Kabupaten Banyumas | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦧꦚꦸꦩꦱ꧀ |
• Pegon | باۑوماس |
• Alfabet Jawa | Banyumas |
Julukan:
| |
Motto: Rarasing Rasa Wiwaraning Pradja (Jawa) Rasa yang serasi dari masyarakat merupakan pintu gerbang untuk memasuki daerah atau negara yang dicita-citakan (1966 Masehi)[a] | |
![]() Peta | |
Koordinat:7°37′S109°21′E / 7.61°S 109.35°E /-7.61; 109.35 | |
Negara | ![]() |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | 22 Februari1571 |
Dasar hukum | UU No. 13/1951 |
Ibu kota | Purwokerto |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Sadewo Tri Lastiono |
• Wakil Bupati | Dwi Asih Lintarti |
• Sekretaris Daerah | Agus Nur Hadie (Pj.) |
Luas | |
• Total | 1.335,30 km2 (515,56 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.864.665 |
• Kepadatan | 1,400/km2 (3,600/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia (resmi) Jawa Banyumasan |
• IPM | ![]() tinggi [5] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0281 |
Pelat kendaraan | Rxxxx *A/*E/*G/*H/*J/*R/*S |
Kode Kemendagri | 33.02![]() |
DAU | Rp 1.461.114.316.000,- (2020) |
Semboyan daerah | Banyumas SATRIA (Sejahtera, Adil, Tertib, Rapi, Indah, dan Aman) |
Flora resmi | Nagasari |
Fauna resmi | Trocokan |
Situs web | www |
|
Kabupaten Banyumas (bahasa Jawa:Hanacaraka: ꦧꦚꦸꦩꦱ꧀,Pegon: باۑوماس,translit. Banyumas) adalah sebuah wilayahkabupaten yang terletak diProvinsi Jawa Tengah,Indonesia.Ibu kotanya adalahKota Purwokerto,kabupaten ini berbatasan denganKabupaten Brebes diutara;Kabupaten Purbalingga,Kabupaten Banjarnegara, danKabupaten Kebumen ditimur, sertaKabupaten Cilacap di sebelahselatan danbarat.Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah terdapat di ujung utara wilayah kabupaten ini. Jumlah penduduk Banyumas pada pertengahan tahun2024 sebanyak 1.864.665 jiwa.[2]
Kabupaten Banyumas merupakan bagian dari wilayah budayaBanyumasan, yang berkembang di bagian baratProvinsi Jawa Tengah. Bahasa yang dituturkan adalahbahasa Banyumasan, atau yang lebih akrab disebutNgapak, yaitu salah satu ragam dialekbahasa Jawa.[6][7]
Secara astronomis, Kabupaten Banyumas terletak antara 7°15'05"–7°37'10" Lintang Selatan dan antara 108°39'17"–109°27'15" Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Banyumas sekitar 1.327,60 km2 atau setara dengan 132.759,56 ha, dengan keadaan wilayah antara daratan dan pegunungan dengan struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembahSungai Serayu untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman dan pekarangan, dan sebagian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis terletak di lerengGunung Slamet sebelah selatan.
Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut, dataran di Kabupaten Banyumas terdiri dari 49,64 % berada di ketinggian 0–100 m, 32,14 % berada di ketinggian 101–500 m dan 18,22 % berada di ketinggian 501–3400 m. Titik tertingi Kabupaten Banyumas berada diPuncak Surono,Gunung Slamet dengan ketinggian 3428 m. Bumi dan kekayaan Kabupaten Banyumas masih tergolong potensial karena terdapatpegunungan Slamet dengan ketinggian puncak dari permukaan air laut sekitar 3.432 m dan masih aktif.
Keadaan cuaca dan iklim di Kabupaten Banyumas memiliki iklim tropis basah. Karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari pesisir pantai maka pengaruh angin laut tidak begitu tampak. Namun dengan adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir tampak bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan rata-rata antara 1.001 mbs, dengan suhu udara berkisar antara 21,4 °C–30,9 °C.
Batas-batas Kabupaten Banyumas adalah:
Utara | Gunung Slamet,Kabupaten Tegal danKabupaten Pemalang |
Timur | Kabupaten Purbalingga,Kabupaten Kebumen, danKabupaten Banjarnegara |
Selatan | Kabupaten Cilacap |
Barat | Kabupaten Cilacap danKabupaten Brebes |
Babad Pasir berisi legenda mengenai kisah masa muda tiga puteraPrabu Siliwangi, yakniRaden Banyakcatra atau Arya Banyakcatra,Raden Banyakblabur, danRaden Banyakngampar.[8] Banyakcatra pergi meninggalkan kerajaannya untuk mencari puteri yang diidamkannya, hingga tiba di Kadipaten Pasirluhur (di sebelah baratPurwokerto sekarang), yang ketika itu berada di bawah pemerintahan Adipati Kandadhaha. Tertarik dengan Dewi Ciptarasa, puteri Adipati Kandadhaha, Arya Banyakcatra kemudian menyamar menjadi orang biasa dengan nama Kamandaka. Namun sang Adipati belakangan tidak menyetujui hubungan yang terjalin antara Kamandaka dengan Dewi Ciptarasa.
Setelah melalui berbagai petualangan, termasuk menyamar sebagaiLutung Kasarung; bertarung dengan adiknya, Banyakngampar yang menyamar dengan nama Silihwarni; dan bertempur dengan Raja Pulebahas dariNusa Kambangan; pada akhirnya Kamandaka diterima sebagai menantu Adipati Kandadhaha, setelah penyamarannya terbuka dan diketahui jati dirinya sebagai putera raja. Pada saatnya, Arya Banyakcatra mewarisi kedudukan mertuanya sebagai Adipati Pasirluhur. Sementara Arya Banyakngampar menjadi adipati di wilayah Dayeuhluhur (Majenang, Cilacap sekarang).
Berselang beberapa generasi, diceritakan bahwa salah satu keturunan Arya Banyakcatra yang menjadi penguasa Pasirluhur, yakni Banyakbelanak, diislamkan olehRaden Patah, penguasaDemak, melalui seorang wali yang bergelar Pangeran Makdum.[9] Adipati Banyakbelanak kemudian menjadi bawahan Demak yang setia dan banyak melakukan perjalanan untuk mengislamkan wilayah bagi kepentingan Demak, ke barat dan ke timur hingga ke wilayah Gagelang, Pranaraga (Ponorogo) danPasuruan. Oleh penguasa Demak ia kemudian diberi kekuasaan atas wilayah pedalaman, mulai dariUdug-udug Krawang hinggatugu mengangkang (Sundoro-Sumbing), dan digelari Pangeran Senapati Mangkubumi.[10][11]:47 Akan tetapi puteranya, yang kemudian naik menjadi penguasa Pasirluhur dan bergelar Adipati Tole, murtad dari agamaIslam sehingga kemudian diserang oleh penguasa Demak yang baru, PangeranTrenggana, dan kemudian posisinya digantikan oleh salah seorang kerabatnya.[11]:64[12]
MenurutBabad Banyumas, wilayah Banyumas sebelumnya termasuk bagian dari wilayah Wirasaba (sekarang terletak diPurbalingga). Adalah pada masa Adipati Wirasaba yang ke-7, yakni Adipati Wargohutomo (atau Adipati Warga Utama) ke-II yang memiliki nama muda R. Joko Kaiman, ketika wilayah Wirasaba dibagi menjadi empat daerah.[13]:86[14] Joko Kaiman adalah putera Arya Banyaksasra dari Pasirluhur.[13]:89
Penguasa Wirasaba sebelumnya, Adipati Wargohutomo I, mati dibunuh oleh utusanSultan Hadiwijaya dariPajang pada tahun 1578.[15]:foot.p65[11]:240 Akan tetapi menantunya, R. Joko Kaiman, dikukuhkan oleh Sultan Pajang sebagai penggantinya, dengan gelar Adipati Wargohutomo II. Meski demikian wilayahnya kemudian dibagi menjadi empat, yakni:[13][14]
Joko Kaiman berkedudukan di Kejawar, dan menjadi pemuka (wedana bupati) bagi ketiga wilayah lainnya. Karena membagi empat wilayahnya, Joko Kaiman juga dikenal sebagai Adipati Mrapat.[13]:99
Pengukuhan Joko Kaiman sebagai Adipati Wirasaba ke-7 oleh Sultan Hadiwijaya diyakini terjadi pada hari bulan 12 Rabi'ul Awwal 990 H atau 6 April 1582 M. Tanggal inilah yang ditetapkan sebagai hari jadiKabupaten Banyumas.[13]
No. | Foto | Bupati | Partai | Mulai menjabat | Selesai menjabat | Wakil Bupati | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Djoko Kahiman | 1582 | 1583 | |||||
2 | Merta Sura I | 1583 | 1600 | |||||
3 | Merta Sura II | 1601 | 1620 | |||||
4 | Mertayuda I | 1620 | 1650 | |||||
5 | Mertayuda II (atauYudanegara I)[16] | 1650 | 1705 | |||||
6 | Suradipura | 1705 | 1707 | |||||
7 | Yudanegara II | 1707 | 1745 | |||||
8 | Reksa Praja | 1745 | 1749 | |||||
9 | Yudanegara III | 1749 | 13 Februari1755[17] | |||||
10 | Yudanegara IV | 1755 | 1780 | |||||
11 | Tejakusuma | 1780 | 1788 | |||||
12 | Yudanegara V | 1788 | 1816 | |||||
13 | Banyumas terpecah menjadi dua: Cakrawedanasebagai Adipati Kasepuhan Martadireja I | 1816 | 1830 | |||||
14 | Martadireja II | 1830 | 1832 | |||||
15 | Cakranegara I | 1832 | 1864 | |||||
16 | Cakranegara II | 1864 | 1879 | |||||
17 | Martadiredja III | 1879 | 1913 | |||||
18 | Ganda Subrata | 1913 | 1933 | |||||
19 | Sujiman Gandasubrata[18] | 1933 | 1948 | |||||
20 | Sapangat Kartanegara[19] | 1948 | 1950 | |||||
21 | Moh. Kabul Purwodireja | 1950 | 1953 | |||||
22 | RE. Budiman | 1954 | 1957 | |||||
23 | M. Mirun Prawiradireja | 30 Januari 1957 | 15 Desember 1957 | |||||
24 | R.Bayu Nuntoro | 15 Desember 1957 | 1960 | |||||
25 | R. Subagyo | 1960 | 1966 | |||||
26 | Soekarno Agung | 1966 | 1971 | |||||
27 | Poedjadi Jaringbandayuda | 1971 | 1978 | |||||
28 | R.G. Rudjito | 1978 | 1988 | |||||
29 | Djoko Sudantoko | 1988 | 1998 | |||||
30 | Aris Setiono | 1998 | 2008 | |||||
31 | Mardjoko | PKB[20] | 11 April2008 | 11 April2013 | Achmad Husein | [21] | ||
32 | ![]() | Achmad Husein | PDI-P | 11 April 2013 | 11 April 2018 | Budhi Setiawan (menjadi Plt. Bupati Banyumas sejak 15 Februari 2018 sampai 11 April 2018) | ||
— | Wahyu Budi Saptono (Pelaksana harian) | 11 April 2018 | 13 Juli 2018 | Jabatan kososng | [22] | |||
— | Budi Wibowo (Penjabat) | 13 Juli 2018 | 24 September 2018 | |||||
32 | ![]() | Achmad Husein | PDI-P | 24 September 2018 | 24 September 2023 | Sadewo Tri Lastiono | ||
— | ![]() | Hanung Cahyo Saputro (Penjabat sementara) | 24 September 2023 | 19 September 2024 | Jabatan kosong | |||
— | ![]() | Iwanuddin Iskandar (Penjabat sementara) | 19 September 2024 | 20 Januari 2025 | ||||
33 | ![]() | Sadewo Tri Lastiono | PDI-P | 20 Februari 2025 | Pertahana | Dwi Asih Lintarti |
Berikut ini adalah komposisi anggotaDPRD Kabupaten Banyumas dalam empat periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–2014[23] | 2014–2019[24] | 2019–2024[25] | 2024–2029 | ||
PKB | 5 | ![]() | ![]() | ![]() | |
Gerindra | (baru) 4 | ![]() | ![]() | ![]() | |
PDI-P | 13 | ![]() | ![]() | ![]() | |
Golkar | 7 | ![]() | ![]() | ![]() | |
NasDem | (baru) 1 | ![]() | ![]() | ||
PKS | 5 | ![]() | ![]() | ![]() | |
Hanura | (baru) 1 | ![]() | ![]() | ![]() | |
PAN | 5 | ![]() | ![]() | ![]() | |
Demokrat | 7 | ![]() | ![]() | ![]() | |
PPP | 3 | ![]() | ![]() | ![]() | |
Jumlah Anggota | 50 | ![]() | ![]() | ![]() | |
Jumlah Partai | 9 | ![]() | ![]() | ![]() |
Ibu kota Kabupaten Banyumas adalah Purwokerto, di mana meliputi kecamatan Purwokerto Barat, Purwokerto Timur, Purwokerto Selatan, dan Purwokerto Utara. Purwokerto dulunya merupakanKota Administratif, namun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya kota administratif, dan Purwokerto kembali menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Banyumas. Di antara kota-kota kecamatan yang cukup signifikan di Kabupaten Banyumas adalah:Banyumas,Ajibarang,Wangon,Sokaraja,Buntu danSumpiuh.
Kabupaten Banyumas terdiri dari 27 kecamatan, 30 kelurahan, dan 301 desa. Pada tahun 2023, jumlah penduduknya mencapai 1.857.211 jiwa dengan luas wilayah 1.335,30 km² dan sebaran penduduk 1.385 jiwa/km².[26][27]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Banyumas, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri | Kecamatan | Luas (km2) | Jumlah Kelurahan | Jumlah Desa | Kodepos[28] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|---|
33.02.14 | Ajibarang | 66,50 | 15 | 53163 | Desa | ||
33.02.11 | Banyumas | 38,09 | 12 | 53192 | Desa | ||
33.02.22 | Baturaden | 45,53 | 12 | 53151 | Desa | ||
33.02.17 | Cilongok | 105,34 | 20 | 53162 | Desa | ||
33.02.15 | Gumelar | 93,95 | 10 | 53165 | Desa | ||
33.02.10 | Kalibagor | 35,73 | 12 | 53191 | Desa | ||
33.02.18 | Karanglewas | 32,50 | 13 | 53161 | Desa | ||
33.02.05 | Kebasen | 54,00 | 12 | 53172 | Desa | ||
33.02.23 | Kedung Banteng | 60,22 | 14 | 53152 | Desa | ||
33.02.20 | Kembaran | 25,92 | 16 | 53182 | Desa | ||
33.02.06 | Kemranjen | 60,71 | 15 | 53194 | Desa | ||
33.02.03 | Jatilawang | 48,16 | 11 | 53174 | Desa | ||
33.02.01 | Lumbir | 102,66 | 10 | 53177 | Desa | ||
33.02.12 | Patikraja | 43,23 | 13 | 53171 | Desa | ||
33.02.16 | Pekuncen | 92,70 | 16 | 53164 | Desa | ||
33.02.13 | Purwojati | 37,86 | 10 | 53175 | Desa | ||
33.02.25 | Purwokerto Barat | 7,40 | 7 | 53131-53137 | Kelurahan | ||
33.02.24 | Purwokerto Selatan | 13,75 | 7 | 53141-53147 | Kelurahan | ||
33.02.26 | Purwokerto Timur | 8,42 | 6 | 53111-53116 | Kelurahan | ||
33.02.27 | Purwokerto Utara | 9,01 | 7 | 53121-53127 | Kelurahan | ||
33.02.04 | Rawalo | 49,64 | 9 | 53173 | Desa | ||
33.02.19 | Sokaraja | 29,92 | 18 | 53181 | Desa | ||
33.02.09 | Somagede | 40,11 | 9 | 53193 | Desa | ||
33.02.21 | Sumbang | 53,42 | 19 | 53183 | Desa | ||
33.02.07 | Sumpiuh | 60,01 | 3 | 11 | 53195 | Desa | |
Kelurahan | |||||||
33.02.08 | Tambak | 52,03 | 12 | 53196 | Desa | ||
33.02.02 | Wangon | 60,78 | 12 | 53176 | Desa | ||
TOTAL | 30 | 301 |
Kabupaten Banyumas dilalui jalan negara yang menghubungkan kotaTegal-Purwokerto, Purwokerto-Temangggung-Magelang/Semarang, serta jalan lintas selatanBandung-Yogyakarta-Surabaya. Wangon merupakan persimpangan jalur Yogyakarta-Bandung dan Tegal-Cilacap. Angkutan umum bus antarkota di antaranya jurusan Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Kabupaten ini juga terdapat dua jalurkereta api utama di Pulau Jawa, yaitu lintas tengah Jawa menghubungkanJakarta denganSurabaya melaluiPurwokerto dan lintas selatan Jawa menghubungkanBandung dengan Surabaya. Stasiun terbesar dan tersibuk di Kabupaten Banyumas adalah Stasiun Purwokerto, yang melayani seluruh perjalanan kereta api menuju berbagai tujuan diPulau Jawa, dan menjadi stasiun induk dari pengelolaan Daerah Operasi V Purwokerto. Selain itu, stasiun yang juga tidak kalah penting adalahStasiun Sumpiuh yang melayani beberapa perjalanan kereta api.
Pendidikan formal | TK atau RA | SD atauMI | SMP atauMTs | SMA atauMA | SMK | Perguruan tinggi | Lainnya | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Negeri | 3 | 965 | 106 | 22 | 9 | 2 | 1 | |||||
Swasta | 676 | 202 | 112 | 31 | 53 | 20 | 3 | |||||
Total | 679 | 1.167 | 218 | 53 | 62 | 22 | 4 | |||||
Data sekolah di Kabupaten Banyumas Sumber: Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Wilayah Kabupaten Banyumas (2010/2011)[29] |
Bahasa yang digunakan oleh penduduk Kabupaten Banyumas adalahbahasa Jawa Banyumasan yang dituturkan oleh mayoritas masyarakat Banyumas. Secara historis,bahasa Sunda juga pernah menjadi bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Banyumas, meskipun sekarang penuturnya sudah sangat menyusut dan hanya menyisakan beberapa penutur diDesa Dermaji,Kecamatan Lumbir (untuk selengkapnya dapat dibaca pada artikel tentang penggunaanbahasa Sunda di Kabupaten Banyumas).
Mayoritas penduduk di Kabupaten Banyumas beragamaIslam dengan minoritasKristen,Buddha, danHindu yang cukup sedikit. Berikut adalah persentase pemeluk agama di Kabupaten Banyumas:
Di antara seni pertunjukan yang terdapat di Banyumas antara lain:
Kesenian musik tradisional Banyumas juga memiliki kekhasan tersendiri dibanding dengan kesenian musik Jawa lainnya, di antaranya:
Sejumlah tarian khas Banyumasan antara lain:
Banyumas memiliki beberapa tempat wisata andalan, kebanyakan berupa keindahan alam seperti gua, air terjun dan wana wisata.
Kabupaten Banyumas memiliki beberapa acara yaitu:
Kuliner khas dari Banyumas di antaranya adalah:
Masakan khas Banyumas, yaitu:
Minuman khas Banyumas, yaitu:
Jajanan pasar khas Banyumas, yaitu:
Oleh-oleh khas banyumas, yaitu:
Banyumas juga menghasilkan batik, meskipun tidak setenar Solo, Yogyakarta dan Pekalongan. Batik Banyumas mempunyai keunikan karena kedua sisi muka dan belakang mempunyai kualitas yang hampir sama. Batik banyumas yang sekarang ini cukup terkenal adalah Batik produksi Pak Sugito dari Sokaraja. Selain itu sentra batik Banyumasan yang lengkap berada di jalan Mruyung di dalam kompleks alun-alun kota Banyumas.
Persibas Banyumas adalah timsepak bola yang bermarkas diStadion Satria,Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Persibas saat ini berkompetisi diLiga 3 Zona Jawa Tengah.
|access-date=, |date=
(bantuan)