Artikel inisebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yangmemiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulahmenambah pranala ke artikel ini dariartikel yang berhubungan.(November 2025) |

Daerah garis emisi nuklir ionisasi rendah (LINER) adalah jenisintigalaksi yang didefinisikan olehemisi garis spektralnya. Spektrumnya biasanya mencakup emisi garis dari atomterionisasi lemah atau atom netral, sepertiO,O+,N+, danS+. Sebaliknya, emisi garis spektral dari atomterionisasi kuat, sepertiO++,Ne++, danHe+, relatif lemah.[2] Kelas inti galaksi pertama kali diidentifikasi olehTimothy Heckman dalam makalah ketiga dari serangkaian makalah tentang spektrum inti galaksi yang diterbitkan pada tahun 1980.[2]
Galaksi yang mengandung LINER sering disebut sebagaigalaksi LINER. Galaksi LINER sangat umum; sekitar sepertiga dari semua galaksi terdekat (galaksi dalam radius sekitar 20-40Mpc) dapat diklasifikasikan sebagai galaksi LINER.[2][3] Sekitar 75% galaksi LINER merupakan galaksieliptis,lentikular, atau S0/a-Sab (galaksi spiral dengan tonjolan besar dan lengan spiral yang terlilit rapat). LINER lebih jarang ditemukan di galaksi Sb-Scd (galaksi spiral dengan tonjolan kecil dan lengan spiral yang terlilit longgar), dan sangat jarang ditemukan digalaksi tak beraturan di dekatnya.[3]
LINER juga umum ditemukan digalaksi inframerah bercahaya (LIRG), suatu kelas galaksi yang ditentukan olehluminositasinframerah-nya yang sering terbentuk ketika dua galaksibertabrakan satu sama lain. Sekitar seperempat LIRG mungkin mengandung LINER.[4]
LINER telah menjadi pusat dari dua perdebatan besar. Pertama, para astronom telah memperdebatkan sumberenergi yang mengeksitasi gas terionisasi di pusat galaksi-galaksi ini. Beberapa astronom telah mengusulkan bahwainti galaksi aktif (AGN) denganlubang hitam supermasif bertanggung jawab atas emisi spektral LINER.[2][5][6]
Astronom lain telah menegaskan bahwa emisi tersebut didukung olehwilayah pembentukan bintang.[7][8]
Masalah utama lainnya terkait dengan bagaimana ion-ion tersebut tereksitasi. Beberapa astronom berpendapat bahwagelombang kejut yang merambat melalui gas dapat mengionisasi gas tersebut,[2] sementara yang lain berpendapat bahwafotoionisasi (ionisasi oleh cahayaultraviolet) mungkin menjadi penyebabnya.[5][7][8]
Perdebatan ini diperumit oleh fakta bahwa LINER ditemukan di berbagai objek dengan tingkat kecerahan danmorfologi yang berbeda. Lebih lanjut, perdebatan mengenai sumber energi LINER juga terkait dengan perdebatan serupa mengenai apakah cahaya dari daerah pembentukan bintang atau cahaya dari AGN menghasilkan luminositas inframerah tinggi yang terlihat pada LIRG.[4]