Frasa ataufrase adalah gabungan duakata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dan bersifat non-predikatif.[1] Artinya, frasa hanya bisa menduduki salah satu fungsi sintaksis, bisa menjadi subjek, predikat, atau objek.[2] Frasa termasuk salah satu satuanlinguistik yang tidak mempunyai ciri-ciri atau batas fungsi sebagaiklausa sehingga tingkatan frasa berada di bawah klausa dan di atas tingkatankata. Frasa terdiri atas beberapakata dan secarafisik mengisi slot-slot pada tingkatanklausa.[3] Frasa selalu terdiri darimorfem bebas yang tidak bisa dipisahkan. Jika salah satu unsur frasa dipisahkan, makna dari sebuah kalimat dapat berubah. Maka dari itu, pemindahan tata letak frasa harus dilakukan secara keseluruhan.[4]
Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak memilikikonstruksi sama dengan unsur ataukompenen pembentuknya. Artinya salah satu komponen dari frasa eksosentrik tidak dapat saling mengisi ketika dipisahkan. Frasa eksosentris mempunyai dua komponen. Komponen yang pertama berupa perangkai yang berwujud preposisi partikel dan komponen kedua berupa sumbu.[4] Frasa yang berperangkai preposisi disebut frasa preposisional atau frasa eksosentris direktif dan frasa yang berperangkai sumbu disebut Frasa eksosentris non-direktif.[5]
Pada dasarnya, frasa preposisional menunjukkan makna berikut.
- 'tempat', sepertidipasar,ke rumah danpada dinding.
- 'asal arah', sepertidari kampung dandarisekolah
- 'asal bahan, seperti (cincin)dariemas, (kue)dari tepung beras
- 'tujuan arah', sepertikeLampung,ke Kampus
- 'menunjukkan peralihan', sepertikepada saya, (percaya)terhadapTuhan
- 'perihal', sepertitentang ekonomi, (terkenang)akan kebaikannya
- 'tujuan', sepertiuntukmu,buatku
- 'sebab', sepertikarena,lantaran,sebab,gara-gara (kamu)
- 'penjadian, sepertioleh karena,untuk itu
- 'kesertaan', sepertidenganmu',dengannya
- 'cara, sepertidengan baik,dengan senang
- 'alat' sepertidengan cangkul dandengan traktor
- 'keberlangsungan', sepertisejak kemarin,dari tadi,sampai besok,sarnpai nanti
- 'penyamaan', sepertiselaras dengan,sesuai dengan,sejalan dengan
- 'perbandingan', sepertiseperti dia,sebagai bandingan.[5]
Frasa eksosentris non-direktif yang pertama adalah frasa yang sebagian atau seluruhnya memiliki perilaku yang sama dengan bagian-bagiannya, sepertisi kancil,si terdakwa,sang kancit dansang kekasih. Kedua, frasa yang seluruhnya berperilaku sama dengan salah satu unsurnya. Artinya, terdakwa dan kekasih memiliki perilaku sama dengan si terdakwa atau sang kekasih. Ketiga, frasa yang tidak memiliki perilaku yang sama dengan bagian-bagiannya, sepertiyang mulya,yang besar danyang hebat.[5]
Frasa endosentrik adalah frasa yang memilikidistribusi sama atau setara, sehingga ketika salah satu unsur dihilangkan, frasa tersebut akan tetap dapat digunakan.[6] Letak atau posisi komponen inti dapat terletak di depan, misalnya pada frasasuami setia,rumah bagus,pelari cepat, dansiswa rajin; dapat pula terletak di belakang, misalnya pada frasalebih jauh,sangat rajin,sebuah kenangan,sedang mengajar, dansuka sekali.
Selain itu, frasa ini juga memiliki salah satu bagian yang disebutkomponen atasan dan komponen bawahan. Kedua komponen ini disebutkan karena frasa endosentris memiliki distribusi sama dan salah satunya sebagai pendukung atau pembatas. Frasa koordinatif adalah frasa yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama atau sederajat. Karena bentuk yang sederajat, maka frasa ini dapat dihubungkan dengankonjungsi koordinatif tunggal sepertidan,atau,tetapi,maupun dan konjungsi lainnya.[4]
Frasa yang terdiri dari inti dan penjelas (modifikator).[7] Sehingga frasa ini mengandung hanya satu inti yang dapat didahului atau diikuti oleh modifikator. Inti dan modifikator dapat terdiri dari salah satu kelas kata, sepertinomina,verba,adjektiva, atauadverbia. Jadi, hanya ada satu unsur pusat atau unsur inti sedangkan unsur lainnya adalah atribut yang tidak setara karena tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubungdan danatau.[8] Misalnyamahasiswa rajin,perpustakaan umum,anak baik,dara cantik,rumah besar.
Frasa koordiinatif terdiri dari unsur pembentuk yang memiliki kata dengan kedudukan sama.[7] Sehingga unsur-unsurnya bisa dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, misalnya katadan,atau, tetapi (konjungsi tunggal) atau konjungsi terbagi sepertibaik...baik, makin...makin, baik...maupun. Misalnyasuami istri, pendidikan dan pelatihan, ayah ibu, makin cepat makin baik, dan baik sekarang maupun nanti.[8]
Frasa yang memiliki keterangan yang ditambahkan atau diperjelas.[7] Frasa ini identik dengan nomina (kata benda). Unsur-unsur pembangun frasa apositif itu memiliki kedudukan yang sama sehingga bisa saling menggantikan.[8] Misalnya,Siti Suharsih,anak Bupati Serang, kemarin sore melahirkan anaknya yang kelima di Rumah Sakit Umum Serang.
- Frasa nomina, adalah kelompok kata yang berintikan kata benda, misalnyabuku baru (inti atau yang diterangkan adalah buku).
- Frasa verba, adalah kelompok kata yang berintikan kata kerja misalnyabekerja keras (berintikan kata kerja pergi).
- Frasa adjektiva, adalah kelompok kata yang berintikan kata sifat misalnyasangat hebat (berintikan kata sifat hebat).
- Frasa adverbia, adalah kelompok kata yang dibentuk dengan keterangan kata sifat, misalnyacerdas sekali, sudah akan, hampir baik.
- Frasa preposisi, adalah kelompok kata yang diawali preposisi (kata depan) sebagai penunjuk dan diikuti oleh kata yang bukan klausa.
- Frasa D-M (Diterangkan-Menerangkan)
- Frasa M-D (Menerangkan-Diterangkan)
Frasa D-M (Diterangkan-Menerangkan)
Frasa D-M adalah frasa yang mensyaratkan bagian yangditerangkan berada di sebelah kiri atau belakang dan menjadi inti pembentuk frasa, sedangkan bagian yangmenerangkan di sebelah kanan atau depan dan berperan sebagai atribut.[9] Frasa D-M biasanya menjadi pola urutan frasa nominal dan numeral. Seperti contoh berikut:
- Rumah baru (Frasa Nominal)
- Sepuluh ton (Frasa Numeral)
Kedua frasa di atas memiliki pola D-M, karena bagian inti (rumah dansepuluh) berada di sebelah kanan, sedangkan bagian atribut (baru danton) berada di sebelah kiri.
Frasa M-D (Menerangkan-Diterangkan)
Frasa M-D adalah kebalikan dari frasa M-D, frasa yang mensyaratkan bagian yangmenerangkan berada di sebelah kiri dan menjadi atribut, sedangkan bagian yangditerangkan di sebelah kanan atau depan dan berperan sebagai inti pembentuk frasa.[9] Frasa M-D biasanya menjadi pola urutan frasa verbal dan adjektival. Seperti contoh berikut:
- belummandi (Frasa Verbal)
- sangatcantik (Frasa Adjektival)
Kedua frasa di atas memiliki pola M-D, karena bagian inti (mandi dancantik) berada di sebelah kanan, sedangkan bagian atribut (belum dansangat) berada di sebelah kiri.
- ^1942-, Chaer, Abdul, (1994).Linguistik umum (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Rineka Cipta.ISBN 979518587X.OCLC 69141366.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-24. Diakses tanggal2019-02-16.
- ^Djiwandono, P. Istiarto (2004).Membaca Taktis Lwt Penguasaan Pola-Pola Umum Bhs Inggris (dalam bahasa Inggris). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 7.ISBN 978-979-22-1083-5.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-25. Diakses tanggal2021-01-22. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) - ^Kadaruddin (2016-10-21).Translation Skill. Yogyakarta: Deepublish. hlm. 163.ISBN 978-602-475-263-7.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-25. Diakses tanggal2021-01-22. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) - ^abcEriyanti, Ribut Wahyu; Syarifuddin, Kartika Tiara; Datoh, Kasem; Yuliana, Eka (2020).Linguistik Umum. Ponorogo: uwais inspirasi indonesia. hlm. 49.ISBN 978-623-227-252-1.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-25. Diakses tanggal2021-01-22. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) - ^abcArifin, Zaenal; Junaiyah (2008).Sintaksis. Jakarta: Grasindo. hlm. 19–20.ISBN 978-979-025-113-7.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-25. Diakses tanggal2021-01-22. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) - ^Team, TeknoBae com."Frasa : Pengertian, Ciri Ciri, Jenis Dan Contoh Frasa".TeknoBae.com. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2022-07-11. Diakses tanggal2022-07-09.
- ^abcRatna, Dewi (28 April 2016). Ratna, Dewi, ed."Kenali frasa, salah satu kumpulan kata yang bukan kalimat".Merdeka.com.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-12. Diakses tanggal2021-01-22.
- ^abcMelani, Seri; Supadi, Supadi; Suryadi, Suryadi (2019)."Analisis Frasa pada Surat Kabar Harian Rakyat Bengkulu".Jurnal Ilmiah KORPUS (dalam bahasa Inggris).3 (2): 213.doi:10.33369/jik.v3i2.10224.ISSN 2614-6614.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-11. Diakses tanggal2021-01-22.
- ^abSasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu (2019).Seri Penyuluhan Kalimat. Jakarta: Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. hlm. 7. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
|
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Lain-lain | |
---|