Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Marcus Maecilius Flavius Eparchius Avitus
Avitus (nama lengkap:Marcus Maecilius Flavius Eparchius Avitus; 395 M – setelah 456 M) adalah seorang bangsawan Galia-Romawi yang menjabat sebagaiKaisar Romawi Barat dari tahun 455 hingga 456. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang terpandang diGalia dan sebelumnya menjabat sebagai pejabat tinggiKekaisaran Romawi sebelum naik takhta sebagai kaisar. Kekaisarannya terjadi pada masa yang penuh gejolak akibat invasi suku barbar dan krisis politik diKekaisaran Romawi Barat.
Avitus lahir sekitar tahun 395 diClermont (kiniClermont-Ferrand,Prancis) dari keluarga bangsawanGalia yang memiliki hubungan dekat dengan istana Romawi. Ia dikenal sebagai seorang intelektual yang terpelajar, fasih dalamsastra Latin, dan memiliki reputasi sebagai administrator yang cakap. Sebelum menjadi kaisar, Avitus pernah menjabat sebagai gubernur provinsi, dan menjadi penasihat militer yang penting bagiJenderal Flavius Aetius.
Dengan kekosongan takhta, Avitus didukung olehTheodoric II, Raja Visigoth, yang saat itu memegang pengaruh besar diGalia. Atas desakan Theodoric, Avitus dinyatakan sebagai kaisar oleh pasukan diArles pada Juli 455 dan diakui secara resmi diRoma beberapa bulan kemudian.
Kepemimpinan Avitus berfokus pada membangun kembali stabilitas Kekaisaran yang hancur. Namun, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk:
Tekanan Ekonomi dan Politik: Kekaisaran menghadapi krisis finansial akibat penghancuran infrastruktur oleh invasi Vandal.
Hubungan dengan Bangsa Barbar: Avitus mencoba memperkuat aliansi dengan suku-suku barbar, khususnyaVisigoth, yang dipandang sebagai tindakan kontroversial oleh elite Romawi diItalia.
Ketidakpuasan Militer: Tentara Romawi, terutama diItalia, menunjukkan ketidakpuasan terhadap Avitus karena kebijakan pro-Visigothnya.
Meskipun Avitus mencoba memerintah dengan adil, ia tidak mampu memulihkan kontrol penuh atas wilayah Kekaisaran. Kekuasaan Romawi diAfrika, yang merupakan sumber utama pasokan gandum, tetap berada di bawah kendalibangsa Vandal.
Pada Oktober 456, Avitus kehilangan dukungan dari militer Romawi, terutama dariJenderal Ricimer danMayorianus. Setelah dikalahkan dalam pertempuran di dekatPiacenza, Avitus dipaksa turun takhta. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia diangkat menjadiuskup setelah turun dari jabatan kaisar, meskipun klaim ini masih diperdebatkan.
Avitus meninggal beberapa waktu kemudian, mungkin pada tahun 457 atau 458, dalam keadaan yang tidak jelas. Ada spekulasi bahwa ia dibunuh, namun bukti mengenai hal ini minim.
Avitus memiliki beberapa keturunan yang berperan penting diGalia pada abad ke-5. Putranya,Ecdicius, dikenal sebagai pemimpin militer yang membelaGalia dari invasi bangsa barbar setelah runtuhnyaKekaisaran Romawi Barat.