Ereksi adalah suatu keadaan alami ketikapenis menjadi keras, terisi penuh oleh darah, dan membesar. Ereksi terjadi melalui perpaduan yang rumit antara faktor pikiran, saraf, aliran darah, dan hormon. Keadaan ini biasanya berkaitan dengangairah seksual atauketertarikan seksual, meskipun ereksi juga bisa muncul dengan sendirinya tanpa rangsangan tertentu. Bentuk, sudut, dan arah ereksi bisa berbeda-beda pada setiap laki-laki.
Dari sisi tubuh, ereksi diperlukan agar seorang pria dapat melakukanhubungan seksual dengan cara penetrasi. Proses ini dipicu oleh kerja saraf tak sadar yang membuat kadar zat pengendali pelebaran pembuluh darah meningkat di dalam jaringan penis. Akibatnya, pembuluh darah melebar dan dua rongga utama penis terisi darah (serta sebagian kecil di rongga lainnya). Pada saat yang sama, otot di sekitar penis menekan aliran keluar darah, sehingga penis tetap keras. Ereksi akan mereda kembali setelah kerja saraf tersebut berkurang.
Karena merupakan reaksi tubuh yang tidak sepenuhnya bisa dikendalikan, ereksi dapat muncul dari berbagai rangsangan, termasuk sentuhan, khayalan, atau rasa bergairah. Ereksi yang muncul ketika tidur atau saat baru bangun dikenal sebagai ereksi malam hari atau sering disebut jugamorning wood. Tidak adanya ereksi malam hari kerap dijadikan tanda untuk membedakan apakahgangguan ereksi disebabkan oleh faktor fisik atau psikis.
Keadaan penis yang hanya mengeras sebagian disebut setengah ereksi, sedangkan penis yang tidak ereksi biasanya disebut lemas atau lembek.
Penis berisi tiga struktur berbentuk tabung yang memanjang, yaitu dua buahcorpora cavernosa dan sebuahcorpora spongiosa yang berisiuretra. Ereksi penis terjadi bila darah mengalir dan memenuhi corpora cavernosa karena berbagai bentuk rangsangan. Selain yang paling umum karena rangsangan seksual, ereksi pada manusia laki-laki juga dapat terjadi karena tekanankandung kemih yang penuh.[1] Ereksi juga terjadi secara otonom (tanpa kesadaran), misalnya pada saat tidur di dalam faseREM.[2]
Secara normal, ereksi akan berakhir ketika rangsangan seksual berakhir atau telah terjadiejakulasisperma.[3]Priapisme adalah kejadian ereksi tanpa dikehendaki yang berlangsung dalam rentang waktu abnormal dan secara medik tergolong sebagai kejadian darurat.[4] Ereksi priapistik juga dapat terjadi pada orang yang mati secara mendadak[5] (misalnya karena tergantung).
Ketidakmampuanpenis untuk ereksi secara penuh disebut sebagaidisfungsi ereksi (impotensi). Penyebabnya dapat bersifat fisik maupun kejiwaan (psikis).[6] Impotensi menjadi permasalahan banyak orang dan penyembuhannya dilakukan secaramedik maupunalternatif.[7]