Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Es

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk Einstenium (Es), lihatEinsteinium.
Gunung es yang timbul akibatair yang membeku
Es sungai
Es laut

Es (bahasa Belanda:ijs),air beku atauair batu adalahair yangdibekukan menjadi bentukpadat.[1][2] Bergantung pada adanyakotoran seperti partikel tanah atau gelembung udara, dapat terlihat transparan atauwarna kebiru-biruan yang kurang lebihburam. Pembekuan ini umumnya terjadi bila air didinginkan di bawah suhu 0 °C (273.15 K, 32 °F) padatekanan atmosfer standar. Es dapat terbentuk pada suhu yang lebih tinggi dengan tekanan yang lebih tinggi juga, dan air akan tetap sebagai cairan atau gas sampai -30 °C pada tekanan yang lebih rendah.

DiTata Surya, es berlimpah dan muncul secara alami dariMerkurius hingga sejauh objekawan Oort. Di luar Tata Surya, es terbentuk sebagaies antarbintang. Es berlimpah di permukaanbumi  khususnyadi daerah kutub dan di atasgaris salju[3]  dan sebagai bentuk umumpresipitasi danpengendapan memainkan peran kunci dalamsiklus air daniklim Bumi. Es jatuh dari atmosfer sebagai butiran salju dan hujan es atau terjadi sebagai es ataupaku es.

Molekul es memiliki delapan belas atau lebihfase berbeda (geometri pengemasan) yang bergantung pada suhu dan tekanan. Ketika air didinginkan dengan cepat (pendinginan), hingga tiga jenises amorf dapat terbentuk tergantung pada sejarah tekanan dan suhunya. Ketika didinginkan, penerowongan proton yang berkorelasi lambat terjadi di bawah -253,15 °C (20 K,−423,67°F) memunculkanfenomena kuantum makroskopis. Hampir semua es di permukaan bumi dan di atmosfernya adalahstruktur kristalheksagonal yang dilambangkan sebagaies Ih (diucapkan sebagai "es satu h") dengan jejak kecil es kubus yang dilambangkan sebagaies Ic.Transisi fase paling umum ke es Ih terjadi ketika air cair didinginkan di bawah0°C (273,15 K,32°F) padatekanan atmosfer standar. Es juga dapatdiendapkan langsung olehuap air, seperti yang terjadi pada pembekuan. Transisi dari es menjadi air cair dan dari es langsung menjadi uap air adalahsublimasi.

Es digunakan dalam berbagai cara, termasuk pendinginan,olahraga musim dingin, danpahatan es.

Etimologi

[sunting |sunting sumber]

Kata "es" diambil daribahasa Belandaijs, karena di Indonesia tidak dijumpai es secara alami, jadi tidak ada padanan resmi dalam bahasa Indonesia untuk istilah tersebut kecuali ibun.[4] DiMalaysia "es" biasa disebut "air batu" selainais.Dalam bahasa suku aceh "éh".

Ciri fisik

[sunting |sunting sumber]

Sebagai padatan anorganik kristal yang terjadi secara alami denganstruktur yang teratur, es dianggap sebagaimineral.[5][6] Ia memiliki strukturkristal biasa berdasarkan padamolekul air, yang terdiri dari satu atomoksigen yangsecara kovalen berikatan dengan duaatom hidrogen, atau H – O – H. Namun, banyak sifat fisik air dan es dikendalikan oleh pembentukanikatan hidrogen antara oksigen dan atom hidrogen yang berdekatan; Meskipun ikatannya lemah, ia tetap penting dalam mengendalikan struktur air dan es.

Sifat air yang tidak biasa adalah bahwa bentuk padatnya — es beku pada tekanan atmosfer — kira-kira 8,3% lebih padat daripada bentuk cairnya, ini setara dengan ekspansi volumetrik 9%.Kepadatan es adalah 0,9167[7] –0,9168 g/cm3 pada 0 °C dan tekanan atmosfer standar (101.325 Pa), sedangkan air memiliki kerapatan 0.9998[7] –0.999863 g/cm3 pada suhu dan tekanan yang sama. Air cair paling padat, dengan kerapatan 1 g/cm3 pada suhu 4 °C dan menjadi tidak begitu padat ketika molekul air mulai membentukkristalesheksagonal saat titik beku tercapai. Hal ini disebabkan ikatan hidrogen mendominasi gaya antar molekul, yang menghasilkan pengemasan molekul yang kurang padat dalam padatan. Kepadatan es sedikit meningkat dengan penurunan suhu dan memiliki nilai 0,9340 g/cm3 pada suhu -180 °C (93 K).[8]

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. "Definition of ICE".www.merriam-webster.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal2018-06-19.
  2. "the definition of ice".www.dictionary.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal2018-06-19.
  3. Prockter, Louise M. (2005)."Ice in the Solar System"(PDF).Johns Hopkins APL Technical Digest.26 (2): 175. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 19 March 2015.
  4. Lihat:https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ibun
  5. Demirbas, Ayhan (2010).Methane Gas Hydrate. Springer Science & Business Media. hlm. 90.ISBN 978-1-84882-872-8.
  6. "The Mineral Ice".minerals.net. Diakses tanggal2019-01-09.
  7. 12Harvey, Allan H. (2017). "Properties of Ice and Supercooled Water". Dalam Haynes, William M.; Lide, David R.; Bruno, Thomas J. (ed.).CRC Handbook of Chemistry and Physics (Edisi 97th). Boca Raton, FL: CRC Press.ISBN 978-1-4987-5429-3.
  8. Lide, D. R., ed. (2005).CRC Handbook of Chemistry and Physics (Edisi 86). Boca Raton (FL): CRC Press.ISBN 0-8493-0486-5.

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Internasional
Nasional
Lain-lain
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Es&oldid=27524882"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp