Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Aristoteles

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Aristotélēs
Ἀριστοτέλης
Salinan Romawi (dalam marmer) dariperunggu Yunani patung dada Aristoteles olehLysippos (ca330 SM), dengan mantel pualam modern.
Lahir384 SMStagira,Chalcidice
Meninggal322 SM (umur 61 atau 62)Euboea
EraFilsafat kuno
KawasanFilsuf barat
AliranSekolah Peripatetik
Aristotelianisme
Minat utama
Fisika
Metafisika
Puisi
Teater
Musik
Retorika
Politik
Pemerintahan
Etika
Biologi
Zoologi
Gagasan penting
Golden mean
Logika
Silogisme

Aristoteles (bahasa Yunani: ‘AριστοτέληςAristotélēs), (384 SM322 SM) adalah seorangfilsufYunani yang menjadiguru dari Alexander Agung.[1] Ia menjadi murid dariPlato ketika berada diAthena. Aristotelesbelajar dari Plato selama 20 tahun, mulai pada umur 17 tahun.[2] Semasa hidupnya, ia menulis tentangfilsafat danilmu lainnya yaitufisika,politik, etika,biologi danpsikologi.[3] Aristoteles membagi filsafat menjadi empat persoalan yaitu logika,fisika,metafisika dan pengetahuanpraktis.[4] Analisis mengenai filsafat dilakukannya menggunakansilogisme.[5] Pemikiran Aristoteles mengenai logika yang memanfaatkan metode deduktif dijadikan sebagai dasar dalamlogika formal.[6] Aristoteles juga meyakini bahwa keberadaan ilmu ditujukan untuk mendukungkehidupanmanusia.[7]

Riwayat Aristoteles

[sunting |sunting sumber]
Penggalian di Lyceum Aristoteles, Athena.

Aristoteleslahir di sebuahkota kecil bernamaStagira pada tahun 384 SM. Kota ini merupakan bagian darisemenanjung Kalkidiki. Pengasuhan Aristoteles dilakukan olehkeluarganya di Atarneus,Anatolia. Kondisi ini disebabkanayahnya wafat pada usia muda selamapengadilan di Pella,Makedonia Tengah.Pekerjaan ayahnya adalah sebagai dokter pribadi raja Amnytas Ⅱ.[8]

Pada awalnya, Aristoteles merupakan murid dariPlato. Namun ia kemudian menolak beberapa pemikiran Plato dan memulai pemikiran filsafatnya sendiri. Aristoteles mendirikan sebuah pusatpendidikan danpenelitian bernama Lyceum. Melalui tempat ini, ia menyampaikan pemikiran-pemikirannya yang kemudian memengaruhi pemikiran dari para filsuf, teolog atau ilmuwan lain.[9]

Aristoteleshidup di lingkungan yang mendukung kreativitas kebudayaan dan intelektual. Pada masa hidupnya, negara-negara kota di Yunani mengalami perpecahan akibat kekalahan Athena dari Sparta dalam Perang Peloponesian pada tahun 404 SM. Konflik berkepanjangan antara negara-negara kota di Yunani berakhir setelahFilipus II dari Makedonia menaklukkan negara-negara tersebut dan mendirikanKekaisaran Makedonia. Aristoteles hidup dalam pemerintahan putra dari Filipus II dari Makedonia,Alexander Agung. Pada masa ini, ia menjadi murid dari Plato yang banyak menulis dialog. Aristoteles mengembangkan sistem filsafatnya sendiri pada masa tersebut.[10]

Pemikiran filsafat

[sunting |sunting sumber]

