Biologi adalahkajian ilmiah tentangkehidupan dan makhlukhidup. Biologi merupakan salah satu cabangilmu alam yang luas, mencakup beragam bidang dan prinsip-prinsip pemersatu yang menjelaskan struktur, fungsi, pertumbuhan,asal mula,evolusi, serta persebaran kehidupan. Inti dari biologi bertumpu pada lima tema mendasar:sel sebagai unit dasar kehidupan;gen danhereditas sebagai dasar pewarisan sifat; evolusi sebagai penggerakkeanekaragaman hayati; transformasienergi untuk menopang proses kehidupan; serta pemeliharaan kestabilan internal (homeostasis).[1][2]
Kehidupan diBumi diyakini telah muncul lebih dari 3,7 miliar tahun yang lalu.[3] Kini, kehidupan mencakup keberagaman organisme yang luar biasa, mulai dariarkea danbakteri bersel tunggal hinggatumbuhan,jamur, danhewan multiseluler yang kompleks. Paraahli biologi mengklasifikasikan organisme berdasarkan kesamaan ciri dan hubungan evolusionernya, menggunakan kerangkataksonomi danfilogenetik. Organisme-organisme ini saling berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungannya di dalam ekosistem, tempat mereka memainkan peran penting dalamaliran energi dandaur nutrien. Sebagai disiplin ilmu yang senantiasa berkembang, biologi terus menyerap penemuan dan teknologi baru yang memperdalam pemahaman kita tentang kehidupan dan prosesnya, sekaligus berkontribusi pada solusi terhadap tantangan global sepertipenyakit,perubahan iklim, danhilangnya keanekaragaman hayati.
Berasal dari bahasaYunaniβίος (bíos) yang berarti ‘kehidupan’ (dari akar bahasaProto-Indo-Eropa *gwei-, yang bermakna “hidup”), sertaλογία (logía) yang berarti ‘kajian’ atau ‘ilmu’. Gabungan kedua unsur ini pertama kali muncul dalam judul jilid ketiga karyaMichael Christoph Hanow berjudulPhilosophiae naturalis sive physicae dogmaticae: Geologia, biologia, phytologia generalis et dendrologia, yang diterbitkan pada tahun 1766.
Akar tertua dari ilmu pengetahuan, termasuk bidang kedokteran, dapat ditelusuri kembali hingga eraMesir Kuno danMesopotamia sekitar tahun 3000 hingga 1200SM.[8][9] Sumbangan peradaban-peradaban tersebut membentuk dasarfilsafat alam Yunani kuno.[8][9][10][11][12] Para filsufYunani Kuno, sepertiAristoteles (384–322 SM), memberikan sumbangan besar terhadap perkembangan pengetahuan biologis.[13] Ia menelaah sebab-sebab biologis dan keragaman kehidupan. Penerusnya,Theophrastus, memulai kajian ilmiah terhadap tumbuhan.[14]
Para ilmuwan daridunia Islam pada Abad Pertengahan juga berperan penting dalam pengembangan biologi. Di antara mereka ialahal-Jahiz (781–869),Al-Dīnawarī (828–896) yang menulis tentang botani,[15] danar-Razi (865–925) yang menulis tentanganatomi danfisiologi. Bidang kedokteran sangat berkembang di tangan parasarjana Islam yang bekerja dalam tradisi filsafat Yunani, sementara kajian sejarah alam mereka sangat dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles.
Perkembangan pesat biologi dimulai ketikaAnton van Leeuwenhoek menyempurnakanmikroskop secara drastis. Saat itulah para ilmuwan menemukanspermatozoa,bakteri,infusoria, dan berbagai bentuk kehidupan mikroskopis lainnya. PenelitianJan Swammerdam menumbuhkan minat baru terhadapentomologi serta memperkenalkan teknikdiseksi danpewarnaan mikroskopis yang inovatif.[16] Kemajuan dalam mikroskopi membawa pengaruh besar terhadap cara pandang biologis. Pada awal abad ke-19, para ahli biologi mulai menekankan pentingnyasel sebagai dasar kehidupan. Pada tahun 1838,Matthias Jakob Schleiden danTheodor Schwann mengemukakan gagasan universal bahwa (1) unit dasar semua organisme adalah sel, dan (2) setiap sel memiliki semua ciri kehidupan. Meski mereka menolak gagasan bahwa (3) semua sel berasal dari pembelahan sel lain, mendukung teorigenerasi spontan, pandangan terakhir ini kemudian dibantah olehRobert Remak danRudolf Virchow. Menjelang tahun 1860-an, ketiga prinsip tersebut diterima luas dan dirumuskan sebagaiteori sel.[17][18]
Sementara itu, bidangtaksonomi dan klasifikasi menjadi pusat perhatian para ahli sejarah alam.Carl Linnaeus menerbitkan sistemtaksonomi dasar bagi dunia alam pada tahun 1735, dan pada 1750-an ia memperkenalkanpenamaan ilmiah bagi seluruh spesies yang ia deskripsikan.[19]Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon memandang spesies sebagai kategori buatan dan bentuk kehidupan sebagai sesuatu yang lentur, bahkan mengisyaratkan kemungkinan adanyanenek moyang bersama.[20]
Menurut teori sel,sel merupakan satuan dasarkehidupan, dan semua kehidupan terdiri dari satu atau lebih atau produk sel yangdisekresikan (seperti tempurung). Semua selterbelah dari sel lain. Pada akhirnya, setiap sel di tubuhorganisme multiseluler berasal dari satu sel di dalamsel telur yang terfertilisasi. Sel juga dianggap sebagai satuan dasar dalam proses patologis,[29] dan fenomena aliran energi terjadi di sel sebagai bagian dari prosesmetabolisme. Selain itu, sel mengandung satuan pewarisan yang diwariskan dari satu sel ke sel lain selama proses pembelahan sel.
Sebagian besar sel berukuran sangat kecil, dengan diameter berkisar antara 1 hingga 100 mikrometer, sehingga hanya dapat diamati menggunakanmikroskop cahaya ataumikroskop elektron. Secara umum, terdapat dua jenis sel:sel eukariotik, yang memiliki inti sel, dansel prokariotik, yang tidak memiliki inti sel. Organisme prokariotik merupakan organisme uniseluler seperti bakteri, sedangkan organisme eukariotik dapat berupa uniseluler maupun multiseluler. Pada organisme multiseluler, setiap sel dalam tubuhnya pada akhirnya berasal dari satu sel tunggal yang terdapat dalamzigot hasil fertilisasi.[30]
Salah satu konsep penting dalam biologi adalah konsep bahwa kehidupan berubah melalui mekanisme evolusi, dan bahwa semua organisme punyanenek moyang bersama. Berdasarkan teori evolusi, semua organisme dibumi, baik yang masih hidup maupun yang sudah punah, berasal dari satu nenek moyang ataulungkang gen bersama. Nenek moyang bersama terakhir diyakini muncul sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.[31] Ahli biologi biasanya memandang keseragamankode genetik sebagai bukti yang mendukung teori nenek moyang bersama semuabakteri,archaea, daneukariot.[32]
Sejarah evolusionerspesies, dan hubungan genealogisnya dengan spesies lain disebutfilogeni. Informasi tentang filogeni dihasilkan dari berbagai macam pendekatan, seperti perbandinganrangkaian ADN yang dilakukan dalam bidangbiologi molekuler ataugenomika, dan perbandinganfosil dalam bidangpaleontologi.[39] Untuk memperkirakan jangka waktu terjadinya evolusi, ilmuwan juga menggunakan berbagai metode, sepertipenanggalan radiokarbon.[40] Ahli biologi menganalisis hubungan evolusioner dengan metodefilogenetika,fenetika, dankladistika.
Persegi Punnett yang menggambarkan persilangan antara dua tanaman kacang yangheterozigot untuk warna ungu (B) dan putih (b).
Gen adalah satuan pewarisan utama semua organisme. Gen merupakan bagian dariADN yang memengaruhi bentuk atau fungsi organisme. Semua organisme, dari bakteri hingga hewan, memiliki mekanisme yang mentranslasi ADN menjadiprotein. Sel mentranskripsi ADN menjadiasam ribonukleat (ARN), danribosom kemudian mentranslasi ARN menjadi protein, sebuah rangkaianasam amino.Kode translasi semua organisme pada dasarnya sama. Misalnya, rangkaian ADN yang menyandikaninsulin dalam tubuh manusia juga menyandikan insulin ketika dimasukkan ke organisme lain seperti tumbuhan.[41]
ADN biasanya berbentukkromosom linear dalameukariota, dan kromosom lingkaran dalamprokariota. Kromosom adalah struktur yang terdiri dari ADN, danhiston. Rangkaian kromosom dalam sel, dan satuan pewarisan lain yang dapat ditemui dalammitokondria,kloroplas, dan tempat lain secara kolektif disebutgenom. Dalam eukariota, ADN genomik terletak dinukleus sel, bersama dengan sejumlahmitokondria, dankloroplas. Dalam prokariota, ADN ada di dalamsitoplasma yang disebutnukleoid.[42] Informasi genetik dalam sebuah genom disimpan dalam gen, dan himpunan informasi tersebut dalam suatu organisme disebutgenotip.[43]
Hipotalamus mengeluarkanCRH, yang membuatkelenjar pituitari mengeluarkanACTH. Kemudian, ACTH membuat korteks adrenal mengeluarkanglukokortikoid, sepertikortisol. Glukokortikoid kemudian mengurangi laju sekresi hipotalamus dan kelenjar pituitari bila jumlah glukokortikoid yang dikeluarkan sudah cukup.[44]
Untuk menjaga keseimbangan dinamika, dan melakukan fungsi tertentu secara efektif, suatu sistem harus melacak, dan menanggapi gangguan. Setelah melacak gangguan, sistem biologis biasanya menanggapi melalui prosesumpan balik negatif. Artinya, sistem tersebut menstabilkan keadaan dengan mengurangi atau meningkatkan aktivitas suatu organ atau sistem. Contohnya adalah pelepasanglukagon ketika kadar gula dalam tubuh terlalu rendah.
Skema yang menggambarkan pemrosesan energi dalam tubuh manusia.
Keberlangsungan suatu organisme bergantung pada masukanenergi secara terus menerus. Reaksi kimia yang membentuk struktur, dan fungsi tertentu dapat mengambil energi dari suatu substansi yang menjadi makanannya untuk membantu membentuk, dan mempertahankan sel baru. Dalam proses ini,molekul bahan kimia yang menjadi makanan memainkan dua peran; pertama, makanan tersebut mengandung energi yang dapat diubah untuk mendukung reaksi kimia biologis; kedua, makanan tersebut mengembangkan struktur molekuler baru.
Organisme yang berperan dalam menghantarkan energi ke suatu ekosistem disebutautotrof. Hampir semua organisme autotrof memperoleh energi dari matahari.[46] Tumbuhan, danfototrof lainnya menggunakan energi matahari melalui prosesfotosintesis yang mengubah bahan baku menjadi molekul organik, sepertiATP, yang dapat dipecahkan ikatannya untuk menghasilkan energi.[47] Namun, beberapaekosistem hanya bergantung padakemotrof yang mendapatkan energi darimetana,sulfida, atau sumber energi non-matahari lainnya.[48]
Beberapa energi yang diperoleh digunakan untuk menghasilkanbiomassa yang dapat mempertahankankehidupan, dan mendukung pertumbuhan, dan perkembangan. Kebanyakan sisa energi hanya menjadi panas, dan molekul buangan. Proses penting yang mengubah energi yang terperangkap dalam substansi kimia menjadi energi yang berguna untuk kehidupan disebutmetabolisme,[49] danrespirasi sel.[50]
Skemasel hewan yang menggambarkan berbagaiorganel dan struktur.
