Flamenco dibawa dariIndia sebagaitarianistanaMoor pada abad ke-14 dan kemudian dikembangkan oleh kaumGipsi (Gitanos atau Flamencos) yang tinggal diAndalusia dengan memodifikasi gaya klasik.[2][3][4] Seperti tarian India, Flamenco terbagi atas improvisasi dengan aturan-aturan ketat.[4] Asal istilah Flamenco tak diketahui.[4]
Intisari lagu dalam pertunjukan ini dinamakancante, yakni menyanyi dengan diiringi gitar dan tarian dalam 3 buah kategori:[3]
cante jondo ataucante grande (besar, agung) yang berciri khas sedih dan berhubungan dengan tema-tema kematian, kesakitan dan religius untuk mengungkapkan keputusasaan dan penderitaan.[3][4] Orang-orang Gipsi yang tertindas konon mengutarakan emosi dan suara penderitaan dengan sempurna.[4]
cante intermedio (menengah), memasukkan unsur-unsur yang mengharukan.[3]
cante chico (kecil), pertunjukan dengan temacinta, kegembiraan dan kehidupan pedesaan.[3]
Beberapa penari menggunakankastanyet untuk menambah warnamusik, namun ada pula penari yang tidak memakaialat musik tersebut karena dianggap dapat mengurangi keindahan tarian.[2] Penari Flamenco mementaskan tarian dengan improvisasi dan gerakan penuh semangat untuk menciptakan pertunjukan yang enerjik dan menarik.[2] Mereka mengenakanpakaian berwarna mencolok dan menari secara solo, berpasangan atau berkelompok.[2] Pertunjukan tari meliputi gerakan kaki yang cepat, gerakan tangan yang gemulai, menepuk tangan, danmenjentikkan jari.[2] Intisari pertunjukan Flamenco adalah menyanyi, menari dan memainkan alat musik.[2] Menyanyi dinamakan cante flamenco dan bermaingitar dinamakantoque flamenco.[2] Kadang-kadang musik dimainkan tanpa tarian.[2]
Gerakan-gerakan khas tari Flamenco diperlihatkan dengan menjunjung tinggilengan dan menyimpulkantangan (filigrano), melengkungkan punggung dan menggerakan kaki secara ritmik (zapateado).[4] Lagu dan tari diiringi oleh selinganpalmadas ringan (tepuk tangan) danpitas (jentikkan jari).[4]
Para penari sering kali menari dengan menunjukkanduende, dimana mereka seakan-akan dirasuki emosi dari musik dan tarian.[3]Duende ditampilkan pada saat pementasancante jondo dalam suasana ilusif dengan menuangkan emosi dan impresi sepertigunung berapi yang akan meletus.[4] Penaripria diharuskan menari dengan penampilan maskulin, sedangkanwanita menari dengan sikap tenang, bangga, dan dengan sensualitas yang terkendali.[4]
Tarian dan musik diiringi dengan tepuk tangan, jentikkan jari, dan teriakan penyemangat (jaleo).[3] Pemain gitar menampilkancompás (ritme dasar) dan memainkan irama sesuai dengan perubahan perasaan penyanyi atau penari.[4] Walaupun banyak penari telah menggunakan kastanyet, paraaficionados merasa bahwa hal tersebut agak mengurangi keindahan tarian dan mengganggu gerakanfiligrano.[4]
Pada abad ke-20, Flamenco dikembangkan dari bentuk tari rakyat solo menjadi bentuk seniteater oleh para penari sepertiPastora Imperio,La Argentina,Argentinita,Vicente Escudero,Carmen Armayo dan sebagainya.[4]