indeks risiko dunia menempatkan Indonesia, sebagai negara paling rentan terhadapbencana alam ke-tiga di dunia dengan skor 43 persen.

Lingkungan hidup

Spesies-spesies flora dan fauna yangendemik di Indonesia. Searah jarum jam dari kiri atas:Padma raksasa,orang utan,cenderawasih kuning-besar, dankomodo.

Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi sehingga dikelompokkan sebagai salah satu dari 17negara megadiversitas olehConservation International.[294][295] Dari sudut pandangwilayah biogeografi, Indonesia termasuk dalam wilayahMalesia. Flora dan faunanya merupakan campuran dari spesies khas Asia danAustralasia.Alfred Russel Wallace, seorang ahli sejarah alam, menghipotesiskan sebuah garis pemisah (yang kemudian disebutgaris Wallace) untuk membedakan organisme yang berasal dari Asia (Paparan Sunda) dan Australia (Paparan Sahul). Kawasan biogeografi yang menjadi zona transisi di antara kedua paparan ini disebutWallacea.[296] Selain itu,garis Weber dangaris Lydekker juga digunakan untuk menetapkan batas biogeografi Indonesia.[297]

Indonesia memiliki sekitar 10% dari seluruh spesiestumbuhan berbunga di Bumi (sebanyak 25.000 spesies, 55% di antaranya endemik di Indonesia). Negara ini juga memiliki sekitar 12% spesiesmamalia di Bumi (515 spesies) sehingga menempati peringkat kedua pada keanekaragaman mamalia setelah Brasil. Indonesia menempati peringkat keempat pada keanekaragaman spesiesreptil (781 spesies) danprimata (35 spesies), peringkat kelima pada keanekaragaman spesiesburung (1.592 spesies), serta peringkat keenam pada keanekaragaman spesiesamfibi (270 spesies).[298]

Visibilitas yang rendah di langitKota Bukittinggi,Sumatera Barat, yang disebabkan olehkabut asap.

Meskipun demikian, populasi penduduk Indonesia yang besar dan terus meningkat serta industrialisasi yang pesat memunculkanmasalah lingkungan hidup yang serius, di antaranya perusakan lahangambut,penebangan ilegal berskala besar (yang mengakibatkankabut asap di beberapa bagian Asia Tenggara), eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan, polusi udara, pengelolaan sampah, hinggapenyediaan air dan sanitasi yang memadai.[299] Isu-isu tersebut berkontribusi pada rendahnya peringkat Indonesia (nomor 116 dari 180 negara) dalamIndeks Kinerja Lingkungan 2020. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa kinerja Indonesia secara umum di bawah rata-rata, baik dalam konteks regional maupun global.[300]

Pada tahun 2018, sekitar 49,7% dari luas daratan Indonesia ditutupi oleh hutan,[301] turun dari angka 87% yang dihitung pada tahun 1950.[302] Sejak dasawarsa 1970-an hingga saat ini, produksi kayu bulat serta berbagai tanaman perkebunan dan pertanian bertanggung jawab atas sebagian besar penebangan hutan di Indonesia.[302] Belakangan ini, penebangan hutan didorong oleh industrikelapa sawit. Meskipun dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, industri ini dapat merusak ekosistem dan menimbulkan masalah sosial.[303] Situasi ini menjadikan Indonesia sebagai penghasil emisigas rumah kaca berbasis hutan terbesar di dunia,[304] serta mengancam kelangsungan hidup spesies asli dan endemik.Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) mengidentifikasi sejumlah spesies yangterancam kritis, termasukjalak bali,[305]orang utan sumatra,[306] danbadak jawa.[307]

Politik dan pemerintahan

Artikel utama:Politik Indonesia danPemerintah Indonesia

Sistem pemerintahan

Gedung MPR/DPR dalamKompleks Parlemen Republik Indonesia.
GedungIstana Negara, salah satu dari enamIstana Kepresidenan di Indonesia.

Indonesia merupakannegara kesatuan yang menjalankan pemerintahanrepublikpresidensialmultipartai yangdemokratis. Konstitusi Indonesia adalahUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yang padaera reformasi mengalami empat kali amendemen sehingga membawa perubahan besar pada kekuasaanlegislatif,eksekutif, danyudikatif.[308] Salah satu perubahan utama adalah pendelegasian kekuasaan dan wewenang kepada berbagai entitas regional sambil tetap menjadi negara kesatuan.[309][310]

Kekuasaan eksekutif dipegang olehpresiden yang dibantu olehwakil presiden dankabinet. Presiden Indonesia merupakankepala negara dankepala pemerintahan, sekaliguspanglima tertinggiTentara Nasional Indonesia. Presiden dan wakil presiden dapat menjabat selama lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan.[311]Prabowo Subianto danGibran Rakabuming Raka adalah pasangan presiden dan wakil presiden yangterpilih untuk masa jabatan 2024–2029. Mereka memimpinKabinet Merah Putih yang terdiri atas 48 menteri dan sejumlah pejabat setingkat menteri.[312]

Lembaga perwakilan tertinggi yaituMajelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), yang berwenang mengubah dan menetapkan konstitusi, serta melantik dan memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden.[313] Lembaga ini berbentukbikameral yang terdiri dari 575 anggotaDewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berasal daripartai politik, ditambah dengan 136 anggotaDewan Perwakilan Daerah (DPD) yang merupakan wakil provinsi dari jalurindependen.[314] Anggota DPR dan DPD dipilih melaluipemilihan umum dengan masa jabatan lima tahun. Fungsi yang dijalankan oleh DPR yaitu legislasi (membentuk undang-undang), anggaran (membahas dan menyetujuiAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara), dan pengawasan (mengawasi kinerja pemerintah),[315][316] sedangkan DPD merupakan lembaga legislatif yang lebih dikhususkan pada pengelolaan daerah.[317][318] Saat ini, MPR diketuai olehAhmad Muzani,[319] DPR diketuai olehPuan Maharani,[320] sedangkan DPD diketuai olehSultan Bachtiar Najamudin.[321]

Kekuasaan kehakiman dijalankan olehMahkamah Agung (MA) danMahkamah Konstitusi (MK).[322] Sementara itu,Komisi Yudisial mengawasi kinerja para hakim.[323]

Hubungan luar negeri

Susilo Bambang Yudhoyono,Presiden Indonesia ke-6, bersama denganBarack Obama,Presiden Amerika Serikat ke-44, dalam acara penyambutan tamu negara diIstana Merdeka pada 2010.[324]

Indonesia memiliki 132perwakilan diplomatik di luar negeri, termasuk 95 kedutaan.[325] Negara ini memiliki kebijakan politik luar negeri "bebas dan aktif", yang berarti bahwa Indonesia tidak berpihak pada blok-blok kekuatan dan persekutuan militer di dunia, sekaligus bersikap aktif dalam menjaga ketertiban dunia, sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945.[326]

Berlawanan dengan Sukarno yang anti-Imperialisme, antipati terhadap kekuatan barat, dan bersitegang dengan Malaysia, hubungan luar negeri sejak "Orde baru"-nya Suharto didasarkan pada ekonomi dan kerja sama politik dengan negara-negara barat.[327] Indonesia menjaga hubungan baik dengan tetangga-tetangganya di Asia, dan Indonesia adalah pendiriASEAN danEast Asia Summit.

Indonesia menjalin hubungan kembali denganRepublik Rakyat Tiongkok pada tahun 1990, padahal sebelumnya melakukan pembekuan hubungan sehubungan dengan gejolak anti-komunis di awal kepemerintahan Suharto. Indonesia menjadi anggotaPerserikatan Bangsa-bangsa sejak tahun 1950,[328] dan pendiriGerakan Non Blok dan Organisasi Kelompok Islam yang sekarang telah menjadiOrganisasi Kerja Sama Islam. Indonesia telah menandatangani perjanjianASEAN Free Trade Area,Cairns Group, danWorld Trade Organization, dan pernah menjadi anggotaOPEC, meskipun Indonesia menarik diri pada tahun 2008 sehubungan Indonesia bukan lagi pengekspor minyak mentah bersih. Indonesia telah menerima bantuan kemanusiaan dan pembangunan sejak tahun 1966, terutama dari Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat, Australia, dan Jepang.

Pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan dunia internasional sehubungan dengan pengeboman yang dilakukan oleh militanIslam danAl-Qaeda.[329] Pemboman besar menimbulkan korban 202 orang tewas (termasuk 164 turis mancanegara) diKuta,Bali pada tahun 2012.[330] Serangan tersebut danperingatan perjalanan (travel warnings) yang dikeluarkan oleh negara-negara lain, menimbulkan dampak yang berat bagi industri jasa perjalanan/turis dan juga prospek investasi asing.[331] Tetapi beruntung ekonomi Indonesia secara keseluruhan tidak terlalu dipengaruhi oleh hal-hal tersebut di atas, karena Indonesia adalah negara yang ekonomi domestiknya cukup kuat dan dominan.[butuh rujukan]

Militer

Parade para prajuritTentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.

Tentara Nasional Indonesia terdiri dariTNI–AD,TNI-AL (termasuk Marinir) danTNI-AU.[332] Berkekuatan 404.500 prajurit aktif, memiliki anggaran 4% dariGDP pada tahun 2006, tetapi terdapat kontroversi bahwa ada sumber-sumber dana dari kepentingan-kepentingan komersial dan yayasan-yayasan yang dilindungi oleh militer.[333] Satu hal baik dari reformasi sejalan dengan mundurnya Suharto adalah mundurnya TNI dari parlemen setelah bubarnyaDwi Fungsi ABRI, walaupun pengaruh militer dalam bernegara masih tetap kuat.[334] Gerakan separatis di sebagian daerah Aceh dan Papua telah menimbulkan konflik bersenjata, dan terjadi pelanggaran HAM serta kebrutalan yang dilakukan oleh kedua belah pihak.[335][336] Setelah 30 tahun perseteruan sporadis antaraGerakan Aceh Merdeka dan militer Indonesia, maka persetujuan gencatan senjata terjadi pada tahun 2005.[337] Di Papua, telah terjadi kemajuan yang mencolok, walaupun masih terjadi kekurangan-kekurangan, dengan diterapkannya otonomi, dengan akibat berkurangnya pelanggaran HAM.[338]

Pembagian administratif

Saat ini, Indonesia terdiri atas38 provinsi,[339]416 kabupaten dan98 kota, 7.024 daerah setingkatkecamatan,[340] atau 81.626 daerah setingkatdesa/kelurahan.[341]

Di antara provinsi-provinsi tersebut, sembilan di antaranya memiliki statuskekhususan dan/atau keistimewaan. Daerah-daerah tersebut ialahAceh,Daerah Khusus Ibukota Jakarta,Daerah Istimewa Yogyakarta,Papua Barat,Papua Barat Daya,Papua,Papua Tengah,Papua Pegunungan, danPapua Selatan.

Tiap provinsi memilikiDPRD Provinsi dangubernur, tiapkabupaten memilikiDPRD Kabupaten danbupati, sementara tiapkota memilikiDPRD Kota danwali kota; semuanya dipilih langsung oleh rakyat melaluipemilihan umum. Hal tersebut tidak berlaku padaDKI Jakarta yang terbagi ataskabupaten administrasi ataukota administrasi yang bukanlahdaerah otonom, sehingga DPR Kabupaten atau Kota tidak ada di dalam daerah-daerah tersebut, serta bupati dan wali kotanya adalahpegawai negeri yang ditunjuk olehGubernur DKI Jakarta.

Indonesia memperbolehkan penamaan lokal/khusus untuk digunakan pada daerah-daerah administratif di bawah tingkat kabupaten/kota, sesuai dengan Undang-Undang tentangPemerintahan Daerah. Beberapa contoh di antaranya ialahkalurahan,kapanewon,kemantren,gampong,kampung,nagari,pekon, dandistrik.

Berikut ini merupakanprovinsi di Indonesia beserta ibu kotanya.

Sumatra
Jawa
Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua

Ibu kota negara

Artikel utama:Ibu kota Indonesia
Ibu kota negara Indonesia sepanjang sejarah

Hingga saat ini,ibu kota negara Republik Indonesia berkedudukan diDaerah Khusus Ibukota Jakarta.[343] Namun sejak tahun 2019,Pemerintah Indonesia melaksanakan prosespemindahan ibu kota Indonesia keIbu Kota Nusantara, yang direncanakan akan diresmikan pada tahun 2024.[344]

Semenjakkemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, ibu kota negara Indonesia secarade facto berkedudukan diJakarta. Ibu kota negara sempat dipindahkan keYogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946 ketika pasukanPemerintahan Sipil Hindia Belanda (NICA) menduduki Jakarta,[345] kemudian keBukittinggi pada tanggal 19 Desember 1948 ketika pemerintah pusat lumpuh karena ditawannyaPresiden Soekarno danWakil Presiden Hatta oleh pasukan militerBelanda dan tampuk pemerintahan dipegang sementara olehPemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI),[346] lalu kembali lagi ke Yogyakarta pada tanggal 6 Juli 1949 setelah kembalinya Soekarno-Hatta dari penawanan. Pada masaRepublik Indonesia Serikat (RIS), ibu kotaNegara Bagian Republik Indonesia berkedudukan di Yogyakarta sementara ibu kota federal RIS berada di Jakarta. Setelah kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950, ibu kota negara kembali berkedudukan di Jakarta. Pada tanggal 28 Agustus 1961, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 1961 yang mengukuhkan status Jakarta sebagai ibu kota negara.[347]

Pada tahun 2019,Presiden Joko Widodo melalui Pemerintah Pusat membuat kajian rancangan,[348] melakukan pencanangan,[349] dan menentukan letak wilayah dari ibu kota baru, yaitu sebagian dari wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara danKutai Kartanegara.[350] Pemerintah bahkan sempat membentuk tim-tim pelaksana pemindahan ibu kota pada bulan Januari 2020,[351][352] yang akan melaksanakan pembangunan pada pertengahan tahun 2020, tetapi harus ditunda akibatpandemi Covid-19.[353] Pada tanggal 18 Januari 2022,Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Undang-Undang Ibu Kota Negara, yang berisi pembentukan dan garis besar rencana pembangunan ibu kota baru, yang diberi namaIbu Kota Nusantara, yang kemudian diundangkan pada tanggal 15 Februari 2022.[354] Upacara simbolis penyatuan tanahketiga puluh empat provinsi di Indonesia saat itu dilakukan oleh Presiden Jokowi bersamapara gubernur dan wakil gubernur se-Indonesia pada tanggal 14 Maret 2022 diTitik Nol Ibu Kota Nusantara.[355]

Ekonomi

Artikel utama:Ekonomi Indonesia
Peta yang menunjukkanProduk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita provinsi-provinsi Indonesia pada tahun 2008 atas harga berlaku. PDRB per kapita provinsiKalimantan Timur mencapai Rp100 juta manakala PDRB per kapitaMaluku,Maluku Utara, danNusa Tenggara Timur kurang dari Rp5 juta.
  Lebih dari Rp100 juta
  Rp50–100 juta
  Rp40–50 juta
  Rp30–40 juta
  Rp20–30 juta
  Rp10–20 juta
  Rp5–10 juta
  Kurang dari Rp5 juta

Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannyaOeang Repoeblik Indonesia (ORI) pada tanggal 30 Oktober 1946 yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadiRupiah.

Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan pada ekonomi negara.[356]

Pemerintahan Orde Baru segera menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan menekan angkainflasi, menstabilkan mata uang, penjadwalan ulangutang luar negeri, dan berusaha menarik bantuan dan investasi asing.[356] Pada era tahun 1970-an hargaminyak bumi yang meningkat menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata yang tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai 1981.[356] Reformasi ekonomi lebih lanjut menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain berupa deregulasi sektor keuangan dan pelemahan nilai rupiah yang terkendali,[356] selanjutnya mengalirkan investasi asing ke Indonesia khususnya pada industri-industri berorientasi ekspor pada antara tahun 1989 sampai 1997[357] Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibatkrisis ekonomi tahun 1997 yang melanda sebagian besarAsia pada saat itu,[358] yang disertai pula berakhirnya masa Orde Baru dengan pengunduran diri Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998.

Tampak depan dan belakang dari uang Rp75.000 yang dikeluarkan pada tahun 2020 sebagai peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75.Tampak depan dan belakang dari uang Rp75.000 yang dikeluarkan pada tahun 2020 sebagai peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75.
Tampak depan dan belakang dari uangRp75.000 yang dikeluarkan pada tahun2020 sebagai peringatanhari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75.

Saat ini ekonomi Indonesia telah cukup stabil. PertumbuhanPDB Indonesia tahun 2004 dan 2005 melebihi 5% dan diperkirakan akan terus berlanjut.[359] Namun, dampak pertumbuhan itu belum cukup besar dalam memengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebesar 9,75%.[360][361] Perkiraan tahun 2025, sebanyak 8,47% masyarakat hidup di bawahgaris kemiskinan dan terdapat 1,3% masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari USD$ 2,15 per hari.[362][363]

Bumbu danrempah-rempah yang umum dijumpai di Indonesia.

Indonesia mempunyaisumber daya alam yang besar di luarJawa, termasukminyak mentah,gas alam,timah,tembaga, danemas. Indonesia pengekspor gas alam terbesar kelima[364] di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor bersihminyak mentah. Hasil pertanian yang utama termasukberas,teh,kopi,rempah-rempah, dankaret.[365]Zulkifli Hasan,Menteri Perdagangan, menyebutkan bahwa Peraturan Presiden №125/2022 berisi tentang cadangan pangan pemerintah yang menjadi prioritas dalam perekonomian negara.[366]

Sektor jasa adalah penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk PDB 2005. Sedangkansektor industri menyumbang 40,7%, dansektor pertanian menyumbang 14,0%.[367] Meskipun demikian, sektor pertanian mempekerjakan lebih banyak orang daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3% dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%, dan sisanya sektor industri sebesar 18,8%.[368]

Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalahJepang,Amerika Serikat, dan negara-negara jirannya yaituMalaysia,Singapura danAustralia.

Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan olehkorupsi yang merajalela dalam pemerintahan. LembagaTransparency International menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari 180 negara dalamIndeks Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.[369]

Peringkat internasional

OrganisasiNama SurveiPeringkat
Heritage Foundation/The Wall Street JournalIndeks Kebebasan Ekonomi69 dari 180[370]
The EconomistIndeks Kualitas Hidup71 dari 111[371]
Reporters Without BordersIndeks Kebebasan Pers103 dari 168[372]
Transparency InternationalIndeks Persepsi Korupsi98 dari 180[373]
United Nations Development ProgrammeIndeks Pembangunan Manusia111 dari 189[374]
Forum Ekonomi DuniaLaporan Daya Saing Global45 dari 140[375]
Central Connecticut State UniversityPeringkat Literasi Membaca60 dari 61[376]

Transportasi di Indonesia

Transportasi di Indonesia mencakup berbagai moda yang menghubungkan pulau-pulau di seluruh kepulauan ini. Sistem transportasi di Indonesia berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan mobilitas penduduk yang terus meningkat. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai transportasi darat, laut, dan udara yang ada di Indonesia, mencakup berbagai moda seperti kereta api, bus, kapal feri, dan pesawat udara.

