![]() | |
Sebelumnya | PT Bank Shinta Indonesia(1989-2006) |
---|---|
Perseroan terbatas | |
Kode emiten | IDX:BSIM |
Industri | Jasa keuangan |
Didirikan | 18 Agustus 1989; 35 tahun lalu (1989-08-18) |
Pendiri | Keluarga Hermijanto |
Kantor pusat | Sinar Mas Land Plaza Lt. 1-2, Jl. M.H. Thamrin Kav. 51,Jakarta Pusat |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Frenky Tirtowijoyo[1] (Direktur Utama) Tjendrawati Widjaja[1] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Merek | Simas |
Pendapatan | Rp 2,188 triliun(2020)[2] |
Rp 263,870 milyar(2020)[2] | |
Total aset | Rp 44,612 triliun(2020)[2] |
Total ekuitas | Rp 6,057 triliun(2020)[2] |
Pemilik | PTSinar Mas Multiartha Tbk (59,99%) Publik (40,01%) |
Karyawan | 6.957(2020)[2] |
Situs web | www |
![]() ![]() |
PT Bank Sinarmas Tbk adalah anak usahaSinar Mas Multiartha yang bergerak di bidangperbankan. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, bank ini memiliki 69 kantor cabang, 134 kantor cabang pembantu, 140 kantor kas, 28 kantor cabang syariah, dan 12 kantor kas syariah.[2][3]
Bank ini memulai sejarahnya pada tahun 1989 dengan nama "PT Bank Shinta Indonesia", dan dimiliki oleh Grup Shinta milik keluarga Hermijanto yang bergerak di industritekstil danmanufaktur.[4] Pada tahun 1993, bank ini membuka kantor cabang diBandung, dan setahun kemudian,Kementerian Keuangan menetapkan bank ini sebagai sebuahbank persepsi. Pada tahun 1995, bank ini juga ditetapkan sebagai sebuahbank devisa. Pada tahun 1996, bank ini membuka kantor cabang diSurabaya. Pada April 2005, PTSinar Mas Multiartha Tbk dan PT Shinta Utama resmi menjadi pemegang mayoritas saham bank ini yang saat itu beraset Rp 436 miliar.[4] Pada akhir 2006, bank ini pun mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan asetnya sudah menjadi Rp 2 triliun.[5] Pada tahun 2009, bank ini mendirikan Unit Usaha Syariah (UUS). Bank ini juga ditetapkan olehBappebti sebagai bank penyimpan margin dana kompensasi dan dana jaminan, serta mendapat izin dariBapepam untuk menjalankan kegiatan wali amanat. Pada tahun 2010, bank ini resmi melantai diBursa Efek Indonesia. Pada tahun 2018, bank ini ditetapkan sebagai bank penerima setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH).[2][3]
Bank Sinarmas memiliki sejumlah layanan perbankan yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen dan nasabah. Beberapa layanan utamanya adalah:[6]
Pada September 2017, Bank Sinarmas menggelar rapat umum pemegang saham untuk memilih dewan komisaris dan direksi baru hingga 2020. Dalam rapat tersebut Frenky Tirtowijoyo dipilih menjadi Direktur Utama. Loa Johnny Mailoa, Halim, dan Soejanto Soetjijo terpilih menjadi Direktur Umum. Sementara itu, Tjendrawati Widjaja diangkat sebagai Komisaris Utama, Sammy Kristamuljana dan Rusmin diangkat sebagai Komisaris Independen melalui rapat yang sama.[11]