Aristoteles meyakini bahwa abstraksi menjadi pembentuk kategori yang dapat diterapkan keobjek pemikiran.[11] Aristoteles menganggap bahwa pemikiranmanusia melebihi tiga jenis abstraksi yang membentuk filsafat, yaitufisika,matematika danmetafisika. Manusia melampaui fisika ketika ia mulai berpikir saat sedang melakukanpengamatan. Selama berpikir, akal manusia melepaskan diri dari pengamatan yang menggunakanindra untuk merasakan segala yang dapat dirasakan keberadaannya. Pengetahuan yang bersifat umum kemudian diketahui dari hal yang partikular dan nyata. Pengetahuan fisika kemudian terbentuk melalui pengetahuanabstrak dan akal manusia. Selanjutnya, abstraksi matematika membuat manusia mampu mengerti mengenai materi yang tidak terlihat. Akal melepaskan diri dari segala sesuatu yang dapat dipahami. Semua ciri material dari abstraksi ini kemudian menghasilkan ilmu pengetahuan. Sementara, abstraksi metafisika muncul setelah manusia melakukan abstraksi fisika. Dalam abstraksi ketiga, manusia telah mampu berpikir tentang kenyataan dari segala materi beserta dengan asal-usul dan tujuan pembentukannya. Aristoteles menganggap abstraksi ini sebagai filsafat pertama.[12]

Aristoteles menggunakan istilah "filsafat pertama" dibandingkan metafisika karena menurutnya semua filsafat berasal dari abstraksi ini.[13] Filsafat pertama dalam pandangan Aristoteles dapat diartikan menjadi dua pengertian. Pertama yaitu sebagai ilmu yang menjadi asas pertama. Sedangkan yang kedua sebagai ilmu yang membahas keberadaan sebagai sebuah keberadaan beserta dengan ciri-ciriobjek.[14]

Metode filsafat

[sunting |sunting sumber]

Aristoteles mengemukakan bahwa metode penemuan pengetahuan dankebenaran baru terbagi menjadi dua. Pertama, metode induktif dan yang kedua ialah metode deduktif. Metode induktif bertujuan menyimpulkan hal-hal khusus menjadi suatukesimpulan umum. Sementara itu, metode deduktif hanya menyimpulkan kebenaran dari dua hal yang bersifat pasti dan tidak diragukan. Sifat dari metode deduktif ialah menyimpulkan dari sesuatu yang bersifat umum menjadi khusus. Kondisi dari suatu proposisi dapat ditinjau melaluianalitika ataudialektik. Analitika digunakan padapenelitian yang menggunakanproposisi yang telah diyakini kebenarannya untukargumentasi. Sementara dialektik digunakan pada penelitian yang menggunakan proposisi yang diragukan kebenarannya untuk argumentasi. Analitika dan dialektika menjadi dasar darilogika dengan inti yaitusilogisme. Peran silogisme ialah menjadi mekanisme penalaranpremis-premis yang benar untuk menghasilkan kesimpulan yang benar. Silogisme menjadi bentuk formal daripenalaran deduktif. Aristoteles menjadi metode deduktif ini sebagai metode terbaik dalam memperoleh pengetahuan dan kebenaran baru yang didasarkan kepada kesimpulan. Metode ini dikenal dengan nama metode silogistis deduktif.[15]

Pemikiran sains

[sunting |sunting sumber]

Aristoteles menjadi perintis dalam kegiatan pengumpulan danklasifikasispesies biologi. Kecenderungan terhadap ilmu alam oleh Aristoteles berkaitan dengananalisis kritis. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui tentanghukum alam dan keseimbangan alam. Keberadaan materi menandakan bahwa materi ada dengan suatu bentuk tertentu. Selain itu, ia berpendapat bahwa terdapat satu tujuan dari pergerakan benda-benda. Pemikiran Aristoteles mengenaigerak menghasilkanhubungan sebab-akibat yang mengarahkan kepada pemikiran mengenai penggerak pertama yang tidak bergerak. Arah pemikirannya mengarah kepada pengertian mengenaiTuhan.[16]

