Cedera aksonal difus (DAI) adalahcedera otak di mana lesi yang tersebar terjadi di area yang luas di saluran materi putih serta materi abu-abu.[1][2][3][4][5][6][7] DAI adalah salah satu jeniscedera otak traumatis yang paling umum dan merusak dan merupakan penyebab utama ketidaksadaran dankeadaan vegetatif persisten setelah trauma kepala parah. Ini terjadi pada sekitar setengah dari semua kasustrauma kepala parah dan mungkin merupakan kerusakan utama yang terjadi padagegar otak. Hasilnya seringkali berupa koma, dengan lebih dari 90% pasien dengan DAI parah tidak pernah sadar kembali. Mereka yang terbangun dari koma seringkali tetap mengalami gangguan yang signifikan.
DAI dapat terjadi di seluruh spektrum keparahan cedera otak traumatis (TBI), di mana beban cedera meningkat dari ringan hingga berat.[8][9] Gegar otak mungkin merupakan jenis cedera aksonal difus yang lebih ringan.[9][10]
^Christman CW, Grady MS, Walker SA, Holloway KL, Povlishock JT (April 1994). "Ultrastructural studies of diffuse axonal injury in humans".Journal of Neurotrauma.11 (2):173–86.doi:10.1089/neu.1994.11.173.PMID7523685.
^Povlishock JT, Christman CW (August 1995). "The pathobiology of traumatically induced axonal injury in animals and humans: a review of current thoughts".Journal of Neurotrauma.12 (4):555–64.doi:10.1089/neu.1995.12.555.PMID8683606.
^abBlumbergs PC, Scott G, Manavis J, Wainwright H, Simpson DA, McLean AJ (August 1995). "Topography of axonal injury as defined by amyloid precursor protein and the sector scoring method in mild and severe closed head injury".Journal of Neurotrauma.12 (4):565–72.doi:10.1089/neu.1995.12.565.PMID8683607.
^Bazarian JJ, Blyth B, Cimpello L (February 2006). "Bench to bedside: evidence for brain injury after concussion--looking beyond the computed tomography scan".Academic Emergency Medicine.13 (2):199–214.doi:10.1197/j.aem.2005.07.031.PMID16436787.