Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Ibnul Jauzi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Biografi inimemerlukan lebih banyakcatatan kaki untukpemastian. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercayaharus segera dihapus, khususnya jika berpotensimemfitnah.
Cari sumber: "Ibnul Jauzi" – berita ·surat kabar ·buku ·cendekiawan ·JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Artikel ini bukan mengenaiIbnu Qayyim al-Jauziyyah.
Abdurrahman
Ibnul Jauzi
GelarAl-Imam, Al-Hafizh
KunyaAbul Faraj
NamaAbdurrahman
Nasabbin Ali bin Muhammad bin Ubaidullah bin Abdullah bin Hammadi bin Ahmad bin Muhammad bin Ja`far bin Abdullah bin al-Qasim bin an-Nadr bin al-Qasim bin Muhammad bin Abdullah bin al-Faqih Abdurahman bin al-Faqih al-Qasim bin Muhammad binAbu Bakr Ash Shiddiq.
NisbahAl-Baghdadi
EtnisArab
ZamanZaman keemasan Islam
Wilayah aktifIrak
PekerjaanPengajar
DenominasiSunni,Hanabilah
Mazhab FikihHambali
Minat utamaSejarah · tafsir · hadis · fikih
KaryaMaudluat Kubra · Talbis Iblis · Minhajul Qashidin
Dipengaruhi  oleh

Ibnul Jauzi atau Abu al-Faraj ibn al-Jauzi (508 H-597 H) adalah seorang ahli fikih, sejarawan, ahli tata bahasa, ahli tafsir, pendakwah, dan syekh yang merupakan tokoh penting dalam berdirinya kotaBaghdad dan pedakwahmazhab Hambali yang terkemuka di masanya. Garis keturunan (nasab) keluarganya apabila ditelusuri akan mencapai kepada sahabat nabiAbu Bakar Ash-Shiddiq.

Nasab

[sunting |sunting sumber]

Ibnul Jauzi lahir di distrik Darb Habib diBagdad. Terdapat perbedaan pendapat antara para ulama mengenai tahun kelahirannya. Dua pendapat umum mengenai kelahirannya adalah pada tahun 508 Hijriyah atau pada tahun 510 Hijriyah. Pendapat yang kuat adalah bahwa ia lahir pada tahun 1114 Masehi. Pendapat ini kuat karena informasinya diperoleh langsung dari cucunya.[1]

Nama lengkapnya adalah Jamaluddin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Ubaidillah bin Abdulllah. Nasabnya bersambung hingga keAbu Bakar Ash-Shiddiq. Penisbatan "Al-Jauzi" diberikan kepadanya dan keluarganya mulai dari kakeknya. Ini diberikan karena hanya di rumahnya yang memiliki pohonpala (bahasa Arab:Al-Jauzah) di Wasith.[2]

Pengasuhan

[sunting |sunting sumber]

Ibnul Jauzi merupakan anakyatim piatu. Ayahnya wafat ketika ia masih berusia 3 tahun. Sedangkan ibunya tidak dapat memberikan pengasuhan yang baik kepadanya karena suatu alasan. Pengasuhannya kemudian diambil alih oleh saudara perempuan ayahnya. Bibinya dikenal sebagai wanita salehah. Dalam pengasuhan bibinya, Ibnul Jauzi hidup di lingkungan yang baik dan selalu menjaga kehormatan diri. Dalam pengasuhan bibinya, Ibnul Jauzi diberikan pendidikan sejak usia dini. Ibnul Jauzi dibawa untuk belajar ilmu hadits kepada para syaikh. Gurunya bernama Muhammad bin Nashir.[3]

Semasa kecil, Ibnul Jauzi dikenal sebagai penyendiri. Ia tidak bergaul dengan anak-anak yang sebaya dengan usianya. Pada usia 6 tahun, ia mulai rutin keperpustakaan dan bergaul dengan anak-anak yang usianya lebih tua dibadingkan dirinya.[3]

Perjalanan dakwah

[sunting |sunting sumber]

Ibnul Jauzi menempuh pendidikan agama secara tradisional dan menempuh karier sebagai pengajar yang kemudian pada tahun 1161 M berhasil menjadi pengajar di dua perguruan tinggi agama. Ibnul Jauzi menjadi ulama yang terkemuka khususnya pada ilmu hadis sehingga ia dijulukial-Hafizh. Ia adalah seorang penganut mazhab Hambali yang kental dan menjadi motor penggerak atas tersebarnya mazhab tersebut. Ia adalah seorang penceramah yang dikenal dan kotbahnya bersifat konservatif, terutama dalam pandangannya terhadap pemerintah yang dianggap mendukungkebijakan pemerintah yang berkuasa di Baghdad. Hal ini menyebabkan ia disukai oleh khalifah Abbasiyah, Al-Mustadi (1142-1180 M). Pada tahun 1178-1179 M ia telah menjadi guru besar dari lima perguruan tinggi di ibu kota dan menjadi pendakwah mazhab Hambali terbesar di Baghdad.

Pada dekade 1170-1180 M ia mencapai puncak kekuasaannya. Ia kemudian menjadi jaksa penyelidik setengah resmi, ia tekun mencari doktin-doktrin ajaran yang menyimpang. Dia dikenal sangat kritis dan tegas terhadap aliranmistikus (Sufi) danSyi'ah. Namun tindakannya yang tegas ini ditentang banyak ulama liberal. Antusiasme terhadap mazhabnya menimbulkan perasaan iri dan cemburu di antara ulama lain.

Perjalanan dakwah Ibnul Jauzi mulai mengalami kemunduran akibat kehilangan teman dekat, pendukung dakwahnya, yang merupakan orang dalam dari lingkaran pejabat pemerintah, yaitu ketikaIbnu Yunus ditahan pada tahun 1194 M. Pada masa pemerintahan khalifah yang baru, putera Al-Mustadi, khalifah Nashirudinnillah (1159-1225 M), ia diasingkan keWasith, di sana ia tinggal lima tahun. Pada tahun 1199, dia dilepaskan dan dipulangkan ke Baghdad dan meninggal dua tahun kemudian pada usia 87 tahun.[4]

Karya ilmiah

[sunting |sunting sumber]

Karya-karya Ibnul Jawzi menunjukan betapa dia mewarisi ajaran mazhab Hambali. Sebagian besar karyanya adalah bertemahagiografi dan tema-tema yang sifatnya mengandung polemik (polemical nature). Bidang ketertarikannya secara khusus adalah penilitian kritis dan mendalam terhadap aliran mistisme (tasawuf), dan menyatakan bahwa para mistikus (sufi) sejati seharusnya adalah mereka yang cara hidupnya mencocoki parasahabat nabi. Karya tulisnya disebutkan hingga mencapai 300-an judul[4] dan yang terkenal diantaranya adalah:

Referensi

[sunting |sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting |sunting sumber]
  1. ^Jauzi 2020, hlm. 3-4.
  2. ^Jauzi 2020, hlm. 3.
  3. ^abJauzi 2020, hlm. 4.
  4. ^abABU AMEENAH BILAL PHILIPS."Ibn Al-Jawzi biographies". Diakses tanggal1 Agustus 2020. 

Daftar pustaka

[sunting |sunting sumber]
  • Jauzi, Ibnul (2020).70 Dosa Besar yang Dianggap Biasa [Tadzkirah Ulil Bashair]. Jakarta Selatan: Pustaka Azzam.ISBN 978-602-236-362-0. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Wikisource Arab memiliki teks asli yang berkaitan dengan artikel ini:

http://www.sunnah.org/history/Scholars/ibn_aljawzi.htmDiarsipkan 2020-02-22 diWayback Machine.

Abad ke-3 H
Abad ke-4 H
Abad ke-5 H
Abad ke-6 H
Abad ke-7 H
Abad ke-8 H
Abad ke-11 H
Abad ke-12 H
Abad ke-14 H
Abad ke-15 H
Metode penentuan abad seorang ulamadengan tahun kematiannya,Lihat Panduan Penggunaan


Abad ke-1 H
Abad ke-2 H
Abad ke-3 H
Abad ke-4 H
Abad ke-5 H
Abad ke-6 H
Abad ke-7 H
Abad ke-8 H
Abad ke-9 H
Abad ke-10 H
Abad ke-11 H
Abad ke-12 H
Abad ke-13 H
Abad ke-14 H
Abad ke-15 H
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ibnul_Jauzi&oldid=26733052"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp