![]() | Biografi inimemerlukan lebih banyakcatatan kaki untukpemastian. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercayaharus segera dihapus, khususnya jika berpotensimemfitnah. Cari sumber: "Abdullah bin Umar" – berita ·surat kabar ·buku ·cendekiawan ·JSTOR (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini) |
![]() ![]() | |
Nama dalam bahasa asli | (ar)عبد الله بن عمر ابن الخطاب![]() |
---|---|
Biografi | |
Kelahiran | k. 610![]() Makkah ![]() |
Kematian | 693![]() Makkah ![]() |
Data pribadi | |
Agama | Islam![]() |
Kegiatan | |
Pekerjaan | pemimpin militer, mufasir, muhaddith(en)![]() ![]() |
Murid | Nafi maula Ibnu Umar,Tawus ibn Kaysan(en)![]() ![]() ![]() ![]() |
Konflik | Pertempuran Badar,Pertempuran Uhud,Pertempuran Khandaq,Pertempuran Mu'tah,Ekspedisi Tabuk danPembebasan Mekkah![]() |
Keluarga | |
Pasangan nikah | Safiyya bint Abi-Ubayd(en)![]() ![]() |
Anak | Salim bin Abdullah, Waqed ibn Abdullah ibn Umar(en)![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Orang tua | Umar bin Khattab![]() ![]() |
Saudara | Ashim bin Umar,Hafshah binti Umar danUbaidullah bin Umar![]() |
Abdullah bin Umar bin al-Khattab (bahasa Arab:عبد الله بن عمربن الخطاب) lahir sekitar 613 M–wafat 693 M) adalah seorang sahabat Nabi Muhammad dan putra Umar bin Khattab, khalifah kedua dalam Islam. Ia masuk Islam sejak kecil dan hijrah ke Madinah bersama ayahnya. Saat Perang Badar (624 M), ia ingin ikut serta tetapi ditolak karena usianya yang masih sekitar 11–12 tahun. Ia baru diperbolehkan ikut Perang Uhud (625 M) dan lebih aktif dalam pertempuran sejak Perang Khandaq (627 M).
Abdullah bin Umar termasuk dalam jajaran sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis, dengan lebih dari 2.600 riwayat yang tercatat dalam kitab-kitab utama sepertiShahih al-Bukhari danShahih Muslim. Ia dikenal sangat selektif dalam meriwayatkan hadis, lebih mengutamakan riwayat yang ia dengar langsung dari Nabi Muhammad, tetapi juga meriwayatkan dari sahabat terpercaya seperti ayahnya.
Selama Fitnah Pertama (656–661 M), ia menolak berbaiat kepada Ali bin Abi Thalib maupun Muawiyah bin Abu Sufyan. Menurut Ibnu Sa’ad dalamal-Tabaqat al-Kubra, sikap ini mencerminkan upayanya menjaga netralitas dalam konflik politik Muslim saat itu.
Sebagai ahli fikih, pendapat hukumnya menjadi salah satu rujukan penting dalam Mazhab Maliki melalui muridnya, Nafi‘—seorang mantan budak (mawla) yang menjadi perawi terkemuka. Riwayatnya juga dikutip dalam literatur Mazhab Hanbali, terutama dalam diskusi fikih generasi awal.
Ia wafat di Mekkah pada 693 M. Sejumlah sumber sepertiTarikh al-Tabari menyebut adanya ketegangan antara Ibnu Umar dan gubernur Umayyah, Al-Hajjaj bin Yusuf. Beberapa riwayat menyatakan bahwa ia mengalami luka akibat serangan seorang prajurit Al-Hajjaj, yang diduga mempercepat wafatnya, meskipun penyebab pastinya masih diperdebatkan. Ia dimakamkan di Al-Hajun, meninggalkan metodologi periwayatan hadis yang ketat dan diakui oleh ulama lintas generasi.
Ibnu Umar masuk Islam bersama ayahnya saat ia masih kecil, dan ikuthijrah keMadinah bersama ayahnya. Pada usia 13 tahun ia ingin menyertai ayahnya dalamPerang Badar, namunRasulullah menolaknya. Perang pertama yang diikutinya adalahPerang Khandaq. Ia ikut berperang bersamaJa'far bin Abu Thalib dalamPerang Mu'tah, dan turut pula dalam pembebasan kotaMakkah (Fathu Makkah). Setelah Nabi Muhammad meninggal, ia ikut dalamPerang Yarmuk dan dalam penaklukanMesir serta daerah lainnya diAfrika.
KhalifahUtsman bin Affan pernah menawari Ibnu Umar untuk menjabat sebagai hakim, tetapi ia tidak mau menerimanya. Setelah Utsman terbunuh, sebagian kaum muslimin pernah berupaya membai'atnya menjadi khalifah, tetapi ia juga menolaknya. Ia tidak ikut campur dalam pertentangan antaraAli bin Abi Thalib danMuawiyah bin Abu Sufyan. Ia cenderung menjauhi dunia politik, meskipun ia sempat terlibat konflik denganAbdullah bin Zubair yang pada saat itu telah menjadi penguasa Makkah.
Ibnu Umar adalah seorang yang meriwayatkan hadist terbanyak kedua setelahAbu Hurairah, yaitu sebanyak 2.630 hadits, karena ia selalu mengikuti ke manaRasulullah pergi. BahkanAisyah istriRasulullah pernah memujinya dan berkata:"Tak seorang pun mengikuti jejak langkahRasulullah di tempat-tempat pemberhentiannya, seperti yang telah dilakukan Ibnu Umar". Ia bersikap sangat berhati-hati dalam meriwayatkan hadist Nabi. Demikian pula dalam mengeluarkan fatwa, ia senantiasa mengikuti tradisi dansunnah Rasulullah, karenanya ia tidak mau melakukanijtihad. Biasanya ia memberi fatwa pada musimhaji, atau pada kesempatan lainnya. Di antara paraTabi'in, yang paling banyak meriwayatkan darinya ialah anaknyaSalim dan hamba sahayanya,Nafi'.
Kesalehan Ibnu Umar sering mendapatkan pujian dari kalangan sahabat Nabi dan kaum muslimin lainnya.Jabir bin Abdullah berkata: " Tidak ada di antara kami disenangi oleh dunia dan dunia senang kepadanya, kecualiUmar dan putranya Abdullah." Abu Salamah bin Abdurrahman mengatakan: "Ibnu Umar meninggal dan keutamaannya sama seperti Umar. Umar hidup pada masa banyak orang yang sebanding dengan dia, sementara Ibnu Umar hidup pada masa yang tidak ada seorang pun yang sebanding dengan dia".
Ibnu Umar adalah seorang pedagang sukses dan kaya raya, tetapi juga banyak berderma. Ia hidup sampai 60 tahun setelah wafatnya Rasulullah. Ia kehilangan pengelihatannya pada masa tuanya. Ia wafat dalam usia lebih dari 80 tahun, dan merupakan salah satu sahabat yang paling akhir yang meninggal di kotaMakkah.