Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Ibnu Katsir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dariIbn Kathir)
Artikel ini bukan mengenaiTafsir Ibnu Katsir.
Biografi inimemerlukan lebih banyakcatatan kaki untukpemastian. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercayaharus segera dihapus, khususnya jika berpotensimemfitnah.
Cari sumber: "Ibnu Katsir" – berita ·surat kabar ·buku ·cendekiawan ·JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Ismail
al-Hafizh Ibnu Katsir
Sampul kitab Tafsir Al-Qur'an karya Ibnu Katsir yang populer
KunyaAbu al-Fida
NamaIsmail
Nasabbin 'Amr Al-Quraisyi bin Katsir
Nisbahal-Bashri ad-Dimasyqi asy-Syafi'i
KebangsaanSyam (Palestina,Yordania danSyria saat ini)
Minat utamaHadits,Tafsir
KaryaTafsir Ibnu Katsir,Al-Bidayah wa an-Nihayah

Ibnu Katsir (nama lengkap:Ismail bin Umar bin Katsir al-Qursyi ad-Damasyqi) adalah seoranghafiz,[1]ulama dan pemikir.[2] Ia lahir pada tahun1300 M diBusra,Suriah dan wafat pada tahun1374 M diDamaskus,Suriah.[3]Mazhab yang diyakini oleh Ibnu Katsir adalahmazhab Syafi'i.[4] Beberapa karya tulisnya yaituTafsir al-Qur'ân al-Adzhīm danAl-Bidâyah wa an-Nihâyah.[5]

Kelahiran

[sunting |sunting sumber]

Ibnu Katsir dilahirkan dengan nama Ismail bin Umar bin Katsir al-Qursyi ad-Damasyqi.[1] Ayahnya bernama Syihabuddin. Pekerjaan ayahnya adalah sebagai seorang ahli fikih dan ahlipidato.[1] Ibnu Katsir lahir di desa Majdal yang masuk dalam wilayah kota Busrah. Penaman ad-Damasyqi diberikan karena kota Busrah masuk dalam wilayahDamaskus. Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa penamaan ini dikarenakan Ibnu Katsir pernah tinggal di Damaskus pada masa kecilnya.[6]

Sebagian besar penulis biografi Ibnu Katsir menetapkan tahun kelahirannya pada 700 Hijriah. Pendapat ini didukung olehIbnu al-Imad al-Hanbali,Bernard Lewis,Ibnu Hajar al-'Asqalani danImam adz-Dzahabi. Ada pula yang menyatakan bahwa Ibnu Katsir lahir pada tahun 701 Hijriah. Salah satunya oleh Ibnu Taghri Bardi.[4]

Pendidikan

[sunting |sunting sumber]

Ibnu Katsir menempuh pendidikan sejak usia dini. Ia belajar menghafal Al-Qur'an sambil mempelajariQira'at al-Qur'an. Ia juga belajarfikih,ushul fikih, danhadis.[1]

Tercatat guru pertama Ibnu Katsir adalahBurhanuddin al-Fazari, seorang ulama penganut mazhabSyafi'i. Ia juga berguru kepadaIbnu Taymiyyah diDamaskus, Suriah, dan kepadaIbnu al-Qayyim. Ia mendapat arahan dari ahli hadis terkemuka diSuriah,Jamaluddin al-Mizzi, yang di kemudian hari menjadi mertuanya. Ia pun sempat mendengar langsung hadis dari ulama-ulamaHejaz serta memperoleh ijazah dariAl-Wani.[7]

Pekerjaan

[sunting |sunting sumber]

Tahun 1366, oleh GubernurMankali Bugha Ibnu Katsir diangkat menjadi guru besar di Masjid Ummayah Damaskus.[8]

Ulama ini meninggal dunia tidak lama setelah ia menyusun kitabAl-Ijtihad fi Talab al-Jihad (Ijtihad Dalam Mencari Jihad) dan dikebumikan di samping makam gurunya,Ibnu Taimiyah.[9]

Keilmuan

[sunting |sunting sumber]

Ilmu tafsir

[sunting |sunting sumber]

Ibnu Katsir menulis tafsirQur'an yang terkenal yang bernamaTafsir Ibnu Katsir. Hingga kini, tafsir Al-Qur'an al-Karim sebanyak 10 jilid ini masih menjadi bahan rujukan dalam duniaIslam.[10] Di samping itu, ia juga menulis bukuFada'il Al-Qur'an (Keutamaan Al-Qur'an), berisi ringkasan sejarah Al-Qur'an.[11]

Ibnu Katsir memiliki metode sendiri dalam bidang ini, yakni:[12]

  1. Tafsir yang paling benar adalah tafsir Al-Qur'an dengan Al-Qur'an sendiri.
  2. Selanjutnya bila penafsiran Al-Qur'an dengan Al-Qur'an tidak didapatkan, maka Al-Qur'an harus ditafsirkan denganhadis Nabi Muhammad, sebab menurut Al-Qur'an sendiri Nabi Muhammad memang diperintahkan untuk menerangkan isi Al-Qur'an.
  3. Jika yang kedua tidak didapatkan, maka Al-Qur'an harus ditafsirkan oleh pendapat para sahabat karena merekalah orang yang paling mengetahui konteks sosial turunnya Al-Qur'an.
  4. Jika yang ketiga juga tidak didapatkan, maka pendapat dari para tabiin dapat diambil.

Ilmu hadis

[sunting |sunting sumber]

Ibnu Katsir pun banyak menulis kitab ilmu hadis. Di antaranya yang terkenal adalah:[butuh rujukan]

  1. Jami al-Masanid wa as-Sunan (Kitab Penghimpun Musnad dan Sunan) sebanyak delapan jilid, berisi nama-namasahabat yang banyak meriwayatkan hadis;
  2. Al-Kutub as-Sittah (Kitab-kitab Hadis yang Enam) yakni suatu karya hadis;
  3. At-Takmilah fi Mar'ifat as-Sigat wa ad-Dhua'fa wa al-Mujahal (Pelengkap dalam Mengetahui Perawi-perawi yang Dipercaya, Lemah dan Kurang Dikenal);
  4. Al-Mukhtasar (Ringkasan) merupakan ringkasan dariMuqaddimmah-nya Ibn Salah; dan
  5. Adillah at-Tanbih li Ulum al-Hadits (Buku tentang ilmu hadis) atau lebih dikenal dengan nama Al-Ba'its al-Hadits.

Ilmu sejarah

[sunting |sunting sumber]

Bidang ilmusejarah juga dikuasainya. Beberapa karya Ibnu Katsir dalam ilmu sejarah ini antara lain:[butuh rujukan]

  1. Al-Bidayah wa an Nihayah (Permulaan dan Akhir) atau nama lainnyaTarikh ibnu Katsir sebanyak 14 jilid,
  2. Al-Fusul fi Sirah ar-Rasul (Uraian Mengenai Sejarah Rasul), dan
  3. Tabaqat asy-Syafi'iyah (Peringkat-peringkat Ulama Mazhab Syafii).

Kitab sejarahnya yang dianggap paling penting dan terkenal adalahAl-Bidayah. Ada dua bagian besar sejarah yang tertuang menurut buku tersebut, yakni sejarah kuno yang menuturkan mulai dari riwayat penciptaan hingga masa kenabian Rasulullah SAW dan sejarah Islam mulai dari periode dakwah Nabi ke Makkah hingga pertengahan abad ke-8 H. Kejadian yang berlangsung setelah hijrah disusun berdasarkan tahun kejadian tersebut. Tercatat, kitabAl-Bidayah wa an-Nihayah merupakan sumber primer terutama untuk sejarahDinasti Mamluk diMesir. Dan karenanya kitab ini sering kali dijadikan bahan rujukan dalam penulisan sejarah Islam.[butuh rujukan]

Ilmu fiqih

[sunting |sunting sumber]

Dalamilmu fiqih, Ibnu Katsir juga tidak diragukan keahliannya. Oleh para penguasa, ia kerap dimintakan pendapat menyangkut persoalan-persoalan tata pemerintahan dan kemasyarakat yang terjadi kala itu. Misalnya saja saat pengesahan keputusan tentang pemberantasan korupsi tahun 1358 serta upaya rekonsiliasi setelah perang saudara atau peristiwaPemberontakan Baydamur (1361) dan dalam menyerukan jihad (1368-1369). Selain itu, ia menulis buku terkait bidang fiqih didasarkan pada Al-Qur'an dan hadis.[butuh rujukan]

Karya tulis

[sunting |sunting sumber]

Tafsir al-Qur'ân al-Adzhīm

[sunting |sunting sumber]

KitabTafsir al-Qur'ân al-Adzhīm merupakan salah satu kitab tafsir. Penafsiran Al-Qur'an dalamTafsir al-Qur'ân al-Adzhīm menggunakan metode periwayatan. Para ulama menetapkan bahwa periwayatan di dalam kitab ini masuk dalam kategori paling sahih. Di dalam kitab ini terdapat banyak kisahisrailiyat.[13]

Ibnu Katsir memasukkan kisah-kisah israiliyat sebagai pengetahuan tambahan dalam kitabnya ini. Ia menambahkan kisah-kisah israiliyat berlandaskan kepada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Amru. Dalam hadis ini, Nabi Muhammad memperbolehkan untuk menceritakan kisah-kisahBani Israil selama tidak disertai dengan kebohongan.[14]

Referensi

[sunting |sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting |sunting sumber]
  1. ^abcdKatsir 2018, hlm. 1.
  2. ^Media, Kompas Cyber (2021-12-22)."Ibnu Katsir, Ahli Tafsir yang Menguasai Berbagai Bidang Keilmuan Halaman all".KOMPAS.com. Diakses tanggal2023-05-15. 
  3. ^Fauzi, Ridwan (2021)."Mengenal Sosok: Sang Penulis Kitab Tafsir Ibnu Katsir".Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Diakses tanggal21 Desember 2022. 
  4. ^abBisri 2020, hlm. 17.
  5. ^Katsir 2018, hlm. 2.
  6. ^Bisri 2020, hlm. 16.
  7. ^"Siapakah Ibnu Katsir?".umma (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal2023-05-15. 
  8. ^-, Nasokah (2018-12-20)."THE KATSIR AND AL-MARAGHI MUQARAN TAFSIR Q.S. AL-ISRA ': 1".PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.1 (2): 43–52.doi:10.32699/paramurobi.v1i2.527.ISSN 2657-2222. 
  9. ^Azraai Jamsari; Edawati Yaacob; Zulfazdlee Abul Hassan Ashari, Ezad; Salmy; Mohamad (2013)."RENTETAN PEPERANGAN DALAM KITAB AL-BIDAYAH WA AL-NIHAYAHKARYA IBN KATHIR AL-DIMASHQI(The Chain of Wars According to al-Bidayah wa al-NihayahbyIbn Kathir al-Dimashqi)".Jurnal Al-Tamaddun Bil.8 (2). Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  10. ^Hakim, Arif Rahman (2019-10-08)."Biografi Imam Ibnu Katsir Pengarang Kitab Tafsir Ibnu Katsir".Pecihitam.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal2023-05-15. 
  11. ^"Vol. 3 No. 1 (2022): JIBF MADINA TAHUN 2022".jurnal.stain-madina.ac.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal2023-05-15. Teks " JIBF MADINA : Journal Islamic Banking and Finance Madina" akan diabaikan (bantuan)
  12. ^Dozan, Wely (2019-09-17)."Epistemologi Tafsir Klasik: Studi Analisis Pemikiran Ibnu Katsir".FALASIFA : Jurnal Studi Keislaman (dalam bahasa Inggris).10 (2): 147–159.doi:10.36835/falasifa.v10i2.203.ISSN 2527-8711. 
  13. ^Supriyanto 2015, hlm. 1-2.
  14. ^Supriyanto 2015, hlm. 3-4.

Daftar pustaka

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Abad ke-3 H
Imam Asy-Syafi'i (wafat 204 H)  •Imam Ahmad (wafat 241 H)  •Imam Bukhari (wafat 256 H)  •Imam Abu Dawud (wafat 275 H)  •Imam At-Tirmidzi (wafat 279 H)  •Syeikh Juneid al-Bagdadi (wafat 298 H)
Abad ke-4 H
Imam An-Nasa'i (wafat 303 H)  •Abu Hasan al Asy'ari (wafat 324 H)  •Ibnul Haddad (wafat 345 H)  •Ar-Razi (wafat 347 H)  •Ibnul Qathan (wafat 359 H)  •Ibnul Bahran (wafat 361 H)  •Al-Qaffal al-Kabir (wafat 366 H)  •Ad-Daruquthni (wafat 385 H)  •Al-Isma'ili (wafat 392 H)  •Al-Qadhi Al-Jurjani (wafat 392 H)  •As-Susi (wafat 396 H)  •Ibnu Laal (wafat 398 H)
Abad ke-5 H
Al-Lalika'i (wafat 416 H)  •Al-Mawardi (wafat 450 H)  •Imam Al-Baihaqi (wafat 458 H)
Abad ke-6 H
Imam Al-Ghazali (wafat 505 H)  •Imam Al-Baghawi (wafat 516 H)  •Ibnu Asakir (wafat 576 H)  •Abu Syuja (wafat 593 H)
Abad ke-7 H
Al-Mundziri (wafat 656 H)  •Imam An-Nawawi (wafat 676 H)  •Imam Ar-Rafi'i (wafat 623 H)  •Ibnu Malik (wafat 672 H)  •Al-Baidhawi (wafat 691 H)  •Syaikh Ibrahim ad Dasuqi (wafat 696 H)
Abad ke-8 H
Ibnu Katsir (wafat 774 H)  •Ibnu Daqiq al-Ied (wafat 702 H)  •Quthbuddin asy-Syirazi (wafat 710 H)  •Taqiyuddin as-Subki (wafat 756 H)  •Az-Zarkasyi (wafat 794 H)
Abad ke-9 H
Ibnu Al-Mulaqqin (wafat 804 H)  •Ibnu Ruslan (wafat 844 H)  •Ibnu Hajar Al 'Asqalani (wafat 852 H)  •Jalaluddin al-Mahalli (wafat 864 H)  •Imamul Kamiliyah (wafat 874 H)
Abad ke-10 H
Jamaluddin An-Nasyiri (wafat 911 H)  •Imam As-Suyuthi (wafat 911 H)  •Jalaluddin al-Karaki (wafat 912 H)  •Ibnu Abi Syarif (wafat 923 H)  •Abul Fatah al-Mishri (wafat 963 H)  •Hasanuddin (wafat 964 H)  •Ibnu Qassim al-'Ubaidi (wafat 994 H)  •Mirza Makhdum (wafat 995 H)
Abad ke-11 H
Nuruddin al-Raniri (wafat 1068 H)  •Syamsuddin as-Syaubari (wafat 1069 H)  •Syihabuddin al-Qaliyubi (wafat 1070 H)  •Abdul Birri al-Ajhuri (wafat 1070 H)  •Al-'Urdli (wafat 1071 H)  •Ibnu Jamal al-Makki (wafat 1072 H)  •Al-Qinai (wafat 1073 H)  •Ibrahim al-Marhumi (wafat 1073 H)  •Muhammad al-Bathini (wafat 1075 H)  •Muhammad al-Kurani (wafat 1078 H)  •Ibrahim al-Maimuni (wafat 1079 H)  •Abdul Qadir as-Shafuri (wafat 1081 H)  •Ibnu Jam'an (wafat 1083 H)  •Ibrahim al-Khiyari (wafat 1083 H)  •Al Kurdi (wafat 1084 H)  •'Al al-Ayyubi (wafat 1086 H)  •Muhammad al-Bakri (wafat 1087 H)  •Abdul Rauf al-Fanshuri (wafat 1094 H)
Abad ke-12 H
Abdullah bin Alawi al-Haddad (wafat 1123 H)  •Muhammad al-Kurani (wafat 1145 H)  •Al 'Ajaluni (wafat 1148 H)  •Hasan al-Bani (wafat 1148 H)  •As-Safar Jalani (wafat 1150 H)  •Ad-Diri (wafat 1151 H)  •As-Suwaidi (wafat 1143 H)  •Zainuddin ad-Dirbi (wafat 1155 H)  •Al-Busthami (wafat 1157 H)  •Athaulah al-Azhari (wafat 1161 H)
Abad ke-13 H
Abdus Shamad al-Falimbani (wafat 1203 H)  •Muhammad Arsyad al-Banjari (wafat 1227 H)  •Al-Yamani (wafat 1201 H)  •Ahmad al-Khalifi (wafat 1209 H)  •Al-Baithusyi (wafat 1211 H)  •At-Takriti (wafat 1211 H)  •Ibnu Jauhari (wafat 1215 H)  •Ad-Damanhuri (wafat 1221 H)
Abad ke-14 H
Abdul Karim Tebuwung (wafat 1313 H)  •Nawawi al-Bantani (wafat 1315 H)  •Ahmad Khatib al-Minangkabawi (wafat 1334 H)  •Muhammad Saad Munqa (wafat 1339 H)  •Syeikh Muhammad Saleh al-Minankabawi (wafat 1351 H)  •Syeikh Khatib 'Ali (wafat 1353 H)  •Muhammad Jamil Jaho (wafat 1360 H)  •Hasjim Asy'ari (wafat 1367 H)  •Abdul Wahid Tabek Gadang (wafat 1369 H)  •Musthafa Husein al-Mandili (wafat 1370 H)  •Dimyathi Syafi'ie (wafat 1378 H)  •Abdul Qadir bin Abdul Mutalib al-Mandili (wafat 1385 H)  •Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi (wafat 1388 H)  •Habib Salim bin Djindan (wafat 1389 H)  •Sulaiman ar-Rasuli (wafat 1390 H)  •Abdul Wahab Hasbullah (wafat 1391 H)  •Al-Habib Ali bin Husein al-Attas (wafat 1396 H)
Abad ke-15 H
Syeikh Muhammad Yasin al-Fadani (wafat 1410 H)  •Muhammad Zaini Abdul Ghani (wafat 1426 H)  •Al-Habib Munzir bin Fuad al-Musawa (wafat 1434 H)  •Sahal Mahfudz (wafat 1435 H)  •Wahbah al-Zuhayli (wafat 1436 H)
Cetak tebal adalah yang sangat terkemuka di zamannya, metode penentuan abad seorang ulamadengan tahun kematiannya,Lihat Panduan Penggunaan
Abad ke-1 H
Abad ke-2 H
Abad ke-3 H
Abad ke-4 H
Abad ke-5 H
Abad ke-6 H
Abad ke-7 H
Abad ke-8 H
Abad ke-9 H
Abad ke-10 H
Abad ke-11 H
Abad ke-12 H
Abad ke-13 H
Abad ke-14 H
Abad ke-15 H
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ibnu_Katsir&oldid=26966141"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp