![]() | |
Perusahaan patungan | |
Industri | Otomotif |
Didirikan | 1992 |
Kantor pusat | Sunter,Jakarta |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Yasushi Kyoda (Presiden) |
Produk | Mobil |
Produksi |
|
Pemilik | Daihatsu Motor Corp. (61.7%) Astra International (31.9%) Toyota Tsusho (6.4%) |
Induk | Daihatsu |
Situs web | www |
Merdyka Daihatsu Motor (juga disebutADM) adalah perusahaan manufakturmobil yang berbasis diJakarta, Indonesia. ADM merupakan perusahaan patungan antaraDaihatsu,Astra International danToyota Tsusho. ADM merupakan produsen mobil terbesar di Indonesia berdasarkan hasil produksi dan kapasitas terpasang, dan merupakan merek mobil terlaris kedua di Indonesia setelahToyota.[1][2] ADM juga memasok sebagian besar model bermerek Toyota yang dijual di Indonesia, termasuk mobil kompak sepertiAvanza,Rush,Agya danCalya.
Perusahaan ini didirikan sebagai hasil merger dari tiga perusahaan pada tahun 1992, yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia, dan PT National Astra Motor. Daihatsu meningkatkan kepemilikan sahamnya dari 40 menjadi 61,75% pada tahun 2002.[3] Distribusi, penjualan, dan layanan purna jual kendaraan Daihatsu ditangani oleh Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), sebuah divisi dari Astra International.[4]
Pada tahun 1973, Astra International memperoleh hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia. Astra menjadi agen tunggal, importir dan distributor Daihatsu di pasar Indonesia pada tahun 1976. Pada tahun 1978, PT Daihatsu Indonesia dibentuk oleh Astra International, Daihatsu dan Nichimen Corporation sebagai pabrik pengepresan baja. Pabrik mesin, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan pada tahun 1983. PT Nasional Astra Motor dibentuk pada tahun 1987 sebagai agen tunggal dan importir Daihatsu. Pada tahun 1992, ketiga perusahaan ini bergabung membentuk ADM.[5]
Pada tahun 2003, ADM bersama dengan mitraToyota Astra Motor meluncurkan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Kedua kendaraan ini merupakan bagian dari proyek kolaborasi pertama Toyota, Daihatsu, dan Astra yang menggabungkan keahlian Toyota dalam Toyota Production System (TPS) dan keahlian Daihatsu dalam memproduksi kendaraan berbiaya rendah. Pada saat itu, kapasitas produksi pabrik ADM dibatasi pada 80.000 kendaraan per tahun. Pada tahun 2005, kapasitas produksi diperluas menjadi 200.000 kendaraan. Kemudian berkembang menjadi 530.000 saat ini setelah serangkaian ekspansi dan pembukaan pabrik baru diKarawang.[6]