Hashihaka Kofun (箸墓古墳code: ja is deprecated) (Nara, Jepang)
Himiko atauPimiko (卑弥呼, sekitar 170–248 SM) adalah seorang ratucenayangYamataikoku pada zaman kunoWa (Jepang). Pada awalSejarah dinasti Tiongkok, sejarah hubunganpembayar upeti antara Ratu Himiko dan KerajaanCao Wei (220–265), dan catatan tentang bangsa dizaman Yayoi memilih dirinya sebagai penguasadekade antara perang raja-raja Wa. Awal dari sejarah Jepang tidak menyebutkan Himiko, tetapi beberapa sejarawan mengaitkan dirinya dengan tokoh-tokoh legendaris seperti PermaisuriJingū, seorang pemimpin (sekitar tahun 200–269) pada zaman yang sama seperti Himiko. Perdebatan serius atas identitas Himiko dan lokasi wilayahnya Yamataikoku telah memicu amarah sejak akhirzaman Edo, dengan wilayah yang dibedakan antaraKyūshū utara atauprovinsi Yamato traditional diKinki zaman sekarang. "Perdebatan Yamatai", ditulis oleh Keiji Imamura (1996:188), sebagai "perdebatan terbesar selama sejarah kuno Jepang."
Catatan sejarah pertama Himiko ditemukan dalamnaskah klasik Tiongkok, sekitar tahun 297Catatan Sejarah Tiga Negara (Sanguo Zhi 三國志). "Catatan dari Wei" (Wei Zhi 魏志), termasuk sejarah kerajaanCao Wei (220-265), yang memilikiWorenchuan (倭人傳 "Cerita Rakyat Wa", JepangWajinden 倭人伝) yang merupakan bagian deskripsi tertua Himiko (atau Pimiko 卑彌呼) dan Yamatai.
Kedua sejarah Jepang tertua, sekitar tahun 712Kojiki (古事記 "Catatan Sejarah Kuno",Basil Hall Chamberlain 1919) atau sekitar tahun 720Nihon Shoki (日本書紀 "Sejarah Jepang",William George Aston 1924), menyebutkan Ratu Himiko. Situasi di mana buku-buku ini ditulis adalah permasalahan tanpa ujung, dan bahkan jika Himiko diketahui oleh penulis, mereka mungkin memutuskan untuk tidak melibatkannya. (Hideyuki 2005) Namun, mereka termasuk tiga keluarga cenayang kekaisaran yang diperkirakan memiliki hubungan:Yamato-totohi-momoso-hime-no-mikoto, bibi dariKaisar Sujin (kaisar legendaris Jepang ke-10, tahun 97-30 SM);Yamatohime-no-mikoto, putri dariKaisar Suinin (legenda ke-11, tahun 29 SM-70 M); danPermaisuri Jingū (sekitar tahun 209-269 M), istri dariKaisar Chūai (kaisar legendaris ke-14, tahun 192-200 M). Bagaimanapun tahun tersebut masih belum diverifikasi secara historis
Buku sejarah Korea tertua, tahun 1145Samguk Sagi (三國史記 "Sejarah dari catatanTiga Kerajaan") bahwa Ratu Himiko mengirimutusan kepada RajaAdalla dari Silla pada bulan Mei 173 (Saeki 1988:35, 113, 154).
——— (1999), "Mirrors on Ancient Yamato: The Kurozuka Kofun Discovery and the Question of Yamatai",Monumenta Nipponica,54 (1): 75–110,doi:10.2307/2668274.
Farris, William Wayne (1998), "Sacred Texts and Buried Treasures: Issues in the Historical Archaeology of Ancient Japan",Monumenta Nipponica,54 (1), hlm. 123–26.
Saeki, Arikiyo (1988).Sangokushiki Wajinden, Chōsen Seishi Nihonden 1 (dalam bahasa Japanese). Tōkyō: Iwanami Shoten.ISBN4-00-334471-5.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Tsunoda, Ryusaku, tr (1951), Goodrich, Carrington C, ed.,Japan in the Chinese Dynastic Histories: Later Han Through Ming Dynasties, South Pasadena: PD and Ione Perkins.