Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel inimemberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah; bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
"Anthrax" beralih ke halaman ini. Untuk band metal, lihatAnthrax (band).
Antraks
Lesi kulit berupaeskar hitam yang merupakan karakteristik antraks
Bekerja dengan hewan, bepergian ke daerah endemis[2]
Aspek klinis
Gejala dan tanda
Bentuk kulit: lepuh kecil dengan pembengkakan di sekitarnya Bentuk inhalasi: demam, nyeri dada,dispnea Bentuk intestinal: mual, muntah, diare, sakit perut Bentuk injeksi: demam,abses[3]
Antraks adalahpenyakit menular yang disebabkan bakteriBacillus anthracis. Antraks bermakna "arang" dalambahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam. Antraks paling sering menyerangherbivor-herbivor liar dan yang telah dijinakkan. Penyakit ini bersifatzoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, tetapi tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.[9]
Antraks berasal darianthrax (ἄνθραξ), katabahasa Yunani untuk arang.[10][11] Istilah ini digunakan karena munculnyalesi kulit berwarna hitam akibat infeksi antraks bentuk kutaneus. Adanyaeskar hitam dikelilingi oleh kulit berwarna merah cerah telah lama dikenal sebagai ciri khas penyakit ini. Antraks diduga telah ada sejakZaman Perunggu, ketika penyakit ini menjadi masalah pada peternakan domba yang memproduksi wol.[12]
Secara historis, antraks dikenal dengan berbagai nama yang menunjukkan gejala, lokasi, dan kelompok yang dianggap paling rentan terhadap infeksi. Nama-nama tersebut di antaranya penyakit arang,karbunkelganas, demam limpa atau radang limpa, penyakitBradford, penyakitCumberland, penyakit penyortir wol, dan penyakit portirjangat.[13][14]
Antraks kutaneus dengan lesi kulit di leher (atas) dan lengan (bawah)
Antraks kutaneus terjadi saat sporaB. anthracis masuk ke dalam kulit, umumnya melalui kulit yang tergores atau tersayat. Ini merupakan bentuk antraks yang paling banyak ditemukan dan paling tidak berbahaya. Seseorang memperoleh antraks kutaneus setelah kulitnya bersentuhan dengan hewan atau produk hewan yang terkontaminasi spora bakteri, seperti jangat, rambut, atau wol.[15] Meskipun demikian, spora tersebut juga dapat terbawa oleh serangga yang kemudian menggigit kulit dan menyebabkan antraks kutaneus.[16][17] Lesi kulit primer umumnya muncul dalam tiga hingga lima hari setelah paparan berupapapula yang gatal dan tidak menimbulkan nyeri. Dalam 24 hingga 36 jam, terbentukvesikula yang mengalaminekrosis di bagian tengahnya dan kemudian mengering hingga membentukeskar hitam (karakteristik penyakit ini) yang dikelilingiedema dan sejumlah vesikula keunguan. Meskipun spora yang menyebabkan antraks kutaneus dapat menjangkiti semua bagian tubuh, area yang paling sering terkena adalah kepala, leher, danekstremitas.[18]
Infeksi yang bersifat lokal akan mereda dalam tujuh hingga sepuluh hari setelah pemberian antibiotik. Kulit akan pulih dalam beberapa pekan, tergantung ukuran, lokasi, tingkat keparahan lesi. Proses penyembuhan ini tidak dapat dipercepat oleh pemberian obat-obatan. Komplikasi dapat terjadi pada sejumlah kasus. Demam serta eskar yang nyeri dan bernanah merupakan ciri terjadinya infeksi sekunder, sedangkan edema daneritema yang meluas merupakan tanda antraks kutaneus yang berat.[18][19]
Pada Desember 2009, terjadi kasus antraks diSkotlandia yang melibatkan 14 penggunaheroin, menyebabkan kematian tujuh dari mereka.. Heroin yang disuntikkan ke dalam tubuh mereka, baik secaraintravena maupunintraotot, terkontaminasi sporaB. antracis. Manifestasi antraks akibat injeksi ini di antaranya infeksi jaringan lunak yang serius,radang danabses pada area penyuntikan,fasciitis nekrotikan,selulitis yang disertai edema, dansepsis sistemik yang berujung pada kematian dalam beberapa jam.[20][21]
Faktorvirulensi dari penyakit ini disebabkan olehB. anthracis yang berasal dari kapsul dantoksin.[22] Kapsul dariB. anthracis terdiri daripoly D-glutamic acid yang tidak berbahaya (non toksik) bagi dirinya sendiri.[22] Kapsul ini dihasilkan olehplasmid pX02 dan berfungsi untuk melindungi sel darifagositosis danlisis.[22] Toksin yang dihasilkan olehB. anthracis berasal dariplasmid pX01 yang memiliki ABmodel (activating danbinding). Toksin dariB. anthracis terdiri dari tiga jenis, yaituprotective antigen (PA) yang berasal dari kapsulpoly D- glutamic acid,edema factor (EF), danlethal factor (LF).[22] Ketiga toksin ini tidak bersifatracun secaraindividual, tetapi dapat bersifat toksik bahkanletal jika ada dua atau lebih. Toksin PA dan LF akan mengakibatkan aktivitas yang letal, EF dan PA akan mengakibatkan penyakitedema (nama lain dari penyakit anthrax), toksin EF dan LF akan saling merepresi (inaktif), sedangkan jika ada ketiga toksin tersebut (PA, LF, dan EF), maka akan mengakibatkan edema,nekrosis dan pada akhirnya mengakibatkan kematian (letal).[22]
Bila spora antraks masuk ke dalam tubuh dan kemudian sudah tersebar di dalam peredaran darah, akan tercipta suatumekanismepertahanan darisel darah putih, tetapi sifatnya hanya sementara.[23] Setelah spora dari pembuluh darah terakumulasi dalam sistem limpa, makainfeksi akan mulai terjadi.[23] Racun dari toksin yang dihasilkan oleh sel vegetatif tersebut akan mengakibatkan perdarahan internal (internal bleeding) sehingga mengakibatkan kerusakan pada beberapajaringan bahkanorgan utama. Jika racun dari toksin tersebut telah tersebar, makaantibiotik apa pun tidak akan berguna lagi.[23]
Manusia dapat terinfeksi bilakontak dengan hewan yang terkena antraks, dapat melaluidaging,tulang,kulit, maupunkotoran. Meskipun begitu, hingga kini belum ada kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yangmengidap antraks
Infeksi antraks jarang terjadi namun hal yang sama tidak berlaku kepada herbivor-herbivor sepertiternak,kambing,unta, danantelop. Antraks dapat ditemukan di seluruh dunia. Penyakit ini lebih umum terjadi di negara-negaraberkembang ataunegara-negara tanpa programkesehatan umum untuk penyakit-penyakit hewan. Beberapa daerah di dunia seperti (Amerika Selatan danTengah,Eropa Selatan danTimur,Asia,Afrika,Karibia, danTimur Tengah) melaporkan kejadian antraks yang lebih banyak terhadap hewan-hewan dibandingkan manusia.
Antraks biasa ditularkan kepadamanusia disebabkan pengeksposan kepadahewan yangsakit atau hasil ternakan sepertikulit dandaging, atau memakan daging hewan yang tertular antraks. Selain itu, penularan juga dapat terjadi bila seseorang menghirupspora dari produk hewan yang sakit misalnya kulit ataubulu yang dikeringkan. Pekerja yang tertular kepada hewan yang mati dan produk hewan dari negara di mana antraks biasa ditemukan dapat tertularB. anthracis, dan antraks dalam ternakanliar dapat ditemukan diAmerika Serikat. Walaupun banyak pekerja sering tertular kepada jumlahspora antraks yang banyak, kebanyakan tidak menunjukkansimptom.
Antraks dapat memasuki tubuh manusia melaluiusus,paru-paru (dihirup), atau kulit (melaluiluka). Antraks tidak mungkin tersebar melalui manusia kepada manusia.
BakteriB. anthracis ini termasukbakteri gram positif, berbentuk basil, dan dapat membentukspora.Endospora yang dibentuk olehB. anthracis akan bertahan dan akan terus berdormansi hingga beberapa tahun ditanah. Di dalam tubuh hewan yang saat ini menjadi inangnya tersebut, spora akan bergerminasi menjadiselvegatatif dan akan terus membelah di dalam tubuh. Setelah itu, sel vegetatif akan masuk ke dalam peredaran darah inangnya. Proses masuknya spora anthrax dapat dengan tiga cara, yaitu:
inhaled anthrax, di mana spora anthrax terhirup dan masuk ke dalamsaluran pernapasan.
cutaneous anthrax, di mana spora anthrax masuk melalui kulit yangterluka. Proses pemasukkannya spora ke dalam manusia sebagian besar merupakancutaneous anthrax (95% kasus).
gastrointestinal anthrax, di mana daging dari hewan yang dikonsumsi tidak dimasak dengan baik, sehingga masih mengandungspora dan termakan.
Beberapa gejala-gejala antraks tipe pencernaan adalahmual,pusing, muntah, tidaknafsu makan,suhu badan meningkat,muntah berwarnacokelat atauhitam,buang air besar berwarna hitam, sakit perut yang sangat hebat (melilit). Sedangkan, gejala antraks tipe kulit ialah bisul merah kecil yang nyeri. Kemudian lesi tadi membesar, menjadiborok, pecah dan menjadi sebuahluka. Jaringan di sekitarnya membengkak, dan lesi gatal tetapi agak terasa sakit. Antraks terjadi setelah mengomsumsi daging yang terkena antraks. Daging yang terkena antraks mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berwarna hitam, berlendir, dan berbau.
Secara umum, perawatan untuk penyakit antraks dapat dilakukan dengan pemberianantibiotik, biasanyapenisilin, yang akan menghentikan pertumbuhan dan produksi toksin.[24] Pemberian antitoksin akan mencegah pengikatan toksin terhadap sel.[24] Terapi tambahan, sepertisedation (pemberian obat penenang).[24] Namun, pada level toksin sudah menyebar dalam pembuluh darah dan telah menempel padajaringan maka toksin tidak dapat dinetralisasi dengan antibiotik apa pun.[24] Walaupun dengan pemberian antitoksin, antibiotik, atau terapi, pasien tentu mempunyai rasio kematian.[24]
^ab"Who Is at Risk".CDC. 1 September 2015. Diarsipkan dariversi asli tanggal 11 Mei 2016. Diakses tanggal14 Mei 2016.Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ab"Symptoms".CDC. 23 Juli 2014. Diarsipkan dariversi asli tanggal 11 May 2016. Diakses tanggal14 Mei 2016.Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Diagnosis".CDC. 1 September 2015. Diarsipkan dariversi asli tanggal 11 Mei 2016. Diakses tanggal14 Mei 2016.Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Treatment". CDC. 14 January 2016. Diarsipkan dariversi asli tanggal 11 May 2016. Diakses tanggal14 May 2016.Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Anthrax".FDA. 17 June 2015. Diarsipkan dariversi asli tanggal 7 May 2016. Diakses tanggal14 May 2016.Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Liddell, Henry George; Scott, Robert (1940),"ἄνθραξ",Greek-English Lexicon diPerseus Project, diarsipkan dariversi asli tanggal 18 Maret 2022, diakses tanggal10 April 2022
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (2020),"Types of Anthrax",Centers for Disease Control and Prevention, diarsipkan dariversi asli tanggal 7 April 2022, diakses tanggal11 April 2022