Aristoteles menjadikanretorika sebagai suatu ilmu yang mandiri dengan kedudukan yang sama dengan ilmu lainnya. Menurut Aristoteles, retorika bukan sekadar perkataan yang bersifat omong kosong, melainkan tuturan yang efektif dan mengandungetika dalam menyampaikan kebenaran. Aristoteles mengemukakan bahwa retorika tidak dapat dijadikan sebagai bagian dari ilmu lain. Sebaliknya, ia berpendapat bahwa ilmu lain memerlukan retorika untuk memberikandeskripsi mengenai penemuan-penemuannya. Ajaran retorika Aristoteles dikenal sebagai retorika tradisional oleh para ahli retorika yang hidup pada masa awal abad ke-20. Ajaran retorika dari Aristoteles berpengaruh hingga keruntuhanKerajaan Yunani danKerajaan Romawi.[17]

Pemikiran humaniora

[sunting |sunting sumber]

Aristoteles menganggap manusia sebagaimakhluk sosial. Secara alamiah, manusia memiliki naluri untuk melakukaninteraksi sosial dengan manusia lainnya. Selain itu, manusia juga memerlukan bantuan manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial diwujudkan dalam bentukmasyarakat yang saling terhubung dalam kesatuan biologis yang didasarkan olehnaluri.[18]

Aristoteles membedakan negara menjadinegara yang benar dan deviasi negara yang benar. Negara yang benar menurut Aristoteles terbagi menjadimonarki,aristokrasi, dankonstitusional. Sementara deviasi negara yang benar meliputitiran,oligarki dandemokrasi. Pengecualian diberikan kepada demokrasi dengan penambahanhukum untuk dapat membenarkan penerapannya. Aristoteles menjadikan keberadaan hukum sebagai syarat penting bagi pembentukan negara. Suatu negara dapat memberikan manfaat maupunbencana politik kepadawarga negara. Penentunya ialah kondisi pemenuhankebebasan,hak asasi manusia, kepercayaan danharga diri dari warga negara.[19]

Pandangan politik Aristoteles ini bersifat normatif. Politik diartikan sebagai sarana pembentukan masyarakat dengan peluang yang besar untuk memperolehkebahagiaan.[20] Melalui politik, masyarakat dapat mengembangkan bakat, meningkatkan keakraban, dan menjunjung tinggi moralitas.[21] Sementara itu, kekuasaan tertinggi pada suatu negara disebut sebagaikedaulatan. Aristoteles mengkaji mengenai kedaulatan yang diartikan sebagai unsur superior di dalam beberapa jeniskonstitusi dengan suatu unit politik yang jumlahnya dapat tunggal maupun banyak.[22]

Aristoteles merupakan salah satu filsuf yang menganut pandanganhukum alam. Ia menjadikan akal sebagai alat penentu keadilan yang bersifat mutlak. Ia membagi hukum menjadi dua, yaitu hukum yang ditetapkan oleh kekuasaan negara dan hukum yang tidak subjektif dalam penilaian kebaikan maupun keburukan. Pandangan yang tidak subjketif ini keberadaannya seakan-akan tidak ada karena sifat manusia yang selalu memiliki perbedaan pendapat terhadap hukum.[23] Sementara itu, Aristoteles meyakini bahwa peran hukum sebagai sekumpulan peraturan bersifat mengikat bagi masyarakat maupunhakim.[24]

Aristoteles hidup pada masa manusia mulai menyelidiki persoalan kejiwaan. Setiap pernyataan hanya dibenarkan melalui argumentasi logis yang menggunakan akal.Bukti empiris belum banyak digunakan dalam membenarkan suatu pemikiran. Pada masa ini,psikologi masih menjadi bagian dari filsafat. DiYunani Kuno, Aristoteles menjadi salah satu tokoh yang mengemukakan teori psikologi bersama dengan Plato.[25] Ia berpendapat bahwa suatu badan yang memilikiorgan tersusun dari komponen mendasar yang disebutjiwa. Kedudukan jiwa di dalam badan organis ialah sebagai komponen pertama dan utama. Jiwa dijadikan sebagai penyusun kehidupan pada materi yang membuatnya mempunyai struktur khusus. Manusia dalam pandangan ini terbentuk dari jiwa yang bersifatimanen. Keberadaan jiwa ini yang membuat manusia menjadi manusia.[26]

Komunikasi

[sunting |sunting sumber]

Aristoteles membagi unsurkomunikasi meliputi pembicara,pesan dan pendengar. Ia meyakini bahwa komunikasi telah terjadi ketika pembicara telah mampu mengubah sikap dari pendengar melalui pesan di dalam pembicaraan. Jenis komunikasi yang dikemukakan oleh Aristoteles berkaitan dengan retorika danpidato sehingga sifat komunikasi hanya terjadi secara satu arah.[27]

Pemikiran ketuhanan

[sunting |sunting sumber]

Aristoteles mengembangan jenis argumentasi yang disebut argumen pergerakan untuk menjelaskan keberadaanTuhan. Dalam pandangan Aristoteles, Tuhan adalah penggerak yang tidak bergerak. Semua pergerakan yang terjadi di alam semesta disebabkan oleh Tuhan. Aristoteles memandang bahwa Tuhan hanya berperan menciptakan segala pergerakan di alam semesta, tetapi tidak mengurus lagi alam semesta beserta dengan ciptaan-Nya. Tuhan dalam pandangan Aristoteles tidak mengetahui hal-hal kecil yang terjadi di dalam alam semesta. Pandangan Aristoteles ini bertentangan dengan pandanganagama mengenai sifat ketuhanan.[28]

Karya tulis

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Karya Aristoteles danOrganon
Halaman pertamaEtika Nikomakea dalambahasa Yunani danbahasa Latin.

Etika Nikomakea

[sunting |sunting sumber]

Dalam bukunya yang berjudulEtika Nikomakea, Aristoteles menjelaskan bahwa manusia memiliki dua jeniskebijaksanaan. Keberadaan keduanya menjadi bagian utama dari kehidupan manusia. Masing-masing adalah kebijaksanaan teoretis dan kebijaksanaan praktis. Kebijaksanaan teoretis digunakan oleh manusia untuk memahamialam semesta. Manusia memperoleh pemahaman mengenai alam semesta dan segala sesuatu yang ada melalui pengamatan dengan kebijaksanaan teoretis. Sementara itu, kebijakan praktis berkaitan denganmoral dan etika. Segala sesuatu yang ada di dunia dinilai berdasarkan kebaikan dan keburukan yang dimiliki serta menjadi dasar keberadaannya. Aristoteles meyakini bahwa manusia yang memiliki dua jenis kebijaksanaan ini akan menjadi manusia yang bijaksana.[29]

Aristoteles menganggaplogika sebagai ilmu yang digunakan untuk melakukan penyimpulan atas sesuatu secara tepat. Logika dijadikannya sebagai dasar bagi segala jenis pengetahuan. Pemikirannya mengenai logika ia sampaikan dalam kumpulan tulisan yang diberi namaToOrganon (atau cukup disebutOrganon). Nama ini berarti metode untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. Dalam tulisan-tulisannya ini, Aristoteles mengutamakan persoalan mengenai silogisme.Organon terbagi menjadi enam bab yang masing-masing membahas satu konsep tertentu. Secara berurut, konsep yang dibahas ialah kategori,proposisi,silogisme, pembuktian, seni berdebat dan sesat pikir.[30]Organon merupakan karya yang menjadikan logika sebagai ilmu. Pola pengembangan ilmu yang dihasilkannya dimulai dari pembentukan gagasan, lalu pengambilan keputusan, dan diakhiri dengan proses pemikiran.[31]

Politica adalah karya tulis Aristoteles yang membahas tentangnegara hukum. Perumusan negara dalam pemikiran Aristoteles tidak berkaitan dengan manusia sebagaipemerintah. Suatu negara diperintah oleh hukum yang mengatur standar keadilan dan kesusilaan. Hukum berperan membentuk pribadi manusia yang bersifat baik dengan norma susila dan rasa keadilan yang tinggi. Negara hukum dapat terbentuk melalui warga negara yang mendasari kehidupannya dengan keadilan sebagai pemerintahnya. Hukum berperan untuk menentukankewenangan atas hak yang diterima oleh warga negara.[32]

Penyebaran pemikiran

[sunting |sunting sumber]
Ilustrasi diri dari Ibn al-Muqaffa' yang digambar olehKahlil Gibran. Ibn al-Muqaffa' merupakan penerjemah karya- karya Aristoteles ke dalam bahasa Arab pada masaKhalifahal-Mansur.

