Artikel inisebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yangmemiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulahmenambah pranala ke artikel ini dariartikel yang berhubungan atau cobaperalatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2016. |
![]() | artikel iniperludirapikan agar memenuhistandar Wikipedia. Tidak ada alasan yang diberikan. Silakankembangkan artikel ini semampu Anda. Merapikan artikel dapat dilakukan denganwikifikasi atau membagi artikel ke paragraf-paragraf. Jika sudah dirapikan, silakan hapus templat ini. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini) |
DJmixer adalah salah satu jenis AudioMixer yang dirancang khusus untuk penampilan DJ didiskotek, klub, atau pertunjukan langsung. Meskipun secara garis besar mirip dengan audiomixer biasa, tetapi terdapat beberapa fitur yang umumnya hanya ditemui pada jenis audiomixer ini. Keberadaan sirkuitcrossfader dan sirkuitcue merupakan syarat utama suatu audiomixer dapat dikategorikan sebagai DJMixer. Dengan kedua fitur ini, seorang DJ dapat melakukan transisi lagu dengan mulus, sehingga para pendengar (dalam hal ini pengunjung Diskotek, paraClubbers) tidak begitu menyadari adanya perpindahan antar lagu.
Sebuah DJmixer masa kini umumnya memiliki dua atau lebih kanal masukan untuk mengintegrasikan sumber audio dan sumbermixing audio lainnya. Untuk mengakomodasi input dariTurntable atauphonograf, diperlukan sirkuit penguat dengan standar ekualisasi RIAA (RIAA equalization) dan masukan tingkat tinggi (high level input) untuk memasukkan pemutar CD dan sumber audio lain yang memilikihigh level input. Secara lebih spesifik, biasanya kontrolchannel diatur secara vertikal agar DJ dapat dengan mudah melakukan pertunjukkannya. Di bawah pemilih masukan (inputselector), terdapat pengatur gain yang digunakan untuk menyamakan level sinyal pada masing-masingchannel yang masuk kemixer. Setelah itu, setiap channel input dimasukkan ke tahap selanjutnya, yaitu pengaturannada pada sirkuit equalizer. Ketika hendak melakukan transisi lagu, seorang DJ akan menyamakan hentakan bas agar sinkron dan mengurangi level bas pada salah satuchannel, sehingga mengurangi tabrakan bunyi hentakan bas yang mengganggu.
Salah satu bagian yang paling penting dari DJmixer adalah sirkuitCrossfader yang menjadi jantung sebuah DJMixer. TanpaCrossfader, melakukan transisi lagu dengan menggunakan duarotary knob akan sangat susah. Pada awalnya, sirkuitcrossfader hanyalah dua penggeser fader audio pengatur gain di mana sinyal audio langsung melaluicrossfader. Namun dengan kebiasaan penggunaan yang tidak wajar seperti untukscratching pada DJ hip-hop di manacrossfader berperan sangat penting karena digerakkan dengan kecepatan tinggi untuk menciptakan hentakan bas dan clap yang mendasarialiran musik tersebut. Seiring berkembangnya teknologi, maka para ahli menemukan apa yang disebut sirkuit penguat dengan pengaturan tegangan (Voltage Controlled Amplifier, VCA) di mana audio fader tidak mengatur gain input sumber audio tadi secara langsung. Namun dengan tegangan DC, sirkuit terintegrasi (IC) dengan prinsip VCA tersebut gain sumber audio akan dapat diatur secara halus, dan respon daricrossfader dapat diatur sedemikian rupa. Referensi dari Rane, salah satu pembuat DJmixer, menyatakan secara umum dapat dibuat menjadi tiga macam setting yaitufull, cut, dansmooth. Jenis pengaturansmooth danfull akan sangat membantu kerja dari DJ klub, sedangkan pada pengaturan jeniscut, sangat dominan dipakai oleh DJ hip-hop dalam teknikscratching. SelainCrossfader berbasis VCA, juga ada yang berbasis sirkuitoptoelektronik dan juga dengan tipecrossfader magnetik.
Serupa dengan audiomixer konvensional, suatu pengatur nada mengatur nada pada tiap kanal yang ada. Pengaturan yang sangat umum adalah pada pengaturan level nada rendah (Bass, Low), nada menengah (Midrange, Midle), dan nada tinggi (Treble, High). Lebih khususnya, DJmixer dilengkapi dengan saklar pembunuh (Kill Switch) untuk masing-masing dari ketiga cakupan nada yang diatur dan di sini menjadi kelengkapan efek standar pada DJmixer. Tentunya, reaksi yang sama tidak akan sama dengan memutar ketiga potensiometer untuk ketiga nada yang diatur tersebut.
Cueing adalah istilah DJ untuk menentukan letak posisi lagu yang akan dimainkan tanpa mengganggu lagu yang sekarang diputar dan didengar oleh pendengar. Prinsipnya adalah pendengaran sebelum dipudarkan (Pre-fade Listening, PFL). Sirkuit Cue adalah hal mutlak yang harus ada pada DJmixer.Type Cue bermacam-macam, apakah mendengar pada salah satuchannel sebelum atau sesudah prosesmix, sehingga DJ bisa membandingkan hasilmixing sebelum lagu yang didengar oleh pendengar. Selain itu, sirkuitheadphone dengan sirkuit penguat tersendiri adalah bagian penting dariCue Selector.
Berhubungan dengancrossfader, suatu sirkuit bisa diatur agar ketika posisicrossfader pada posisi ekstrem apakah itu ke kiri atau ke kanan (biasanya posisicrossfader diletakkan melintang, sedangkanchannel fader diposisi tegak lurus). Suatu sirkuit dengan pemicuAutostart akan secara otomatis memutarplayer yang telahdisetting pada posisiAutostart, tetapi dalam hal ini CDplayer yang ada juga harus mendukung fitur ini.
Pertunjukan DJ akan lebih semarak dengan pengaturan Lampu-lampu (Lighting) yang terpasang di panggung. Dengan pemicu lampu-lampu ini maka kediplighting akan mengikuti irama lagu yang sedang dimainkan.Sound to Light adalah istilah yang sering dipakai dalam teknik ini.
Dengan masukan dan keluaran ini, seorang DJ bisa menghubungkan sebuahsampler, prosesor efek suara, danMIDI Controller untuk menambah semarak dengan bunyi-bunyi yang menarik sepertiflanger, wah-wah,reverb, dan sebagainya.
Dalamsetting sebuah klub, seorang DJ sangat membutuhkanbooth monitor yang terletak cukup dekat dengannya, sehingga DJ bisa mendengar secara cermat musik yang dimainkan. Jalur output untukbooth monitor dan main output akan dikuatkan dengan amplifier yang berbeda. Selain itu, keluaranbooth monitor bisa dipakai sebagai input untuk perekaman suara hasilmixing jika keluaran khusus untuk perekaman tidak ada.
Dengan Peak meter ini, DJ dapat mengawasi seberapa besar keluaran level sinyal output yang direpresentasikan oleh VU display, baik berupa jarum meter analog maupun LED Display. Akan sangat menarik jika Peak meter dilengkapi dengan sirkuit penahan puncak (Peak hold level), sehinggalampu LED pada posisi puncak akan menyala beberapa saat bersamaan dengan hentakan bas yang paling keras.
Meskipun DJmixer akan lebih fokus pada kualitasmixing lagu, paling tidak harus ada satu kanal penguat depan mikrofon yang bisa dipakai oleh DJ untuk membuat perkenalan ketika akan memutar lagu baru. Sirkuit penguat depan ini bisa dibuat bekerja secara bicara lebih (Talk Over), di mana jika mikrofon diaktifkan, maka secara otomatis akan mengurangi level musik. Tentunya, kontrol yang harus ada yakni pengatur nada (Tone Control) untuk mengatur nada bas,midrange, dantreble. Lebih sederhana lagi, hanya disertakan pengaturan gain dan pengaturan nada berupa setelan basah kering (Wet-dry) saja untuk menyesuaikan suara yang dihasilkan.
Penjelasan di atas lebih berfokus pada DJMixer analog. Namun, perkembangan dunia digital juga diaplikasikan pada DJMixer. Pada DJMixer digital, terdapatAnalog to Digital Converter (ADC) yang mengubah sampling input analog menjadi sinyal digital. Sampling frekuensi 96 kbps/44 kHz sudah cukup memadai untuk menghasilkan suara setara CD audio. Dengan konverter A/D, pengolahan efek sepertiLFO, Flanger, Reverb, dilakukan pada tahap digital. Dengan DJmixer digital, seorang DJ dapat dengan sangat mudah melakukan sinkronisasi hentakan (Beatmatching) dua lagu secara cepat dan akurat berdasarkan hitungan denyutan per menit (Beat per minute, BPM) atau tempo lagu yang dimainkan. Sinkronisasi denganplayer atau komputer biasanya dihubungkan dengan hubungan serial atau USB.