Biologi molekuler mempelajari biologi dalam tingkatanmolekul.[51] Bidang ini bersentuhan dengan bidang biologi lainnya, terutamagenetika danbiokimia. Biologi molekuler mencoba memahami interaksi antara berbagai sistem sel, termasuk hubungan antar ADN, ARN, dan sintesis protein. Selain itu, bidang ini juga membelajari bagaimana interaksi tersebut diatur.
Biologi sel adalah ilmu yang terkait dengan properti struktural danfisiologis sel, termasuk perilaku, interaksi, dan lingkungan. Hal ini dilakukan dalam tingkatan mikroskopik, dan molekuler untuk mempelajari organisme bersel satu sepertibakteri serta sel dalam organisme multiseluler sepertimanusia. Pemahaman akan fungsi dan struktur sel berperan penting dalam ilmu biologi. Kemiripan dan pebedaan antara berbagai jenis sel juga sangat terkait dengan bidang biologi molekuler.
Anatomi mempelajari struktur makroskopik seperti organ dan sistem organ,[52] sementaragenetika merupakan ilmugen,pewarisan, dan variasi dalamorganisme.[53][54] Gen menyandikan informasi yang penting untuk mensintesiskan protein, yang kemudian membentukfenotip organisme. Dalam penelitian modern, genetika juga menyelidiki fungsi gen tertentu, dan menganalisisinteraksi genetik. Di dalam tubuh organisme, informasi genetik biasanya ada di dalamkromosom, di dalam struktur kimia molekul ADN tertentu.
Fisiologi adalah cabang ilmu yang secara khusus meneliti berbagai aktivitas fungsional dalam tubuh makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, cakupan fisiologi sangat luas, mencakup berbagai proses sepertirespirasi,metabolisme,pencernaan, regulasi, koordinasi,reproduksi,adaptasi, danevolusi. Sebagai ilmu yang berfokus pada fungsi makhluk hidup, fisiologi bertujuan untuk menganalisis, memahami, dan memperoleh wawasan yang lebih mendalam mengenai berbagai proses yang terjadi dalam tubuh. Keanekaragaman makhluk hidup di bumi, mulai dari organismeuniseluler hinggamultiseluler dengan lebih dari satu juta spesies, menunjukkan bahwa setiap spesies memiliki karakteristik unik.[62]
Keanekaragaman ini juga terlihat dalam berbagai tingkatan organisasi biologis, mulai daripopulasi, individu, organ, jaringan, sel, organel, hingga tingkat atom. Setiap tingkatan memiliki aktivitas spesifik yang memerlukan pendekatan tersendiri untuk dipahami, menjadikan fisiologi sebagai bidang yang kompleks. Seiring dengan perkembangan zaman, konsep dan metode dalam fisiologi terus mengalami perubahan.[62]
Fisiologi berkembang pesat berkat kemajuan teknologi dan peralatan sejak tahun 1940-an. Perkembangan ini memungkinkan ilmuwan untuk melakukan isolasi, observasi, identifikasi, serta eksperimen pada sel tunggal, bagian sel, atau makromolekul. Akibatnya, pemahaman mengenai prinsip-prinsip dasar fisiologi menjadi lebih maju dibandingkan sebelumnya. Selain itu, kemajuan dalam analisis dan rekayasa, termasuk dalam bidang sistem komunikasi, komputer, dan alat matematis, turut meningkatkan kemampuan manusia dalam mempelajari sistem biologis pada tubuh hewan.[62]
Penelitian evolusioner terkait dengan asal-usul dan nenek moyangspesies dan juga perubahannya seiring berjalannya waktu. Bidang ini juga meliputi ilmuwan dari berbagai bidang yang terkait dengan taksonomi. Contohnya adalah ilmuwan yang berspesialisasi dalam organisme tertentu sepertimamalogi,ornitologi,botani danherpetologi. Organisme-organisme tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan evolusi yang umum.
Pohon filogenetik semua kehidupan berdasarkan datagenrRNA, yang menunjukkan perpisahan antara tiga domainbakteri,arkea, daneukariota seperti yang dideskripsikan olehCarl Woese. Pohon yang dibentuk berdasarkan gen lain juga sangat mirip, meskipun mungkin penempatan percabangan berbeda-beda akibat evolusi rRNA yang cepat. Hubungan pasti antara ketiga domain tersebut masih diperdebatkan.
Peristiwaspesiasi menghasilkan hubungan antar spesies yang dapat distrukturisasi seperti pohon.Sistematika mempelajari hubungan tersebut, perbedaan, kemiripan antara spesies, dan sekelompok spesies.[66]Namun, sistematika sudah menjadi bidang penelitian yang aktif jauh sebelum pemikiran evolusi menyebar luas.[67]
Secara tradisional, kehidupan dibagi menjadi lima kingdom:Monera,Protista,Fungi,Plantae,Animalia.[68] Namun, banyak ilmuwan yang menganggap sistem lima kingdom ini sudah ketinggalan zaman. Sistem klasifikasi modern biasanya dimulai dengansistem tiga domain:Archaea (awalnya Archaebacteria);Bacteria (awalnya Eubacteria), danEukaryota (termasukprotista,fungi,tumbuhan, danhewan)[69] Domain tersebut didasarkan pada keberadaan nuklei pada sel dan perbedaan komposisi kimia bagian luar sel.[69]
Di luar kategori ini terdapat sejumlahparasit intraseluler yang ada “di tepi kehidupan",[70] yang berarti banyak ilmuwan yang tidak mengklasifikasikan struktur tersebut sebagai kehidupan karena ketiadaan satu atau lebih fungsi atau ciri kehidupan (contohnya ketiadaan aktivitasmetabolisme). Struktur tersebut diklasifikasikan sebagaivirus,viroid,prion, atausatelit.
Nama ilmiah organisme berasal dari genus dan spesiesnya. Misalnya, nama ilmiah spesies manusia adalahHomo sapiens.Homo adalah genusnya dansapiens adalah spesiesnya. Ketika menulis nama ilmiah suatu organisme, huruf pertama harus ditulis dengan menggunakan huruf besar, dan selebihnya dalam huruf kecil. Selain itu, nama ilmiah dapat dimiringkan atau digarisbawahi.[71][72]
Sebuah usulan yang disebutBioCode diterbitkan pada tahun 1997 dengan maksud untuk menstandardisasi tata nama di tiga bidang tersebut, namun usulan ini masih belum diterapkan.[77] BioCode tidak banyak diperhatikan semenjak tahun 1997; rencana penerapannya pada tahun 1 Januari 2000 tidak banyak disadari. Revisi BioCode yang tidak mengganti kode yang ada dan hanya menyediakan konteks pemersatu diusulkan pada tahun 2011.[78][79][80] Namun,International Botanical Congress pada tahun 2011 menolak mempertimbangkan usulan BioCode.ICVCN berada di luar ranah BioCode karena BioCode tidak meliputi klasifikasi virus.
Simbiosismutualisme antaraikan badut dari genusAmphiprion dengananemon laut. Ikan badut melindungi anemon dari ikan pemakan anemon, dan sebagai gantinya tentakel anemon melindungi ikan badut dari predatornya.
Ekologi mempelajari persebaran, berlimpahnya kehidupan, dan interaksi antara organisme dengan lingkungannya.[81]Habitat suatu organisme dapat dideskripsikan sebagaifaktor abiotik lokal sepertiiklim, di samping keberadaan organisme danfaktor biotik lainnya.[82] Sistem biologis cukup sulit dipelajari karena ada sangat banyak interaksi yang mungkin terjadi antara organisme dengan lingkungan, bahkan dalam skala kecil.Bakteri di dalam gradien gula memberikan tanggapan terhadap lingkungan sama seperti seekor singa yang sedang mencari makanan diSabanaAfrika. Spesies apapun juga dapat menunjukkan berbagai macamperilaku, sepertikerjasama,agresi,parasitisme, ataumutualisme. Masalah menjadi semakin rumit ketika dua atau lebih spesies berinteraksi dalam suatuekosistem.
Sistem ekologi dipelajari dalam beberapa tingkatan yang berbeda, dari individu hinggapopulasi,ekosistem, danbiosfer. Istilahbiologi populasi sering digunakan bergantian denganekologi populasi, meskipun istilahbiologi populasi lebih sering digunakan ketika mempelajaripenyakit,virus, danmikrob, sementara ekologi populasi lebih sering dipakai ketika mempelajari tumbuhan dan hewan. Ekologi juga mengacu pada berbagai subdisiplin yang ada.
Ekosistem merupakan komunitas makhluk hidup (biotik) yang berinteraksi dengan komponen tak hidup (abiotik) di lingkungan mereka, seperti air, cahaya, radiasi, suhu, kelembapan, atmosfer, tingkat keasaman, dan tanah. Komponen biotik dan abiotik ini saling terhubung melalui siklus nutrisi danaliran energi.[85] Energi dari matahari masuk ke ekosistem melalui prosesfotosintesis dan tersimpan dalam jaringan tanaman. Hewan memperoleh energi dengan mengonsumsi tumbuhan maupun sesama hewan, sehingga energi dan materi terus berpindah dalam ekosistem. Hewan juga memengaruhi jumlahbiomassa tanaman danmikroba yang tersedia. Sementara itu,pengurai berperan dalam mendekomposisi materi organik mati, melepaskan karbon keatmosfer, serta mendaur ulang nutrisi sehingga dapat digunakan kembali oleh tanaman dan mikroorganisme lainnya.[85][86]
Populasi merujuk pada sekelompok individu dari spesies yang sama yang tinggal di suatu wilayah dan berkembang biak dari generasi ke generasi. Ukuran populasi dapat diperkirakan dengan mengalikankepadatan populasi dengan luas atau volume habitatnya. Kapasitas daya dukung suatu lingkungan adalah jumlah maksimum individu dari suatu spesies yang dapat bertahan hidup dalam lingkungan tersebut berdasarkan ketersediaan sumber daya seperti makanan, habitat, dan air. Kapasitas ini dapat berubah seiring dengan kondisi lingkungan, misalnya ketersediaansumber daya dan biaya pemeliharaannya. Dalam populasi manusia, perkembangan teknologi sepertiRevolusi Hijau telah meningkatkan kapasitas daya dukung Bumi, sehingga banyak prediksi tentang penurunan populasi manusia, termasuk olehThomas Malthus pada abad ke-18.[87]
Komunitas ekologi terdiri dari populasi berbagai spesies yang hidup dalam suatu wilayah pada waktu yang sama. Dalam komunitas ini, terjadi interaksi biologis yang memengaruhi satu sama lain, baik antarindividu dalam spesies yang sama (interaksi intraspesifik) maupun antarindividu dari spesies yang berbeda (interaksi interspesifik). Interaksi ini dapat bersifat jangka pendek, seperti penyerbukan dan predasi, atau jangka panjang yang dapat memengaruhi evolusi spesies yang terlibat. Interaksi jangka panjang disebutsimbiosis, yang mencakup berbagai bentuk hubungan, mulai darimutualisme (menguntungkan kedua pihak) hingga kompetisi (merugikan kedua pihak).[88]
Setiap spesies berperan sebagai konsumen, sumber daya, atau keduanya dalam interaksi konsumen-sumber daya yang membentuk rantai atau jaringan makanan. Dalam jaringan makanan, terdapat tingkatan trofik, dengan produsen primer (autotrof) seperti tumbuhan dan alga sebagai dasar rantai makanan. Organisme ini mengubah energi dan bahan anorganik menjadi senyawa organik yang dapat digunakan oleh organisme lain. Konsumen primer (herbivora) memakan produsen, sedangkan konsumen sekunder (karnivora) memangsaherbivora. Konsumen tersier dan seterusnya berada di tingkat yang lebih tinggi.Omnivora dapat berperan di berbagai tingkat trofik. Sementara itu, dekomposer mendaur ulang energi dengan menguraikan limbah dan organisme yang telah mati. Hanya sekitar 10% energi dari satu tingkat trofik yang berpindah ke tingkat berikutnya, sementara sisanya hilang dalam bentuk panas dan material organik yang tidak dikonsumsi.[87]
Dalam ekosistem global ataubiosfer, materi terdapat dalam berbagai bentuk yang dapat dikategorikan sebagai biotik atau abiotik serta dapat diakses atau tidak tergantung pada bentuk dan lokasinya. Misalnya, materi dari autotrof darat bersifat biotik dan dapat dimanfaatkan oleh organisme lain, sementara materi dalam batuan dan mineral bersifat abiotik dan tidak dapat langsung diakses. Siklus biogeokimia merupakan jalur pergerakan unsur-unsur tertentu melalui kompartemen biotik (biosfer) dan abiotik (litosfer,atmosfer, danhidrosfer) di Bumi. Siklus ini mencakup perputaran unsur nitrogen, karbon, dan air, yang memainkan peran penting dalam keseimbangan ekosistem.[89]
Biologi konservasi adalah cabang ilmu yang berfokus pada pelestarian keanekaragaman hayati dengan tujuan melindungi spesies, habitat, dan ekosistem dari tingkat kepunahan yang tinggi serta hilangnya interaksi biologis.[90][91] Bidang ini mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi pemeliharaan, kehilangan, dan pemulihan keanekaragaman hayati serta upaya mempertahankan proses evolusi yang menjaga keragaman genetik, populasi, spesies, dan ekosistem.[92][93][94]
Kekhawatiran terhadap kepunahan berasal dari perkiraan bahwa hingga 50% spesies di planet ini bisa hilang dalam 50 tahun ke depan, yang dapat berdampak pada meningkatnya kemiskinan, kelaparan, dan perubahan besar dalam jalur evolusi kehidupan di Bumi. Keanekaragaman hayati berperan dalam menjaga fungsi ekosistem yang menyediakan berbagai layanan ekologi bagi manusia. Para ahli biologi konservasi meneliti tren kehilangan keanekaragaman hayati, kepunahan spesies, serta dampaknya terhadap kesejahteraan manusia. Organisasi serta individu di seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah konservasi melalui program penelitian, pemantauan, dan edukasi yang mencakup skala lokal hingga global untuk menghadapi krisis keanekaragaman hayati saat ini.[92][93][94][95]
↑Coleman,Biology in the Nineteenth Century, hlm. 1–2.
12Lindberg, David C. (2007). "Science before the Greeks".The Beginnings of Western Science: The European Scientific Tradition in Philosophical, Religious, and Institutional Context (Edisi 2nd). Chicago, Illinois: University of Chicago Press. hlm.1–20.ISBN978-0-226-48205-7.
↑Morange, Michel. 2021.A History of Biology. Princeton, NJ: Princeton University Press. Diterjemahkan oleh Teresa Lavender Fagan dan Joseph Muise.
↑Satu atau lebih kalimat sebelum inimenyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada padaranah publik:Chisholm, Hugh, ed. (1911)."Theophrastus".Encyclopædia Britannica (Edisi 11). Cambridge University Press.;
↑Fahd, Toufic (1996). "Botany and agriculture". Dalam Morelon, Régis; Rashed, Roshdi (ed.).Encyclopedia of the History of Arabic Science. Vol.3.Routledge. hlm.815.ISBN978-0-415-12410-2.
↑Sapp, Jan (2003). "7".Genesis: The Evolution of Biology. New York: Oxford University Press.ISBN978-0-19-515618-8.
↑Coleman, William (1977).Biology in the Nineteenth Century: Problems of Form, Function, and Transformation. New York: Cambridge University Press.ISBN978-0-521-29293-1.
↑Mayr, Ernst.The Growth of Biological Thought, bab 4.
↑Mayr, Ernst.The Growth of Biological Thought, bab 7.
↑As Darwinian scholar Joseph Carroll of the University of Missouri–St. Louis puts it in his introduction to a modern reprint of Darwin's work: "The Origin of Species has special claims on our attention. It is one of the two or three most significant works of all time—one of those works that fundamentally and permanently alter our vision of the world... It is argued with a singularly rigorous consistency but it is also eloquent, imaginatively evocative, and rhetorically compelling."Carroll, Joseph, ed. (2003).On the origin of species by means of natural selection. Peterborough, Ontario: Broadview. hlm.15.ISBN1-55111-337-6.
↑Thanbichler M, Wang S, Shapiro L (2005). "The bacterial nucleoid: a highly organized and dynamic structure".J Cell Biochem.96 (3):506–21.doi:10.1002/jcb.20519.PMID15988757.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
↑Smith, A. L. (1997).Oxford dictionary of biochemistry and molecular biology. Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press. hlm.508.ISBN0-19-854768-4.Photosynthesis–the synthesis by organisms of organic chemical compounds, esp. carbohydrates, from carbon dioxide using energy obtained from light rather than the oxidation of chemical compounds.
↑Katrina Edwards.Microbiology of a Sediment Pond and the Underlying Young, Cold,Hydrologically Active Ridge Flank. Woods Hole Oceanographic Institution.
↑Anthony J. F. Griffiths... (2000). "Genetics and the Organism: Introduction". Dalam Griffiths, William M.; Miller, Jeffrey H.; Suzuki, David T.; Lewontin, Richard C.; Gelbart (ed.).An Introduction to Genetic Analysis (Edisi 7th). New York: W. H. Freeman.ISBN0-7167-3520-2.;
↑Coelho SM, Peters AF, Charrier B; etal. (2007). "Complex life cycles of multicellular eukaryotes: new approaches based on the use of model organisms".Gene.406 (1–2):152–70.doi:10.1016/j.gene.2007.07.025.PMID17870254.;Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
↑John McNeill (1996-11-04). "The BioCode: Integrated biological nomenclature for the 21st century?".Proceedings of a Mini-Symposium on Biological Nomenclature in the 21st Century.
↑"The Draft BioCode (2011)". International Committee on Bionomenclature (ICB). Diarsipkan dariasli tanggal 2013-06-13. Diakses tanggal2013-09-12.
↑Chapin, F. Stuart; Matson, P. A.; Mooney, Harold A.; Chapin, Melissa C. (2005).Principles of terrestrial ecosystem ecology (Edisi Nachdr.). New York, NY: Springer.ISBN978-0-387-95443-1.
12Hillis, David M.; Sadava, David; Hill, Richard W.; Price, Mary V. (2014)."Populations". Principles of Life (2nd ed.). Sunderland, Mass: Sinauer Associates. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
12Van Dyke, Fred (2008).Conservation biology: foundations, concepts, applications. United States: Springer.ISBN978-1-4020-6890-4.
↑Soulé, Michael E., ed. (1986).Conservation biology: the science of scarcity and diversity. Sunderland, Mass: Sinauer Associates.ISBN978-0-87893-794-3.