Dunia Islam

[sunting |sunting sumber]

Pemikiran Aristoteles khususnya mengenai logika, tersebar didunia Islam melaluipenerjemahan atas karya tulisnya dalambahasa Arab. Proses penerjemahan ini dilakukan oleh para pendukung pemikiran mengenai logika.Buku-buku yang ditulis oleh Aristoteles pertama kali diterjemahkan pada masaKhalifahal-Mansur oleh Ibn al-Muqaffaʻ. Buku-buku yang diterjemahkannya yaituCategoriae,Interpretatione, danAnalytica Priora.[33]

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. Kristiawan, Muhammad. Hendri, L., dan Juharmen (ed.).Filsafat Pendidikan: The Choice Is Yours(PDF). Yogyakarta: Penerbit Valia Pustaka Jogjakarta. hlm. 95.ISBN 978-602-71540-8-7. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  2. Copleston, Frederick (Oktober 2020). Achmad, Ama (ed.).Filsafat Aristoteles. Diterjemahkan oleh Yafi, Atollah Renanda. Bantul: BASABASI. hlm. 6.ISBN 978-623-305-001-2.Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. Mahfud dan Patsun (2019)."Mengenal Filsafat antara Metode Praktik dan Pemikiran Socrates, Plato dan Aristoteles"(PDF).Cenedekia: Jurnal Studi Keislaman.5 (1): 135.
  4. Lubis, Nur A. Fadhil (2015).Pengantar Filsafat Umum(PDF). Medan: Perdana Publishing. hlm. 7.ISBN 978-602-6970-02-2. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  5. Sanjayanti, N. P. A. H., Darmayanti, N. W. S., dan Mahayasa, K. E. (2021).Ilmu Alamiah Dasar. Badung: Nilacakra. hlm. 12–13.ISBN 978-623-6176-73-3. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  6. Armawi, Armaidy (2021).Filsafat Barat Pra-Modern. Sleman: Gadjah Mada University Press. hlm. 62.ISBN 978-602-386-984-8. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  7. Haboddin, M., dkk. (2016).Metodologi Ilmu Pemerintahan(PDF). Pusat Kajian Inovasi Pemerintahan dan Kerjasama AntarDaerah. hlm. 89.ISBN 978-602-17392-6-6. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  8. Roswantoro, Alim (2015)."Filsafat Sosial-Politik Plato dan Aristoteles".Refleksi.15 (2): 125.
  9. Ibrahim, Duski (2017).Filsafat Ilmu: Dari Penumpang Asing untuk Para Tamu(PDF). Palembang: NoerFikri. hlm. 113.ISBN 978-602-6318-97-8. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  10. Lavine, T. Z. (2020).From Socrates to Sartre: The Philosophic Quest. Yogyakarta: Immortal. hlm. 85. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  11. Rohman, A., dan Rukiyati (2014). Lamsuri, Mohammad (ed.).Epsitemologi dan Logika: Filsafat untuk Pengembangan Pendidikan(PDF). Sleman: Aswaja Pressindo. hlm. 110.ISBN 978-602-18653-6-1. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  12. Sudiantara, Yosephus (2020).Filsafat Ilmu Pengetahuan: Bagian pertama, Inti Filsafat Ilmu Pengetahuan(PDF). Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata. hlm. 5.ISBN 978-623-7635-46-8. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  13. Sumanto, Edi (2019). Sartono, Oki Alek (ed.).Filsafat Jilid I(PDF). Bengkulu: Penerbit Vanda. hlm. 60.ISBN 978-602-6784-91-9. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  14. Biyanto (2015).Filsafat Ilmu dan Ilmu Keislaman(PDF). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm. 10.ISBN 978-602-229-495-5. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  15. Waris (2014). Rofiq, Ahmad Choirul (ed.).Pengantar Filsafat(PDF). Ponorogo: STAIN Po Press. hlm. 10–11. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  16. Siska, Yulia (2015).Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Garudhawaca. hlm. 237. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  17. Sulistyarini, D., dan Zainal, A. G. (2020). Ikhwan, Khaerul (ed.).Buku Ajar Retorika(PDF). Serang: CV. AA. Rizky. hlm. 4.ISBN 978-623-7726-81-4. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  18. Mumtazinur (2019). Armia, Muhammad Siddiq (ed.).Ilmu Sosial dan Budaya Dasar(PDF). Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry. hlm. 40–41.ISBN 978-602-50172-4-7. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  19. Madung, Otto Gusti (2013).Filsafat Politik: Negara dalam Bentangan Diskursus Filosofis(PDF). Flores: Penerbit Ledalero. hlm. XV.ISBN 978-979-9447-04-3.Diarsipkan(PDF) dari versi aslinya tanggal 2021-12-26. Diakses tanggal2021-12-26.
  20. Husna, Aspiyatul (2020)."Kebahagiaan menurut Aristoteles dan Al-Ghazali".
  21. Budiardjo, Miriam (2008).Dasar-Dasar Ilmu Politik(PDF). Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 14.ISBN 978-979-22-3494-7. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  22. Isharyanto (2016).Kedaulatan Rakyat dan Sistem Perwakilan Menurut UUD 1945(PDF). Yogyakarta: Penerbit WR. hlm. 11.ISBN 978-602-6934-42-0. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  23. Wantu, Fence M. (2015).Pengantar Ilmu Hukum(PDF). Gorontalo: UNG Press. hlm. 30.ISBN 978-602-72133-6-4. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  24. Ishaq (2018).Dasar-Dasar Ilmu Hukum(PDF). Jakarta: Sinar Grafika. hlm. 3.ISBN 978-979-007-652-5.Diarsipkan(PDF) dari versi aslinya tanggal 2021-12-24. Diakses tanggal2021-12-26.
  25. Saleh, Adnan Achiruddin (2018).Pengantar Psikologi(PDF). Makassar: Penerbit Aksara Timur. hlm. 10.ISBN 978-602-5802-10-2. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  26. Ryadi, Agustinus (2013).Kesadaran Akan Immortalitas Jiwa sebagai Dasar Etika: Pengantar Filsafat di dalam Islam(PDF). Sidoarjo: Zifatama Publishing. hlm. 4–5.ISBN 978-602-17546-8-9. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  27. Mubarok dan Andjani, M. D. (2014).Komunikasi Antarpribadi dalam Masyarakat Majemuk(PDF). Jakarta Timur: Dapur Buku. hlm. 42.ISBN 978-602-1615-65-2. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  28. Nuruddin, Muhammad (2021).Hal-Hal yang Membingungkan Seputar Tuhan. Depok: Keira. hlm. 40.ISBN 978-623-7754-64-0. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  29. Wattimena, Reza A. A. (2015). Koratno, Y. Dwi (ed.).Bahagia, Kenapa Tidak?(PDF). Yogyakarta: Maharsa. hlm. 114.ISBN 978-602-08931-1-2.Diarsipkan(PDF) dari versi aslinya tanggal 2022-03-05. Diakses tanggal2021-12-25.
  30. Rakhmat, Muhamad (2013). Haerun, M., dan Nurrahmat, F. B. (ed.).Pengantar Logika Dasar(PDF). Bandung: LoGoz Publishing. hlm. 6–7.ISBN 978-602-9272-09-3. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  31. Hidayat, Ainur Rahman (2018). Afandi, Moh. (ed.).Filsafat Berpikir: Teknik-Teknik Berpikir Logis Kontra Kesesatan Berpikir(PDF). Pamekasan: Duta Media Publishing. hlm. 11.ISBN 978-602-6546-55-5. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  32. Pane, Erina (2019).Legal Drafting(PDF). Harakindo Publishing. hlm. 1–2. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  33. Purwanto, Muhammad Roy (2019).Ilmu Mantiq(PDF). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. hlm. 4.ISBN 978-602-450-360-4. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)

Bacaan lanjutan

[sunting |sunting sumber]
  • Ackrill J. L. (1997).Essays on Plato and Aristotle, Oxford University Press, US.
  • Ackrill, J. L. (1981).Aristotle the Philosopher. Oxford and New York: Oxford University Press.
  • Adler, Mortimer J. (1978).Aristotle for Everybody. New York: Macmillan. A popular exposition for the general reader.
  • Ammonius (1991). Cohen, S. Marc; Matthews, Gareth B (ed.).On Aristotle's Categories. Ithaca, NY: Cornell University Press.ISBN 0-8014-2688-X.
  • Aristotle (1908–1952).The Works of Aristotle Translated into English Under the Editorship of W. D. Ross, 12 vols. Oxford:Clarendon Press. These translations are available in several places online; see Pranala luar.
  • Bakalis Nikolaos. (2005).Handbook of Greek Philosophy: From Thales to the Stoics Analysis and Fragments, Trafford PublishingISBN1-4120-4843-5
  • Bocheński, I. M. (1951).Ancient Formal Logic. Amsterdam: North-Holland Publishing Company.
  • Bolotin, David (1998).An Approach to Aristotle's Physics: With Particular Attention to the Role of His Manner of Writing. Albany: SUNY Press. A contribution to our understanding of how to read Aristotle's scientific works.
  • Burnyeat, M. F.et al. (1979).Notes on Book Zeta of Aristotle's Metaphysics. Oxford: Sub-faculty of Philosophy.
  • Cantor, Norman F.; Klein, Peter L., ed. (1969).Ancient Thought: Plato and Aristotle. Monuments of Western Thought. Vol. 1. Waltham, Mass: Blaisdell Publishing Co.
  • Chappell, V (1973). "Aristotle's Conception of Matter".Journal of Philosophy.70:679–96.doi:10.2307/2025076.
  • Code, Alan. (1995). Potentiality in Aristotle's Science and Metaphysics, Pacific Philosophical Quarterly 76.
  • Ferguson, John (1972).Aristotle. New York: Twayne Publishers.
  • De Groot, Jean (2014).Aristotle's Empiricism: Experience and Mechanics in the 4th Century BC, Parmenides Publishing,ISBN978-1-930972-83-4
  • Frede, Michael. (1987).Essays in Ancient Philosophy. Minneapolis: University of Minnesota Press.
  • Fuller, B.A.G. (1923).Aristotle. History of Greek Philosophy. Vol. 3. London: Cape.
  • Gendlin, Eugene T. (2012).Line by Line Commentary on Aristotle's De Anima, Volume 1: Books I & II; Volume 2: Book III. Spring Valley, New York: The Focusing Institute.Available online in PDF.
  • Gill, Mary Louise. (1989).Aristotle on Substance: The Paradox of Unity. Princeton: Princeton University Press.
  • Guthrie, W. K. C. (1981).A History of Greek Philosophy. Vol. 6.Cambridge University Press.
  • Halper, Edward C. (2009).One and Many in Aristotle's Metaphysics, Volume 1: Books Alpha – Delta, Parmenides Publishing,ISBN978-1-930972-21-6.
  • Halper, Edward C. (2005).One and Many in Aristotle's Metaphysics, Volume 2: The Central Books, Parmenides Publishing,ISBN978-1-930972-05-6.
  • Irwin, T. H. (1988).Aristotle's First Principles. Oxford: Clarendon Press,ISBN0-19-824290-5.
  • Jaeger, Werner (1948). Robinson, Richard (ed.).Aristotle: Fundamentals of the History of His Development (Edisi 2nd). Oxford: Clarendon Press.
  • Jori, Alberto. (2003).Aristotele, Milano: Bruno Mondadori Editore (Prize 2003 of the "International Academy of the History of Science")ISBN88-424-9737-1.
  • Kiernan, Thomas P., ed. (1962).Aristotle Dictionary. New York: Philosophical Library.
