Ian Antono / Jan Anthono | |
---|---|
![]() Nicky Astria & Ian Antono dalam konserTERUS BERLARI pada 23 Agustus 2019 | |
Lahir | Jauw Hian Ling 29 Oktober 1950 (umur 74) Bululawang,Malang |
Nama lain | Jusuf Antono Djojo |
Pekerjaan |
|
Suami/istri | Titiek Saelan |
Anak | 3 |
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | Gitar, Vocal |
Tahun aktif | 1969–sekarang |
Artis terkait | |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jauw Hian Ling[1] (lahir 29 Oktober 1950), dikenal dengan nama IndonesiaJusuf Antono Djojo dan terkenal dengan nama panggungIan Antono, adalah seorang musikus dan pencipta lagu berkebangsaan Indonesia yang juga dikenal sebagai gitaris kelompok musik rock legendarisGod Bless.[2] Di luar kelompoknya, Ian juga menggarap komposisi dan memasukkan permainan gitarnya untuk beberap artis di antaranya;Nicky Astria,Ikang Fawzi,Harry Moekti,Anggun C. Sasmi,Ebiet G Ade,Iwan Fals,Chrisye, dan lain-lain. Suara latar merdu Ian dapat dikenali dalam lagu-lagu God Bless[3] dan para penyanyi yang ditanganinya.[4] Oleh karena kebesaran nama, kontribusi, dan ketokohannya, beberapa grup band antara lainEdanE,Sheila On 7,Padi,Gigi,Cokelat,Boomerang, dan/rif pernah mempersembahkan sebuah album berjudulA Tribue to Ian Antono.
Lahir dari Pasangan Dharmo Poesoko Djojo (Jauw Thwan Too) dan Siti Marijani (Sie Tien Nio).[1] Pada awalnya, Ian Antono merupakan seorang drummer. Namun setelah mendengar musik-musikThe Shadows ia mulai berminat menjadi seseorang gitaris. Ia pun akhirnya bergabung dengan bandAbadi Soesman yang waktu itu namanya cukup diperhitungkan. Tahun 1965 ia pun menjadi gitaris utama dan pemimpin utama bersama 5 temannya untuk membentuk grup band garage rock remaja yang bernama Quinta Peace. Tahun 1969 ia hijrah keJakarta dan bergabung dengan bandBentoel yang menjadi pengiring bagi penyanyiEmilia Contessa danTrio The King.[5]
Akhirnya tahun 1974 ia resmi menjadi gitarisGod Bless dan merilis album-album sepertiHuma Di atas Bukit (1975),Cermin (1980),Semut Hitam (1988). Nama Ian Antono mulai menarik perhatian karena pada saat itu atmosfer musik rock di Indonesia belum ada yang memulai.God Bless lah yang kali pertama memelopori. Secara otomatis Ian juga menjadi gitaris pertama yang berkibar di jalur rockIndonesia.[5]
Setelah mundur dari God Bless dan Ian menjadi gitaris tambahan band Makara dalam lagu Laron Laron di album yang sama. Kemudian Ian bergabung dengan grupGong 2000 dan merilis album-album sepertiBara Timur (1991),Laskar (1994), danPrahara (1996).
Sewaktu masih memperkuatGod Bless permainan Ian berbeda dengan semasa ia memperkuatGong 2000. DiGong 2000 ia banyak memasukkan unsur musikBali. Hal itu dibuktikan pada setiap penampilannya, Ian setidaknya mengikutsertakan 20 musisi asli Bali. Tahun 1997, Ian kembali memperkuatGod Bless dan berduet denganEet Sjahranie yang masih berstatus sebagai gitarisGod Bless. Konsep double gitar ini cukup menarik perhatian meski pada akhirnya album "Apa Kabar?" gagal dipasaran.
Ian Antono juga merupakan sosok seorang musisi yang produktif. Dalam setahun ia bisa menggarap album untuk beberapa penyanyi. Banyak album yang tidak lepas dari sentuhan hangatnya termasuklahIwan Fals,Anggun C. Sasmi,Nicky Astria,Doel Sumbang,Gito Rollies,Ebiet G Ade,Ikang Fawzi,Hari Moekti,Freddy Tamaela dan banyak lagi. Karya Ian Antono di arena musik telah menerima banyak penghargaan. Antaranya ialah BASF Award (1987 - 1988) untuk Arranger Terbaik dan Komposer Terbaik untuk album Gersang (Nicky Astria), HDX Award (1989) untuk laguBuku Ini Aku Pinjam (Iwan Fals), BAFS Award (1989) Album Bara Timur (Gong 2000) sebagai The Best Selling Album dan The Best Arranger & Composer, HDX Award (1994) untuk album Laskar (Gong 2000) sebagai Album Terbaik. Yang tidak kalah pentingnya adalah penghargaan dari Diamond Achievement Award atas dedikasi dan prestasi yang tinggi di industri musik pada tahun 1995.
Sebuah pengalaman yang menarik bagi Ian adalah ketika pada tahun 1999 ia diundang oleh Ramli Syarif untuk ikut memeriahkan ajang Formula-1 diMalaysia. Bagi Ian ini bukan pengalaman biasa, pasalnya di sana turut hadir pula grup kolaborasi dewa gitar dunia, G3 dan grup rock legendarisJethro Tull. Dengan memanfaatkan sesi check sound, Ian mempelajari perangkat milikSteve Vai yang jumlahnya banyak. Dari situ ia menambah ilmu dan wawasan yang belum pernah ia dapatkan diIndonesia.[3]
Judul | Keterangan | Tahun |
---|---|---|
God Bless | BersamaGod Bless | 1975 |
Cermin | BersamaGod Bless | 1980 |
Semut Hitam | BersamaGod Bless | 1987 |
Apa Kabar | BersamaGod Bless | 1997 |
36 Th | BersamaGod Bless | 2009 |
Bara Timur | BersamaGong 2000 | 1991 |
Gong Live | BersamaGong 2000 | 1992 |
Laskar | BersamaGong 2000 | 1993 |
Prahara | BersamaGong 2000 | 2000 |
Song Book I | Solo album | 2014 |
The Story of God Bless | Kompilasi | 1990 |
18 Greatest Hits of God Bless | Kompilasi | 1992 |
Jenis Perangkat | Merek |
---|---|
Gitar | Gibson Les Paul Standar, Gibson SG Double Neck, Hamer Kramer Tracer, Fender Stratocaster, Ibanez JEM 77, Washburn N-4, Gibson Les Paul Deluxe, Ovation Elite,Gibson Chat Atkins Martin CMF, Martin EST 12 senar, Seagull |
Amplifier | Messa Boogie Strategy 400, Marshall JCM 900 1960, Trace Elliot AC-100 Messa Boogie Quad, Messa Boogie Tri Axis |
Efek | Roland GP8, Harmonizer Eventid H-3000S |
Tahun | Judul | Dikreditkan sebagai | Catatan |
---|---|---|---|
Komponis | |||
1990 | Perwira Ksatria | Ya | |
2010 | Alangkah Lucunya (Negeri Ini) | Ya |
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
2010 | Festival Film Indonesia | Penata Musik Terbaik | Alangkah Lucunya (Negeri Ini) | Menang |
2011 | Festival Film Bandung | Penata Musik Terpuji Film Bioskop | Nominasi |