Transportasi Darat

  • Kereta Api Indonesia

Kereta api adalah salah satu moda transportasi darat utama di Indonesia, yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Sistem perkeretaapian di Indonesia terutama terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatra, dengan jaringan yang menghubungkan kota-kota besar serta daerah-daerah di sekitarnya. Kereta api memainkan peran penting dalam pengangkutan penumpang dan barang di sepanjang jalur yang ada.

  • KRL Commuter Line

KRL Commuter Line adalah sistem kereta rel listrik yang beroperasi di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dan di Solo-Jogja. KRL Commuter Line Jabodetabek adalah tulang punggung transportasi massal di kawasan megapolitan ini, mengangkut jutaan penumpang setiap harinya. Sistem ini terus diperluas untuk mencakup lebih banyak rute dan stasiun. Selain itu, KRL Solo-Jogja juga melayani rute commuter di wilayah tersebut, mempermudah akses antara dua kota budaya penting ini.

  • MRT Jakarta

Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta adalah sistem angkutan cepat pertama di Indonesia, yang beroperasi di Jakarta sejak 2019. Tahap pertama rute MRT Jakarta menghubungkan Lebak Bulus di Jakarta Selatan dengan Bundaran HI di pusat kota. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di ibu kota dengan menyediakan alternatif transportasi yang cepat, aman, dan nyaman. Rencana pengembangan lebih lanjut akan memperluas jaringan MRT hingga mencakup area yang lebih luas di Jakarta dan sekitarnya.

  • LRT Jakarta

Light Rail Transit (LRT) Jakarta adalah sistem angkutan ringan yang saat ini beroperasi di sebagian wilayah Jakarta. Rute LRT Jakarta melayani koridor Kelapa Gading-Velodrome, yang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan layanan transportasi publik di ibu kota. LRT ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan-jalan utama Jakarta.

  • LRT Jabodebek

LRT Jabodebek adalah proyek kereta ringan yang dirancang untuk melayani kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). Proyek ini dimaksudkan untuk menyediakan alternatif transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan bagi masyarakat di wilayah metropolitan Jakarta yang lebih luas. LRT Jabodebek diharapkan dapat terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti KRL dan MRT, untuk membentuk jaringan transportasi yang terintegrasi.

  • LRT Palembang

LRT Palembang adalah sistem LRT pertama di luar Jakarta, yang diresmikan pada tahun 2018 untuk mendukung Asian Games yang diselenggarakan di kota tersebut. LRT Palembang menghubungkan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan kawasan olahraga Jakabaring, menyediakan akses transportasi yang cepat dan nyaman bagi penumpang.

  • Bus AKAP

Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) adalah moda transportasi darat yang menghubungkan berbagai kota dan provinsi di Indonesia. Bus AKAP sangat penting dalam menyediakan mobilitas bagi masyarakat yang melakukan perjalanan jarak jauh di berbagai pulau, terutama di Jawa, Sumatra, Bali , Kalimantan, dan Sulawesi. Sistem bus AKAP terus berkembang dengan penambahan rute dan modernisasi armada untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Sistem Bus AKAP Tersebut Dioperasikan Melalui Jaringan Jaringan Terminal Di Kota Kota Besar Seperti Terminal Pulo Gebang DiJakarta , Terminal Tirtonadi DiSolo , Terminal Bungurasih DiSurabaya Dan Terakhir Terminal Amplas DiMedan

  • Jalan Tol

Jalan tol merupakan bagian integral dari infrastruktur transportasi di Indonesia. Jalan tol yang menghubungkan berbagai kota besar di Pulau Jawa, Sumatra, dan beberapa pulau lainnya telah mempercepat waktu perjalanan dan meningkatkan efisiensi logistik. Proyek jalan tol trans-Jawa dan trans-Sumatra adalah dua proyek besar yang telah dan sedang dilakukan untuk menghubungkan seluruh bagian pulau tersebut dari ujung ke ujung.

  • Jalan Nasional

Jalan nasional adalah jaringan jalan utama yang menghubungkan berbagai daerah di Indonesia. Jalan ini menjadi tulang punggung bagi transportasi darat, baik untuk pengangkutan barang maupun penumpang. Jalan nasional memainkan peran penting dalam mendukung perekonomian negara, terutama dalam hal distribusi barang dan jasa antar wilayah.

  • Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung

Kereta Cepat Whoosh adalah proyek kereta cepat pertama di Indonesia yang menghubungkanJakarta danBandung . Dengan kecepatan hingga 350 km/jam, kereta ini mampu mempersingkat waktu perjalanan antara kedua kota menjadi sekitar 40 menit. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur transportasi di Indonesia, dengan rencana perpanjangan jalur hingga Surabaya pada masa mendatang.

Transportasi Laut

  • Kapal Feri dan Kapal Penumpang Lainnya

Indonesia, sebagai negara kepulauan, sangat bergantung pada transportasi laut untuk menghubungkan berbagai pulau. Kapal feri dan kapal penumpang lainnya memainkan peran penting dalam transportasi antar pulau di seluruh nusantara , baik untuk penumpang maupun barang. Selain itu, kapal-kapal ini juga melayani rute internasional yang menghubungkan Indonesia dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, hingga ke negara-negara lain di dunia.

Transportasi Udara

  • Pesawat

Pesawat terbang adalah moda transportasi yang sangat vital di Indonesia, terutama mengingat luasnya wilayah negara ini yang terdiri dari ribuan pulau. Transportasi udara memungkinkan perjalanan antar pulau yang cepat dan efisien. Sistem penerbangan domestik di Indonesia sangat luas, dengan banyak maskapai penerbangan yang melayani rute-rute di seluruh penjuru tanah air.

  • Maskapai Garuda Indonesia

Garuda Indonesia adalah maskapai nasional Indonesia dan salah satu yang tertua di Asia. Garuda Indonesia melayani rute domestik dan internasional, dan telah menerima berbagai penghargaan atas layanan dan keselamatannya. Maskapai ini merupakan ikon transportasi udara Indonesia dan memainkan peran penting dalam menghubungkan Indonesia dengan dunia internasional.

  • Bandara

Indonesia memiliki banyak bandara internasional dan domestik yang tersebar di seluruh kepulauan. Bandara-bandara ini merupakan gerbang utama bagi transportasi udara, melayani jutaan penumpang setiap tahunnya. Beberapa bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia termasukBandara Internasional Soekarno-Hatta diJakarta ,Bandara Internasional Ngurah Rai diBali , danBandara Internasional Juanda diSurabaya . Infrastruktur bandara terus ditingkatkan untuk menangani peningkatan jumlah penumpang dan volume kargo yang terus berkembang.

Transportasi di Indonesia terus berkembang seiring dengan kebutuhan mobilitas penduduk yang meningkat dan upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur transportasi nasional. Berbagai proyek besar seperti pembangunan jalan tol, pengembangan moda transportasi massal seperti MRT, LRT, dan kereta cepat, serta modernisasi pelabuhan dan bandara adalah bagian dari upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan konektivitas antar daerah di Indonesia.

Demografi

Kependudukan

Artikel utama:Demografi Indonesia
Provinsi-provinsi Indonesia menurut kepadatan penduduk pada tahun 2015 (per kilometer persegi)
  10.001 ke atas
  1.001 ke 10.000
  101 ke 1.000
  11 ke 100
  1 ke 10

Menurutsensus 2020, jumlahpenduduk Indonesia yaitu 270,20 juta jiwa, yang menjadikannyanegara berpenduduk terbanyak keempat di dunia,[377] dengan kepadatan penduduk sebanyak 141 jiwa per km2 dan rerata laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,25%.[378] Sebanyak 56,1% penduduk (151,59 juta jiwa) tinggal diPulau Jawa yang merupakan pulau berpenduduk terbanyak di dunia.[379] Pada tahun 1961, sensus pertama setelah Indonesia merdeka mencatat 97 juta penduduk.[380] Populasi diperkirakan mungkin tumbuh menjadi sekitar 295 juta pada tahun 2030 dan 321 juta pada tahun 2050.[381] Indonesia diperkirakan memiliki usia median 31,1 tahun,[382] dan mulai mengalami bonus demografi, yaitu masa ketika jumlah penduduk usia produktif jauh melebihi penduduk usia nonproduktif.[383]

Sebaran penduduk Indonesia tidak merata, dengantingkat perkembangan yang bervariasi, mulai darimegakota Jakarta hinggasuku-suku tak terjamah di Papua.[384] Pada 2017, sekitar 54,7% populasi tinggal dikawasan perkotaan.[385] Sekitar 8 jutaorang Indonesia tinggal di luar negeri; sebagian besar dari mereka menetap di Malaysia, Belanda, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Hong Kong, Singapura, Amerika Serikat, dan Australia.[386]

Secara legal, status kewarganegaraan diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006.Warga Negara Indonesia (WNI) diberikan kartu identitas berupaKartu Tanda Penduduk (KTP) yang mendaftarkan seseorang di suatu wilayah administratif tertentu. Status kewarganegaraan Indonesia dapat diperoleh malalui kelahiran, adopsi, perkawinan, ataupewarganegaraan.[387]

 KotaProvinsiPopulasi  KotaProvinsiPopulasi
1JakartaDaerah Khusus Ibukota Jakarta11.038.216Indonesia
Indonesia
7MakassarSulawesi Selatan1.482.354
2SurabayaJawa Timur3.018.0228BatamKepulauan Riau1.342.038
3BandungJawa Barat2.591.7639PekanbaruRiau1.167.599
4MedanSumatera Utara2.546.45210Bandar LampungLampung1.077.664
5PalembangSumatera Selatan1.801.36711PadangSumatera Barat946.982
6SemarangJawa Tengah1.702.37912MalangJawa Timur889.359
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 31 Desember 2024). Catatan: Tidak termasukkota satelit.

Suku bangsa

Peta suku bangsa di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya akankelompok etnik, dengan sekitar 1.340 suku bangsa.[388] Sebagian besar penduduk Indonesia merupakan keturunanBangsa Austronesia,[389] dan terdapat juga kelompok-kelompok sukuMelanesia, serta kemungkinanPolinesia danMikronesia, terutama di Indonesia bagian timur.[390] Kelompok suku menurut bahasa dan asal daerah, misalnyaSuku Melayu,Minangkabau,Jawa,Sunda,Batak,Madura, dan lainnya.[391] Menurutsensus 2010, sekitar 40-42% penduduk merupakan suku Jawa yang menghuni hampir seluruh wilayah Indonesia sebagai akibat programtransmigrasi.[392] Meskipun demikian, rasa kebangsaan Indonesia dipegang oleh warga negara Indonesia bersama dengan identitas regional yang kuat.[393]

Istilahbumiputra dan pribumi pernah digunakan untuk menyebut kelompok orang yang berbagi warisan sosial budaya yang sama dan dianggap sebagai penduduk asli Indonesia.[394] Pada tahun 1998, Presiden B.J. Habibie menginstruksikan untuk menghentikan penggunaan istilah pribumi dan nonpribumi dalam kehidupan bernegara.[395][396] Sejumlah etnis Asia daratan, seperti etnisTionghoa,Arab, danIndia, sudah lama datang ke Nusantara dan kemudian menetap danberasimilasi menjadi bagian dari Nusantara. Sensus 2010 mencatat ada sekitar 5 juta WNI yang dikelompokkan sebagai etnis Tionghoa yang tersebar merata di hampir seluruh wilayah di Indonesia (terutama perkotaan) dan 3 juta jiwa dikelompokkan sebagai etnis Arab yang khususnya berada di Pulau Jawa, Sumatera, sebagian Kalimantan, dan sebagian Sulawesi. Sedangkan untuk orang keturunan India populasinya hanya sekitar ratusan ribu saja yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Pekanbaru, dan Banda Aceh. Beberapa tempat khususnya di Kota Medan, terdapat wilayah dengan orang etnis/keturunan India yang cukup signifikan yakni diLittle India dan Kampung Madhras.[397]

Bahasa

GedungBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, lembaga yang menjadi pusat perbendaharaan bahasa-bahasa di Indonesia. Lembaga penyusunKamus Besar Bahasa Indonesia, kamus ekabahasa bahasa Indonesia resmi.

Indonesia memiliki lebih dari 700bahasa daerah,[398][399] yang secara umum dipertuturkan oleh mayoritas penduduk Indonesia sebagaibahasa ibu dan bahasa sehari-hari.[400] Sebagian besar bahasa daerah tersebut termasuk dalamrumpun bahasa Austronesia, dan di samping itu, ada lebih dari 270bahasa Papua yang digunakan di Indonesia bagian timur.[401] Menurut jumlah penuturnya, bahasa daerah yang paling banyak digunakan sehari-hari secara berturut-turut adalahMelayu,Jawa,Sunda,Madura,Batak,Minangkabau,Bugis,Betawi, danBanjar.[402]

Bahasa resmi negara ini adalahbahasa Indonesia, yang merupakan salah satu dari banyakvarietasbahasa Melayu.[403] Bahasa Indonesia diajukan sebagai bahasa persatuan sejak masa pergerakan kemerdekaan Indonesia melaluiSumpah Pemuda dan ditetapkan olehkonstitusi pada 1945.[404] Campur tangan negara terhadap bahasa nasional diselenggarakan melaluiBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di bawahKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.[405]

Beberapabahasa asing diajarkan dalam pendidikan formal.Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional telah diperkenalkan kepada para pelajar mulai jenjang pendidikan dasar.[406] Bahasa asing lainnya, sepertibahasa Jerman,Prancis, danJepang, diajarkan di sejumlah sekolah sebagai pelengkap pada jenjang sekolah menengah atas.[407] Bagi penganut agama Islam yang menjadi kaum mayoritas di Indonesia,[408]bahasa Arab adalah bahasa asing yang memiliki kedudukan khusus karena harus dipraktikkan dalam ibadah harian tertentu, misalnyasalat,[409] dan diajarkan dimadrasah ibtidaiah dan jenjang selanjutnya.[410] Meskipun demikian, bahasa Arab tidak menjadi bahasa pergaulan umum sejak periode awal keberadaannya di Indonesia.[411]

Agama

Artikel utama:Agama di Indonesia
Masjid Istiqlal diJakarta, yang merupakan masjid nasional terbesar di Indonesia.

Meskipun menjamin kebebasan beragama dalam konstitusi,[412] pemerintah hanya mengakui enam agama yaitu:Islam,Protestan,Katolik,Hindu,Buddha, danKonghucu: sementara itu, penganutagama tradisional ataupun agama-agama lainnya hanya mendapatkan pengakuan terbatas sebagai "penghayat kepercayaan".[413][414] . Dengan 231 juta penganut pada tahun 2018, Indonesia adalah negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar kedua di dunia. Sebanyak sekitar hampir 30 juta penduduk Indonesia atau lebih tepatnya 28,6 juta jiwa menganut agamaKristen, di mana 20,2 juta penduduk merupakan penganut aliran Kristen Protestan sedangkan 8,3 juta penganutKristen Katolik, 4,7 juta penganut Hindu, 2 juta penganut Buddha, 81 ribu penganut Konghucu, dan 108 ribu penganut aliran kepercayaan lainnya (terutama agama tradisional/lokal).[408] Agama Islam dipeluk oleh hampir seluruh warga Indonesia (sekitar 86,70%), Agama Kristen (Protestan & Katolik) kebanyakkan dipeluk oleh beberapa suku, yakni:Batak,Toraja,Dayak,Nias,Minahasa,Ambon, dan lainnya. Kebanyakan pemeluk Hindu adalahSuku Bali danOrang keturunan India di Indonesia[415] serta kebanyakan pemeluk Buddha dan Konghucu adalah orangTionghoa-Indonesia.[416]

Pura Besakih diKarangasem,Bali, yang merupakanpura terbesar di Indonesia.

Penduduk asli Indonesia pada awalnya mempraktikkananimisme,paganisme dandinamisme lokal, yang merupakan kepercayaan umum bangsa Austronesia. Mereka menyembah roh leluhur dan percaya bahwa roh gaib (hyang) mungkin menghuni tempat-tempat tertentu, seperti pohon besar, batu, hutan, gunung, atau tempat keramat.[146] Contoh kepercayaan asli Indonesia di antaranyaSunda Wiwitan,Kaharingan, danKejawen. Mereka memberikan dampak yang signifikan pada penerapan agama-agama lain, sepertiabangan Jawa,Hindu Bali, dan Kristen Dayak, yang dipraktikkan sebagai bentuk agama yang kurangortodoks dansinkretis.[417][418]

Pengaruhagama Hindu mencapai Nusantara pada awal abad pertama Masehi.[419]Kerajaan Salakanagara di Jawa Barat sekitar tahun 130 merupakan kerajaan terkaitIndia Raya pertama yang tercatat dalam sejarah Nusantara.[420]Agama Buddha tiba sekitar abad ke-6,[421] dan sejarahnya di Indonesia berhubungan erat dengan agama Hindu karena kedua agama ini dianut oleh beberapa kerajaan pada periode yang sama. Nusantara mengalami kebangkitan dan kejatuhan kerajaan Hindu dan Buddha yang kuat dan berpengaruh, sepertiMajapahit,Sailendra,Sriwijaya, danMedang. Meski tidak lagi menjadi mayoritas, agama Hindu dan Buddha tetap memiliki pengaruh besar pada budaya Indonesia.[422][423]

Agama Islam diperkenalkan oleh para pedagangSuni darimazhab Syafi'i serta para pedagangSufi darianak benua India danArab Selatan pada awal abad ke-8 M.[424][425] Pada sebagian besar perkembangannya, Islam mengalami pencampuran dan saling memengaruhi budaya yang ada sehingga menghasilkan bentuk Islam dengan ciri tersendiri, seperti adanyapesantren.[426][427] Perdagangan dan aktivitas dakwah seperti yang dilakukan olehWali Songo dan penjelajah TiongkokCheng Ho, serta kampanye militer oleh beberapa kesultanan membantu mempercepat penyebaran Islam.[425][428]

Gereja Katedral Jakarta, yang menjadi salah satu gereja tertua di Indonesia.

Agama Katolik dibawa oleh para pedagang dan misionaris Portugis sepertiYesuitFransiskus Xaverius, yang mengunjungi dan membaptis beberapa ribu penduduk setempat.[429][430] Penyebarannya menghadapi kesulitan karena kebijakanPerusahaan Hindia Timur Belanda yang melarang agama dan permusuhan oleh Belanda sebagai akibat dariPerang Delapan Puluh Tahun melawan pemerintahan Katolik Spanyol.Protestantisme, sebagian besar, merupakan hasil dari upaya misionarisCalvinis danLutheran selama era kolonial Belanda.[431][432][433] Meskipun keduanya merupakan cabangKekristenan yang paling umum, ada banyak denominasi lain di negara ini.[434]

Jumlah penganutagama Yahudi cukup besar di Nusantara setidaknya sampai tahun 1945, yang kebanyakan merupakan orang Belanda dan orang Yahudi Baghdadi. Sebagian besar di antara mereka meninggalkan Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan dan agama Yahudi tidak pernah mendapatkan status resmi. Saat ini hanya sejumlah kecil orang Yahudi di Indonesia, yang kebanyakan berada di Jakarta dan Surabaya.[435]

Pada tingkat nasional dan regional, kepemimpinan dalam politik dan kelompok masyarakat sipil di Indonesia telah memainkan peran penting dalam hubungan antaragama, baik secara positif maupun negatif. Sila pertama Pancasila yang merupakan landasan filosofis Indonesia, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, sering menjadi pengingat toleransi beragama,[436] meskipun kasus-kasus intoleransi juga telah terjadi.[437] Walaupun Indonesia merupakannegara sekuler (bukan negara yang berlandaskan hukum agama), tetapi sebagian besar orang Indonesia menganggap agama sebagai hal yang esensial dan bagian integral dari kehidupan mereka.[438][439]

Pendidikan dan kesehatan

Gedung PusatUniversitas Gadjah Mada diYogyakarta.

Sesuai dengan konstitusi yang berlaku,[440] serta Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah wajib mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20% dariAPBN danAPBD di luar gaji pendidik dan biaya kedinasan. Semua penduduk wajib mengikuti programwajib belajar sembilan tahun, yang meliputi enam tahun disekolah dasar dan tiga tahun disekolah menengah pertama.[441] Pada 2018, tingkat partisipasi penduduk sebesar 93% untuk pendidikan dasar, 79% untuk pendidikan menengah, dan 36% untuk pendidikan tinggi, sementara tingkat melek huruf adalah 96%.[442] Pemerintah menghabiskan sekitar 3,6% dari PDB atau 20,5% dari anggaran negara (2015) untuk pendidikan.[442] Pada tahun 2018, terdapat lebih dari 4.500 perguruan tinggi di Indonesia,[443] dengan universitas terkemuka (sepertiUniversitas Indonesia,Institut Teknologi Bandung,Universitas Gadjah Mada, dan lainnya) berlokasi di Pulau Jawa.[444]

Anggaran pemerintah untuk sektor kesehatan adalah sekitar 3,3% dari PDB pada tahun 2016.[445] Sebagai bagian dari upaya mencapaicakupan kesehatan semesta, pemerintah meluncurkanJaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2014.[446] Meskipun ada peningkatan yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir seperti meningkatnya angka harapan hidup (dari 62,3 tahun pada tahun 1990 menjadi 71,7 tahun pada tahun 2019)[447] dan penurunan kematian anak (dari 84 kematian per 1.000 kelahiran pada tahun 1990 menjadi 25,4 kematian pada tahun 2017),[448] Indonesia terus-menerus menghadapi berbagai tantangan, seperti kesehatan ibu dan anak, kualitas udara yang rendah, kurang gizi, tingginya tingkat merokok, dan penyakit menular.[449]

Indeks Pembangunan Manusia

MenurutUNDP,Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mencapai angka 0,707[374] pada Laporan Pembangunan Manusia 2019 untuk perkiraan IPM tahun 2018 dan menempati status tinggi, sedangkan menurutBadan Pusat Statistik (BPS), IPM Indonesia tahun 2022 telah mencapai angka 72,91 (0,729)[450][451] dan menempati status tinggi pada tahun 2016.

Perbedaan IPM yang dilaporkan UNDP melaluiHuman Development Report (HDR) dengan BPS terletak pada besarnya angka IPM dan perincian. Selama ini, memang perbedaan angka IPM sudah dianggap lazim. Namun, sejak sekitar tahun 2011, perbedaan angka IPM UNDP dan BPS meningkat secara signifikan. Dalam perihal perincian, karena UNDP melaporkan dalam tingkat internasional, laporan IPM Indonesia tidak dilaporkan hingga tingkat yang lebih rendah. Sebaliknya, karena BPS hanya melaporkan di tingkat nasional, BPS lebih memerinci, bahkan hingga IPM di tingkat kota/kabupaten dalam laporan beberapa tahun (laporan IPM hingga tingkat kota/kabupaten jarang). Namun, yang selalu dilaporkan di bawah tingkat nasional tentunya adalah laporan IPM di tingkat provinsi/daerah.

Berikut ini adalah daftar provinsi Indonesia menurut IPM tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 menurut BPS.[450][451][452]

PeringkatProvinsiIPM 2023Perubahan (%)
Pembangunan Manusia Sangat Tinggi
1Steady Daerah Khusus Ibukota Jakarta83,55 (0,835)Kenaikan 0,78
2Steady Daerah Istimewa Yogyakarta81,09 (0,810)Kenaikan 0,44
Pembangunan Manusia Tinggi
3Steady Kepulauan Riau79,08 (0,771)Kenaikan 0,60
4Steady Kalimantan Timur78,20 (0,782)Kenaikan 0,84
5Steady Bali78,01 (0,780)Kenaikan 0,61
6Steady Banten75,77 (0,757)Kenaikan 0,52
7Steady Sumatera Barat75,64 (0,756)Kenaikan 0,48
8Steady Sumatera Utara75,13 (0,733)Kenaikan 0,62
9Steady Sulawesi Utara75,04 (0,750)Kenaikan 0,52
10Steady Riau74,95 (0,749)Kenaikan 0,50
11Steady Aceh74,70 (0,747)Kenaikan 0,59
12Steady Kalimantan Selatan74,66 (0,746)Kenaikan 0,66
13Steady Jawa Timur74,65 (0,746)Kenaikan 0,60
14Steady Sulawesi Selatan74,60 (0,746)Kenaikan 0,64
 Indonesia74,39 (0,743)Kenaikan 0,62
15Steady Bengkulu74,30 (0,730)Kenaikan 0,62
16Steady Jawa Barat74,25 (0,742)Kenaikan 0,62
17Steady Kepulauan Bangka Belitung74,09 (0,740)Kenaikan 0,59
18Steady Jambi73,73 (0,737)Kenaikan 0,62
19Steady Kalimantan Tengah73,73 (0,737)Kenaikan 0,56
20Steady Jawa Tengah73,39 (0,733)Kenaikan 0,59
21Steady Sumatera Selatan73,18 (0,718)Kenaikan 0,70
22Steady Sulawesi Tenggara72,94 (0,722)Kenaikan 0,56
23Steady Kalimantan Utara72,88 (0,728)Kenaikan 0,67
24Steady Maluku72,75 (0,727)Kenaikan 0,71
25Steady Lampung72,48 (0,724)Kenaikan 0,69
26Steady Nusa Tenggara Barat72,37 (0,723)Kenaikan 0,72
27Steady Sulawesi Tengah71,66 (0,716)Kenaikan 0,65
28Steady Gorontalo71,25 (0,712)Kenaikan 0,63
29Steady Maluku Utara70,98 (0,709)Kenaikan 0,72
30Steady Kalimantan Barat70,47 (0,704)Kenaikan 0,76
Pembangunan Manusia Sedang
31Steady Sulawesi Barat69,80 (0,698)Kenaikan 0,61
32Steady Nusa Tenggara Timur68,40 (0,684)Kenaikan 0,77
33Steady Papua Barat67,47 (0,674)Kenaikan 0,75
34Steady Papua63,01 (0,630)Kenaikan 0,85

Budaya

Artikel utama:Budaya Indonesia

Pertunjukan

Wayang kulit, salah satu warisan budaya Jawa.

Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Tiongkok, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaituMelayu. Contohnya tarianJawa danBali tradisional memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu, sepertiWayang Kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis HinduRamayana danBaratayuda. Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilaiIslam. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerahSumatra seperti tariRatéb Meuseukat,Tari Saman, dan tariSeudati dariAceh.

Senipantun,gurindam, dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaituperhelatan, pentas seni, dan lain-lain.

Busana

Seorang gadisPalembang yang tengah mengenakansongket, salah satu busana tradisional Indonesia.

Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia adalah kerajinanBatik. Beberapa daerah yang terkenal akan industri Batik meliputiYogyakarta,Surakarta,Cirebon,Pandeglang,Garut,Tasikmalaya,Probolinggo, dan jugaPekalongan. Kerajinan Batik ini pun diklaim oleh negara lain dengan industri Batiknya.[453] Busana asli Indonesia dariSabang sampaiMerauke lainnya dapat dikenali dari ciri-cirinya yang dikenakan di setiap daerah antara lainbaju Kurung denganSongketnya dariSumatera Barat (Minangkabau), kainUlos dariSumatera Utara (Batak), busanaKebaya, busana khasDayak diKalimantan,baju Bodo dariSulawesi Selatan, busanaKoteka dariPapua dan sebagainya.

Arsitektur

Artikel utama:Arsitektur Indonesia
KompleksCandi Prambanan yang menonjolkan arsitektur Indonesia zaman dahulu.

Arsitektur Indonesia mencerminkan keanekaragamanbudaya,sejarah, dangeografi yang membentuk Indonesia seutuhnya. Kaum penyerang, penjajah, penyebar agama, pedagang, dan saudagar membawa perubahan budaya dengan memberi dampak pada gaya dan teknik bangunan. Tradisionalnya, pengaruh arsitektur asing yang paling kuat adalah dari India. Tetapi, Tiongkok, Arab, dan sejak abad ke-19 pengaruh Eropa menjadi cukup dominan.

Ciri khas arsitektur Indonesia kuno masih dapat dilihat melalui rumah-rumah adat dan/atau istana-istana kerajaan dari tiap-tiap provinsi.Taman Mini Indonesia Indah, salah satu objek wisata di Jakarta yang menjadi miniatur Indonesia, menampilkan keanekaragaman arsitektur Indonesia itu. Beberapa bangunan khas Indonesia misalnyaRumah Gadang,Monumen Nasional, dan Bangunan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan diInstitut Teknologi Bandung.

Olahraga

Artikel utama:Olahraga Indonesia
Sepak bola dan bulu tangkis, dua olahraga paling populer di Indonesia.Sepak bola dan bulu tangkis, dua olahraga paling populer di Indonesia.
Sepak bola danbulu tangkis, dua olahraga paling populer di Indonesia.

Olahraga yang paling populer di Indonesia adalahsepak bola danbulu tangkis.[454]BRI Liga 1 adalah liga klub sepak bola utama di Indonesia.[455] Olahraga tradisional Indonesia termasuksepak takraw dankarapan sapi. Di wilayah dengan sejarah perang antar suku, kontes pertarungan diadakan, seperticaci diFlores, danpasola diSumba.Pencak silat adalah seni bela diri yang unik yang berasal dari wilayah Indonesia. Seni bela diri ini kadang-kadang ditampilkan pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya diikuti dengan musik tradisional Indonesia berupaGamelan dan seni musik tradisional lainnya sesuai dengan daerah asalnya. Olahraga di Indonesia biasanya berorientasi pada pria dan olahraga spektator sering berhubungan dengan judi yang ilegal di Indonesia.[456]

Di ajang kompetisi multi cabang, prestasi atlet-atlet Indonesia tidak terlalu mengesankan. DiOlimpiade, prestasi terbaik Indonesia diraih pada saatOlimpiade 1992, di mana Indonesia menduduki peringkat 24 dengan meraih 2emas 2perak dan 1perunggu, kelima medali tersebut diraih melalui cabangbulu tangkis. Pada era 1960 hingga 2000, Indonesia merajaibulu tangkis. Atlet-atlet putra Indonesia sepertiRudi Hartono,Liem Swie King,Icuk Sugiarto,Alan Budikusuma,Ricky Subagja, danRexy Mainaky merajai kejuaraan-kejuaraan dunia.Rudi Hartono yang dianggap sebagai maestrobulu tangkis dunia, menjadi juaraAll England terbanyak sepanjang sejarah perbulu tangkisan Indonesia. Ia meraih 8 gelar juara, dengan 7 gelar diraihnya secara berturut-turut. Selainbulu tangkis, atlet-atlet tinju Indonesia juga mampu meraih gelar juara dunia, sepertiElyas Pical,Nico Thomas,[457] danChris John.[458] dalam ajangsepak bola internasional, Timnas Indonesia (Hindia Belanda) adalah tim Asia pertama yang berpartisipasi diPiala Dunia pada tahun 1938 diPrancis.[459]

Seni musik

Artikel utama:Musik Indonesia
Permainan musikangklung.

Seni musik di Indonesia, baik tradisional maupun modern sangat banyak terbentang dariSabang hinggaMerauke. Setiap provinsi di Indonesia memilikimusik tradisional dengan ciri khasnya tersendiri. Musik tradisional termasuk jugaKeroncong yang berasal dari keturunanPortugis di daerahTugu,Jakarta,[460] yang dikenal oleh semua rakyat Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Ada juga musik yang merakyat di Indonesia yang dikenal dengan namadangdut yaitu musik beraliran Melayu modern yang dipengaruhi oleh musik India sehingga musik dangdut ini sangat berbeda dengan musik tradisional Melayu yang sebenarnya, seperti musik Melayu Deli, Melayu Riau, dan sebagainya.

Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam dari pelbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula alat musik tradisional Indonesia yang diklaim oleh negara lain[461] untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni dan warisan budaya Indonesia ke lembaga InternasionalUNESCO.Alat musik tradisional Indonesia antara lain meliputi:

Kuliner

Artikel utama:Masakan Indonesia
Nasi goreng, salah satumakanan yang berasal dari Indonesia.

Masakan Indonesia bervariasi bergantung pada wilayahnya.[462] Nasi adalah makanan pokok dan dihidangkan dengan lauk daging dan sayur. Bumbu (terutamacabai),santan,ikan, danayam adalah bahan yang penting.[463]

Sepanjang sejarah, Indonesia telah menjadi tempat perdagangan antara dua benua. Ini menyebabkan terbawanya banyak bumbu, bahan makanan dan teknik memasak dari bangsaMelayu sendiri,India,Timur tengah,Tionghoa, danEropa. Semua ini bercampur dengan ciri khas makanan Indonesia tradisional, menghasilkan banyak keanekaragaman yang tidak ditemukan di daerah lain. Bahkan bangsaSpanyol danPortugis, telah mendahului bangsaBelanda dengan membawa banyak produk dari dunia baru ke Indonesia.[464]

Sambal,sate,bakso,soto, dannasi goreng adalah beberapa contoh makanan yang biasa dimakan masyarakat Indonesia setiap hari.[465] Selain disajikan diwarung ataurestoran, terdapat pula aneka makanan khas Indonesia yang dijual oleh para pedagang keliling menggunakan gerobak atau pikulan. Pedagang ini menyajikanbubur ayam,mie ayam, mi bakso,mi goreng, nasi goreng, aneka macam soto,siomay, sate,nasi uduk, dan lain-lain.

Rumah makan Padang yang menyajikan nasiPadang, yaitu nasi disajikan bersama aneka lauk-paukMasakan Padang, mudah ditemui di berbagai kota di Indonesia.[butuh rujukan] Selain ituWarung Tegal yang menyajikan masakan Jawa khas Tegal dengan harga yang terjangkau juga tersebar luas.[butuh rujukan]Nasi rames ataunasi campur yang berisi nasi beserta lauk atau sayur pilihan dijual di warung nasi di tempat-tempat umum, seperti stasiunkereta api, pasar, dan terminal bus. DiDaerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dikenalnasi kucing sebagai nasi rames yang berukuran kecil dengan harga murah, nasi kucing sering dijual di atas angkringan, sejenis warung kaki lima. Penganan kecil semisal kue-kue banyak dijual di pasar tradisional. Kue-kue tersebut biasanya berbahan dasar beras, ketan, ubi kayu, ubi jalar, terigu, atau sagu.

Perfilman

Artikel utama:Perfilman Indonesia
PosterFilmLoetoeng Kasaroeng.

Film pertama yang diproduksi pertama kalinya di nusantara adalah film bisu tahun 1926 yang berjudulLoetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradaraBelanda G. Kruger dan L. Heuveldorp pada zaman Hindia Belanda.[butuh rujukan] Film ini dibuat dengan aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV diBandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic,Bandung. Setelah itu, lebih dari 2.200 film diproduksi. Pada masa awal kemerdekaan, sineas-sineas Indonesia belum banyak bermunculan. Di antara sineas yang ada,Usmar Ismail adalah salah satu sutradara paling produktif, dengan film pertamanyaHarta Karun (1949).[butuh rujukan] Namun kemudian film pertama yang secara resmi diakui sebagai film pertama Indonesia sebagai negara berkedaulatan adalah filmDarah dan Doa (1950) yang disutradarai Usmar Ismail. Dekade 1970 hingga 2000-an,Arizal muncul sebagai sutradara film paling produktif. Tak kurang dari 52 buah film dan 8 judul sinetron dengan 1.196 episode telah dihasilkannya.[butuh rujukan]

Popularitasindustri film Indonesia memuncak pada tahun 1980-an dan mendominasi bioskop di Indonesia,[466] meskipun kepopulerannya berkurang pada awal tahun 1990-an. Antara tahun 2000 hingga 2005, jumlah film Indonesia yang dirilis setiap tahun meningkat.[466] FilmLaskar Pelangi (2008) yang diangkat dari novel karyaAndrea Hirata menjadi film terlaris Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang sejarah perfilman Indonesia hingga tahun 2016.[467]

Kesusastraan

Sastrawan ternama di Indonesia
Chairil Anwar
Artikel utama:Sastra Indonesia

Bukti tulisan tertua di Indonesia adalah berbagai prasasti berbahasaSanskerta pada abad ke-5Masehi.[468] Figur penting dalam sastra modern Indonesia termasuk: pengarang BelandaMultatuli yang mengkritik perlakuan Belanda terhadap Indonesia selama zaman penjajahan Belanda;Muhammad Yamin danHamka yang merupakan penulis dan politikus pra-kemerdekaan;[469] danPramoedya Ananta Toer, pembuat novel Indonesia yang paling terkenal.[470][471] Selain novel, sastra tulis Indonesia juga berupa puisi, pantun, dan sajak.Chairil Anwar adalah penulis puisi Indonesia yang paling ternama. Banyak orang Indonesia memilikitradisi lisan yang kuat, yang membantu mendefinisikan dan memelihara identitas budaya mereka.[472]

Kebebasan pers dan media publik

LogoTVRI pada tahun19831999.

Kebebasan pers di Indonesia meningkat setelah berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto. Jaringan televisi publikTVRI bersaing denganjaringan televisi swasta nasional dan stasiun daerah; begitu pula dengan jaringan radio publikRRI yang bersaing denganjaringan radio swasta yang menyiarkan berita dan hiburan.

Internet

Artikel utama:Internet di Indonesia

Pada tahun 2007, dilaporkan bahwa 20 juta penduduk Indonesia menjadi pengguna internet.[473] Kemudian pada tahun 2014, jumlah pengguna internet bertambah pesat menjadi 83,7 juta orang atau terbanyak keenam di dunia.[474] Pada tahun 2019, yaitu tahun sebelumpandemi Covid-19 berlangsung, diperkirakan jumlah pengguna internet di Indonesia adalah 175 juta jiwa. Sementara pada tahun 2022,penggunainternet di Indonesia telah menyentuh angka 210 juta jiwa, yaitu sekitar 77% dari jumlahpenduduk Indonesia.[475]

Lihat pula

Catatan

  1. Negara berdasar Ketuhanan yang Maha Esa, Piagam Jakarta menjiwai Pancasila dinyatakan melalui Dekrit 5 Juli 1959.
  2. Republik Indonesia adalah nama resmi yang paling sering digunakan, meskipun namaNegara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga tampil dalam beberapa dokumen resmi.
  3. Format waktu tersebut digunakan pada masapendudukan Jepang. Waktu ini setara dengan tanggal 17 Agustus 1945Masehi, sekitar pukul 8.00 waktuUTC+7:00 (patokanWaktu Indonesia Barat yang digunakan saat ini).

Referensi

  1. Simons, Gary F.; Fennig, Charles D."Ethnologue: Languages of the World, Twenty-first edition" (dalam bahasa Inggris).SIL International. Diakses tanggal20 September 2018.
  2. "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010"(PDF).demografi.bps.go.id.Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 31,36–41. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal9 Februari 2025.
  3. "Agama di Indonesia".Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 21 Juni 2024. Diakses tanggal21 Juni 2024.
  4. "UN Statistics"(PDF) (dalam bahasa Inggris).Perserikatan Bangsa-Bangsa. 2005. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 31 Oktober 2007. Diakses tanggal31 Oktober 2007.
  5. "Sistem Informasi Geografis Kependudukan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal23 Maret 2025 via Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
  6. "Jumlah Penduduk Hasil SP menurut Wilayah dan Jenis Kelamin, Indonesia 2020". Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal31 Mei 2022.
  7. 1234"World Economic Outlook Database, April 2025".IMF.org.International Monetary Fund. Diakses tanggal23 April 2025.
  8. "GINI index (World Bank estimate) - Indonesia" (dalam bahasa Inggris).Bank Dunia. 2021. Diakses tanggal4 Mei 2022.
  9. Human Development Report 2023-2024: Breaking the gridlock: Reimagining cooperation in a polarized world(PDF) (dalam bahasa Inggris).Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. 13 Maret 2024. hlm. 274-277. Diakses tanggal13 Maret 2024.
  10. "Which Countries Have The Most Islands?".World Atlas (dalam bahasa American English). 5 Oktober 2020. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-01-24. Diakses tanggal23 April 2022.
  11. Badan Informasi Geospasial (2024-12-13)."Pulau Indonesia Bertambah Jadi 17.380, Mengapa Angkanya Berubah Setiap Tahun?".Sipulau. Diakses tanggal2025-06-09.
  12. 123Justus M. van der Kroef (1951)."The Term Indonesia: Its Origin and Usage".Journal of the American Oriental Society.71 (3):166–171.doi:10.2307/595186. Diarsipkan dariasli tanggal 10 April 2020. Diakses tanggal2 Agustus 2008.
  13. "Data Kependudukan".Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal15 September 2024.
  14. "Portal Jurnal Elektronik Universitas Negeri Malang". Diarsipkan dariasli tanggal 2022-03-01. Diakses tanggal27 Februari 2022.
  15. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalamSatu Naskah.
  16. "RUU Ibu Kota Negara Sah Jadi Undang-Undang".Republika. 18 Januari 2022. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-04-13. Diakses tanggal18 Januari 2022.
  17. Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Ananta; Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape; Institute of Southeast Asian Studies, 2003
  18. Tomascik, T.; Mah, A.J. (1997).The Ecology of the Indonesian Seas–Part One. Hong Kong: Periplus Editions Ltd.ISBN 962-593-078-7.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-01-20. Diakses tanggal2021-08-10.
  19. 12Anshory, Irfan (16 Agustus 2004)."Asal Usul Nama Indonesia". Pikiran Rakyat. Diarsipkan dariasli tanggal 15 Desember 2006. Diakses tanggal5 Oktober 2006.
  20. Earl, George S.W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations".Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): 119.
  21. Logan, James Richardson (1850)."The Ethnology of the Indian Archipelago: Embracing Enquiries into the Continental Relations of the Indo-Pacific Islanders".Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) Vol. IV:4,252-347.
  22. Earl, George S.W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations".Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): 254,277–278.
  23. MacKinnon, Kathy (1986).Alam Asli Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Gramedia. hlm. 8.
  24. Ludt, William B.; Rocha, Luiz A. (2015-01). Ali, Jason (ed.)."Shifting seas: the impacts of Pleistocene sea‐level fluctuations on the evolution of tropical marine taxa".Journal of Biogeography (dalam bahasa Inggris).42 (1):25–38.doi:10.1111/jbi.12416.ISSN 0305-0270.
  25. Heaney, Lawrence R. (1984). "Mammalian Species Richness on Islands on the Sunda Shelf, Southeast Asia".Oecologia.61 (1):11–17.Bibcode:1984Oecol..61...11H.CiteSeerX 10.1.1.476.4669.doi:10.1007/BF00379083.JSTOR 4217198.PMID 28311380.S2CID 4810675.
  26. Irwanto, Dhani (29 September 2015)."Sundaland".Atlantis in the Java Sea.
  27. Gillespie, Richard (January 2002)."Dating the First Australians".Radiocarbon.44 (2):455–472.doi:10.1017/S0033822200031830.
  28. Kennett, B. L. N.; Chopping, R.; Blewett, R. (2018).The Australian continent: a geophysical synthesis. Canberra: Australian National University Press.ISBN 9781760462475.
  29. Myers, N.; Mittermeier, R. A.; Mittermeier, C. G.; Da Fonseca, G. A; Kent, J. (2000)."Biodiversity hotspots for conservation priorities"(PDF).Nature.403 (6772):853–857.Bibcode:2000Natur.403..853M.doi:10.1038/35002501.PMID 10706275.S2CID 4414279. Diakses tanggal15 September 2019.
  30. Michael R. Rampino, Stanley H. Ambrose, 2000."Volcanic winter in the Garden of Eden: The Toba supereruption and the late Pleistocene human population crash", Volcanic Hazards and Disasters in Human Antiquity, Floyd W. McCoy, Grant Heiken
  31. (Inggris)Chesner, C.A.; Westgate, J.A.; Rose, W.I.; Drake, R.; Deino, A. (March 1991)."Eruptive history of Earth's largest Quaternary caldera (Toba, Indonesia) clarified"(PDF).Geology.19 (3). Michigan Technological University:200–203.Bibcode:1991Geo....19..200C.doi:10.1130/0091-7613(1991)019<0200:EHOESL>2.3.CO;2. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2012-02-26. Diakses tanggal2018-06-20.
  32. Smith, D.E.; Harrison, S.; Firth, C.R.; Jordan, J.T. (July 2011). "The early Holocene sea level rise".Quaternary Science Reviews.30 (15–16):1846–1860.Bibcode:2011QSRv...30.1846S.doi:10.1016/j.quascirev.2011.04.019.The rise, of ca 60m, took place over most of the Earth as the volume of the oceans increased during deglaciation and is dated at 11,650–7000 cal. BP. The EHSLR was largely driven by meltwater release from decaying ice masses and the break up of coastal ice streams. [...] The impact of the EHSLR on climate is reviewed and it is maintained that the event was a factor in the 8200 BP cooling event, as well as in changes in ocean current patterns and their resultant effects. The EHSLR may also have enhanced volcanic activity, but no clear evidence of a causal link with submarine sliding on continental slopes and shelves can yet be demonstrated. The rise probably influenced rates and patterns of human migrations and cultural changes.
  33. Hanebuth, Till; Stattegger, Karl; Grootes, Pieter M. (2000)."Rapid Flooding of the Sunda Shelf: A Late-Glacial Sea-Level Record".Science.288 (5468):1033–1035.Bibcode:2000Sci...288.1033H.doi:10.1126/science.288.5468.1033.JSTOR 3075104.
  34. Herries AI, Martin JM, Leece AB, Adams JW, Boschian G, Joannes-Boyau R, et al. (April 2020)."Contemporaneity ofAustralopithecus,Paranthropus, and earlyHomo erectus in South Africa".Science.368 (6486): eaaw7293.doi:10.1126/science.aaw7293.PMID 32241925.
  35. Sutikna, Thomas; Tocheri, Matthew W.; et al. (30 March 2016)."Revised stratigraphy and chronology forHomo floresiensis at Liang Bua in Indonesia".Nature.532 (7599):366–9.Bibcode:2016Natur.532..366S.doi:10.1038/nature17179.PMID 27027286.S2CID 4469009.
  36. 12Thamrin, Mahandis Yoanata (2019-06-06)."Migrasi Manusia dan Perjalanan Sejarah Melanesia di Indonesia".National Geographic. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-08-21. Diakses tanggal2022-08-21.
  37. Posth C, Renaud G, Mittnik M, Drucker DG, Rougier H, Cupillard C, et al. (2016). "Pleistocene Mitochondrial Genomes Suggest a Single Major Dispersal of Non-Africans and a Late Glacial Population Turnover in Europe".Current Biology.26 (6):827–833.doi:10.1016/j.cub.2016.01.037.hdl:2440/114930.PMID 26853362.S2CID 140098861.
  38. Taylor 2003, hlm. 5–7.
  39. Avisena, M Ilham Ramadhan (2021-08-17)."Tiga Teori Asal Usul Nenek Moyang Indonesia".Media Indonesia. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-08-21. Diakses tanggal2022-08-21.
  40. Taylor 2003, hlm. 8–9.
  41. 12Hariansah, Erik (19 March 2019)."Kandis dan Salakanagara adalah Kerajaan Tertua di Nusantara?". Attoriolong. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal26 November 2020.
  42. Vogel, J. Ph. (1918). "The Yupa Inscription of King Mulawarman, from Koetei (East Borneo)".BKI.74.
  43. Aris Munandar, Agus (2011).Indonesia Dalam Arus Sejarah 2: Kerajaan Hindu - Buddha. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. hlm. 60. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  44. Cœdès, George (1930)."Les inscriptions malaises de Çrivijaya".Bulletin de l'Ecole français d'Extrême-Orient (BEFEO).30 (1–2):29–80. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-08. Diakses tanggal2022-09-13.
  45. Taylor 2003, hlm. 22–26.
  46. Ricklefs 1991, hlm. 3.
  47. Munoz, Paul Michel (2006).Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula. Singapore: Editions Didier Millet.ISBN 981-4155-67-5.
  48. Slamet Muljana. 2006.Sriwijaya (terbitan ulang 1960). Yogyakarta: LKIS
  49. Anonim. 1822. Malayan Miscellanies, Vol II: The Geneology of Rajah of Pulo Percha. Printed And Published at Sumatra Mission Press. Bencoolen
  50. George Coedes. 1934.On the origins of the Sailendras of Indonesia. Journal of the Greater India Society I: 61–70.
  51. 12Marwati Poesponegoro & Nugroho Notosusanto. 1990.Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka.
  52. 123Slamet Muljana. 1979.Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara.
  53. Boechari (2012).Melacak Sejarah Kuno Indonesia lewat Prasasti. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.ISBN 978-979-91-0520-2.
  54. Aizid, Rizem (2022-03-25).Pasang Surut Runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha dan Bangkitnya Kerajaan Islam di Nusantara. Anak Hebat Indonesia. hlm. 69–75.ISBN 978-623-400-541-7.
  55. 12Sita W. Dewi (9 April 2013)."Tracing the glory of Majapahit".The Jakarta Post. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-07-11. Diakses tanggal5 February 2015.
  56. Basri, Hasan (Ed). 2006. Pangeran Jagapati, Wong Agung Wilis dan Sayu Wiwit. 3 Pejuang Dari Blambangan. Banyuwangi: Penerbit Pemda Kabupaten Banyuwangi
  57. Suadnyana, I Wayan Sui (2019-03-10)."TRIBUN WIKI - Inilah 9 Puri di Bali yang Masih Ada Hingga Kini".Tribunnews.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-20. Diakses tanggal2022-09-16.
  58. "7 Kerajaan Islam Tertua di Indonesia".indonesiabaik.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2020-08-14. Diakses tanggal2020-08-26.
  59. "Aceh Daerah Pertama di Indonesia Menerima Islam".acehprov.go.id.Pemerintah Aceh. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-20. Diakses tanggal2022-09-14.
  60. Kusniah, Siti Turmini (2018).Kiaiku, Guruku, Jaringan Ulama. Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.ISBN 978-602-1289-85-3. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  61. Lombard, Denys (2008).Kerajaan Aceh: Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
  62. Peter Lewis (1982). "The next great empire".Futures.14 (1):47–61.doi:10.1016/0016-3287(82)90071-4.
  63. "Lumajang Ternyata Kerajaan Islam Tertua di Tanah Jawa".Suara Surabaya. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-20. Diakses tanggal2022-09-16.
  64. "Kesultanan Cirebon Jadi Satu dari Empat Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa".Ayo Cirebon. 2022-05-19. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-20. Diakses tanggal2022-09-16.
  65. Ratriani, Virdita (2022-07-28). Ratriani, Virdita (ed.)."Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa adalah Kerajaan Demak: Pendiri dan Masa Jayanya".Kontan.co.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-20. Diakses tanggal2022-09-16.
  66. "Mataram, Historical kingdom, Indonesia". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal2024-02-02.
  67. Brown 2003, p. 63: "On February 13, 1755, the Treaty of Giyanti was signed, dividing what was left of the kingdom of Mataram into two parts. One part, with its capital in the city of Solo, was headed by Pakubuwana II's son, Pakubuwana III. The other part, with its capital 60 kilometres to the west of Yogyakarta, was ruled by Pakubuwana II's half-brother Mangkubumi, who took the title Sultan Hamengkubuwono I. The treaty was not immediately accepted by all parties to the dispute: fighting went on for another two years. In 1757, though, an uneasy peace settled on Java when Pakubuwana III's territory was divided, with a portion going to his cousin Mas Said, who took the title Mangkunegara I."
  68. Jamil Al-Sufri, Tarsilah Brunei: The Early History of Brunei up to 1432 AD (Bandar Seri Begawan: Brunei History Centre, 2000)
  69. (Indonesia)Sejarah nasional Indonesia: Jaman pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. PT Balai Pustaka. 1992. hlm. 85.ISBN 9794074098.[pranala nonaktif permanen]ISBN 978-979-407-409-1
  70. Setyaningrum, Puspasari, ed. (2022-07-21)."Sejarah Perang Banjar: Tokoh, Penyebab, Kronologi, dan Dampak".Kompas.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-20. Diakses tanggal2022-09-17.
  71. Prabowo, Gama (2020-11-05). Gischa, Serafica (ed.)."Kerajaan Islam di Sulawesi".Kompas.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-20. Diakses tanggal2022-09-19.
  72. M. Adnan Amal,"Maluku Utara, Perjalanan Sejarah 1250 - 1800 Jilid I dan II", Universitas Khairun Ternate 2002.
  73. Willard A. Hanna & Des Alwi,"Ternate dan Tidore, Masa Lalu Penuh Gejolak", Pustaka Sinar Harapan Jakarta 1996.
  74. Jaime Koh; Stephanie Ho Ph.D. (22 Juni 2009).Culture and Customs of Singapore and Malaysia. ABC-CLIO. hlm. 9.ISBN 978-0-313-35116-7. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  75. "Salinan arsip". Diarsipkan dariasli tanggal 2019-11-07. Diakses tanggal2019-11-07.;
  76. Adolf Heuken, 'Archdiocese of Jakarta - a Growing Local Church (1950-2000)' inEen vakkracht in het Koninkrijk. Kerk- en zendingshistorie opstellen onder redactie van dr. Chr.G.F. de Jong (2005:104-114)ISBN 90-5829-611-3
  77. Goh, Robbie B.H. (2005).Christianity in Southeast Asia. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 80.ISBN 981-230-297-2.
  78. Hari, Agustinus (2019-10-13)."Mengenal Siau, Kerajaan Kristen di Sulawesi Utara Abad 16".Barta1.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-03. Diakses tanggal2023-05-03.
  79. Karel Steenbrink,Catholics in Indonesia, 1808-1942: a documented history. Leiden:KITLV PressISBN 90-6718-141-2
  80. Ahmad, I. (2014)."Agama Sebagai Perubahan Sosial: Kristenisasi di Tobelo 1866-1942".Lembaran Sejarah.11 (1):83–98.ISSN 2620-5882. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-02-07. Diakses tanggal2023-05-03.Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link)
  81. Pradjoko, Didik (2008).Modul I Sejarah Indonesia. Depok: Universitas Indonesia Press. hlm. 5.
  82. Winstedt, Richard (1962).A History of Malaya. Marican.
  83. 123Suntama, Permadi (2022-08-29)."Sejarah Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia: Proses & Rute".Tirto. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-03-25. Diakses tanggal2022-09-23.
  84. 12Kristina (2021-08-18)."Sejarah Mendaratnya Portugis di Indonesia, Pendatang Pertama dari Eropa".DetikEdu. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-03-25. Diakses tanggal2022-09-22.
  85. Efendi, Ahmad."Tujuan Kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia dan Latar Belakangnya".tirto.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-03-25. Diakses tanggal2023-03-03.
  86. 12Ahsan, Ivan Aulia."Keruwetan Perang Ternate-Portugis vs Tidore-Spanyol".tirto.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-08-14. Diakses tanggal2023-03-03.
  87. Portugal (1861).Tratado de demarcação e troca de algumas possessões portuguezas e neerlandezas no Archipelago de Solor e Timor entre sua magestade el-rei de Portugal e sua magestade el-rei dos Paizes Baixos assignado em Lisboa pelos respectivos plenipotenciarios aos 20 de abril de 1859 (dalam bahasa Portugis). Imprensa nacional.
  88. 12Yahya, Rizal Amril."Sejarah Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia & Latar Belakang".tirto.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-03-05. Diakses tanggal2023-03-05.
  89. 12Prinada, Yuda."Apa itu Pengertian VOC, Sejarah Kapan Didirikan, dan Tujuannya?".tirto.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-03-25. Diakses tanggal2023-03-11.
  90. Ricklefs 1991, hlm. 29.
  91. Miller, George, ed. (1996).To The Spice Islands and Beyond: Travels in Eastern Indonesia. New York: Oxford University Press. xvi.ISBN 967-65-3099-9.
  92. Dagh-register gehouden int Casteel Batavia vant passerende daer ter plaetse als over geheel Nederlandts-India anno 1624–1629[The official register at Castle Batavia, of the census of the Dutch East Indies]. Vol. VOC. 1624.
  93. "170 tahun kepahlawanan minangkabau".Majalah Tempo Online (dalam bahasa indonesian). 31 July 1982. Diarsipkan dariasli tanggal 14 March 2012. Diakses tanggal11 March 2012. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  94. Romain Bertrand,L‘Histoire à parts égales. Récits d'une rencontre Orient-Occident (XVIe-XVIIe siècles), Paris, Seuil, 2011, bab 15, hlm. 420-436.
  95. Frederick& Worden 1993,The Dutch on Java, 1619–1755: "Perang berlangsung hingga tahun 1755, ketika Perjanjian Giyanti disahkan, mengakui Pakubuwana III (memerintah 1749–55) sebagai penguasa Surakarta dan Mangkubumi (yang mengambil gelar sultan dan nama Hamengkubuwana) sebagai penguasa Yogyakarta."
  96. de Vries, Jan; van der Woude, Ad (1997).The First Modern Economy: Success, Failure, and Perseverance of the Dutch Economy, 1500-1815. Cambridge University Press. hlm. 449–455.ISBN 0-521-57061-1.
  97. Dharmowijono, W.W. (2009).Van koelies, klontongs en kapiteins: het beeld van de Chinezen in Indisch-Nederlands literair proza 1880–1950 (Doctorate in Humanities thesis) (dalam bahasa Belanda). Universiteit van Amsterdaam. Diarsipkan dariasli tanggal 2012-04-26. Diakses tanggal1 December 2011.;;
  98. J.K.J. de Jonge, De Opkomst Van Het Nederlansch Gesag Over Java-XI, ML van Deventer, 1883
  99. TANAP, The end of the VOC
  100. Asvi Warman Adam."The French and the British in Java, 1806–15". Britannica. Diarsipkan dariasli tanggal 2015-04-30. Diakses tanggal2023-03-13.
  101. H. L. Wesseling (23 October 2015).The European Colonial Empires 1815-1919 (dalam bahasa English). Taylor & Francis. hlm. 104.ISBN 9781317895077. Diakses tanggal2 September 2022. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  102. Pramoedya sheds light on dark side of Daendels' highway.The Jakarta Post 8 January 2006.
  103. Ekspedisi Anjer-Panaroekan, Laporan Jurnalistik Kompas. Penerbit Buku Kompas, PT Kompas Media Nusantara, Jakarta Indonesia. November 2008. hlm. 1–2.ISBN 978-979-709-391-4.
  104. "Mengenal Sejarah Tanah Perdikan Madiun". Madiun Info. 16 Januari 2012. Diarsipkan dariasli tanggal 2018-05-20. Diakses tanggal19 September 2015.;Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
  105. Van Uythoven, Geert (2013)."Lieutenant General Jan Willem Janssens". The Napoleon Series. Diarsipkan dariasli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal30 July 2016.
  106. Halimah (2025-03-01).Kumpulan Sejarah Lengkap Pahlawan Indonesia Provinsi Aceh. Ilmu Cemerlang Group. hlm. 25.ISBN 978-623-99799-4-2. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  107. Fregosi, Paul (1989).Dreams of Empire: Napoleon and the First World War 1792-1815. Hutchinson.ISBN 0-09-173926-8.
  108. Media, Kompas Cyber (2021-08-16)."Kapitulasi Tuntang: Latar Belakang, Isi Perjanjian, dan Dampaknya Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-05. Diakses tanggal2023-05-02.
  109. "Menyimak Kisah Sejarah Penjajahan Inggris di Indonesia".kumparan. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-05. Diakses tanggal2023-05-02.
  110. SirThomas Stamford Raffles (1830).The History of Java. J. Murray. hlm. xxiii. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-02. Diakses tanggal12 August 2022.
  111. Media, Kompas Cyber (2022-02-09)."Masa Penjajahan Inggris di Indonesia Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-02. Diakses tanggal2023-05-02.
  112. Indonesia, C. N. N."Inggris Pernah Menjajah Indonesia, Bagaimana Sejarahnya? - Halaman 2".internasional. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-06. Diakses tanggal2023-05-02.
  113. Miksic, John (1990).Borobudur: Golden Tales of the Buddhas.
  114. Carey, Peter, The Power of Prophecy: Prince Dipanagara and the End of an Old Order in Java, 1785-1855, 2008
  115. "Review ofThe History of Java by Thomas Stamford Raffles".The Quarterly Review.17:72–96. April 1817.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2021-02-22. Diakses tanggal2017-03-17.
  116. Campbell, Donald Maclaine, 1869-1913; Wheeler, G. C."Java: past & present, a description of the most beautiful country in the world, its ancient history, people, antiquities, and products". London : W. Heinemann. hlm. 404. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-24. Diakses tanggal24 August 2021.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  117. 12Stothers, R. B. (1984)."The Great Tambora Eruption in 1815 and Its Aftermath".Science.224 (4654):1191–1198.doi:10.1126/science.224.4654.1191.
  118. Briffa, K.R."Influence of volcanic eruptions on Northern Hemisphere summer temperature over 600 years".Nature.393:450–455. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal2023-05-17.;
  119. Evans, RobertBlast from the Past,Smithsonian Magazine. July 2002, p. 2
  120. Borschberg, Peter (2019). "Dutch objections to British Singapore, 1819–1824: law, politics, commerce and a diplomatic misstep".Journal of Southeast Asian Studies.50 (4):540–561.doi:10.1017/S0022463420000053.S2CID 226792993.
  121. "Staatsblad 2016 No. 258"(PDF).Overheid.nl. 2 Juni 2016. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2022-04-24. Diakses tanggal2020-12-05.
  122. 123H.R.C. Wright, "The Anglo-Dutch Dispute in the East, 1814-1824."Economic History Review 3.2 (1950): 229-239online.
  123. "Pax Nederlandica: Kuasa Politik Apartheid Zaman Hindia Belanda - Semua Halaman - National Geographic".nationalgeographic.grid.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-06. Diakses tanggal2023-05-05.
  124. Ningsih, Widya Lestari (2022-07-27)."Johannes van den Bosch, Penggagas Sistem Tanam Paksa".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-07-18. Diakses tanggal2023-01-15.
  125. Schendel, Willem van (17 June 2016).Embedding Agricultural Commodities: Using Historical Evidence, 1840s–1940s, edited by Willem van Schendel, from google (cultivation system java famine) result 10.ISBN 9781317144977.
  126. Ricklefs 1991, hlm. 271, 297.
  127. Foreign and Commonwealth Office -Convention between Great Britain and the Netherlands relative to the treatment of British Subjects in the Kingdom of Siak Sree Indrapoora, in the Island of Sumatra
  128. Adhin, J. H. (1961)."De immigratie van Hindostanen en de afstand van de Goudkust".Nieuwe West-Indische Gids.41 (1):4–13.doi:10.1163/22134360-90002334. Diarsipkan dariasli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal2023-05-24.
  129. Foreign and Commonwealth Office -Convention between Great Britain and the Netherlands, for the Settlement of their Mutual Relations in the Island of Sumatra
  130. Media, Kompas Cyber (2022-07-20)."Sejarah Perang Pattimura: Tokoh, Penyebab, Kronologi, dan Dampak Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-03-30. Diakses tanggal2023-05-06.
  131. Media, Kompas Cyber (2022-06-12)."Perang Menteng: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-06. Diakses tanggal2023-05-06.
  132. 1234Terwogt WA.1900.Het land van Jan Pieterszoon Coen: Geschiedenis van de Nederlanders in Oost-Indië.Hoorn: P. Geerts.
  133. 1900. W.A. Terwogt.Het land van Jan Pieterszoon Coen. Geschiedenis van de Nederlanders in oost-Indië. P. Geerts. Hoorn
  134. Sjafnir Aboe Nain, 2004,Memorie Tuanku Imam Bonjol (MTIB), transl., Padang: PPIM.
  135. Abdullah, Taufik (1966).Adat dan Islam: an Examination of Conflict in Minangkabau. Indonesia. No. 2, 1-24.
  136. Sejarah Untuk SMP dan MTs. Grasindo.ISBN 978-979-025-198-4.
  137. Yuandha, Ade (2021-11-09)."Sejarah Cagar Budaya Tapak Rumah Gadang Tuan Gadang Batipuh di Kabupaten Tanah Datar".Halonusa.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-08. Diakses tanggal2023-05-07.
  138. Kepper G. 1900.Wapenfeiten van het Nederlands Indische Leger; 1816-1900.Den Haag: M.M. Cuvee.
  139. Kielstra, Egbert Broer (1917). "Het sultanaat van Bandjermasin"[The Sultanate of Bandjermasin].Onze Eeuw[Our Century] (dalam bahasa Belanda). Vol. 17. Haarlem: Erven F. Bohn. hlm. 12–30. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-09. Diakses tanggal2023-05-24.
  140. Ricklefs 1981, hlm. 129.
  141. Media, Kompas Cyber (2021-06-29)."Perang Bone: Latar Belakang dan Kronologi Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-09. Diakses tanggal2023-05-08.
  142. 12Peter Carey. 2014.Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1855). Penerjemah: Bambang Murtianto. Editor: Mulyawan Karim. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.ISBN 978-979-709-799-8.
  143. A short history of Bali: Indonesia's Hindu realm by Robert Pringle
  144. Hanna, Willard A. (2004).Bali Chronicles: Fascinating People and Events in Balinese History. Singapore: Periplus.
  145. 12Ooi, Keat Gin, ed. (2004).Southeast Asia: a historical encyclopedia, from Angkor Wat to East Timor (3 vols). Santa Barbara:ABC-CLIO. hlm. 790 ff.ISBN 978-1576077702.OCLC 646857823. Diarsipkan dariasli tanggal 2016-08-08. Diakses tanggal2023-05-24.
  146. Terwogt WA.1900.Het land van Jan Pieterszoon Coen: Geschiedenis van de Nederlanders in oost-Indië.Hoorn: P. Geerts.
  147. Warriner, Francis (1835).Cruise of the United States frigate Potomac round the world: during the years 1831-34. New York: Leavitt, Lord & Co.
  148. Ibrahim, Alfian. "Aceh and the Perang Sabil."Indonesian Heritage: Early Modern History. Vol. 3, ed.Anthony Reid, Sian Jay and T. Durairajoo. Singapore: Editions Didier Millet, 2001. p. 132–133
  149. "T. Umar.pdf"(PDF).Pemerintah Provinsi Aceh. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2013-10-08. Diakses tanggal2011-11-30.
  150. Media, Kompas Cyber (2021-06-02)."Sisingamangaraja XII: Kehidupan, Perjuangan, dan Perlawanan Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-13. Diakses tanggal2023-05-12.
  151. Coenen, F. (1886).Iets over Djambi in 1885 (dalam bahasa Dutch). Eigen Haard. hlm. 306–311. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link) Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit (link)
  152. Thornton, Ian W. B. (1997).Krakatau: The Destruction and Reassembly of an Island Ecosystem (dalam bahasa Inggris). Harvard University Press. hlm. 9–11.ISBN 978-0-674-50572-8.
  153. Pararas-Carayannis, George (2003)."Near and far-field effects of tsunamis generated by the paroxysmal eruptions, explosions, caldera collapses and massive slope failures of the Krakatau volcano in Indonesia on August 26–27, 1883"(PDF).Science of Tsunami Hazards. Vol. 21, no. 4. The Tsunami Society. hlm. 191–201.ISSN 8755-6839. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2023-07-13. Diakses tanggal29 December 2007.
  154. University of Minnesota."With a Bang: Not a Whimper"(PDF). Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 22 June 2010.
  155. Michielsen, A. W. A.De expeditie naar Zuid-Celebes in 1905–1906. Indisch militair tijdschrift, vols. 35, 36, 37. Batavia [Jakarta]: Kolff, 1915–16.
  156. Amran, R., (1988),Pemberontakan pajak 1908, Sumatera Barat. Bag. ke. 1: Perang Kamang, Gita Karya
  157. 12Willard A. Hanna (2004).Bali Chronicles. Periplus, Singapore.ISBN 0-7946-0272-X.
  158. Andy Barski, Albert Beaucort and Bruce Carpenter, Barski (2007).Bali and Lombok. Dorling Kindersley, London.ISBN 978-0-7566-2878-9. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  159. Insight Guide: Bali 2002 Brian Bell, Apa Publications GmbH&CoISBN1-58573-288-5.
  160. Vickers 2005, hlm. 10–13.
  161. Media, Kompas Cyber (2022-07-24)."Politik Etis: Tokoh, Pengertian, Latar Belakang, dan Dampak Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-26. Diakses tanggal2023-05-26.
  162. Media, Kompas Cyber (2022-09-13)."Latar Belakang Berdirinya Budi Utomo beserta Tujuannya Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-04. Diakses tanggal2023-05-26.
  163. 12Parinduri, Alhidayath (23 Februari 2021)."Sejarah Boedi Oetomo: Didirikan Oleh Siapa Saja dan Latar Belakang".Tirto.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-04-22. Diakses tanggal24 November 2021.
  164. Ahsan, Ivan Aulia (8 Desember 2018)."Peran Besar Tirto Adhi Soerjo dalam Sejarah Pergerakan Nasional".tirto.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-29. Diakses tanggal26 November 2021.
  165. "Mengenal Tujuan Sarekat Islam, Lengkap beserta Sejarahnya".merdeka.com (dalam bahasa Inggris). 2021-10-13. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-29. Diakses tanggal2023-05-29.
  166. Jarvis, Helen (1991). Notes and appendices for Tan Malaka, From Jail to Jail. Athens, Ohio: Ohio University Center for International Studies.
  167. Nugroho Notosusanto,Sejarah Nasional Indonesia untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, 1992.
  168. Wulandari, Trisna."Hari Pendidikan Nasional: Nama Asli Ki Hajar Dewantara dan Alasan Perubahannya".detikedu. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-16. Diakses tanggal2023-06-16.
  169. "PERJUANGAN ERNEST FRANCOIS EUGENE DOUWES DEKKER DARI POLITIK MENUJU PENDIDIKAN 1913-1941"(Pdf). AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah. Diakses tanggal3 Maret 2022.[pranala nonaktif permanen]
  170. developer, mediaindonesia com."Mengenal Tokoh Tiga Serangkai, Peranannya dalam Indische Partij".mediaindonesia.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal2023-06-05.
  171. Tsuchiya, Kenji (1992).Demokrasi dan kepemimpinan : kebangkitan gerakan Taman Siswa. H. B. Yassin (Edisi Cet. 1). Jakarta: Balai Pustaka.ISBN 979-407-419-5.OCLC 221655803.
  172. Zulfikar, Fahri."Sekolah Taman Siswa Ki Hajar: Konsep Pendidikan Tanpa 'Perintah dan Sanksi'".detikedu. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-16. Diakses tanggal2023-06-16.
  173. SMP, Admin (2022-05-06)."Yuk Mengenal Sekolah Taman Siswa Milik Ki Hajar Dewantara".Direktorat SMP. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-16. Diakses tanggal2023-06-16.
  174. Media, Kompas Cyber (2021-05-20)."Raden Dewi Sartika: Kehidupan, Gagasan, dan Kiprahnya Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-02-02. Diakses tanggal2023-06-16.
  175. Anjani, Anatasia."Mengenal Sekolah yang Didirikan Kartini, Berawal dari Surat-suratnya".detikedu. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-16. Diakses tanggal2023-06-16.
  176. "marxist.com". Diarsipkan dariasli tanggal 2009-03-17. Diakses tanggal2023-06-16.
  177. Sinaga, Edward Djanner (1960).Communism and the Communist Party in Indonesia (MA Thesis). George Washington University School of Government.
  178. Media, Kompas Cyber (2021-04-06)."Sarekat Islam: Latar Belakang, Perkembangan, dan Perpecahan Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-05-31. Diakses tanggal2023-05-31.
  179. "Sejarah Pemberontakan Berdarah Pertama PKI pada 1926-1927".SINDOnews.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-08. Diakses tanggal2023-06-07.
  180. Prinada, Yuda."Sejarah Pemberontakan PKI 1926-1927 di Sumatera Terhadap Belanda".tirto.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-07. Diakses tanggal2023-06-07.
  181. Media, Kompas Cyber (2020-02-12)."Perhimpunan Indonesia: Organisasi Pertama yang Pakai Istilah Indonesia Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-14. Diakses tanggal2023-06-08.
  182. Revitalisasi Keindonesiaan, Kompas 28 Oktober 2005
  183. Media, Kompas Cyber (2022-12-03).""Indonesia Merdeka," Pidato Pembelaan Hatta Saat Ditahan di Belanda Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-14. Diakses tanggal2023-06-14.
  184. Soejitno, Hardjosoediro (1984).Kronologi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia.Jakarta: Pradnya Parmita.
  185. "Riwayat Berdirinya PNI".Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2016-07-15. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-14. Diakses tanggal2021-07-27.
  186. Yance Arizona."Indonesia Menggugat". Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-13. Diakses tanggal29 Mei 2014.
  187. Media, Kompas Cyber (2022-08-08)."Isi Pidato Indonesia Menggugat Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-13. Diakses tanggal2023-06-13.
  188. Liputan6.com (2020-12-22)."22 Desember 1930: Indonesia Menggugat dan Vonis 4 Tahun Penjara Bung Karno".liputan6.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-13. Diakses tanggal2023-06-13.Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  189. Sukarno; Adams, Cindy (1965).Sukarno, An Autobiography. The Bobbs-Merrill Company Inc. hlm. 79–80.
  190. Noer, Deliar (2012). Jaap Erkelens (ed.).Mohammad Hatta:Hati Nurani Bangsa.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.ISBN 978-979-709-633-5. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link)
  191. "SUKARNO; Dibawah Bendera Revolusi Jilid I. Mentjapai Indonesia Merdeka: hlm. 257-324".perpusbungkarno.perpusnas.go.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-18. Diakses tanggal2023-06-14.
  192. "Mohamad Tabrani: Pelopor Bahasa Indonesia".Republika Online. 2019-11-23. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-18. Diakses tanggal2023-06-09.
  193. Media, Kompas Cyber (2022-04-09)."Kongres Pemuda II, Lahirnya Sumpah Pemuda Halaman all".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-09. Diakses tanggal2023-06-09.
  194. Haryanto, Alexander."Sejarah Lirik Lagu Indonesia Raya dalam Hari Sumpah Pemuda".tirto.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-06-12. Diakses tanggal2023-06-12.
  195. "Museum Sumpah Pemuda". Diarsipkan dariasli tanggal 2009-06-25. Diakses tanggal2009-09-27.
  196. Ricklefs 1991, hlm. 14–15.
  197. Amersfoort, Herman; Kamphuis, Piet, ed. (2005),Mei 1940 — De Strijd op Nederlands grondgebied (dalam bahasa Belanda), Den Haag: Sdu Uitgevers,ISBN 90-12-08959-X
  198. Benda, Harry S. (1956). "The Beginnings of the Japanese Occupation of Java".The Far Eastern Quarterly.14 (4):541–560.doi:10.2307/2941923.JSTOR 2941923.S2CID 155352132.
  199. Eric Groves: Sea Battles in Close-Up WWII Vol 2 (1993)ISBN0-7110-2118-X
  200. Ricklefs 2008, hlm. 325.
  201. Harbani, Rahma Indina (30 Agustus 2021)."Semboyan 3A, Jurus Jepang dalam Menarik Simpati Rakyat Indonesia".detikEdu. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-03-22. Diakses tanggal2021-12-27.
  202. Dower, John. SW (1986).War Without Mercy: Race and Power in the Pacific War. Pantheon.ISBN 0-394-75172-8.
  203. Narayanan, Arujunan (2002)."Japanese war crimes and Allied crimes trials in Borneo during World War II"(PDF).JEBAT.29: 10, 11. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 4 April 2023. Diakses tanggal23 August 2023.
  204. Friend, Theodore (2014).The Blue-Eyed Enemy: Japan against the West in Java and Luzon, 1942-1945. Princeton University Press. hlm. 175,176.ISBN 978-1400859467.
  205. Heidhues, Mary F. Somers (2003).Golddiggers, Farmers, and Traders in the "Chinese Districts" of West Kalimantan, Indonesia. Vol. 34 of Southeast Asia publications series (Edisi illustrated). SEAP Publications.ISBN 978-0-87727-733-0. Diakses tanggal10 March 2014.
  206. Davidson, Jamie S. (August 2003).""Primitive" Politics: The Rise and Fall of the Dayak Unity Party in West Kalimantan, Indonesia""(PDF).Asia Research Institute Working Paper Series (ARI Working Paper) (9). Asia Research Institute of the National University of Singapore. Diakses tanggal13 July 2021.
  207. Reid, Anthony (October 1971)."The Birth of the Republic of Sumatra"(PDF).Indonesia.12 (12):21–4.doi:10.2307/3350656.JSTOR 3350656.
  208. Keogh, Eustace (1965).South West Pacific 1941–45. Melbourne, Victoria: Grayflower Publications.OCLC 7185705.
  209. Pfennigwerth, Ian (2009).Royal Australian Navy & MacArthur. Rosenberg Publishing.ISBN 978-1-922013-21-7.
  210. Khairally, Elmy Tasya."Berapa Jumlah Anggota BPUPKI? Ini Jawabannya".detikedu. Diakses tanggal2024-08-28.
  211. Nasution, Adnan Buyung (1995),Aspirasi Pemerintahan Konstitutional di Indonesia: Studi Sosio-Legal atas Konstituante 1956-1956 (The Aspiration for Constitutional Government in Indonesia: A Socio-Legal Study of the Indonesian Konstituante 1956-1959), Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,ISBN 978-979-444-384-2
  212. Elson, R. E. (2009)."Another Look at the Jakarta Charter Controversy of 1945"(PDF).Indonesia.88 (88):105–130. Diakses tanggal21 December 2018.
  213. Boland, B.J. (1971),The Struggle of Islam in Modern Indonesia, Den Haag: Martinus Nijhoff
  214. Kusuma, A.B (2004).Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945 : memuat salinan dokumen otentik badan oentoek menyelidiki oesaha2 persiapan kemerdekaan[The Birth of the 1945 Constitution: including copies of the authentic documents of the Investigating Committee for Preparatory Work for Independence] (dalam bahasa Indonesian). Depok, Indonesia: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.ISBN 979-8972-28-7. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  215. Kahin 1952, hlm. 121-122.
  216. Anderson, Benedict (1972).Java in a Time of Revolution: Occupation and Resistance, 1944–1946. Ithaca, N.Y.: Cornell University Press.ISBN 0-8014-0687-0.
  217. Novianti, Devi."Radio yang menyiarkan kekalahan Jepang pada sekutu hingga sampai di Indonesia, ternyata.. - Bicara Berita".Radio yang menyiarkan kekalahan Jepang pada sekutu hingga sampai di Indonesia, ternyata.. - Bicara Berita. Diakses tanggal2024-08-29.
  218. Lestari, Sri, ed. (16 Agustus 2015)."Singgah ke rumah 'penculikan' Sukarno-Hatta di Rengasdengklok".bbc.com. Diakses tanggal1 december 2016.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)Singgah ke rumah 'penculikan' Sukarno-Hatta di Rengasdengklok
  219. Pamungkas, M. Fazil (2019-08-17)."Lima Hal Menarik Seputar Malam Perumusan Naskah Proklamasi".Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. Diakses tanggal2024-07-04.
  220. Anderson, Benedict (1961).Some Aspects of Indonesian Politics under the Japanese occupation, 1944–1945. Cornell University. Dept. of Far Eastern Studies. Modern Indonesia Project. Interim reports series. Ithaca, N.Y.: Cornell University.
  221. Wulandari, Trisna."Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 Kemerdekaan RI".detikedu. Diakses tanggal2024-08-29.
  222. "3 Hasil Sidang Pertama PPKI pada 18 Agustus 1945".kumparan. Diakses tanggal2024-08-30.
  223. "3 Hasil Sidang Kedua PPKI 19 Agustus 1945".kumparan. Diakses tanggal2024-08-30.
  224. Fandy."Hasil Sidang PPKI Pertama, Kedua dan Ketiga - Gramedia Literasi". Diakses tanggal2024-08-30.
  225. Kahin 1961, hlm. 139.
  226. Reid, Anthony (1974).The Indonesian National Revolution 1945–1950. Melbourne: Longman.ISBN 0-582-71046-4.
  227. Ricklefs 1991, hlm. 216.
  228. Vickers 2005, hlm. 98.
  229. Ricklefs 1991, hlm. 217.
  230. Friend 2003, hlm. 420.
  231. "War for Independence: 1945 to 1950".www.gimonca.com. Diakses tanggal2024-09-23.
  232. Kahin 1952, hlm. 355, 357.
  233. Ricklefs 2008, hlm. 361.
  234. Rosa, Nikita."Perjanjian Linggarjati: Kronologi, Tokoh, Isi, dan Dampaknya".detikedu. Diakses tanggal2024-09-23.
  235. Ricklefs 1991, hlm. 225.
  236. Raditya, Iswara N. (2018-07-21)."Agresi Militer I: Saat Belanda Mengingkari Perjanjian Linggarjati".tirto.id. Diakses tanggal2024-09-23.
  237. Sitoresmi, Ayu Rifka (2023-08-23)."Tugas Pokok Komisi Tiga Negara Adalah Menyelesaikan Konflik Indonesia dan Belanda".liputan6.com. Diakses tanggal2024-09-24.
  238. Kahin 1952, hlm. 226–228.
  239. "Mengenal Batas Van Mook".kumparan. Diakses tanggal2024-09-24.
  240. Sugiyama, Akiko (2011)."Remembering and forgetting Indonesia's Madiun Affair: personal narratives, political transitions, and historiography, 1948–2008".Indonesia.92:19–42.
  241. Ricklefs 1993, hlm. 223.
  242. Kahin& Kahin 2003, hlm. 94.
  243. Agha, Issam Abdul (1961).The United Nations and national independence: the Indonesian question: A peaceful settlement; the Algerian problem: A case study in evolution study in evolution (Thesis thesis). Graduate Student Theses, Dissertations, & Professional Papers.
  244. "Serangan Umum 1 Maret 1949 - Ensiklopedia".esi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal2024-09-24.
  245. Isnanto, Bayu Ardi."Sejarah Perjanjian Roem-Royen: Latar Belakang, Isi, dan Tokohnya".detikedu. Diakses tanggal2024-09-24.
  246. "Pertempuran Empat Hari di Kota Surakarta Tahun 1949".Journal of Indonesian History.5 (1): 66-67. 2016.ISSN 2252-6633.
  247. Andrea HP."The History of Darul Islam (DI) and Kartosuwiryo".academia.edu. Diakses tanggal16 May 2015.
  248. Agung 1973, hlm. 70.
  249. Kahin 1961, hlm. 443-444.
  250. "Soevereiniteitsoverdracht aan Indonesië in 1949".www.parlement.com (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal2024-09-25.
  251. Basmatulhana, Hanindita."Pengakuan Belanda atas Kedaulatan Indonesia di Forum KMB".detikedu. Diakses tanggal2024-09-25.
  252. Kahin 1970, hlm. 450.
  253. Westerling, Raymond Paul Pierre (1952).Mes aventures en Indonesie (dalam bahasa Prancis). Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  254. "Gerakan DI/TII Amir Fatah 1949-1950 : suatu pemberontakan kaum Santri di Daerah Tegal-Brebes"(PDF). University of Indonesia Library. Diakses tanggal28 November 2014.
  255. Simanjuntak 2003, hlm. 99–100.
  256. Agung 1995, hlm. 786.
  257. Arum Sutrisni, Putri (2020-03-12)."Kembali ke Negara Kesatuan".Kompas.com. Diakses tanggal2024-09-26.
  258. Ricklefs 2008, hlm. 373–374.
  259. van der Bijl, Nick.Confrontation, The War with Indonesia 1962–1966, (London, 2007)ISBN 978-1-84415-595-8
  260. Wibowo, Sigit, Sjarifuddin.Ekonomi Indonesia Gagal karena Mafia Berkeley, Harian Umum Sore Sinar Harapan. Copyright © Sinar Harapan 2003. Diakses: Selasa, 6 Agustus 2008.
  261. "The Carter Center 2004 Indonesia Election Report"(PDF) (Press release). Laporan dariCarter Center. 2004. hlm. 30. Diakses tanggal29 Juli2008.;;"Salinan arsip"(PDF). Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2007-06-14. Diakses tanggal2008-07-29.
  262. Morgan, Sally (2007).Indonesia. London: Wayland.ISBN 978-0-7502-4747-4.OCLC 123798216. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  263. "PBB Verifikasi 16.056 Nama Pulau Indonesia".Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. 19 Agustus 2017. Diarsipkan dariasli tanggal 10 Agustus 2021. Diakses tanggal10 Agustus 2021.
  264. 123"World Economic Outlook Database" (Press release). International Monetary Fund. April 2006. Diarsipkan dariEstimate asli tanggal 1 Mei 2018. Diakses tanggal5 Oktober 2006."Salinan arsip". Diarsipkan dariasli tanggal 2018-05-01. Diakses tanggal2008-07-29.
  265. "Indonesia Regions". Indonesia Business Directory. Diarsipkan dariasli tanggal 28 Desember 2005. Diakses tanggal24 April 2007.;
  266. BPS 2021, hlm. 5.
  267. Frederick, William H.; Worden, Robert L. (1993).Indonesia: A Country Study. Area Handbook Series (dalam bahasa Inggris). Vol. 550. Washington, D.C.: Federal Research Division, Library of Congress. hlm. 98.ISBN 9780844407906. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-01-20. Diakses tanggal2021-08-10.
  268. BPS 2020, hlm. 3.
  269. "Menko Maritim Luncurkan Data Rujukan Wilayah Kelautan Indonesia".Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. 10 Agustus 2018. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-13. Diakses tanggal10 Agustus 2021.
  270. Article 55, 1982 UN Convention on the Law of The Sea.
  271. Hope, G.S.; Peterson, J.A., ed. (1976).The Equatorial Glaciers of New Guinea. Rotterdam: A.A. Balkema.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal2021-08-11.
  272. Foster, Nigel (2021).Heart of Toba: Batak Life Beside the World's Largest Caldera Lake. Amazon Digital Services.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-01-20. Diakses tanggal2021-08-11.
  273. "Geografis".Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-11. Diakses tanggal11 Agustus 2021.
  274. Beck, Hylke E.; Zimmermann, Niklaus E.; McVicar, Tim R.; Vergopolan, Noemi; Berg, Alexis; Wood, Eric F. (2018)."Present and future Köppen-Geiger climate classification maps at 1-km resolution".Scientific Data.5 (1): 180214.doi:10.1038/sdata.2018.214.ISSN 2052-4463.PMC 6207062.PMID 30375988. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-10. Diakses tanggal2021-08-10.Pemeliharaan CS1: Format PMC (link)
  275. Beck, Hylke E.; Zimmermann, Niklaus E.; McVicar, Tim R.; Vergopolan, Noemi; Berg, Alexis; Wood, Eric F. (2020)."Publisher Correction: Present and future Köppen-Geiger climate classification maps at 1-km resolution".Scientific Data.7 (1): 274.doi:10.1038/s41597-020-00616-w.ISSN 2052-4463.PMC 7431407.PMID 32807783. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-10. Diakses tanggal2021-08-10.Pemeliharaan CS1: Format PMC (link)
  276. "Climate of the World: Indonesia".Weather Online. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-12. Diakses tanggal10 Agustus 2021.
  277. Yananto, Ardila; Sibarani, Rini Mariana (2016)."Analisis Kejadian El Nino dan Pengaruhnya terhadap Intensitas Curah Hujan di Wilayah Jabodetabek (Studi Kasus: Periode Puncak Musim Hujan Tahun 2015/2016)".Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca.17 (2): 65.doi:10.29122/jstmc.v17i2.541.ISSN 2549-1121. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-10. Diakses tanggal2021-08-10.
  278. Wyrtki, Klaus (1961).Physical oceanography of the Southeast Asian waters(PDF). La Jolla, Calif.: Scripps Institution of Oceanography.OCLC 5116526.Diarsipkan(PDF) dari versi aslinya tanggal 2021-08-10. Diakses tanggal2021-08-10.
  279. Aldrian, E.; Karmini, M.; Budiman (2011).Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia(PDF). Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. hlm. 19–21.Diarsipkan(PDF) dari versi aslinya tanggal 2021-08-11. Diakses tanggal2021-08-11.
  280. Aldrian, Edvin; Dwi Susanto, R. (2003)."Identification of three dominant rainfall regions within Indonesia and their relationship to sea surface temperature".International Journal of Climatology.23 (12):1435–1452.doi:10.1002/joc.950.ISSN 0899-8418.
  281. Overland, Indra (2017).Impact of Climate Change on ASEAN International Affairs: Risk and Opportunity Multiplier. Norwegian Institute of International Affairs (NUPI) dan Myanmar Institute of International and Strategic Studies (MISIS).Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2020-07-28. Diakses tanggal2021-08-10.
  282. "Climate Impact Map". Climate Impact Lab. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-10. Diakses tanggal18 November 2018.
  283. 123Case, M.; Ardiansyah, F.; Spector, E. (14 November 2007)."Climate Change in Indonesia: Implications for Humans and Nature"(PDF). World Wide Fund for Nature.Diarsipkan(PDF) dari versi aslinya tanggal 19 Februari 2018. Diakses tanggal18 November 2018.
  284. "Report: Flooded Future: Global vulnerability to sea level rise worse than previously understood". Climate Central. 29 Oktober 2019.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 November 2019. Diakses tanggal5 November 2019.
  285. Lin, Mayuri Mei; Hidayat, Rafki (13 Agustus 2018)."Jakarta, the fastest-sinking city in the world". BBC.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 18 Oktober 2018. Diakses tanggal19 November 2018.
  286. "Indonesia: Climate Risk and Adaptation Country Profile"(PDF). World Bank. April 2011.Diarsipkan(PDF) dari versi aslinya tanggal 6 Desember 2017. Diakses tanggal18 November 2018.
  287. 12"Indonesia: Volcano nation". BBC. 5 November 2015.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 28 November 2017. Diakses tanggal28 November 2017.
  288. Witton 2003, hlm. 38.
  289. Bressan, David (11 Agustus 2017)."Early Humans May Have Lived Through A Supervolcano Eruption".Forbes.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 11 Agustus 2017. Diakses tanggal11 Oktober 2017.
  290. "Tambora". Volcano Discovery. 29 Mei 2016.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 20 Desember 2016. Diakses tanggal20 December 2016.
  291. Bressan, David (31 Agustus 2016)."The Eruption of Krakatoa Was the First Global Catastrophe".Forbes.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 September 2016. Diakses tanggal2 September 2017.
  292. "Analysis of the Sumatra-Andaman Earthquake Reveals Longest Fault Rupture Ever". National Science Foundation. 19 Mei 2005. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-12. Diakses tanggal15 Desember 2016.
  293. "The World's 17 Megadiverse Countries".Biodiversity A-Z. Diarsipkan dariasli tanggal 2014-09-03. Diakses tanggal11 Agustus 2021.
  294. Mittermeier, Russell A.; Mittermeier, Cristina Goettsch; Gil, Patricio Robles; Wilson, Edward O. (1997).Megadiversity: earth's biologically wealthiest nations. México, D.F.: CEMEX.ISBN 978-968-6397-50-5.OCLC 38584598.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2021-08-15. Diakses tanggal2021-08-15.
  295. New, T.R. (2002)."Neuroptera of Wallacea: a transitional fauna between major geographical regions"(PDF).Acta Zoologica Academiae Scientiarum Hungaricae.48 (2):217–227. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2012-02-07. Diakses tanggal2021-08-11.
  296. Simpson, George Gaylord (1977)."Too Many Lines; The Limits of the Oriental and Australian Zoogeographic Regions".Proceedings of the American Philosophical Society.21 (2):107–120. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-13. Diakses tanggal2021-08-11.
  297. "Indonesia: Main Details".Convention on Biological Diversity. Diarsipkan dariasli tanggal 2012-05-12. Diakses tanggal19 Agustus 2021.
  298. Miller, Jason R. (14 Agustus 2007)."Deforestation in Indonesia and the Orangutan Population". TED Case Studies.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 11 Agustus 2007. Diakses tanggal11 Agustus 2007.
  299. "2020 Environmental Performance Index"(PDF). Yale University. 2020.Diarsipkan(PDF) dari versi aslinya tanggal 9 Juni 2020. Diakses tanggal9 Juni 2020.
  300. "Forest area (% of land area)–Indoneisa". World Bank. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-13. Diakses tanggal14 Juni 2021.
  301. 12Tsujino, Riyou; Yumoto, Takakazu; Kitamura, Shumpei; Djamaluddin, Ibrahim; Darnaedi, Dedy (2016)."History of forest loss and degradation in Indonesia".Land Use Policy.57:335–347.doi:10.1016/j.landusepol.2016.05.034. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-01-12. Diakses tanggal2021-08-19.
  302. Colchester, Marcus; Jiwan, Normal; Andiko, Martua Sirait; Firdaus, Asup Y.; Surambo, A.; Pane, Herbert (26 Maret 2012)."Palm Oil and Land Acquisition in Indonesia: Implications for Local Communities and Indigenous People"(PDF). Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 31 Mei 2012. Diakses tanggal31 Mei 2012.
  303. Chrysolite, Hanny; Juliane, Reidinar; Chitra, Josefhine; Ge, Mengpin (4 Oktober 2017)."Evaluating Indonesia's Progress on its Climate Commitments". World Resources Institute.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 5 Oktober 2017. Diakses tanggal26 Agustus 2018.
  304. BirdLife International (2018)."Leucopsar rothschildi".The IUCN Red List of Threatened Species 2018. e.T22710912A129874226.doi:10.2305/iucn.uk.2018-2.rlts.t22710912a129874226.en. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-09-21. Diakses tanggal2021-08-19.
  305. Singleton, I; Wich, S.A.; Nowak, M.; Usher, G.; Utami-Atmoko, S.S. (2017)."Pongo abelii".The IUCN Red List of Threatened Species 2017. e.T121097935A123797627.doi:10.2305/iucn.uk.2017-3.rlts.t121097935a115575085.en. Diarsipkan dariasli tanggal 2018-09-19. Diakses tanggal2021-08-19.
  306. Elis, S.; Talukdar, B. (2020)."Rhinoceros sondaicus".The IUCN Red List of Threatened Species 2020. e.T19495A18493900.doi:10.2305/iucn.uk.2020-2.rlts.t19495a18493900.en. Diarsipkan dariasli tanggal 2018-07-22. Diakses tanggal2021-08-19.
  307. Harijanti, Susi Dwi; Lindsey, Tim (1 Januari 2006)."Indonesia: General elections test the amended Constitution and the new Constitutional Court".International Journal of Constitutional Law.4 (1):138–150.doi:10.1093/icon/moi055.ISSN 1474-2659. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-12-27. Diakses tanggal2021-08-23.
  308. Ardiansyah, F.; Marthen, A.A.; Amalia, N. (2015).Forest and land-use governance in a decentralized Indonesia: A legal and policy review. Center for International Forestry Research (CIFOR).doi:10.17528/cifor/005695.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2018-06-03. Diakses tanggal2021-08-23.
  309. Setyorini, Ika (2019)."Kewenangan Pemerintah Daerah di Indonesia Pasca Amendemen UUD 1945".Literasi Hukum.3 (1):26–38. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-23. Diakses tanggal2021-08-23.
  310. UUD 1945, Pasal 7.
  311. "Presiden Prabowo Subianto Umumkan Susunan Kabinet Merah-Putih, di Istana Merdeka, Jakarta".Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 20 Oktober 2024. Diarsipkan dariasli tanggal 2025-04-30. Diakses tanggal30 April 2025.
  312. UUD 1945, Pasal 3.
  313. Evans, Kevin (2019)."Guide to the 2019 Indonesian Elections"(PDF). Australia-Indonesia Centre. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 17 April 2019. Diakses tanggal30 Juli 2019.
  314. UUD 1945, Pasal 20A.
  315. "Tugas dan Wewenang".Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-09-18. Diakses tanggal25 Agustus 2021.
  316. UUD 1945, Pasal 22D.
  317. "Fungsi, Tugas, dan Wewenang".Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Diarsipkan dariasli tanggal 2020-09-20. Diakses tanggal25 Agustus 2021.
  318. "Pimpinan MPR RI".Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. Diarsipkan dariasli tanggal 2025-04-30. Diakses tanggal30 April 2025.
  319. "Puan Maharani Kembali Terpilih Sebagai Ketua DPR RI, Pimpin Parlemen untuk Periode 2024-2029".Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 1 Oktober 2024. Diakses tanggal30 April 2025.
  320. "Profil Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua DPD Periode 2024-2029".Tempo. 2 Oktober 2024. Diarsipkan dariasli tanggal 2025-04-30. Diakses tanggal30 April 2025.
  321. UUD 1945, Pasal 24.
  322. "Wewenang dan Tugas".Komisi Yudisial Republik Indonesia. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-10-19. Diakses tanggal25 Agustus 2021.
  323. Wong, Kristina (23 July 2009)."abc NEWS Poll: Obama's Popularity Lifts U.S. Global Image". USA: ABC. Diarsipkan dariasli tanggal 2015-01-13. Diakses tanggal23 October 2011.
  324. "Kedutaan/Konsulat".Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-29. Diakses tanggal29 Agustus 2021.
  325. Haryanto, Agus (Desember 2014)."Prinsip Bebas Aktif dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia: Perspektif Teori Peran".Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi.IV (II):17–27. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-29. Diakses tanggal2021-08-29.
  326. "Indonesia – Foreign Policy".U.S. Library of Congress. U.S. Library of Congress. Diarsipkan dariasli tanggal 2006-09-27. Diakses tanggal5 May 2007.
  327. Indonesia temporarily withdrew from the UN on 20 January 1965 in response to the fact that Malaysia was elected as a non-permanent member of the Security Council. It announced its intention to "resume full cooperation with the United Nations and to resume participation in its activities" on 19 September 1966, and was invited to re-join the UN on 28 September 1966.
  328. Chris Wilson (11 October 2001)."Indonesia and Transnational Terrorism".Foreign Affairs, Defense and Trade Group. Parliament of Australia. Diarsipkan dariasli tanggal 2013-11-06. Diakses tanggal15 October 2006.;Reyko Huang (23 May 2002)."Priority Dilemmas: U.S. – Indonesia Military Relations in the Anti Terror War".Terrorism Project. Center for Defense Information. Diarsipkan dariasli tanggal 2006-10-12. Diakses tanggal2015-02-14.
  329. "Commemoration of 3rd anniversary of bombings". Melbourne: The Age Newspaper. AAP. 10 December 2006. Diarsipkan dariasli tanggal 2008-04-01. Diakses tanggal2015-02-14.
  330. "Travel Warning: Indonesia" (Press release). US Embassy, Jakarta. 10 May 2005. Diarsipkan dariasli tanggal 11 November 2006. Diakses tanggal26 December 2006.;;"Salinan arsip". Diarsipkan dariasli tanggal 2006-11-11. Diakses tanggal2015-02-14.
  331. Chew, Amy (7 July 2002)."Indonesia military regains ground". CNN Asia. Diarsipkan dariasli tanggal 2017-11-14. Diakses tanggal24 April 2007.
  332. Witular, Rendi A. (19 May 2005)."Susilo Approves Additional Military Funding".The Jakarta Post. Diarsipkan dariasli tanggal 2017-11-14. Diakses tanggal24 April 2007.
  333. Friend 2003, hlm. 473–475, 484.
  334. Friend 2003, hlm. 270–273, 477–480.
  335. "Indonesia flashpoints: Aceh".BBC News. BBC. 29 December 2005. Diarsipkan dariasli tanggal 2019-05-02. Diakses tanggal20 May 2007.
  336. "Indonesia agrees Aceh peace deal".BBC News. BBC. 17 July 2005. Diarsipkan dariasli tanggal 2017-11-14. Diakses tanggal20 May 2007.;Harvey, Rachel (18 September 2005)."Indonesia starts Aceh withdrawal".BBC News. BBC. Diarsipkan dariasli tanggal 2019-05-02. Diakses tanggal20 May 2007.
  337. Lateline TV Current Affairs (20 April 2006)."Sidney Jones on South East Asian conflicts"(PDF).TV Program transcript, Interview with South East Asia director of the International Crisis Group. Australian Broadcasting Commission (ABC). Diarsipkan dariasli tanggal 18 September 2006.;International Crisis Group (5 September 2006)."Papua: Answer to Frequently Asked Questions"(PDF).Update Briefing (53). International Crisis Group: 1. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 18 September 2006. Diakses tanggal17 September 2006.
  338. Media, Kompas Cyber (2022-11-17)."Sah! Indonesia Kini Punya 38 Provinsi, Ini Daftarnya".KOMPAS.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-11-17. Diakses tanggal2022-11-18.
  339. "2014BPS". Diarsipkan dariasli tanggal 2015-11-13. Diakses tanggal2015-10-04.
  340. "BPS". Diarsipkan dariasli tanggal 2015-11-13. Diakses tanggal2015-10-04.
  341. "USD".www.usd.ac.id. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-01-29. Diakses tanggal 26-06-2017.;
  342. "Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia".Undang-Undang No. 29 Tahun 2007."Salinan arsip". Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-10. Diakses tanggal2022-08-21.
  343. "Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara"(PDF).www.dpr.go.id.Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 2022-01-18. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2022-01-18. Diakses tanggal2022-01-18.;
  344. Wiharyanto, A.K. 2009. Sejarah Indonesia Baru II. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
  345. Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia Tokohindonesia.com. Diakses 8 September 2013.
  346. "Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya".Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1961."Salinan arsip". Diarsipkan dariasli tanggal 2022-07-06. Diakses tanggal2022-08-21.
  347. Post, The Jakarta."Indonesia studies new sites for capital city".The Jakarta Post. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-05-31. Diakses tanggal2022-08-21.
  348. Nurita, Dewi (16 Agustus 2019). Persada, Syailendra (ed.)."Pidato Kenegaraan, Jokowi Sebut Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan".Tempo.co. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-12. Diakses tanggal19 Januari 2022.
  349. Ihsanuddin (26 Agustus 2019). Galih, Bayu (ed.)."Jokowi: Ibu Kota Baru di Sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim".Kompas.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-12-10. Diakses tanggal19 Januari 2022.;
  350. Andhika Prasetyo (13 Januari 2020)."Putra Mahkota Abu Dhabi Jadi Dewan Pengarah Ibu Kota Baru".Media Indonesia. Diarsipkan dariasli tanggal 7 Januari 2023. Diakses tanggal19 Januari 2022.
  351. Hamdani, Trio (7 Februari 2020)."Pemerintah Bentuk Tim Khusus Kebut Pemindahan Ibu Kota".detikcom. Detik Finance. Diarsipkan dariasli tanggal 7 Januari 2023. Diakses tanggal20 Januari 2022.
  352. "Covid-19, Pemerintah Tunda Pembangunan Ibu Kota Baru".CNN Indonesia. 9 September 2020. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-12. Diakses tanggal19 Januari 2022.
  353. "Ibu Kota Negara".Undang-Undang No. 3 Tahun 2022."Salinan arsip". Diarsipkan dariasli tanggal 2022-08-28. Diakses tanggal2022-08-21.
  354. "Tiba di Titik Nol Kilometer IKN, Presiden Satukan Tanah dan Air Nusantara".Presiden Republik Indonesia. 14 Maret 2022. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-12. Diakses tanggal15 Maret 2022.
  355. 1234Schwarz, A. (1994).A Nation in Waiting: Indonesia in the 1990s. Westview Press.ISBN 1-86373-635-2, pp. 52–57.
  356. "Indonesia: Country Brief".Indonesia:Key Development Data & Statistics.Bank Dunia. 2006. Diarsipkan dariasli tanggal 2012-11-01.;
  357. "Poverty in Indonesia: Always with them".The Economist. 2006-09-14. Diarsipkan dariasli tanggal 2006-11-28. Diakses tanggal2006-12-26.
  358. "Indonesia: Forecast".Country Briefings.The Economist. 2006-10-03. Diarsipkan dariasli tanggal 2008-08-04.
  359. "Beberapa Indikator Penting Mengenai Indonesia"(PDF) (Press release) (dalam bahasaBahasa Indonesia). Badan Pusat Statistik Indonesia. 2008-12-02. Diakses tanggal2008-03-18.;Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)"Salinan arsip"(PDF). Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2008-04-01. Diakses tanggal2008-08-07.
  360. Ridwan Max Sijabat (23 Maret2007)."Unemployment still blighting the Indonesian landscape".The Jakarta Post. Diarsipkan dariasli tanggal 2007-05-01. Diakses tanggal2008-08-07.;
  361. "Tingkat Kemiskinan Kembali Menurun".Badan Pusat Statistik. 25 Juli 2025. Diakses tanggal2025-10-10.
  362. "Bank Dunia: Pengeluaran Rp 113.777 per Hari Masuk Kategori Miskin".Liputan6.com. 2025-04-30. Diakses tanggal2025-10-10.
  363. "Salinan arsip"(PDF). Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 22 April 2016. Diakses tanggal1 Maret 2016.
  364. "Indonesia (IDN) Exports, Imports, and Trade Partners | OEC".OEC - The Observatory of Economic Complexity (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dariasli tanggal 2022-01-19. Diakses tanggal19 Januari 2022.
  365. Astuti, Kismi Dwi (31 Oktober 2022). "Kedelai Dunia Turun: Pemda Harus Bantu Subsidi".Pikiran Rakyat. hlm. 5.
  366. "Official Statistics and its Development in Indonesia"(PDF).Sub Committee on Statistics: First Session 18–20 February, 2004. Economic and Social Commission for Asia & the Pacific. hlm. 19. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2009-09-29. Diakses tanggal2008-08-07.
  367. "Indonesia at a Glance"(PDF).Indonesia Development Indicators and Data.Bank Dunia. 2006-08-13. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2009-12-23. Diakses tanggal2008-08-07.
  368. "Indeks Persepsi Korupsi".Transparency International. 2007. Diarsipkan dariasli tanggal 2008-04-28. Diakses tanggal2007-09-28.
  369. "Index of Economic Freedom". The Heritage Foundation & The Wall Street Journal. Diarsipkan dariasli tanggal 2018-12-08. Diakses tanggal2018-12-08.;
  370. "The Economist Intelligence Unit's Quality-of-Life Index"(PDF). The Economist. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2012-07-23. Diakses tanggal2007-09-12.;
  371. "Worldwide Press Freedom Index 2006"(PDF). Reporters Without Borders. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2008-06-24. Diakses tanggal2008-06-31.;;
  372. "cpi 2017 table". Transparency International. 2018-02-21. Diarsipkan dariasli tanggal 2019-12-23. Diakses tanggal2008-06-31.;;
  373. 12"Human Development Reports: Indonesia". United Nations Development Programme. Diarsipkan dariasli tanggal 2019-07-01. Diakses tanggal2019-12-09.;
  374. "Global Competitiveness Index rankings 2018". World Economic Forum. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2018-12-08. Diakses tanggal2018-12-08.;
  375. "Most Literred Nation in the World 2016". Central Connecticut State University. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2016-03-11. Diakses tanggal2016-01-29.;
  376. "Countries in the world by population (2021)".World-O-Meter. Diarsipkan dariasli tanggal 2014-05-26. Diakses tanggal7 Agustus 2021.
  377. Badan Pusat Statistik (21 Januari 2021),Hasil Sensus Penduduk 2020(PDF), Jakarta: Badan Pusat Statistik, diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 22 Januari 2021
  378. Migiro, Geoffrey (6 Mei 2019)."Most Populated Islands in the World".World Atlas (dalam bahasa American English). Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-13. Diakses tanggal20 April 2021.
  379. Badan Pusat Statistik (1962).Sensus Penduduk 1961 Republik Indonesia. Jakarta: Biro Pusat Statistik.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2021-07-19. Diakses tanggal2021-08-08.
  380. "World Population Prospect: 2017 Revision"(PDF). United Nations Department of Economics and Social Affairs–Population Division. 21 Juni 2017. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 20 Desember 2017. Diakses tanggal20 Desember 2017.
  381. "Indonesia - The World Factbook".CIA. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-04-13. Diakses tanggal8 Agustus 2021.
  382. Maryati, Sri (2015)."Dinamika Pengangguran Terdidik: Tantangan Menuju Bonus Demografi di Indonesia".economica.3 (2):124–136.doi:10.22202/economica.2015.v3.i2.249. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-08. Diakses tanggal2021-08-08.
  383. "BBC: First contact with isolated tribes?". Survival International. 25 Januari 2007.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 30 Juli 2017. Diakses tanggal30 Juli 2017.
  384. "Share of people living in urban areas, 2017". Our World in Data. 2017. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-12. Diakses tanggal5 September 2020.
  385. Krisetya, Beltsazar (14 September 2016)."Tapping the Indonesian Diaspora Potential". Forum for International Studies. Diarsipkan dariasli tanggal 20 Desember 2017. Diakses tanggal20 Desember 2017.
  386. Harijanti, Susi Dwi (Februari 2017)."Report On Citizenship Law: Indonesia"(PDF).Badia Fiesolana:European University Institute. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 15 November 2020. Diakses tanggal11 Mei 2021.
  387. Na'im& Syaputra 2010, hlm. 6.
  388. Tanudirjo, Daud Aris (2017). "Mempertanyakan Austronesia, Meneguhkan Identitas Indonesia". Dalam Harry, Widianto (ed.).Jejak Austronesia di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm. 11–12.ISBN 978-602-386-158-3.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-01-20. Diakses tanggal2021-08-07.
  389. Ridgell, Reilly (1995).Pacific Nations and Territories: The Islands of Micronesia, Melanesia, and Polynesia. Pacific Region Educational Laboratory (Edisi 3, edisi revisi). Honolulu, Hawaii: Bess Press. hlm. 22–25.ISBN 1-57306-001-1.OCLC 33941689.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-01-20. Diakses tanggal2021-08-07.
  390. Ananta, Aris; Arifin, Evi Nurvidya; Hasbullah, M. Sairi; Handayani, Nur Budi; Pramono, Agus (2015).Demography of Indonesia's Ethnicity. SG: Institute of Southeast Asian Studies.ISBN 978-981-4519-88-5.OCLC 1011165696.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-01-20. Diakses tanggal2021-08-07.
  391. Na'im& Syaputra 2010, hlm. 5.
  392. Ricklefs 1991, hlm. 256.
  393. La Ode, M.D. (2018).Trilogi pribumisme: resolusi konflik pribumi dengan non pribumi di berbagai belahan dunia. Jakarta: Komunitas Ilmu Pertahanan Indonesia.ISBN 978-602-52288-0-3.OCLC 1091891011. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  394. Pemerintah indonesia (1998)."Instruksi Presiden Nomor 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Non Pribumi"(PDF).Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kemenkumham. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2022-01-06.
  395. "Dasar Hukum yang Melarang Penggunaan Istilah "Pribumi"".Hukum Online. 17 Oktober 2017. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-08. Diakses tanggal8 Agustus 2021.
  396. Na'im& Syaputra 2010, hlm. 28.
  397. "Bahasa Daerah Di Indonesia".Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-04. Diakses tanggal8 Agustus 2021.
  398. "Asian Linguistic Maps: Indonesia & Brunei". Diarsipkan dariasli tanggal 30 Desember 2015. Diakses tanggal23 Desember 2012.
  399. Na'im& Syaputra 2010, hlm. 11.
  400. Simons, Gary F.; Fennig, Charles D."Ethnologue: Languages of the World, Twenty-first edition". SIL International. Diarsipkan dariasli tanggal 26 Juni 2019. Diakses tanggal20 September 2018.
  401. Na'im& Syaputra 2010, hlm. 47.
  402. Kridalaksana, H. (1991). "Pengantar tentang Pendekatan Historis dalam Kajian Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia". Dalam Kridalaksana, H. (ed.).Masa Lampau bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai(PDF). Yogyakarta: Kanisius.ISBN 979-413-476-7. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2021-08-08. Diakses tanggal2021-08-08.
  403. UUD 1945, Pasal 36.
  404. "Tugas dan Fungsi".Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Diarsipkan dariasli tanggal 31 Juli 2020. Diakses tanggal9 Agustus 2021.
  405. Jazuly, Ahmad (2016)."Peran Bahasa Inggris pada Anak Usia Dini".Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa.6 (1):33–40. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-08. Diakses tanggal2021-08-08.
  406. Santoso, Iman (1 April 2014)."Pembelajaran Bahasa Asing di Indonesia: Antara Globalisasi dan Hegemoni".Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra.14 (1): 1.doi:10.17509/bs_jpbsp.v14i1.696.ISSN 2527-8312. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-08. Diakses tanggal2021-08-08.
  407. 12"Data Umat Berdasar Jumlah Pemeluk Agama Menurut Agama".Kementerian Agama. 2018. Diarsipkan dariasli tanggal 3 September 2020. Diakses tanggal9 Agustus 2021.
  408. Eid, Haya Muhammad (2019).Learning My Salah: The Second Pillar. Ahlan Foundation. hlm. 66. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  409. Muradi, Ahmad (2013)."Tujuan Pembelajaran Bahasa Asing (Arab) di Indonesia".Al-Maqayis.1 (1):128–137. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-08. Diakses tanggal2021-08-08.
  410. Chaqoqo, S.G.N. (1 Juni 2012)."Pembelajaran Bahasa Arab Sepanjang Sejarah".STAIN Salatiga. Diarsipkan dariasli tanggal 3 Maret 2013. Diakses tanggal2 Januari 2013.
  411. UUD 1945, Pasal 29 ayat (2).
  412. Marshall, Paul (2018)."The Ambiguities of Religious Freedom in Indonesia".The Review of Faith & International Affairs.16 (1):85–96.doi:10.1080/15570274.2018.1433588.ISSN 1557-0274. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-08. Diakses tanggal2021-08-08.
  413. Siregar, Rospita Adelina (2018)."Kebijakan Publik bila Mencantumkan Aliran Kepercayaan dalam Admininistrasi Kependudukan sebagai Bentuk Revitalisasi Pancasila"(PDF). Dalam Dr. Lamhot Naibaho; Demsy Jura (ed.).Seminar Nasional "Revitalisasi Indonesia melalui Identitas Kemajemukan Berdasarkan Pancasila", diselenggarakan oleh Pusat Sudi Lintas Agama dan Budaya—Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia. Jakarta, 22 November 2018. Jakarta:UKI Press. hlm. 173–177.ISBN 978-979-8148-96-5. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2021-08-08. Diakses tanggal2021-08-08.;
  414. Oey, Eric (1995).Bali. Periplus.ISBN 962-593-028-0.OCLC 60286689. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  415. Suryadinata, Leo, ed. (2008).Ethnic Chinese in Contemporary Indonesia. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.ISBN 9789812308351.OCLC 469069147. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  416. Magnis-Suseno, Franz (1997).Javanese Ethics and World-View: The Javanese Idea of the Good Life. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.ISBN 979-605-406-X.OCLC 38466385. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  417. "2003 International Religious Freedom Report: Indonesia".U.S. Department of State. 2003. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-09. Diakses tanggal 13 Januari 2012..;
  418. Gonda, Jan (1975). "The Indian Religions in Pre-Islamic Indonesia and their survival in Bali".Handbook of Oriental Studies. Section 3 Southeast Asia, Religions. Brill. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  419. Darsa, Undang A. 2004. "Kropak 406; Carita Parahyangan dan Fragmen Carita Parahyangan", Makalah disampaikan dalam Kegiatan Bedah Naskah Kuna yang diselenggarakan oleh Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga. Bandung-Jatinangor: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran: hlm. 1–23.
  420. "Buddhism in Indonesia".Buddha Dharma Education Association. 2005. Diarsipkan dariasli tanggal 10 Mei 2019. Diakses tanggal3 Oktober 2006.
  421. Rahman, Taufiq (2013)."'Indianization' of Indonesia in an Historical Sketch".International Journal of Nusantara Islam.1 (2):56–64.doi:10.15575/ijni.v1i2.26.ISSN 2355-651X. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-09. Diakses tanggal2021-08-09.
  422. Sedyawati, Edi (19 Desember 2014)."Influence of Hinduism and Buddhism on Indonesian culture". Sanskriti Magazine.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 15 April 2017. Diakses tanggal6 Desember 2020.
  423. Martin, Richard C. (2004).Encyclopedia of Islam and the Muslim World. Vol. 2: M–Z. New York: Macmillan Reference USA.ISBN 0-02-865603-2.OCLC 52178942.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2010-01-12. Diakses tanggal2021-08-09.
  424. 12Böwering, Gerhard; Crone, Patricia; Mirza, Mahan (2013).The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought. Princeton, N.J.: Princeton University Press.ISBN 1-4008-3855-X.OCLC 820631887. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  425. Ricklefs 1991, hlm. 12–14.
  426. "Indonesia–Bhineka Tunggal Ika". Centre Universitaire d'Informatique. Diarsipkan dariasli tanggal 14 September 2006. Diakses tanggal20 Oktober 2006.
  427. Tanasaldy, Taufiq (2012).Regime Change and Ethnic Politics in Indonesia: Dayak Politics of West Kalimantan. Leiden: KITLV Press.ISBN 978-90-04-25348-3.OCLC 804847859.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-01-20. Diakses tanggal2021-08-09.
  428. Ricklefs 1991, hlm. 25, 26, 28.
  429. "About St Francis Xavier". Catholic Archdiocese of Sydney.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 16 November 2012. Diakses tanggal5 Juli 2018.
  430. Ricklefs 1991, hlm. 28, 62.
  431. Vickers 2005, hlm. 22.
  432. Goh, Robbie B.H. (2005).Christianity in Southeast Asia. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 80.ISBN 978-981-230-297-7. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  433. "Indonesia".Reformed Online.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 5 Desember 2006. Diakses tanggal5 Desember 2006.
  434. Klemperer-Markman, Ayala."The Jewish Community in Indonesia".Beit Hatfutsot. Diterjemahkan oleh Julie Ann Levy.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 4 Agustus 2019. Diakses tanggal12 Maret 2020.
  435. Madjid, Nurcholish (1994)."Islamic Roots of Modern Pluralism: Indonesian Experience".Studia Islamika.1 (1).doi:10.15408/sdi.v1i1.866.ISSN 2355-6145. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-08-09. Diakses tanggal2021-08-09.
  436. Harsono, Andreas (Mei 2019).Race, Islam and Power: Ethnic and Religious Violence in Post-Suharto Indonesia. Monash University Publishing.ISBN 978-1-925835-09-0.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-01-20. Diakses tanggal2021-08-09.
  437. "How religious commitment varies by country among people of all ages".Pew Research Center. 13 Juni 2018.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 27 Agustus 2018. Diakses tanggal23 November 2018.
  438. Pearce, Jonathan M.S. (28 Oktober 2018)."Religion in Indonesia: An Insight".Patheos.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 28 Oktober 2018. Diakses tanggal23 November 2018.
  439. UUD 1945, Pasal 31 ayat (4).
  440. Al-Samarrai, Samer; Cerdan-Infantes, Pedro (9 Maret 2013)."Awakening Indonesia's Golden Generation: Extending Compulsory Education from 9 to 12 Years". The World Bank Blog.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 10 Oktober 2017. Diakses tanggal10 Oktober 2017.
  441. 12"Indonesia". UNESCO Institute for Statistics. 27 November 2016. Diakses tanggal5 September 2020.
  442. "Is Indonesia Ready for International Branch Campuses?".Inside Higher Ed. 29 Mei 2018.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 30 Mei 2018. Diakses tanggal18 November 2018.
  443. "Indonesia's Unequal Higher Education".Asia Sentinel. 4 Mei 2018.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 24 September 2020. Diakses tanggal3 Desember 2020.
  444. "2018 Health SDG Profile: Indonesia"(PDF). Organisasi Kesehatan Dunia. Juli 2018.Diarsipkan(PDF) dari versi aslinya tanggal 6 Desember 2018. Diakses tanggal10 Desember 2018.
  445. Thabrany, Hasbullah (2 Januari 2014)."Birth of Indonesia's 'Medicare': Fasten your seatbelts".The Jakarta Post.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 10 Januari 2014. Diakses tanggal26 Agustus 2018.
  446. "Life expectancy".Our World in Data. Diarsipkan dariasli tanggal 2020-08-13. Diakses tanggal6 September 2020.
  447. "Child mortality rate".Our World in Data. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-01-27. Diakses tanggal5 September 2020.
  448. Mboi, Nafsiah; Surbakti, Indra Murty; Trihandini, Indang; Elyazar, Iqbal; Smith, Karen Houston; Bahjuri Ali, Pungkas; Kosen, Soewarta; Flemons, Kristin; Ray, Sarah E. (2018)."On the road to universal health care in Indonesia, 1990–2016: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2016".The Lancet (dalam bahasa Inggris).392 (10147):581–591.doi:10.1016/S0140-6736(18)30595-6.PMC 6099123.PMID 29961639. Diarsipkan dariasli tanggal 2021-11-10. Diakses tanggal2021-08-09.Pemeliharaan CS1: Format PMC (link)
  449. 12"Indeks Pembangunan Manusia menurut Provinsi 2022-2023".www.bps.go.id. Diakses tanggal31 Oktober 2024.
  450. 12Badan Pusat Statistik (15 Desember 2020)."Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2020".Berita Resmi Statistik (No.97/12/Th.XXIII). Diarsipkan dariasli tanggal 2021-01-29. Diakses tanggal2021-01-22.;
  451. "Indeks Pembangunan Manusia menurut Provinsi 2023".www.bps.go.id. Diakses tanggal31 Oktober 2024.
  452. "PENGERAJIN BATIK TAK PERLU RESAH".Majalah Hukum & HAM Online.30 September 2007. Diarsipkan dariasli tanggal 2008-09-26. Diakses tanggal14 Agustus 2008.;
  453. "Jenis Olah Raga Yang Paling Disukai Publik Indonesia – Skala Survei Indonesia" (dalam bahasa American English). 2015-05-21. Diakses tanggal2025-05-08.
  454. "BRI Liga 1".PSSI - Football Association of Indonesia. Diakses tanggal2025-05-08.
  455. Witton, Patrick (2003).Indonesia. Melbourne: Lonely Planet. hlm. 103.ISBN 1-74059-154-2.
  456. Elyas Pical Dapat Penghargaan[pranala nonaktif permanen].Surya,27 Maret2009. Diakses pada10 September2010.
  457. Afriatni, Ami.Petinju Chris John Sukses Pertahankan Gelar Juara DuniaDiarsipkan 2008-12-10 diWayback Machine..Tempo,19 Agustus 2007. Diakses pada10 September 2010.
  458. "Jejak Bersejarah Hindia Belanda di Piala Dunia 1938".CNN Indonesia. 23 April 2018. Diarsipkan dariasli tanggal 2020-02-16. Diakses tanggal21 Februari 2020.
  459. "Kampung Tugu, Menyimpan Kenangan Sejarah".Kompas.com. Rabu,28 April 2004. Diarsipkan dariasli tanggal 2008-12-11. Diakses tanggal14 Agustus 2008.;
  460. Radhar Panca Dahana (Kamis,6 Desember 2007)."Perspektif: Mencuri Klaim, Itu Biasa".Gatra.Com. Diarsipkan dariasli tanggal 2008-12-08. Diakses tanggal14 Agustus 2008.;
  461. Witton, Patrick (2002).World Food: Indonesia. Melbourne:Lonely Planet.ISBN 1-74059-009-0.
  462. Brissendon, Rosemary (2003).South East Asian Food. Melbourne: Hardie Grant Books.ISBN 1-74066-013-7.
  463. Trisnafiah, Syakira."Indonesia di Masa Kolonial Portugis dan Spanyol".Academia.edu: 3. Diakses tanggal8 Mei 2025.Kedatangan Portugis ke Asia Tenggara... telah membawa serta produk-produk dari Dunia Baru, seperti jagung, singkong, dan cabai, yang kemudian menjadi bagian penting dari makanan masyarakat Indonesia.
  464. http://www.cnngo.com/explorations/eat/40-foods-indonesians-cant-live-without-327106Diarsipkan 2011-10-25 diWayback Machine. 40 of Indonesia's best dishes. Diakses pada 5 Desember 2011.
  465. 12Kristianto, JB (2 Juli 2005)."Sepuluh Tahun Terakhir Perfilman Indonesia".Kompas.com. Kompas. Diarsipkan dariasli tanggal 2008-01-13. Diakses tanggal5 Oktober 2006.;
  466. Pramantie, Caroline (30 Maret 2017)."Menengok 10 Film Indonesia Terlaris Dalam 10 Tahun Terakhir".Kumparan. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-01-16. Diakses tanggal2022-01-15.
  467. Literacy and Writing Systems in Asia (dalam bahasa Inggris). Department of Linguistics, University of Illinois at Urbana-Champaign. 2000. hlm. 137. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  468. Taylor 2003, hlm. 299–301.
  469. Vickers 2005, hlm. 3-7.
  470. Friend 2003, hlm. 74, 180.
  471. Czermak, Karen.""Preserving Intangible Cultural Heritage in Indonesia""(PDF). SIL International. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2007-07-09. Diakses tanggal2007-07-04.;
  472. "Internet World Stats".Asia Internet Usage, Population Statistics and Information. Miniwatts Marketing Group. 2006. Diarsipkan dariasli tanggal 2019-04-30. Diakses tanggal2007-08-13.
  473. Suprapto (November 24, 2014)."Inilah Data Peringkat Negara Pengguna Internet".Tribunnews.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2015-07-19. Diakses tanggal2015-08-21.
  474. Dewi, Intan Rakhmayanti (2022-06-09)."Data Terbaru! Berapa Pengguna Internet Indonesia 2022?".CNBC Indonesia. Diarsipkan dariasli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal2022-09-13.

Kepustakaan

Pranala luar

Cari tahu mengenai Indonesia pada proyek-proyek Wikimedia lainnya:
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary
Gambar dan media dari Commons
Berita dari Wikinews
Kutipan dari Wikiquote
Teks sumber dari Wikisource
Buku dari Wikibuku
Wikimedia Commons memiliki media mengenaiIndonesia.
Wikiwisata memiliki panduan wisataIndonesia.
MalaysiaMalaysia Barat
SingapuraSingapura
Laut Tiongkok Selatan
MalaysiaMalaysia Timur
FilipinaFilipina
Laut Tiongkok Selatan
PalauPalau
Samudra Pasifik
IndiaKepulauan Andaman dan Nikobar
Samudra Hindia
Papua NuginiPapua Nugini
Barat
 Indonesia 
Timur
AustraliaKepulauan Cocos (Keeling)
Samudra Hindia
AustraliaPulau Natal
Samudra Hindia
Timor LesteTimor Leste
AustraliaAustralia
Sejarah Nusantara
(pra-Indonesia)
Sejarah Indonesia
Geografi
Politik dan
pemerintahan
Ekonomi
Demografi
Budaya
Simbol
Flora dan fauna
Lainnya
 Lokal geografis
Afrika
Lambang Indonesia
Amerika
Asia
Eropa
Oseania
Terdahulu
Multilateral
Topik terkait
Organisasi internasional
Sistem
Isu
Perjanjian
Konferensi
Menteri
Tokoh
Anggota
Negara anggota

Afganistan ·Afrika Selatan ·Republik Afrika Tengah ·Aljazair ·Angola ·Antigua dan Barbuda ·Arab Saudi ·Bahama ·Bahrain ·Bangladesh ·Barbados ·Belarus ·Belize ·Benin ·Bhutan ·Bolivia ·Botswana ·Brunei ·Burkina Faso ·Burundi ·Chad ·Chili ·Dominika ·Republik Dominika ·Ekuador ·Mesir ·Guinea Khatulistiwa ·Eritrea ·Eswatini ·Ethiopia ·Filipina ·Gabon ·Gambia ·Ghana ·Grenada ·Guatemala ·Guinea ·Guinea-Bissau ·Guyana ·Honduras ·India ·Indonesia ·Iran ·Jamaika ·Jibuti ·Kamboja ·Kamerun ·Kenya ·Kolombia ·Komoro ·Republik Kongo ·Republik Demokratik Kongo ·Korea Utara ·Kuba ·Kuwait ·Laos ·Lebanon ·Lesotho ·Liberia ·Libya ·Madagaskar ·Maladewa ·Malawi ·Malaysia ·Mali ·Mauritania ·Mauritius ·Mongolia ·Maroko ·Mozambik ·Myanmar ·Namibia ·Nepal ·Nikaragua ·Niger ·Nigeria ·Oman ·Pakistan ·Palestina ·Panama ·Pantai Gading ·Papua Nugini ·Peru ·Qatar ·Rwanda ·Saint Lucia ·Saint Vincent dan Grenadines ·Sao Tome dan Principe ·Senegal ·Seychelles ·Sierra Leone ·Singapura ·Somalia ·Sri Lanka ·Sudan ·Suriname ·Suriah ·Tanjung Verde ·Tanzania ·Thailand ·Timor Leste ·Togo ·Trinidad dan Tobago ·Tunisia ·Turkmenistan ·Uganda ·Uni Emirat Arab ·Uzbekistan ·Vanuatu ·Venezuela ·Vietnam ·Yaman ·Yordania ·Zambia ·Zimbabwe

Negara pemantau
Organisasi pemantau
Anggota
Pengamat
Negara
Organisasi/komunitas muslim
Institusi Islam
Organisasi internasional
Internasional
Nasional
Geografis
Seniman
Orang
Lain-lain
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indonesia&oldid=28589409"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp