Hampir semua jenis burung ini berukuran relatif besar dan berwarna bulu dominan hitam. Daerah sebarannya ada di seluruh benua dan kepulauan, dengan perkecualian diAmerika Selatan.
Di antara jenis-jenis unggas, gagak diketahui mempunyai tingkat kecerdasan tertinggi di antara para burung.[1] Kualitas ini sudah sejak lama diketahui manusia, khususnya dalam keterampilannya mencuri berbagai alat bantu manusia. Hewan ini mempunyai kemampuan belajar dan dapat memecahkan permasalahan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya.
Di beberapakebudayaan danmitologi, burung gagak kerap dikaitkan dengan sesuatu yang buruk. DiEropa, gagak dipercaya sebagai burung peliharaan penyihir. DiIndonesia, gagak dianggap dapat menjadi pertanda marabahaya. Ada pula kepercayaan yang mengaitkan sate gagak untuk memanggilgenderuwo.
Memiliki warna gelap, memiliki suara nyaring, dan menusuk telinga, membuat gagak kerap dikaitkan dengan hal-hal mitos, banyak yang membenci kemunculan sang gagak yang identik denganilmu hitam danmagis.
Dalam mitosWiracarita Gilgamesh, Utnapishtim melepaskan seekor merpati dan burung gagak untuk menemukan daratan. Namun, merpati hanya berputar dan kembali. Baru kemudianUtnapishtim mengirim gagak, tapi gagak tersebut tidak kembali dan Utnapishtim menyimpulkan gagak telah menemukan tanah.[2]
DalamIslam, menurut sebuah riwayat dalam hadits, burung gagak yang berwarna belang[butuh rujukan] adalah salah satu dari 5 binatang yang tidak dicela oleh orang yang membunuh mereka.[3]Surat Al-Ma'idah menggambarkan kisah bagaimana burung gagak mengajarkan anakAdam bagaimana mengubur mayat saudaranya.[4]
Dalam agamaHindu, gagak dianggap sebagai pembawa informasi yang memberi pertanda kepada orang-orang mengenai situasi mereka. Misalnya, ketika seekor burung gagak berkokok di depan rumah seseorang, warga diharapkan mendapat tamu istimewa pada hari itu. Juga, dalamliteratur Hindu, gagak memiliki kenangan indah yang mereka gunakan untuk memberikan informasi.
Dalam mitologiAborigin Australia, gagak adalah penipu, pahlawan budaya, dan makhluk leluhur. Legenda yang berkaitan dengan gagak telah diamati di berbagai kelompok bahasa dan budaya Aborigin di seluruhAustralia; ini biasanya mencakup cerita yang berkaitan dengan peran gagak dalam pencurian api, asal usul kematian, dan pembunuhan putra elang.
Dalam mitologiNordik,Huginn dan Muninn adalah sepasang gagak biasa yang tersebar di seluruh dunia. Selain itu ada jugaMidgard, yang berarti 1 dari 9 alam yang ditinggali manusia menurut mitologi Nordik. Midgard membawa informasi mengenaiDewa Odin.
DiSwedia, burung gagak dianggap sebagai reinkarnasi dari hantu orang yang terbunuh. Entah itu terbunuh karena seseorang ataupun terbunuh karena ditabrak.[5]
Kilham, Lawrence (1991).The American Crow and the Common Raven. Texas A&M University Press.ISBN0-89096-466-1.
Madge, Steve & Burn, Hillary (1994).Crows and jays: a guide to the crows, jays, and magpies of the world. Houghton Mifflin.ISBN978-0-395-67171-9.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)