Negara Suriah modern didirikan pada pertengahan abad ke-20 setelah berabad-abad diperintahOttoman dan setelah periode singkat sebagaimandat Prancis. Negara yang baru dibuat itu mewakili negara Arab terbesar yang muncul dari provinsi-provinsi Suriah yang sebelumnya dikuasaiOttoman. Ia memperoleh kemerdekaande jure sebagaiRepublik parlementer pada 24 Oktober 1945.Republik Suriah menjadi anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa, suatu tindakan yang secara hukum mengakhiri Mandat Prancis sebelumnya, meskipun pasukan Prancis tidak meninggalkan negara itu sampai April 1946.
Periode pasca-kemerdekaan penuh gejolak, dengan banyakkudeta militer dan upaya kudeta mengguncang negara itu dari tahun 1949 hingga 1971. Pada tahun 1958, Suriah memasuki persatuan singkat dengan Mesir yang disebutRepublik Arab Bersatu yang diakhiri olehkudeta Suriah 1961. Republik ini berganti nama menjadi Republik Arab Suriah pada akhir tahun 1961 setelahreferendum konstitusional 1 Desember tahun itu. Setelah itu keadaan semakin tidak stabil sampaikudeta Ba'athist tahun 1963, sejak Partai Ba'ath mempertahankan kekuasaannya. Suriah berada di bawah Undang-Undang Darurat dari tahun 1963 hingga 2011, yang secara efektif menangguhkan sebagian besar perlindungan konstitusional bagi warga negara.
Bashar al-Assad telah menjadi presiden sejak tahun 2000 menggantikan ayahnyaHafez al-Assad,[12] yang menjabat dari tahun 1971 hingga 2000. Sepanjang pemerintahannya, Suriah dan Partai Ba'ath yang berkuasa telah dikutuk dan dikritik karena berbagaipelanggaran hak asasi manusia, termasuk seringnyaeksekusi terhadap warga negara dan tahanan politik, danpenyensoran besar-besaran.[13][14] Sejak Maret 2011, Suriah telah terlibat dalamperang saudara multi-sisi, dengan sejumlah negara di kawasan dan di luar yangterlibat secara militer atau sebaliknya. Akibatnya, sejumlah entitas politik yang memproklamirkan diri telah muncul di wilayah Suriah, diantaranyaOposisi Suriah,Rojava,Tahrir al-Sham dan kelompokNegara Islam. Suriah menduduki peringkat terakhir padaIndeks Perdamaian Global dari 2016 hingga 2018,[15] menjadikannya negara paling kejam di dunia karena perang. Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 570.000 orang,[16] menyebabkan 7,6 juta pengungsi internal (perkiraanUNHCR Juli 2015) dan lebih dari 5 jutapengungsi (Juli 2017 terdaftar oleh UNHCR),[17] membuat sensus populasi menjadi sulit dalam beberapa tahun terakhir.
Selama periode Desember 2024, pemerintahan PresidenBashar al-Assad diguncang sejumlah pemberontakan di Suriah. Kelompok pemberontak Suriah, HayatTahrir al-Sham telah menguasai beberapa kota penting, dari Aleppo, Hama, Homs dan terakhirDamaskus setelah pemberontak berhasil merangsek masuk menduduki ibu kota Damaskus dalam 24 jam terakhir.[18][19] PresidenAssad juga dilaporkan telah meninggalkan Suriah menggunakan pesawat dari bandara Damaskus setelah sempat diincar pemberontak Suriah.[20]
Suriah tampaknyadatang dari namaKekaisaran Neo-Asiria yang didirikan pada abad ke-10 SM. Suriah modern meraih kemerdekaan pada 1946 setelah masa penjajahan Prancis (1917–20) dan Mandat (1920-1946). Pada 1958, Republik Suriah menjadi bagian dariRepublik Arab Bersatu namun pada 1961 menarik diri dari federasi tersebut. Dari 1963,Republik Arab Suriah telah dikuasai olehBa'ath dengan keluarga Assad secara eksklusif dari 1970. Suriah saat ini menghadapi perseteruan antara pasukan-pasukan yang saling bersaing dalamPerang Saudara Suriah.
Sejarah kawasan tersebut terbagi dalam periode-periode berikut ini,
Suriah terletak diAsia Barat, bersebelahan dengan Laut Mediterania, antaraLebanon danTurki. Suriah terdiri dari dataran tinggi kering, meskipun bagian barat lautnya yang bersebelahan dengan Laut Tengah cukup hijau.Sungai Eufrat, sungai paling penting di Suriah, melintasi negara ini di timur. Negara ini dianggap sebagai salah satu dari lima belas negara yang dianggap termasuk kedalam "tempat berawalnya tamadun" (cradle of civilization).
Kota besar termasuk ibu kota negaraDamaskus di barat daya,Aleppo di utara, danHoms. Kebanyakan kota penting lain terletak di sepanjang pesisir.
Iklim di Syria panas dan kering, meskipun musim dingin termasuk ringan. Dikarenakan kondisi ketinggian negara ini, terkadang terjadi hujan salju pada saat musim dingin.
Sepanjangbaratgunungpantai, Suriah beriklim mediteranian, sebagaimana di daerah beriklim mediterania lain, di sana ada musim kering yang panjang daribulanMei ke bulanOktober.Hujanmusim panas sangatlah jarang terjadi di Suriah. Di pantai, musim panas sangat panas danlembap, dengansuhu rata-rata 29°C, ketika musimdingin, daerah ini mempunyai suhu minimal harian 10 °C.[21]
DiAleppo, di arah utara-barat, suhu rata-rata pada bulanAgustus adalah 30 °C, sedangkan pada bulanJanuari suhunya sekitar 4,4 °C dan di Damaskus sangat mirip.[21]
Hingga tahap awalPerang Saudara Suriah, presiden memiliki wewenangdekrit yang luas dan tidak terkendali di bawahkeadaan darurat yang sudah berlangsung lama. Akhir dari keadaan darurat ini adalah permintaan utama dari oposisi, dan keputusan ini harus disetujui oleh Dewan Rakyat, legislatif negara.[24] Partai Ba'ath adalah partai yang berkuasa di Suriah dan konstitusi Suriah tahun 1973 sebelumnya menyatakan bahwa "Partai Ba'ath Sosialis Arab memimpin masyarakat dan negara." Setidaknya 167 kursi dari 250 anggota parlemen menjadi Front Progresif Nasional, yang merupakan koalisi Partai Ba'ath dan beberapa partai sekutu yang jauh lebih kecil.[23] Konstitusi Suriah baru tahun 2012 memperkenalkan sistem multi-partai berdasarkan prinsip pluralisme politik tanpa jaminan kepemimpinan dari partai politik mana pun.
Pada 2015, ekonomi Suriah bergantung pada sumber pendapatan yang tidak dapat diandalkan secara inheren seperti menyusutnyabeacukai danpajak penghasilan yang sangat didukung oleh jalur kredit dariIran. Iran diyakini menghabiskan antara $ 6 miliar dan US $ 20 miliar setahun untuk Suriah selamaPerang Saudara Suriah. Ekonomi Suriah telah berkontraksi 60% danpound Suriah telah kehilangan 80% nilainya, dengan ekonomi menjadi bagianbadan usaha milik negara dan sebagianekonomi perang. Pada awal Perang Saudara Suriah yang sedang berlangsung, Suriah diklasifikasikan olehBank Dunia sebagai "negara berpenghasilan menengah ke bawah". Pada tahun 2010, Suriah tetap bergantung pada sektor minyak dan pertanian. Sektor minyak memberikan sekitar 40% pendapatan ekspor. Ekspedisi lepas pantai yang terbukti menunjukkan bahwa ada sejumlah besar minyak di dasarLaut Mediterania antara Suriah danSiprus. Sektor pertanian menyumbang sekitar 20% dariPDB dan 20% lapangan kerja. Cadangan minyak diperkirakan akan menurun di tahun-tahun mendatang dan Suriah telah menjadi pengimpor minyak netto. Sejak perang saudara dimulai, ekonomi menyusut hingga 35%, dan pound Suriah telah jatuh hingga seperenam dari nilai sebelum perang. Pemerintah semakin mengandalkan kredit dariIran,Rusia danTiongkok.
^"Ibukota Suriah"(URL). 2009.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-06. Diakses tanggal 19 Juni.Parameter|accessyear= yang tidak diketahui mengabaikan (|access-date= yang disarankan) (bantuan);Periksa nilai tanggal di:|accessdate= (bantuan)
^Humanity, Vision of."Global Peace Index".Vision of Humanity (dalam bahasa Inggris).Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-19. Diakses tanggal2019-10-14.
^(UNHCR), United Nations High Commissioner for Refugees."UNHCR Syria Regional Refugee Response". Diarsipkan dariversi asli tanggal 19 February 2018. Diakses tanggal9 August 2013.Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)