Hymenoptera adalah salah satuordo dariserangga, yang antara lain terdiri atassemut,lebah,tawon danlalat gergaji. Lebih dari 150.000spesiesHymenoptera telah dikemukakan,[1][2] dengan tambahan 2.000 spesiesHymenoptera yang telah punah.[3]
Betinanya memilikiovipositor khusus untuk memasukkan telur ke dalam inang maupun tempat lain yang tak dapat dijangkau. Ovipositor ini sering termodifikasi menjadisengat. Yang mudanya berkembang melaluimetamorfosissempurna (holometabolisme) — yakni memiliki stadiumlarva dan stadiumkepompong yang tak aktif sebelum dewasa.
Hymenoptera berasal daribahasa Yunani Kuno:ὑμήνhumẽn "membran" dan πτερόνpteron "sayap".[4]. Nama ini merujuk kesayap bermembran dari serangga, dan sayap belakang terhubung ke sayap depan oleh sejumlah kait disebuthamuli.
Di antara Hymenoptera, seksditentukan oleh sejumlahkromosom yang dimiliki setiap individu. Telur yang dibuahi mendapatkan 2 set kromosom (masing-masing darigamet parental), lalu berkembang ke betinadiploid, sedangkan telur yang tak dibuahi hanya mengandung 1 set (dari betina), lalu berkembang menjadi jantanhaploid; tindakan pembuahan berada di bawah kendali sadar betina penghasil telur. Fenomena ini disebuthaplodiploidi. Namun, perlu diingat bahwa mekanisme genetik yang sesungguhnya dari penentuna seks haplodiploid bisa lebih kompleks daripada jumlah kromosom yang sederhana.
Pada sejumlah Hymenoptera, seks biasanya ditentukan oleh lokus gen tunggal dengan banyak alel. Pada spesies-spesies itu, haploidnya jantan dan diploid heterozigot pada lokus seksnya betina, tetapi biasanya diploid akan homozigot pada lokus seks dan sebagai gantinya berkembang menjadi jantan. Ini mungkin khususnya terjadi pada individu yang parentalnya bersaudara atau berhubungan dekat. Jantan diploid diketahui tercipta dengan perkawinan sejenis pada sejumlah spesies semut, lebah dan tawon.
Salah satu akibat haplodiploidi adalah rata-rata betinanya memiliki gen yang lebih banyak dengan saudarinya daripada mereka sendiri dengan anak betinanya. Karena hal inilah, kerja sama di antara betina yang sama tidak biasanya menguntungkan, dan ada hipotesis berpengaruh pada asaleusosial yang banyak dalam ordo ini.
Tawon,lebah, dansemut membentuk subordoApokrita, dicirikan dengan penyempitan antara segmen abdomen pertama dan kedua yang disebut pinggang tawon (petiola), juga melibatkan bersatunya segmenabdomen pertama padatoraks. Larva-larva semua Apokrita juga tak berkaki, berkaki depan, maupun ocelli.Lebah madu dianggap sebagaipenyerbuk yang penting kepada tumbuhan.[5]