Mata air panas telah digunakan sebagai spa setidaknya sejak abad ke-2 SM, dengan banyak pelanggan yang pensiun atau meninggal di sana sebagaimana dibuktikan olehnekropolis besar yang dipenuhi dengan makam, yang paling terkenal adalahMarcus Aurelius Ammianos, yang memiliki relief yang menggambarkan contoh cara kerjaengkol danpiston, serta MakamFilipus sang Rasul.
Reruntuhan ini ditambahkan sebagaiSitus Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1988.Di situs kepurbakalaan yang dibuka sejak 1957, "Misi Arkeologi Italia Hierapolis Frigia" (MAIER),[4] saat ini dipimpin olehGrazia Semeraro, Profesor Arkeologi Klasik dariUniversitas Salento.
Hierapolis terletak di LembahSungai Büyük Menderes yang berdekatan dengan kota-kota Turki modern yaituPamukkale danDenizli. Daerah ini telah menarik orang yang lelah ke mata air panasnya sejakZaman Klasik.[5]
Pamukkale, berarti "Kastel Kapas" dalambahasa Turki, adalah formasi alam di dalam situs arkeologi. Daerah ini terkenal dengan batu kapurtravertin yang diendapkan oleh mata air panas.[5]
Pada tahun 2016, penggalian dilakukan di daerah Nekropolis Utara Hierapolis di pintu masuk Taman Kepurbakalaan oleh para arkeolog dari Museum Arkeologi Denizli Hierapolis. Selama penggalian ini, susunan permukimanZaman Besi digali untuk pertama kalinya di Hierapolis. Ada gubuk bundar milik permukiman besar yang diyakini menutupi sisi Gunung Çökelez yang menghadap ke dataran luas Sungai Lykos.[6] Sebelumkoloni Yunani didirikan di tempat ini, area pemujaan yang dipersembahkan untukKibele di sekitar gua dan bebatuan di sekitarnya adalah pusat pemukiman kuno.[6]
Bangsa Frigia membangun sebuah kuil yang dipersembahkan untukdewi ibuKibele di tempat ini[7] mungkin pada paruh pertama abad ke-7th SM. Kuil yang awalnya digunakan oleh masyarakat adat yang tinggal di lembah Lykos ini kemudian menjadi pusat Hierapolis. Ketikabangsa Yunani tiba dan membangun kota dengan pola permukiman yang sudah ada sebelumnya, pemujaan kuno Kibele secara bertahap terasimilasi denganagama Yunani Kuno.[8]
Jauh sebelum masa kolonisasi Yunani, daerah ini dipandang sebagai pintu gerbang ke dunia bawah dan tempat berhubungan dengan dewa dunia bawah karena gas beracun yang muncul dari mata air panas di dalam gua.[9] MenurutStrabon danDamaskios, kuil yang dibangun di atas gua itu terkait dengan ibu dewi Kibele.[10] Setelah terasimilasi ke dalam budaya Yunani, tempat ini sering dikaitkan denganHades (Plouton) danPersefone bukannya Kibeli dan kuil itu bernama Plutonion.[9]
Hierapolis menjadi pusat penyembuhan dimana para tabib menggunakan mata air panas sebagai pengobatan utama untuk pasien mereka. Kota ini mulai mencetak koin perunggu pada abad ke-2 SM. Koin-koin ini diberi namaHieropolis. Masih belum jelas apakah nama ini mengacu pada kuil asli (ἱερόν,hieron) atauHiera yang dihormati, istri dariTelefos, putraHerakles dan putriMisia bernamaAuge, yang dianggap sebagai pendiridinasti Attalides Pergamon. Nama ini akhirnya berubah ke dalam Hierapolis ("kota suci"), menurut ahli geografiRomawi Timur bernamaStefanus karena jumlah kuilnya yang banyak.[12]
^abPiccardi, Luigi; Masse, W. Bruce (2007).Myth and Geology (dalam bahasa English). London: The Geological Society. hlm. 98.ISBN9781862392168. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Rutherford, Ian (2007). "Trouble in Snake-Town: interpreting an oracle from Hierapolis-Pamukkale". Dalam Swain, Simon; Harrison, Stephen; Elsner, Jaś (ed.).Severan Culture (dalam bahasa English). Cambridge University Press. hlm. 450.ISBN9780521859820. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Giorgio Bejor.Hierapolis. Le statue. vol. 3, Roma, Giorgio Bretschneider, 1991.ISBN8876890637.
Francesco D'Andria.Hierapolis. Le sculture del teatro. I rilievi con i cicli di Apollo e Artemide. vol. 2, Roma, Giorgio Bretschneider, 1985.ISBN8876890866.
Grewe, Klaus (2009). "Die Reliefdarstellung einer antiken Steinsägemaschine aus Hierapolis in Phrygien und ihre Bedeutung für die Technikgeschichte. Internationale Konferenz 13.−16. Juni 2007 in Istanbul". Dalam Bachmann, Martin (ed.).Bautechnik im antiken und vorantiken Kleinasien(PDF). Byzas. Vol. 9. Istanbul: Ege Yayınları/Zero Prod. Ltd. hlm. 429–454.ISBN978-975-8072-23-1. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2011-05-11.
Filippo Masino, Giorgio Sobrà,La frontescena severiana del Teatro di Hierapolis di Frigia. Architettura decorazione e maestranze, in Sebastiano Ramallo, Nicole Röring (eds.)La scaenae frons en la arquitectura teatral romana, Cartagena 2010.ISBN9788483719954.
Filippo Masino, Giorgio Sobrà,A monumental Altar of Hadrianic age at Hierapolis in Phrygia, in Trinidad Nogale Basarrate, Isabel Rodà I Llanza (eds.),Roma y Las Provincias. Modelo y Difusión, Roma 2011, Vol. I, 169–181.
Filippo Masino, Giorgio Sobrà,Ricerche e interventi nel Teatro, in Francesco D'Andria, Maria Piera Caggia, Tommaso Ismaelli (ed.s),Hierapolis di Frigia V. Le attività delle campagne di scavo e restauro 2004–2006, Istanbul 2012, 207–233.
Ritti, Tullia; Grewe, Klaus; Kessener, Paul (2007). "A Relief of a Water-powered Stone Saw Mill on a Sarcophagus at Hierapolis and its Implications".Journal of Roman Archaeology. Vol. 20. hlm. 138–163.
Giorgio Sobrà,The analysis of the fragments from the scaenae frons of the Theatre at Hierapolis, in Filippo Masino. Giorgio Sobrà (eds.),Restoration and Management of Ancient Theatres in Turkey, Lecce 2012, 183–204.ISBN978-88-6766-026-1.