Dies irae (Latin Gerejawi: [ˈdi.es ˈire]; "Hari Kemurkaan") adalah sebuah petikanLatin yang diatribusikan kepadaTomas dari Celano dariFransiskan (1200 – s. 1265)[1] atau kepadaLatino Malabranca Orsini (w. 1294), lektor distudiumOrdo Dominikan diSanta Sabina, pendahuluUniversitas Kepausan Santo Tomas Aquinas di Roma.[2] Petikan tersebut telah ada setidaknya dari abad ketiga belas, meskipun petikan terebut diyakini berusia lebih tua, dengan beberapa sumber mengaitkan asal muasalnya kepadaSanto Gregorius Agung (w. 604),Bernardus dari Clairvaux (1090–1153), atauBonaventura (1221–1274).[1]
Dies irae diasosiasikan dengan kematian selama hampir 800 tahun lalu. Nyanyian gereja yang digunakan oleh pastor-pastor Katolik sekitar abad ke-13 ini, biasa digunakan untuk keperluan massa, sepertiupacara kematian atau pemakaman.
Beberapa abad setelah pengaruh gereja semakin meluas, begitu juga dengandies irae. Ada begitu banyak karya seni di luar gereja yang dihiasi gayadies irae, seperti simfoniRequiem karya Mozart pada 1791.
Karya musik seperti ini semakin berkembang. Mulai dariDance of the Dead karya Francesco Traini pada 1330-an yang menggambarkan penderitaan dan kematian atauMessa da Requiem karya Giuseppe Verdi (1874).
Dies irae juga muncul dalam lagu-lagu romantis yang dipopulerkan musisi Rusia bernama Sergei Rachmaninoff lewatSymphonic Dance (1940), seperti yang diunggahCBC Music ini.
Bagian darimusic scoring ini kemudian makin dikenal luas setelah masuk dalam industri film pada era film bisu. Tujuannya, untuk menggambarkan suasana yang gelap dan mencekam. Di era ini, musik banyak dimainkan oleh orkestra secara penuh.
Misalnya, film terkenal berjudulMetropolis (1927) yang menggambarkandystopia terhadap mesin dan kehancuran di masa depan. Musik latar yang satu ini digunakan untuk mengambarkan suasana yang dramatis. Musik ini muncul juga lewat karya komposer musik sekaligus pianis klasik, Dimitri Tiomkin yang mengarang simfonidies irae untuk film berjudulIt’s A Wonderful Life.
Musikdies irae yang cenderungspooky ini sebenarnya berkaitan dengan nada minor. Di Barat, nada-nada mayor terdengar menyenangkan, sedangkan minor biasa dianggap murung atau menyedihkan.
Sebenarnya ada banyak aspek musik yang dapat diklasifikasikan sebagai mayor atau minor, misalnya kunci dan tangga nada. SitusQuartz menyebut, perbedaan antara keduanya didasarkan pada jarak (interval) nada. Dalam konteks dies irae, musiknya berisi gabungan empat nada yang terdiri dari dua interval minor— kedua minor (dua nada pertama) dan sepertiga minor (dua nada terakhir).
![]() | Artikel bertopik Katolik ini adalah sebuahrintisan. Anda dapat membantu Wikipedia denganmengembangkannya. |