
Catatanpraktikhomoseksual diJepang dapat dilihat dari catatan pada zaman kuno.
Sementarahomoseksualitas tidak pernah dipandang sebagai dosa dalam masyarakatJepang danagama,sodomi dibatasi oleh larangan hukum pada tahun 1873, tetapi ketentuan itu dicabut hanya tujuh tahun kemudian oleh Hukum Pidana 1880 sesuai denganKode Napoleon.[1] Pengaruh pemikiran barat danperubahan sosial selamaperiode Meiji telah memengaruhi cara berpikir bahwa homoseksualitas dipandang baik oleh pemerintah Jepang dan oleh masyarakat pada umumnya sejak akhir abad ke-19.
Sumber yang tersedia untuk perilaku homoseksual di Jepang kuno, seperti diCina kuno, sebagian besar berasal dari sastra. Meskipun sebuah kerajaan yang bersatu Yamato ada dari sekitar abad ke-4, catatan tertulissejarah Jepang benar-benar dimulai padaKojiki (古事记), atauCatatan Hal-hal Kuno,[2] disusun pada abad ke-8 awal. Sedangkan referensi yang berasal dari Cina dimulai dari abad ke-6 SM berisi tentang referensi homoseksual, referensi serupa di Jepang mulai muncul pada sekitar abad ke-10. Referensi ini, setidaknya pada awalnya, tampaknya mengikuti contoh dari Cina.