Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Patung Gallienus.
Gallienus (Publius Licinius Egnatius Gallienus; 218 – 268) adalah seorangKaisar Romawi yang memerintahKekaisaran Romawi dari tahun 253 hingga 268. Ia memerintah bersama ayahnya,Valerianus, hingga penangkapanValerianus oleh pasukanPersia pada 260, setelah itu Gallienus menjadi kaisar tunggal. Masa pemerintahannya sering dianggap sebagai salah satu periode paling kritis dalam sejarahRomawi, di mana kekaisaran menghadapi ancaman serius dari luar dan fragmentasi di dalam.
Gallienus lahir sekitar tahun 218 di sebuah keluarga bangsawanRomawi. Ayahnya,Valerianus, adalah seorang senator dan komandan militer yang terkemuka. Tidak banyak yang diketahui tentang masa kecil dan pendidikan Gallienus, tetapi dia kemungkinan menerima pelatihan yang sesuai dengan anak seorang bangsawan, termasuk pelajaran militer dan filsafat.
Gallienus menikah denganCornelia Salonina, dan mereka memiliki tiga anak, meskipun hanya sedikit yang tercatat tentang nasib anak-anak mereka.
Gallienus diangkat sebagaikaisar junior (Caesar) pada tahun 253 oleh ayahnya setelahValerianus dinyatakan sebagai kaisar. KetikaValerianus memfokuskan perhatian pada ancamanPersia di bagian timur kekaisaran, Gallienus bertanggung jawab atas wilayah barat, termasukItalia,Galia, danHispania. Sebagai bagian dari kebijakan pemerintahan bersama, Gallienus memegang gelarAugustus dan memimpin pasukan diEropa.
Pada masa pemerintahan Gallienus,Kekaisaran Romawi menghadapi ancaman eksternal dari berbagai suku barbar, termasukGoth,Alamanni, danFrank. Ancaman internal juga muncul, seperti pemberontakan yang dipimpin oleh jenderal-jenderalRomawi dan fragmentasi kekaisaran menjadi wilayah-wilayah otonom.
Pada tahun 260,Valerianus ditangkap oleh pasukanPersia di bawah pimpinanShahanshah Shapur I. Peristiwa ini menjadi pukulan besar bagi kekaisaran, baik secara militer maupun psikologis. Setelah penangkapan ini, Gallienus menjadi kaisar tunggal. Ia harus menghadapi situasi kekacauan yang ditinggalkan oleh ayahnya.
Selama pemerintahannya, beberapa wilayahKekaisaran Romawi melepaskan diri. WilayahGalia (termasukBritania danHispania) memisahkan diri di bawah kekuasaanPostumus, mendirikanKekaisaran Galia. Di bagian timur,Macrianus danQuietus mendeklarasikan diri sebagai kaisar, meskipun pemberontakan mereka berhasil dipadamkan olehpasukan Romawi yang setia.
Gallienus menciptakan unit-unitkavaleri elit yang berbasis diItalia, yang dapat dengan cepat dipindahkan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan pertahanan mendesak. Langkah ini merupakan cikal bakal dari sistem komando bergerak yang digunakan pada masaKekaisaran Romawi akhir.
Ia juga memperkenalkantoleransi terhadap berbagai kepercayaan, termasukKristen, meskipun tidak secara resmi mengesahkan agama tersebut. Langkah ini bertentangan dengan kebijakan pendahulunya yang sering memusuhi kelompok agama tertentu.
Pada tahun 268, Gallienus menghadapi pemberontakan dari dalampasukan Romawi. Saat sedang mengepungMediolanum (Milan), di manaAureolus, seorang jenderal pemberontak, telah menguasai kota tersebut, Gallienus dibunuh oleh para konspirator yang dipimpin oleh jenderal-jenderal senior sepertiClaudius Gothicus, yang kemudian menjadi kaisar.
Gallienus dikenang sebagai seorang penguasa yang mengalami masa pemerintahan penuh krisis, tetapi usahanya untuk memperkuat militer dan mempertahankan kekaisaran di tengah tekanan luar dan dalam memberikan kontribusi penting bagi stabilitas sementaraKekaisaran Romawi.