"Hatikvah" (bahasa Ibrani:הַתִּקְוָהhaTīqvā,diucapkan [hatikˈva], secara harfiah berarti "Harapan") adalah sebuahpuisi Yahudi abad ke-19 dan juga merupakanlagu kebangsaan Israel. Tema dari komposisiromantik melambangkan harapan berumur 2000 tahun paraYahudi untuk merebut kembali dan kembali keTanah Israel dan mendirikan sebuah bangsa yang bebas dan merdeka. Lirik dari lagu ini diadaptasi dari sebuah puisi karyaNaftali Herz Imber, yang merupakan seorang pembuat puisi beragama Yahudi dari Złoczów (yang sekarang merupakanZolochiv, Ukraina), yang pada masa itu masih dibawah kekuasaanKerajaan Galisia dan Lodomeria dibawah pemerintahan Austria.[1] Imber menulis versi pertama dari puisi ini pada tahun 1877 saat dia merupakan tamu dari perguruan agama Yahudi diIași, Romania.
Naskah teks dari Hatikvah ditulis pada tagun 1878 olehNaftali Herz Imber, penyair Yahudi dariZolochiv (bahasa Polandia:Złoczów), sebuah kota yang dijuluki sebagai "Kota para Penyair",[2] yang merupakan bagian dariPolandia Austria pada masa itu, yang pada masa sekarang berada di Ukraina. Kata-katanya yang berbunyi "Lashuv le'eretz avotenu" (kembali ke tanah nenek moyang) merupakan sepatah dari aspirasinya.[1]
Pada tahun 1882, Imbermenetap diPalestina yang pada masa itu masih dibawah kekuasaanDinasti Ottoman dan membacakan puisinya kepada para penduduk desa diRishon LeZion,Rehovot,Gedera, danYesud Hama'ala, yang hampir seluruh penduduknya beragama Yahudi.[3] Pada tahun 1891,Samuel atau Shmuel Cohen, yang merupakan penduduk desa Rishon LeZion yang masih berumur muda (sekitar 17-18 tahun) dengan latar belakang sebagai musisi, menyanyikan puisi tersebut dengan melodi yang dia tahu berasal dari Rumania dan membuat puisi tersebut sebagai sebuah lagu setelah melihat tanggapan berupa ekspresi emosional yang ditunjukkan dari para petani beragama Yahudi setelah mendengar puisi tersebut.[4] Adaptasi musikal Cohen kemudian dianggap sebagai katalis dan membuat puisi tersebut tersebar dengan cepat diantara komunitas Zionis di Palestina.
Puisi sembilanstanza karya Imber yang berjudul "Tikvatenu" ("Harapan"), merupakan pembubuhan dan penyampaian pikiran dan perasaannya terhadap pendirian dariPetah Tikva (secara harfiah berarti "Pembuka Harapan" atauPintu Harapan) yang dipublikasikan dalam buku terbitan Imber yang pertama yang berjufulBarkai [Bintang Fajar yang Bersinar], Yerusalem, 1886,[5] diadopsi olehHovevei Zion sebagai lagu organisasi mereka dan kemudian menjadi laguGerakan Zionis.
Organisasi Zionis mengadakan dua kompetisi untuk membuat lagu kebangsaan, yang pertama diadakan pada tahun 1898 dan yang kedua, pada Kongres Zionis Keempat, pada tahun 1900. Kualitas dari semua yang diajukan pada kompetisi tersebut dianggap kurang memuaskan dan tidak ada satupun yang terpilih. Namun, karya Imber, "Tikvatenu", tengah populer pada masa itu, dan lagu tersebut dinyanyikan pada Kongres Zionis Kelima di Basel pada 1901. Kemudian padaKongres Zionis Keenam di Basel pada 1903, puisi tersebut dinyanyikan oleh orang-orang yang kemungkinan merupakan penerima proposalSkema Uganda (pendirian negara Yahudi di Uganda), dan mereka yang mendukung tanah air Yahudi di Palestina yang diungkapkan dalam baris "Mata masih tertuju pada Zion".[6]
Meskipun puisi itu dinyanyikan pada kongres-kongres berikutnya, hanya pada Kongres Zionis Ke-18 di Praha pada tahun 1933, sebuah mosi disahkan secara resmi yang mengadopsi "Hatikvah" sebagai lagu gerakan Zionis.[6]
Sedangkan,bekas pemerintahan Inggris di Palestina melarang dan mencekal nyanyian dan siaran ini secara publik sejak 1919 atas respon meningkatnya aktifitas politikal anti-Zionis pada kalangan bangsa Arab.[7]
Selain itu, mantan anggota dariSonderkommando meloparkan bahwa lagu tersebut dinyanyikan secara spontan oleh Yahudi Ceko saat sedang dipukuli oleh prajuritWaffen-SS di gerbang masuk kapsul gasAuschwitz-Birkenau pada 1944.[8]
SaatIsrael didirikan pada tahun 1948, "Hatikvah" secara tidak resmi langsung menjadi lagu kebangsaan. Lagu ini tidak menjadi lagu kebangsaan resmi sampai November 2004. Peresmian ini juga membuat lagu ini mengalami perombakan dan revisi dikarenakan adanya sanksi yang diberikan olehKnesset dalam amandemen Peraturan Bendera dan Lambang Negara (sekarang diganti menjadi Peraturan Bendera, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan.[9] Dalam revisi ini, teks lagu kebangsaan resmi hanya mengandung stanza pertama dan menghilangkan bagian yang lainnya dari puisi asli.
Melodi untuk "Hatikvah" diambil dari lagu asal Italia abad ke-16 "La Mantovana", yang dikomposisikan oleh Giuseppe Cenci (Giuseppino del Biado) sekitar tahun 1600 dengan baris "Fuggi, fuggi, fuggi da questo cielo". Penampakan pertama dari lagu ini dalam bentik tertulis terdapat pada koleksil del Biado's darimadrigal. Lagu ini kemudian dikenal sebagaiBallo di Mantova di Italia pada abad ke-17 awal. Melodi ini kemudian mendapat penggunaan secada luas diRenaissance Europe, sebagai judul yang berbeda-beda, sepertiPod Krakowem (dalam bahasa Polski),Cucuruz cu frunza-n sus [Maize dengan daun yang berdiri tegak] (dalam bahasa Rumania)[10] danKateryna Kucheryava (dalam bahasa Ukraina).[11] Melodi ini juga merupakan basis dari banyak lagu daerah di Eropa tengah, sebagai contoh, lagu anak-anakorang Slovenia,Čuk se je oženil [Burung hantu kecil yang menikah] (dalam bahasa Slovenia).[12] Melodi ini juga digunakan oleh komposer asal Ceko,Bedřich Smetana dalam set syair simfoniknya untuk merayakanBohemia,Má vlast (Kampung halamanku'), yang judul dari syairnya dinamakan sebagai sungai yang mengalir melalui Prague,Vltava. Melodi ini juga diginakan oleh komposer asal Prancis,Camille Saint-Saëns dalamRhapsodie bretonne.[13]
Adaptasi untukHatikvah olehSamuel Cohen pada 1888 diambil dari lagu yang dia dengar Rumania dan disenandukan beberapa tahun sebelumnya, yakni, "Carul cu boi" (Sapi jantan mengendarai gerobak).[14]
Harmonisasi dari "Hatikvah" tergolong tidak biasa untuk sebuah lagu kebangsaan karenaskala minor, yang biasanya menghasilkan nada yang terkesan menyedihkan. Namun, judul dari lagu ini,Harapan, dan kalimat yang terkandung didalamnya, menunjukkan bahwa lagu ini memiliki kesan optimistik.
Teks resmi lagu kebangsaan sesuai dengan bait pertama dan refrein yang diubah dari puisi sembilan bait asli oleh Naftali Herz Imber. Lirik berikut merupakan lirik dariHatikvah yang ditulis dalambahasa Ibrani dengantransliterasi pengucapannya[a] dan arti dalam bahasa Indonesia
Jauh di lubuk hati ini, Jiwa seorangYahudi mendamba, dan sampai ke ufuktimur, mata tetap memandangiZion.
Tetapi tidak hilang harapan kami, Harapan selama dua ributahun lamanya, 𝄆Menjadi orang merdeka di tanah sendiri, Di Tanah Zion danYerusalem. 𝄇
Oh diantara sebuah hati seorang Yahudi Berdetaklah sebuah jiwa seorang Yahudi Dan pandangan Yahudi tertuju ke Timur, Ke Zion dengan penuh kasih sayang .
Namun harapan kita—belum jua padam, Harapan ratusan tahun dan benar kita 𝄆Untuk menjadi sebuah negeri yang bebas untuk selamanya Zion dan Yerusalem di hati kita.𝄇
Rekaman dari para orang Yahudi yang selamat darikamp konsentrasi Bergen-Belsen yang menyanyikan laguHatikvah yang diremkam olehBBC pada 20 April 1945, yakni lima hari setelah pembebasan mereka oleh sekutu. Kata-kata yang diucapkan berasal dari puisi asli Imber.
Beberapa orang membandingkan baris pertama dari refrain yang berbunyi: "Harapan kita masih belum padam" ("עוד לא אבדה תקותנו"), dengan pembukaanlagu kebangsaan Polandia, "Polandia masih belum hilang" ("Jeszcze Polska nie zginęła") ataupun denganlagu kebangsaan Ukraina, "Ukraina masih belum hilang" ("Ще не вмерла Україна; Šče ne vmerla Ukrajina"). Baris ini mungkin juga merupakan sebuahkiasanInjil dariPengeliharan dari Tulang yang Telah Mengering dalamEzekiel (Ezekiel 37: "…Lihatlah, mereka berkata, Tulang kita sudah mengering, dan harapan kita menghilang (Bahasa Ibrani:אבדה תקותנו)"), menggambarkan keputusasaan orang-orang Yahudi di pengasingan, dan janji Tuhan untuk menebus mereka dan membawa mereka kembali keTanah Israel.
Teks resmi dariHatikvah terdiri dari satukalimat kompleks yang mengandung dua klausa:klausa subordinat yang menunjukkan kondisi (Selama... Jiwa masih mendamba... Dan... Sebuah mata masih memandang...), sementaraklausa independen menunjukkan hasil (Harapan kita masih belum hilang... Untuk menjadi sebuah bangsa merdeka di tanah sendiri). Oleh karena itu, teks ini cenderung pendek.
Beberapa orangYahudi Ortodox telah mengkritikHatikvah karea kurangnya kalimat yang menyebutkan Tuhan ataupun Torah.[16]
Sedangkan, RabbiAbraham Isaac Kook pernah mengajukan proposal untuk menggantikan "Hatikvah" dengan sebuah lagu kebangsaan lain yang berjudulHaEmunah" ("Keyakinan") dan dia tulis. Akan tetapi dia tidak keberatan dengan nyanyian "Hatikvah", dan bahkan mendukungnya.[17]
Selain itu,J. Simcha Cohen menuliskan bahwaDovid Lifshitz menggunakan "Lihyot amdati": "untuk menjadi negara yang beriman ditanah sendiri" dalam lagu kebangsaan versinya.[1]
Liberalism and the Right to Culture yang ditulis oleh Avishai Margalit dan Moshe Halbertal, memberikan perspektif ilmiah sosial tentang dinamika budaya di Israel, sebuah negara yang merupakan rumah penting bagi banyak kelompok agama yang beragam. Margalit dan Halbertal meliput berbagai tanggapan terhadap "Hatikvah", yang mereka tetapkan sebagai lagu asli gerakan Zionis, yang menyimpan harapan 2.000 tahun untuk kembali ke tanah air ("Zion dan Yerusalem") setelah masa pengasingan yang cukup lama.
Media ini digunakan untuk memperkenalkan kontroversi lagu kebangsaan Israel, penulis jurnal memberikan dua contoh di mana "Hatikvah" ditolak karena keterasingan yang diciptakannya antara kelompok budaya minoritas Israel dan politik nasional Yahudi, juga, orang-orang yang keberatan menemukan masalah hanya dengan kenyataan bahwa lagu kebangsaan hanya ditujukan khusus untuk orang Yahudi sementara sebagian besar warga negara bukanlah orang Yahudi dan tidak memiliki hubungan apapun dengan implikasi dari lagu kebangsaan tersebut, terlepas dari kenyataan bahwa banyak negara agama lain (sepertinya contohnya negara Islam) juga memiliki lagu kebangsaan yang menekankan agama mereka.
Kemudian, Margalit dan Halbertal juga membahas masalah tentang banyak warga Israel-Arab yang menghadapi kesulitan dikarenakan mereka harus mendedikasikan diri pada identitas historis atau agama mereka.[18]
Selain itu, orang Israel-Arab menolakHatikvah karena kalimat yang ada didalamnya terkesan hanya cocok untuk para orang Yahudi, khususnya pada baris "Jiwa seorang Yahudi mendamba", sehingga lagu ini sering dikatakan sebagai lagu yang mencegah orang non-Yahudi untuk menyanyikannya. Sementara, pada tahun 2001,Saleh Tarif, orang non-Yahudi pertama yang diangkat dalamkabinet Israel dalam sejarah menolak untuk menyanyikan "Hatikvah".[19] SedangkanRaleb Majadale, pada 2007 menjadi menteri Muslim pertama yang diangkat dalamKabinet Israel mencuatkan kontroversi saat dia secara publik menolak menyanyikan lagu tersebut dan mengatakan bahwa lagu tersebut ditulis hanya untuk orang Yahudi.[20] Kemudian pada tahun 2012,Salim Joubran, seorang hakim Arab Israel di Mahkamah Agung Israel, tidak ikut menyanyikan "Hatikvah" selama upacara menghormati pensiunnya ketua pengadilan,Dorit Beinisch.[21] Dari waktu ke waktu proposal telah dibuat untuk mengubah lagu kebangsaan atau memodifikasi teks agar lebih dapat diterima oleh orang Israel non-Yahudi.[22][23] Sampai saat ini tidak ada proposal yang berhasil mendapatkan dukungan luas.
^Pada transliterasi yang muncul di halaman ini, tanda kutip kanan (’) digunakan untuk mewakili huruf Ibranialeph (א) bila digunakan sebagai konsonan, sedangkan tanda kutip kiri ( ‘) digunakan untuk mewakili huruf Ibrani‘ayin (ע). Hurufe dalam tanda kurung,(e), menunjukkanpepet yang secara teoritis seharusnya tidak bersuara, tetapi biasanya diucapkan sebagaie yang sangat pendek dalam bahasa Ibrani Israel modern. Sebaliknya, hurufa dalam tanda kurung,(a), menunjukkana yang sangat pendek yang secara teoritis harus diucapkan, tetapi biasanya tidak disuarakan dalam bahasa Ibrani Israel modern.
^Kook, Rav,Response to Hatikvah,diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-10, diakses tanggal2022-03-31,In more recent years, some Israeli Mizrahi (Eastern) Jews have criticised the song's western perspective. For Iraqi and Persian Jews, for example, the Land of Israel was in the west, and it was to this direction that they focused their prayer. Bahasa Indonesia: "Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa orang Yahudi Mizrahi (Timur) Israel telah mengkritik perspektif barat lagu tersebut. Misalnya orang Yahudi Irak dan Persia, Tanah Israel berada di barat, dan ke arah inilah mereka memusatkan doa mereka.
^Margalit, Avishai; Halbertal, Moshe (2004). "Liberalism and the Right to Culture".Social Research: An International Quarterly. Johns Hopkins University Press.71: 494–497.
^"Majadele refuses to sing national anthem".Ynet News. 17 Maret 2007.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-22. Diakses tanggal30 April 2022.Saya gagal memahami bagaimana seorang Yahudi yang waras membiarkan dirinya meminta seorang Muslim dengan bahasa dan budaya yang berbeda, untuk menyanyikan sebuah lagu yang ditulis hanya untuk orang Yahudi.
^Carlebach, Neshama."An Anthem For All?".The Jewish Daily Forward (recording).Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-22. Diakses tanggal29 April 2012.. Versi modifikasi yang diusulkan.