  • Knight, Kelvin. (2007).Aristotelian Philosophy: Ethics and Politics from Aristotle to MacIntyre, Polity Press.
  • Lewis, Frank A. (1991).Substance and Predication in Aristotle. Cambridge: Cambridge University Press.
  • Lloyd, G. E. R. (1968).Aristotle: The Growth and Structure of his Thought. Cambridge: Cambridge Univ. Pr.,ISBN0-521-09456-9.
  • Lord, Carnes. (1984).Introduction toThe Politics, by Aristotle. Chicago: Chicago University Press.
  • Loux, Michael J. (1991). Primary Ousia: An Essay on Aristotle's Metaphysics Ζ and Η. Ithaca, NY: Cornell University Press.
  • Maso, Stefano (Ed.), Natali, Carlo (Ed.), Seel, Gerhard (Ed.). (2012)Reading Aristotle: Physics VII.3:What is Alteration?Proceedings of the International ESAP-HYELE Conference, Parmenides Publishing.ISBN978-1-930972-73-5
  • McKeon, Richard (1973).Introduction to Aristotle (Edisi 2d). Chicago: University of Chicago Press.
  • Owen, G. E. L. (1965c). "The Platonism of Aristotle".Proceedings of the British Academy.50:125–150. [Reprinted in J. Barnes, M. Schofield, and R. R. K. Sorabji, eds.(1975).Articles on Aristotle Vol 1. Science. London: Duckworth 14–34.]
  • Pangle, Lorraine Smith (2003).Aristotle and the Philosophy of Friendship. Cambridge: Cambridge University Press. Aristotle's conception of the deepest human relationship viewed in the light of the history of philosophic thought on friendship.
  • Plato (1979). Allen, Harold Joseph; Wilbur, James B (ed.).The Worlds of Plato and Aristotle. Buffalo: Prometheus Books.
  • Reeve, C. D. C. (2000).Substantial Knowledge: Aristotle's Metaphysics. Indianapolis: Hackett.
  • Rose, Lynn E. (1968).Aristotle's Syllogistic. Springfield: Charles C Thomas Publisher.
  • Ross, Sir David (1995).Aristotle (Edisi 6th). London: Routledge. A classic overview by one of Aristotle's most prominent English translators, in print since 1923.
  • Scaltsas, T. (1994).Substances and Universals in Aristotle's Metaphysics. Ithaca: Cornell University Press.
  • Strauss, Leo (1964). "On Aristotle'sPolitics", inThe City and Man, Chicago; Rand McNally.
  • Swanson, Judith (1992).The Public and the Private in Aristotle's Political Philosophy. Ithaca: Cornell University Press.
  • Taylor, Henry Osborn (1922). "Chapter 3: Aristotle's Biology".Greek Biology and Medicine. Diarsipkan dariasli tanggal 27 March 2006. Diakses tanggal3 January 2017.
  • Veatch, Henry B. (1974).Aristotle: A Contemporary Appreciation. Bloomington: Indiana U. Press. For the general reader.
  • Woods, M. J. (1991b). "Universals and Particular Forms in Aristotle's Metaphysics".Aristotle and the Later Tradition.Oxford Studies in Ancien Philosophy. Vol. Suppl. hlm. 41–56.

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Cari tahu mengenai Aristoteles pada proyek-proyek Wikimedia lainnya:
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary
Gambar dan media dari Commons
Kutipan dari Wikiquote
Teks sumber dari Wikisource
Entri basisdata #Q868 di Wikidata
Wikisource Yunani memiliki teks asli yang berkaitan dengan artikel ini:
Koleksi karya (kebanyakan dalam bahasa Inggris atau Yunani)
Tentang
Gagasan
Corpus Aristotelicum
Pengikut
Topik terkait
Internasional
Nasional
Akademik
Seniman
Orang
Lain-lain
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aristoteles&oldid=28394874"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp