Kerongsang Kelt, atau lebih tepatnyakerongsang penanuler, dan jenis kerongsang yang berkerabat dengannya, yaknikerongsang penanuler-semu, adalah jenis-jeniskerongsang pengelat sandang yang rata-rata berukuran besar. Penanuler berarti lingkaran hampir utuh. Kerongsang penanuler secara khusus dikaitkan dengan permulaanAbad Pertengahan Awal Irlandia dan Britania, sekalipun dijumpai pada kurun waktu lain dan di tempat lain, misalnya kerongsang penanuler yang dijadikan perlengkapan busana tradisional kaum wanitaMagribi di Afrika Utara.
Kerongsang yang mula-mula dibuat sebagai alat pengencang pakaian padaZaman Besi dan zaman penjajahan Romawi ini secara khusus dikaitkan dengan kerongsang-kerongsang berhiasan banyak dari logam mulia yang dibuat untuk dipakai orang-orang kalangan atas diIrlandia danSkotlandia sejak sekitar tahun 700 sampai 900, yakni kerongsang-kerongsang yang secara luas dikenal dengan sebutan kerongsang Kelt atau dengan istilah-istilah serupa lainnya. Kerongsang-kerongsang ini adalah karya-karya terpenting dari kriya logam sekuler bermutu tinggi yang dihasilkanseni rupa Kelt Abad Pertengahan Awal, yang suka diistilahkan sebagaiseni rupa Insuler oleh para sejarawan. Kerongsang jenis penanuler terus dibuat dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana semisalkerongsang waga-waga sampai memasuki abad ke-11, yakni sepanjang kurun waktu yang kerap disebut sebagai ZamanViking di Irlandia dan Skotlandia.
Baik kerongsang penanuler maupun kerongsang penanuler-semu terdiri atas sebatang jarum dengan pangkal berlubang yang disangkutkan pada sebentuk cincin; jarum ini dapat digeser-geser di sepanjang badan cincin sampai ke ujung-ujungnya. Ujung-ujung cincin pada kerongsang jenis penanuler tidak menyatu; ada celah kecil yang dapat dilewati batang jarum. Ujung-ujung cincin pada kerongsang jenis penanuler-semu terlihat menyatu, tetapi sesungguhnya kedua ujungnya tetap dibuat terpisah, kemudian disisipi bagian penyambung yang mengantarai kedua ujung tersebut. Pemakaian kerongsang jenis penanuler merupakan cara sederhana dan efisien untuk mengelat wastra tenunan longgar (tusukan jarumnya tidak meninggalkan bekas yang permanen pada wastra semacam ini), sedangkan pemakaian kerongsang jenis penanuler-semu jelas-jelas merupakan cara yang kurang efisien untuk mengelat wastra.
Kerongsang digunakan oleh pria maupun wanita, lazimnya disangsangkan di bahu jika digunakan oleh pria, dan di dada jika digunakan oleh wanita, dengan ujung jarum mengarah ke atas. Menurut salah satu pasal hukum bangsa Irlandia, jika ada orang yang celaka tertusuk jarum kerongsang, maka pengguna kerongsang tersebut, baik pria maupun wanita, tidak dapat dipersalahkan apabila kerongsangnya disematkan dengan ujung jarum mengarah ke atas.[1] Kerongsang-kerongsang yang paling rumit buatannya jelas mencerminkan kedudukan tinggi penggunanya di tengah masyarakat. Kerongsang jenis ini juga digunakan kaum rohaniwan, setidaknya di Irlandia,[2] kendati kemungkinan besar digunakan untuk mengelatkorkap atauvestimentum lain, alih-alih digunakan sebagai perlengkapan busana sehari-hari.[3]Senchas Mór, salah satu risalahhukum bangsa Irlandia terdahulu, menetapkan bahwa selama menjadianak piara, anak-anak lelaki raja-raja besar wajib mengenakan "kerongsang emas bertatahkinyang" sedangkan anak-anak lelaki raja-raja kecil cukup mengenakan kerongsang perak.[4]
"Anuler" artinya lingkaran utuh, sedangkan "penanuler" artinya lingkaran hampir utuh. Kedua istilah ini digunakan dengan beragam makna. "Penanuler-semu" adalah istilah yang khusus diciptakan untuk menyifatkan bentuk kerongsang, dan mengacu kepada kerongsang dengan cincin yang tidak bercelah, tetapi masih menyerupai kerongsang penanuler, misalnya masih menonjolkan pembatas ujung-ujung cincin. Beberapa kerongsang penanuler-semu dibuat sangat mirip dengan kerongsang-kerongsang penanuler, tetapi memiliki semacam sambungan kecil yang menghubungkan kedua ujung cincin.[5] Kerongsang-kerongsang penanuler-semu lainnya memiliki ujung-ujung yang sepenuhnya tersambung, dan disainnya menonjolkan bagian tengah yang merupakan tempat celah pada kerongsang penanuler. Salah satu contohnya adalahKerongsang Tara. Kerongsang-kerongsang penanuler-semu dapat pula disifatkan sebagai kerongsang "anuler", atau "kerongsang cincin".[6]
Istilah "kerongsang terbuka" atau "kerongsang cincin terbuka" kadang-kadang dipakai untuk menyifatkan kerongsang-kerongsang penanuler.[8] Ada skema klasifikasi yang disusun, dalam kaitannya dengan jenis-jenis kerongsang terdahulu, oleh Elizabeth Fowler pada dasawarsa 1960-an, yang sudah diperluas menjadi beragam versi supaya mencakup jenis-jenis kerongsang terkemudian.[9]
Kerongsang-kerongsang jenis penanuler maupun jenis anuler, yang ukuran jarumnya sangat besar melebihi ukuran cincinnya, sehingga cincinnya sama sekali tidak berguna dalam penyematan kerongsang, dapat disebut "kerongsang cincin", "kerongsang jarum", atau "jarum kerongsang"; atau, khususnya jika cincinnya kecil dan sederhana, dapat disebut "jarum cincin".[10] Pada kerongsang-kerongsang semacam ini, rancangan pangkal jarum biasanya menunjukkan bahwa jarum tersebut dimaksudkan untuk tersemat di bawah cincinnya (jika dilihat dari depan), alih-alih di atas cincinnya seperti pada kerongsang-kerongsang yang lebih besar.[11]
"Kelt" merupakan istilah yang dihindari pemakaiannya oleh para ahli dalam menyifatkan kerongsang-kerongsang ini, terutama dalam menyifatkan gagrak seninya, yaitu gagrak seni Abad Pertengahan Awal dari Kepulauan Inggris, akan tetapi sudah telanjur terpatri di dalam benak khalayak ramai. Istilahseni rupa Insuler digunakan untuk menyifatkan gagrak khas dari seni rupa yang lahir di Kepulauan Inggris dan memadukan unsur-unsur Jermani, Kelt, Pikti, dan Laut Tengah. Kendati beberapa kerongsang penanuler yang lebih sederhana dan relatif lebih awal waktu pembuatannya ditemukan in dalam konteksSaksen-Inggris, dan beberapa upajenis kerongsang pada umumnya juga demikian,[12] sejauh yang sudah diketahui, orang Saksen-Inggris tidak menggunakan kerongsang jenis ini sebagai perhiasan bergengsi kalangan atas. Meskipun demikian, ada unsur-unsur di dalam gagrak kerongsang-kerongsang Irlandia dan Skotlandia yang berasal dariseni rupa Saksen-Inggris, dan berkaitan dengan karya seni rupa Insuler di media lain, teristimewa naskah-naskah beriluminasi.
Fibula adalah kata Latin untuk "kerongsang". Kata ini digunakan di dalam berbagai bahasa modern sebagai sebutan bagi beragam jenis kerongsang Romawi dan Pascaromawi Abad Pertengahan Awal yang memiliki jarum dan cantelan di balik tampilan depan kerongsang. Kerongsang-kerongsang yang dibahasa di sini adakalanya juga disebutfibula, tetapi sebutan ini jarang dipakai oleh para ahli yang berasal dari masyarakat penutur bahasa Inggris.
Pada saat menyematkan kerongsang penanuler, jarumnya disematkan menembusi lipatan kain, ujung jarum diloloskan melewati celah cincin, kemudian cincin digeser memutar kurang lebih 90 derajat sampai ujung jarum tersangsang pada badan cincin. Sepanjang tertahan dengan sedikit tekanan, jarum tidak akan bergeser melewati ujung-ujung cincin.[14]
Kerongsang-kerongsang penanuler-semu tidak sesederhana itu, cara pemakaiannya pun masih diperdebatkan. Kemungkinan besar cara pemakaiannya tidak sama untuk semua kerongsang dari jenis ini. Salah satu cara pemakaiannya adalah menyusupkan lipatan kain ke dalam lingkaran cincin sampai tersemat jarum, kemudian kain ditarik kembali sampai jarum tersangsang pada badan cincin. Cara ini cocok untuk kerongsang-kerongsang dengan panjang jarum yang tidak melebihi diameter cincin, tetapi tidak semua kerongsang penanuler-semu memiliki jarum dengan panjang seperti itu. Cara kedua mungkin saja cuma dengan menyematkan jarum pada kain, dan membiarkan cincinnya tergantung tanpa terpasang erat pada kain, tetapi sematan semacam ini tidak begitu erat. Cara ketiga bergantung pada panjang rantai atau tali yang disangkutkan pada cincin di dekat ujung cincin (pada kerongsang penanuler semu sesungguhnya tidak ada ujung), yang dipakai untuk mengamankan jarum dengan cara diikatkan padanya, dan yang mungkin dilengkapi sebatang jarum kecil pada ujungnya, yang juga disematkan ke kain. Kemungkinan besarKerongsang Tara disematkan dengan cara ini.[15] Dalam beberapa kasus, jarum dilengkapi dengan baut atau paku keling agar dapat dibongkar pasang.[16] Kerumitan lainnya adalah jarum pada beberapa kerongsang penanuler dibuat sedemikian rupa sehingga berada di depan cincin, sepertiKerongsang Londesborough (di bawah), tetapi pada kerongsang lain jarumnya menyilangi cincin, pangkal jarumnya terletak di depan cincin, tetapi bagian tengahnya berada di belakang cincin, tepat pada titik silangnya ke sisi sebaliknya; Kerongsang Tara pernah dipamerkan dalam keadaan disematkan dengan dua cara ini.[17] Cara kedua tampaknya lebih umum diterapkan pada kerongsang-kerongsang terkemudian yang dibuat pada abad ke-9.[18]
Kiranya cukup adil untuk mengatakan bahwa para sarjana masih sedikit bingung melihat kerongsang penanuler yang sederhana dan efektif itu berkembang ke arah ini,[19] meskipun diduga bahwa salah satu alasan ujung-ujung cincin disatukan kembali pada kerongsang penanuler-semu adalah untuk menguatkan kerongsang. Pada banyak kerongsang penanuler, celah di antara ujung-ujung kini sudah terlalu sempit untuk dilewati batang jarum. Tidak jelas apakah memang dari dulu sudah demikian adanya.
Kerongsang-kerongsang penanuler sederhana dan berukuran kecil dari perunggu, besi, dan perak (meskipun langka) merupakan alat pengencang pakaian yang lumrah dipakai pada zaman penjajahan Romawi, tetapi tidak digunakan sebagai barang penanda tingginya status, dan hiasan kerongsang lazimnya terbatas pada corak sabuk di sekeliling cincin atau corak-corak hias sederhana lainnya.[20] Kadang-kadang ketebalan ekstra pada ujung-ujung cincin, yang diperlukan untuk mencegah jarum terlepas dari cincin, dibuat cuma dengan membengkokkan ujung-ujung cincin ke arah yang berlawanan.[21]
Menjelang berakhirnya zaman penjajahan Romawi di Britania pada abad ke-3 dan ke-4, muncul sejenis kerongsang penanuler berhiasanzoomorfis pada ujung-ujung cincin, dengan kepala manusia atau hewan, tetapi tetap tidak lebih lebar daripada keseluruhan cincin. Beberapa kerongsang dihiasi denganemail, dan jarumnya tidak terlalu memanjang melebihi garis tengah cincin.[22] Kerongsang semacam ini pada khususnya ditemukan di kawasan barat daya Britania danWales, dan tampaknya diciptakan di area-area tersebut. Jenis kerongsang ini mulai jarang dipakai orang di kawasan selatan Britania pada abad ke-5,[23] tetapi justru marak dipakai di Irlandia pada abad ke-6 sampai abad ke-7.
Jenis-jenis kerongsang ini memiliki ujung-ujung yang diperbesar ukurannya, yang pada kurun waktu ini dibuat datar dan kerap dihiasi email atau tatahan kaca. Sebagian besar diperindah dengan corak hias abstrak, tetapi adakalanya dengan corak hias zoomorfis. Panjang jarum pada kurun waktu ini seringkali dibuat dua kali diameter cincin.[24] Mandala budaya Irlandia pada kurun waktu ini mencakup sebagian besar kawasan barat Skotlandia, dan perkembangan serupa juga berlangsung di daerahorang Pikti di kawasan timur Skotlandia, kendati bentuk-bentuk kerongsangnya sedikit berbeda. Corak-corak hiasnya juga dijumpai pada barang-barang kriya logam lain yang digunakan untuk mengencangkan sesuatu, misalnya bagian dari abah-abah kuda,[25] dan segelintir sisarelikuarium Kristen terawal dan barang-barang kriya logam lain yang masih berkaitan dengan gereja.
Tidak lama selepas tahun 700, muncul kerongsang-kerongsang berukuran besar yang sarat dengan hiasan, berbahan baku logam mulia dan bertatahkan ratna mutu manikam. Tampak jelas bahwa kerongsang-kerongsan ini adalah barang penanda status mulia pemakainya, dan dihasilkan lewat pengerahan segenap keterampilanpandai emas terpiawai. Kerongsang-kerongsang semacam ini terus-menerus diproduksi selama kurang lebih 200 tahun. Kerongsang-kerongsang Pikti lebih homogen dari segi disain daripada kerongsang-kerongsang Irlandia, yang mungkin saja mengindikasikan periode produksi yang lebih pendek, kemungkinan besar dari "pertengahan abad kedelapan sampai permulaan abad kesembilan".[26] Tiap-tiap disain yang sintas bersifat unik, tetapi jenis-jenis kerongsang terdahulu yang lebih sederhana dikembangkan dan diperumit hiasannya. Sebelum itu tidak ada tradisi pembuatan kerongsang sarat hiasan di Irlandia, dan perkembangan ini mungkin dipicu oleh kontak dengan para elit Eropa Daratan yang mengenakan largefibulae berukuran besar sebagai penanda status. Kontak-kontak semacam ini dapat dipastikan sudah dilakukan orang pada masa itu, khususnya rahib-rahib yang berkelana.[27]
Bukti arkeologi, dan beberapa bukti sastrawi, megisyaratkan bahwa kerongsang berbahan baku logam mulia adalah penanda status kerajaan, dipasangkan dengan mantel ungu, dan kemungkinan besar seperti itulah tampilan busana arcaKristus padatugu salib diMonasterboice dan tampilan busana arcaPerawan Maria pada tugu salib lainnya.[28] Semua contoh kerongsang yang sintas, lebih dari 50 buah (tidak semuanya dalam keadaan utuh) dalam kasus kerongsang buatan Irlandia,[29] telah ditemukan lewat ekskavasi, atau setidaknya ditemukan di dalam tanah. Berdasarkan lokasi penemuan yang diketahui, segelintir berasal dari kuburan, dan yang lebih lazim adalah keronsang dari temuan harta karun. Bilamana ditemukan di dalam kuburan, sering kali umur kuburannya lebih muda daripada kerongsangnya,[30] seperti dalam kasus sebuah kerongsang bergagrak Irlandia abad ke-8 yang ditemukan di sebuah kuburan orang Nors diWestray,Orkney,[31] dan kemungkinan besar juga Kerongsang Kilmainham.[32] Kerongsang-kerongsang yang rumit buatannya sering kali digurati satu atau lebih dari satu nama orang pada sisi belakangnya. Nama-mana yang sering kali tergurat dalamaksara Rune tersebut diduga sebagai nama pemiliknya. Kerongsang-kerongsang yang lebih sederhana dari perunggu dan logam-logam lakuran serupa terus-menerus ditemukan dalam jumlah yang lebih besar.
Kerongsang-kerongsang Irlandia yang paling rumit buatannya adalah kerongsang-kerongsang penanuler semu, sementara kerongsang-kerongsang Skotlandia yang paling rumit buatannya sebagian besar masih mempertahankan bentuk penanuler tulen.[34] Kebanyakanbersepuh perak, sementara yang bersepuh emas seringkali tidak seluruhnya bagiannya disepuh. Beberapa kerongsang yang bersepuh emas terbuat dari perunggu atau lakuran tembaga;[35] hanya ada satu kerongsang Irlandia dari emas utuh yang diketahui, yaitu kerongsang buatan abad ke-9 yang ditemukan di Loughan,County Londonderry. Kerongsang emas ini tidak serumit kerongsang-kerongsang logam mulia lainnya, kendati standar pengerjaannya sangat tinggi.[36] Meskipun demikian, beberapa kerongsang memiliki ceruk tersembunyi yang dulunya mungkin diisi sedikit timbal penambah berat supaya membuat kerongsang berbahan logam mulia tersebut tampak lebih tinggi nilainya daripada yang sesungguhnya.[37]
Di Irlandia, ada pangkal jarum yang dijadikan pusat dekorasi, adakalanya dengan menggunakan semacam lempengan berbentuk "layang-layang", misalnya seperti yang terdapat pada Kerongsang Tara; di Skotlandia, pangkal jarum hanya berupa lingkaran sederhana yang dibentuk dengan cara menekukkan salah satu ujung jarum.[38] Ujung-ujung gelang pada kerongsang Skotlandia lebih sering dihiasi lempengan bundar atau persegi yang menjorok keluar dari lingkaran cincin, sementara ujung-ujung gelang pada kerongsang Irlandia lazimnya menjorok ke dalam lingkaran cincin dan membentuk kurva lain, tetapi tidak banyak keluar dari lingkaran cincin, atau adakalanya membentuk garis lurus yang melintang pada bagian dalam lingkaran cincin. Ada kerongsang-kerongsang Irlandia yang ujung-ujungnya dihubungkan dengan logam pipih, dan ada pula yang bukan sekadar menghilangkan celah melainkan juga memiliki zona pusat dekorasi di tempat yang seharusnya ada celah; kerongsang-kerongsang yang ditemukan bersamaCawan Ardagh menampakkan kedua ciri-ciri tersebut.[39]
Batang tubuh kerongsang biasanya dibuat dengan cara cetak tuang, dan telah ditemukan beberapa bagian dari cetakan dua pelat.[40] Banyak kerongsang memiliki lubang-lubang untuk dipasangi baut atau pentol yang lazimnya berbentuk bundar separuh bola, tetapi bisa juga persegi, belah ketupat, maupun bentuk-bentuk lain; baut-baut tersebut dewasa ini sering kali didapati sudah hilang. Bahannya beraneka ragam, antara lain kaca, email,katilayu, dan batu-batu permata lokal, kendati tidak mencakup satu jenis pun "ratna mutu manikam" klasik modern, bahkan tidak pulabiduri delima yang didapati tertatah pada perhiasan-perhiasan Inggris-Saksen. Meskipun demikian, pentol-pentol kacamillefiori yang sesekali digunakan tampaknya diimpor dari Italia, contohnya seperti yang terdapat pada perhiasan-perhiasan Saksen-Inggris dariSutton Hoo; contoh-contoh pentol semacam itu sudah ditemukan dalam ekskavasi di Irlandia maupun di Inggris.[41]
Sebagaimana cawan-cawan Insuler dan barang-barang kriya logam lainnya, sebagian besar kerongsang Irlandia yang paling ramai hiasannya dibuat dalam banyak bagian yang nantinya dirakit dengan menggunakan jarum atau baji. Hiasanterap-terapan seringkali direka di atas semacam "talam" yang nantinya ditatahkan pada cincin utama kerongsang — hiasan semacam ini yang dulu pernah memperindah Kerongsang Tara, kini sudah banyak yang hilang (banyak yang masih terpasang pada tempatnya saat Kerongsang Tara ditemukan pada tahun 1850).
Teknik-teknik pengerjaannya meliputi teknikukir rincih, teknik cetak tuang "tiruan ukir rincih",terap-terapan,gurat, tatah, antara lain tatahnielo, tatah kaca, dan tatah emailchamplevé, serta berbagai macam teknik tempa dan tempa timbul: "lingkup bahan baku dan teknik pengerjaannya hampir-hampir merupakan lingkup paripurna yang dikenal manusia."[43] Dua teknik yang tidak tampak digunakan adalah "teknik tebukopus interrasile yang banyak digunakan dalam pembuatan perhiasan Romawi Timur",[44] dan teknikcloisonné yang menjadi ciri khas banyak perhiasan Eropa Barat pada masa itu, khususnya fibula-fibula besar, baik dengan pembubuhan email atau penatahan bebatuan seperti biduri delima yang digunakan dengan sangat efektif pada barang-barang buatan Saksen-Inggris yang ditemukan di Sutton Hoo danStaffordshire. Pada kerongsang-kerongsang bersepuh emas, tatahan email dibatasi pada pentol-pentol yang menghiasi kerongsang laksana batu-batu mulia; tatahan email dengan ceruk penampung lebih besar yang terdapat pada ujung-ujung melebar cincin kerongsang jenis terdahulu mungkin terus dilestarikan pada jenis-jenis kerongsang yang lebih sederhana, kendati sukar diperkirakan waktu pembuatannya.
Pada beberapa kerongsang, hiasannya terlampau detail untuk dapat dikagumi pada saat kerongsang dikenakan, dan beberapa kerongsang yang paling sarat hiasan tidak tampak sisi belakangnya pada saat dikenakan, padahal sisi belakang juga dihias tidak kalah indahnya dari sisi depan. Kedua kenyataan tersebut tampak pada Kerongsang Tara. Selain itu, Kerongsang Tara menampakkan kesamaan dengan beberapa kerongsang lain dalam hal perbedaan gagrak hias sisi depan dari gagrak hias sisi belakangnya, yaitu coraktriskelion "Kelt" serta corak-corak spiral lainnya pada sisi belakang, dan lebih banyak corakkepang-kepangan serta corak-corak zoomorfis pada sisi depan.[45] Tampilan-tampilan tersebut juga tampak pada kerongsang-kerongsang dengan hiasan terbanyak yang tersimpan di London dan Edinburgh, yakni Kerongsang Londesborough di London danKerongsang Hunterston di Edinburgh.Kesalahan pengutipan: Tag<ref>
harus ditutup oleh</ref>
Segelintir kerongsang yang cukup menonjol, maupun barang-barang kriya logam lainnya, sudah ditemukan dalam konteks-konteks yang mudah diperkirakan waktunya, dan banyak perkiraan waktu pembuatan dari setidaknya kerongsang-kerongsang terawal bertolak dari pembandingan kerongsang-kerongsang tersebut dengan naskah-naskah beriluminasi Insuler, sekalipun perkiraan waktu pembuatan naskah-naskah itu sendiri acap kali jauh dari pasti. Kerongsang Tara sudah lama diketahui memiliki kemiripan nyata dari segi gagrak hias denganBuku Injil Lindisfarne, yang diduga berasal dari kisaran tahun 698–715. Banyak dari kemiripan-kemiripan yang dimaksud adalah kemiripan denganhalaman permadani, yakni halaman-halaman ornamental yang disarati hiasan. Baik Kerongsang Tara dan halaman permadani Buku Injil Lindisfarne sama-sama menampakkan semacamhorror vacui yang enggan meninggalkan bidang kosong tak terhias, juga sama-sama dihiasi corak-corak rumit yang sangat kecil dan dikerjakan dengan sempurna, serta sama-sama tampak lebih mengagumkan apabila dilihat pada skala yang lebih besar dari ukuran aslinya, baik secara langsung maupun melalui foto. Kedua-duanya memadukan unsur-unsur dari pelbagai gagrak seni rupa yang membentuk gagrak seni rupa yang khas Insuler, yaitu gagrak seni rupa Kelt La Tène,gagrak satwa khas Jermani, serta gagrak klasik dan berbagai gagrak Mediterania lainnya.
Serbuanbangsa Viking ke Irlandia yang bermula pada tahun 795 menimpakan kerugian yang sangat besar, khususnya bagibiara-biara. However, meskipun bangsa Viking membentuk beberapalongphort, yang mula-mula merupakan perkemahan yang dikubui sebagai tempat bernaung sepanjang musim dingin, dan kemudian hari menjadi kota-kota semisalDublin,Wexford,Cork, danWaterford (pusat-pusat perkotaan sejati perdana di Irlandia), rakyat pribumi Irlandia lebih berhasil daripada orang Inggris maupun orang Skotlandia dalam hal mencegah pencaplokan berskala besar bangsa Viking atas area-area untuk didiami kaum tani. Sekitar tahun 1000, keadaan relatif stabil, manakala masyarakat peranakanGael-Orang Utara bermukim di kota-kota dan sekitarnya, sementara masyarakat Gael Irlandia, yang para petingginya kerap menjalin persekutuan politik, kemitraan dagang, dan semenda-menyemenda dengan para petinggi Viking, tetap menguasai sebagian besar pulau Irlandia, dan leluasa memungut upeti dari kota-kota Viking.[46]
Yang menjadi ciri khas kurun waktu ini adalah lonjakan ketersediaan perak, yang diduga merupakan dampak dari aksi penyerbuan dan usaha dagang bangsa Viking. Kebanyakan kerongsang dari kurun waktu ini seutuhnya terbuat dari perak, manakala sepuhan emas dan dekorasi pada kerongsang berbahan baku selain perak hampir-hampir menghilang. Kerongsang-kerongsang tersebut seringkali besar ukurannya dan relatif besar pula bobotnya, tetapi lebih bersahaja dibanding kerongsang-kerongsang sebelumnya yang paling rumit buatanyya, tanpa corak-corak hias pribumi maupun corak-corak hias Viking yang diadopsi pada medium-medium lain. Keadaan semacam ini memberlanjutkan suatu tren yang terdeteksi pada kerongsang-kerongsang termutakhir dari kurun waktu sebelumnya, sebelum pengaruh Viking sanggup unjuk gigi.Kerongsang Roscrea dari abad ke-9 adalah salah satu di antara sejumlah kerongsang peralihan; sekalipun dibuat sarat hiasan, dengan pangkal jarum yang besar rata bersegi tiga, cincinnya dibuat polos dan tebal dari perak, panel-panel terap-terapan emas menempati area-area yang relatif kecil, dan seni kriyanya terkesan sebagai tiruan "kasar" atau "mentah" dari kerongsang-kerongsang terdahulu.[47] Kerongsang Kilamery adalah contoh lain dari kerongsang bermutu tinggi lagi indah hiasannya, dengan penitikberatan yang kentara pada permukaan perak yang rata dan polos.[48] Ada sejumlah kekecualian langka, yakni kerongsang-kerongsang sarat hiasan yang memperlihatkan pengaruh gaya seni dan teknik Skandinavia, teristimewa sebuah kerongsang Irlandia dariPulau Rathlin, with areas stamped where the Irish tradition would have used casting.[49]
Kerongsang-kerongsang tersebut tampaknya dibuat oleh para pekriya logam "bumiputra", tetapi dipergunakan oleh orang Viking maupun orang Gael.[50]
Kerongsang-kerongsang Insuler dibawa pulang orang Viking ke Skandinavia, dan mulai diproduksi di kawasan itu pada abad ke-10. Kaum pria Viking mengenakan satu kerongsang saja yang disematkan di sebelah pundak, sementara kaum wanita Viking mengenakan sepasang kerongsang oval yang disematkan di atas payudara.[51] Sebagian besar kerongsang Viking tampak lebih bersahaja dibanding kerongsang-kerongsang Insuler, dan beberapa ratus di antaranya diketahui terbuat dari "perunggu bersalut timah alih-alih perak".[52] Kerongsang Møllerløkken asal Denmark dari abad ke-10 adalah contoh kerongsang Viking yang diketahui paling rumit buatannya. Keseluruhan rancangannya memang sederhana, dengan bola-bola pada ujung-ujung cincin dan pangkal jarum kerongsang, tetapi kaya akan corak hias seperti panel-panel yang berselang-seling pada cincin dan petak-petak hiasanterap-terapan pada bola-bolanya.[53] Jenis-jenis kerongsang Insuler lainnya juga diproduksi di daerah-daerah permukiman orang Viking di Inggris, khususnya di darahYork Skandinavia.[54] Kerongsang penanuler tidak lagi lazim digunakan pada akhir abad ke-11, manakala Irlandia dan Skotlandia maupun Skandinavia mengadopsi berbagai gaya Eropa Barat yang lumrah pada masa itu di dalam berbagai bidang seni rupa maupun kehidupan sehari-hari.
Kerongsang-kerongsang yang ada saat ini adalah kerongsang-kerongsang yang ditemukan sejak abad ke-17, dan peluang sintas kerongsang-kerongsang tersebut sesudah ditemukan mengalami peningkatan sepanjang kurun waktu tersebut, lantaran nilainya sebagai artefak telah melampaui nilai sisa barangnya sendiri. Pada abad ke-19, sebagai bagian dari arus gerakanKebangunan Kelt, banyak dibuat kerongsang-kerongsang yang menjiplak mentah-mentah atau yang diilhami oleh gaya-gaya seni terdahulu.[55]
Orang yang dianggap paling berjasa memperkenalkan perhiasan Kebangunan Kelt bermutu tinggi di dunia mode adalah George Waterhouse, pengrajin permata dariSheffield, Inggris, yang pindah keDublin pada tahun 1842. Menjelang akhir dasawarsa 1840-an, George Waterhouse dan firmaWest & Son diCollege Green (kemudian hari pindah keGrafton Street) yang sudah lama berdiri di Dublin merasa perlu untuk meregistrasi rancangan-rancangan mereka demi mencegah peniruan oleh pihak lain. Dari berbagai jenis perhiasan Kebangunan Kelt yang dihasilkan, kerongsang merupakan jenis barang yang "paling terkenal" dan barang yang dapat dijual dengan paling sedikit penyesuaian pada bentuk dan rancangan aslinya, kendati para pengrajin perhiasan pada umumnya memperkecil ukuran kerongsang dan memasangkannya dengan jarum konvensional yang disangkutkan di bagian belakang, sekalipunselendang Kasymir yang juga sedang menjadi mode ketika itu sering kali bertenunan renggang sehingga tidak cocok untuk disemati kerongsang dengan cara asli.[56] Bermacam-macam versi kerongsang dibuat dengan berbagai tingkatan harga, kendati kerongsang Kebangunan Kelt yang paling mahal sekalipun sukar menghadirkan kembali keseluruhan seluk-beluk cara pakai kerongsang yang asli.
Museum Nasional Irlandia jelas-jelas keliru ketika mengeluarkan pernyataan bahwa pemakaian kerongsang mulai menjadi mode sesudahRatu Victoria dihadiahi sebentukreplika "Kerongsang Cavan" dalam lawatannya ke Dublin untuk menyaksikanPameran Raya Industri pada tahun 1853;[57]Koleksi Prabu memiliki dua buah kerongsang yang dibeliPangeran Albert untuk Ratu Victoria dari firma West & Son pada tahun 1849 dalam lawatan sebelumnya ke Dublin. Kerongsang-kerongsang tersebut dihadiahkan Pangeran Albert pada bulan November dan pada hari Natal tahun itu: "...cendera mata yang sungguh indah, kedua-duanya dibuat mengikuti perhiasan-perhiasan Irlandia lama yang sangat menggugah rasa ingin tahu yang kami lihat tempo hari dikolese di Dublin, sebentuk kerongsang perak pengelat selendang, dalam ukuran yang lebih kecil dari aslinya" adalah kalimat tanggapan Ratu Viktoria atas hadiah yang diterimanya pada bulan November.[58] Kerongsang yang dihadiahkan Pangeran Albert pada hari Natal ditatahi permataCairngorms yang ditemukannya saat berjalan-jalan didaerah pegunungan Skotlandia, yakni jenis permata yang lebih tulen daripada jenis permata asing berwarna cerah yang ditatahkan pada sebagian besar perhiasan Kebangunan Kelt.[59]
Oleh karena itu, penemuanKerongsang Tara pada tahun 1850 terasa sangat tepat waktunya dari segi membangkitkan minat khalayak ramai. Kerongsang Tara serta-merta didapuk sebagai mahakarya puncak (sekalipun dibuat pada kurun waktu yang lebih awal) perkembangan kerongsang Irlandia berukuran besar yang dihias dengan sangat indah, yakni status yang masih melekat pada Kerongsang Tara sampai saat ini. George Waterhouse lekas-lekas membeli kerongsang itu dan memanfaatkannya sebagai daya tarik utama di antara pajangan replika-replika dan tiruan-tiruan kerongsang Kelt buatannya di tokonya di Dublin, serta memamerkannya di ajangPameran Raya tahun 1851 di London danGelar Produk Pertanian, Industri, dan Seni Rupa Sejagat tahun 1855 di Paris, maupun dalam pameran di Dublin yang dikunjungi Ratu Victoria pada tahun 1853 (Ratu Victoria sebelumnya sudah pernah melihat Kerongsang Tara; kerongsang tersebut dikirim secara khusus kePuri Windsor untuk ia periksa).
Nama "Kerongsang Tara" diberikan oleh George Waterhouse, tetapi kerongsang tersebut sebenarnya tidak memiliki kaitan apa-apa denganBukit Tara. Sekalipun ditemukan kurang lebih 28 km dari Bukit Tara, seluk-beluk penemuannya masih kabur (disengaja supaya tidak diklaim pemilik tanah). George Waterhouse memang sengaja menghubung-hubungkannya dengan situs Bukit Tara tidak dapat dilepaskan dari raja-raja tinggi Irlandia, "dengan kesadaran penuh bahwa penamaan seperti itu akan melambungkan angan-angan muluk masyarakat golongan menengah Irlandia yang merasa sebagai keturunan raja-raja tersebut".[60] Dalam penjelasannya tentang kecenderungan tersebut pada pertengahan abad ke-20,Adolf Mahr menyifatkan kecenderungan untuk memberikan sebutan-sebutan semacam itu kepada kerongsang-kerongsang —dan yang lebih penting lagi kepada replika-replikanya— sebagai tindakan "bermuluk-muluk (dan kadang-kadang konyol)...oleh sebuah firma kriya perhiasan di Dublin".[61] Pada saat diserahkan kepada lembaga yang kini bernamaMuseum Nasional Irlandia pada dasawarsa 1870-an, "Kerongsang Tara" telah menjadiistilah generik bagi kerongsang-kerongsang Kebangunan Kelt, yang beberapa di antaranya dewasa ini justru dikerjakan di sanggar-sanggar kriyaIndia untuk diekspor ke Eropa.[62]
Kerongsang-kerongsang penanuler merupakan salah satu jenisperhiasan perak tradisional yang menjadi ciri khas masyarakat Berber, digunakan sampai paruh ke-2 abad ke-20 oleh kaum wanitaBerber (endonim: Imazigen) diNegeri Magribi. Kerongsang-kerongsang tersebut dikenakan berpasangan dan sejajar, untuk mengelat kain sandangan tak berjahitan yang sekadar dililitkan saja ke tubuh, satu di sebelah kiri dan satu lagi di sebelah kanan, disematkan dengan jarum mengacung tegak lurus ke atas. Kerongsang Magribi adalah karya seni kriya pandai-pandai perakYahudi dari generasi ke generasi. Beberapa di antaranya berukuran besar dan bersahaja, tidak seperti beberapa kerongsang Kelt dan kerongsang Viking yang dibuat lebih belakangan,[63] sementara selebihnya memiliki alas segitiga sarat hiasan pada pangkal jarumnya, yang bisa saja lebih besar daripada cincinnya. Seuntai rantai berat kerap dipasang menyambung kedua kerongsang tersebut. Biasanya rantai ini terpasang pada cincin di ujung bawah kerongsang.[64] Sebutan masyarakat setempat untuk kerongsang-kerongsang semacam ini mencakupmelia,melehfa,bzima,kitfiyya, dankhellala dalambahasa Arab Magribi, sertatabzimt,tizerzay, dantazersit dalam rumpunbahasa Berber. Sama seperti kerongsang-kerongsang yang serupa bentuk maupun fungsinya dan sudah dikenal orang sedariZaman Perunggu, serta kerongsang-kerongsang Romawi danVisigoti yang muncul lebih kemudian,[65]fibula semacam itu diyakini sudah digunakan orang di negeri Magribi sedari dulu kala.[66][67]