Babi tanah (Orycteropus afer) atauberuang semut (ant bear) adalahmamalia pemakansemut yang penyebarannya hanya dapat dijumpai di benuaAfrika.[2][3] Di daerah asalnya, hewan ini disebutaardvark (bahasa Afrikaans) yang artinya "babi tanah",[4] karena mirip babi dan suka menggali tanah.[5]
Secarataksonomi, mereka berbeda denganbabi; mereka adalah satu-satunya anggota dalamordomamaliaTubulidentata yang belum punah.[6] Babi tanah juga tidak berkerabat dengan hewan pemakan semut dari Amerika Selatan (Vermilingua), meskipun memiliki sifat dan fisik yang mirip. Kemiripan itu terjadi karenaevolusi konvergen. Kerabat terdekat babi tanah ialahcelurut gajah,tenrecidae, dan tikus tanah bulu emas.[7]
Seekor babi tanah dapat menggali tanah yang keras lebih cepat dibandingkan beberapa orang yang menggali dengan sekop.[3] Babi tanah bisa makan hingga 50.000serangga setiap malam yang mereka kumpulkan denganlidah lengket yang dapat mereka panjangkan hingga 30 sentimeter.[3] Babi tanah tidak mengunyah makanannya, mereka menelan seluruh makanan dan melakukan penggilingan di daerahototperut.[3]
Babi tanah merupakan hewan yang aktif pada malam hari (nokturnal).[3] Mereka menghabiskan waktu pagi hari dengan tidur meringkuk di dalamsarangnya.[3] Namun, terkadang mereka juga terlihat berkeliaran di luar pada siang hari dan sore hari yang dingin.[3] Pada malam hari, mereka meninggalkan sarang dan mulai mencari makanan.[3] Mereka mencari semut danrayap untuk dimakan dengan cara berjalan zigzag menyusuri tanah dengan moncongnya.[3] Mereka cenderung berjalan dengan cara menancapkan cakarnya ke tanah serta tampak agak lambat dan canggung.[3] Jika berjalan pada tanah yang lunak, ekornya akan terseret dan meninggalkan jejak di belakangnya.[3]
African Wildlife Foundation (2013)."Aardvark". African Wildlife Foundation.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-01-05. Diakses tanggal2013-11-18.
Anon (2013)."All About Aardvarks".Easy Science for Kids. Online Science Tutor for Kids. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2013-11-11. Diakses tanggal2013-11-18.
Asher, R. J.; Bennett, N.; Lehmann, T. (2009). "The new framework for understanding placental mammal evolution".BioEssays.31 (8): 853–864.doi:10.1002/bies.200900053.PMID19582725.
Goodwin, George G. (1997). "Aardvark". Dalam Johnston, Bernard.Collier's Encyclopedia. I: A to Ameland (edisi ke-1st). New York, NY: P.F. Collier.ISBN978-1571610935.
Shoshani, Jeheskel (2002). "Tubulidentata". Dalam Robertson, Sarah.Encyclopedia of Life Sciences. 18: Svedberg, Theodor to Two-hybrid and Related Systems. London, UK: Nature Publishing Group.ISBN1-56159-274-9.