Scalia memegang yurisprudensi dan ideologi yang konservatif, mengadvokasikan tekstualisme dalaminterpretasi hukum dan orisinalisme dalaminterpretasi konstitusi. Ia mengirimi rekan-rekannya dengan "Ninogram" (memo-memo yang dinamakan berdasarkan nama panggilannya, "Nino") berupaya mempersuasi mereka kepada sudut pandangnya. Ia adalah pembela kekuasaan cabang pemerintahan eksekutif dan meyakini bahwaKonstitusi AS memperbolehkanhukuman mati dan tidak menjamin hak baik untukaborsi maupunpernikahan sesama jenis. Terlebih lagi, Scalia memandangtindakan afirmatif dan kebijakan-kebijakan lainnya yang memberikan status perlindungan khusus bagikelompok minoritas sebagai inkonstitusional. Pandangan semacam itu memberinya reputasi sebagai salah satu dari hakim agung yang paling konservatif di Mahkamah Agung. Dalam banyak kasus, ia mengajukan opini terpisah, sering kali mengecam opini mayoritas di Mahkamah Agung—terkadang dengan pedas.
Scalia lahir pada tanggal 11 Maret 1936, diTrenton, New Jersey.[10] Ia adalah anak tunggal Salvatore Eugenio (Eugene) Scalia (1903–1986), seorang imigran Italia dariSommatino,Sisilia. Ayah Scalia lulus dariUniversitas Rutgers dan adalah mahasiswa pascasarjana diUniversitas Columbia dan klerek pada waktu anaknya dilahirkan.[11] Eugene Scalia kemudian menjadi seorang profesorrumpun bahasa Roman diKolese Brooklyn, tempat ia adalah penganut mazhabkritik sastra baruformalis dari teori sastra.[12] Ibu Scalia, Catherine Louise (née Panaro) Scalia (1905–1985), lahir di Trenton dengan orang tua imigran Italia dan bekerja sebagai guru sekolah dasar.[11][13]
Pada tahun 1939, Scalia dan keluarganya pindah keElmhurst, Queens, tempat ia bersekolah di Sekolah Clement C. Moore P.S. 13.[14][15] Setelah menyelesaikankelas delapan,[16] ia mendapatkan beasiswa akademik keSMA Xavier, sebuah sekolah militerYesuit diManhattan,[17] dari mana ia lulus dengan peringkat pertama di kelasnya pada tahun 1953.[18] Scalia mencapai nilai rata-rata 97.5 di Xavier, meraih penghargaan dalam bahasa Latin, Yunani, dan debat, di antara mata pelajaran lainnya, selain juga menjadi anggota terhormat dariklub Glee.[19] Ia di kemudian hari merenungkan bahwa ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tugas sekolah dan mengakui, "Saya tidak pernah keren."[20]
Sewaktu muda, Scalia juga aktif sebagaiPramuka dan menjadi bagian dari organisasi kehormatan nasional Pramuka,Order of the Arrow.[21] Teman sekelas yang kemudian akan menjadi pejabat Negara Bagian New York William Stern mengingat Scalia di masa SMAnya: "Anak ini adalah seorang konservatif ketika ia berumur 17 tahun. Seorang Katolik yang sangat konservatif. Ia bisa saja menjadi anggotaKuria. Ia adalah siswa terbaik di kelasnya. Ia brilian, jauh di atas semua orang lain."[10][22]
Pada tahun 1953, Scalia mendaftar diUniversitas Georgetown, tempat ia mengambil jurusan sejarah. Ia menjadi juara debat perguruan tinggi diPhilodemic Society di Universitas Georgetown dan menjadi pemain yang mendapat pujian kritis.[23] Ia mengambil tahun keduanya kuliah ke luar negeri diSwiss diUniversitas Fribourg.[10] Scalia lulus dari Georgetown pada tahun 1957 sebagainarawisuda kelas dengan gelarBachelor of Arts,summa cum laude. Scalia kemudian studi hukum diSekolah Hukum Harvard, tempat ia menjadi editor untukHarvard Law Review.[24] Ia lulus dari Sekolah Hukum Harvard pada tahun 1960 denganBachelor of Laws,magna cum laude. Harvard memberi penghargaan kepada Scalia sebuah Sheldon Fellowship, yang mengizinkannya untuk bepergian ke luar negeri di Eropa selama tahun 1960 and 1961.[25]
Scalia memulai karirnya dalam dunia hukum di firma hukum Jones, Day, Cockley dan Reavis (sekarangJones Day) diCleveland, Ohio, tempat ia bekerja sejak tahun 1961 hingga 1967.[26] Ia sangat dihormati di firma hukum tersebut dan kemungkinan besar akan diangkat menjadi partner tetapi ia kemudian mengatakan bahwa ia telah lama berniat untuk mengajar. Ia meninggalkan Jones Day pada tahun 1967 untuk menjadi profesor diSekolah Hukum Universitas Virginia, memindahkan keluarganya keCharlottesville.[27]
Setelah empat tahun di Charlottesville, Scalia memasuki pelayanan publik pada tahun 1971. PresidenRichard Nixon menunjuknya sebagai penasihat umum untukKantor Kebijakan Telekomunikasi, di mana salah satu tugas utamanya adalah merumuskan kebijakan federal untuk pertumbuhan televisi kabel. Dari tahun 1972 ke 1974, ia adalah ketua dariKonferensi Administratif Amerika Serikat, sebuahagensi independen kecil yang berupaya meningkatkan kinerja birokrasi federal.[25] Pada pertengahan tahun 1974, Nixon menominasi Scalia sebagaiWakil Jaksa Agung untukKantor Penasihat Hukum.[25] Setelah pengunduran diri Nixon, nominasi tersebut dilanjutkan oleh PresidenGerald Ford, dan Scalia dikonfirmasi oleh Senat pada tanggal 22 Agustus 1974.[28]
SetelahWatergate, pemerintahan Ford terlibat dalam sejumlah konflik dengan Kongres. Scalia berulang kali bersaksi di hadapan komite-komite kongres, membela pernyataan pemerintahan Ford tentanghak istimewa eksekutif mengenai penolakannya untuk menyerahkan dokumen-dokumen.[29] Di dalam pemerintahan, Scalia mengadvokasikan agar presiden memveto sebuah rancangan undang-undang yang mengamandemenUndang-Undang Kebebasan Informasi, yang akan sangat memperluas jangkauan undang-undang tersebut. Pandangan Scalia menang, dan Ford memveto RUU tersebut, tetapi Kongres membalikkan veto tersebut.[30] Pada awal tahun 1976, Scalia menyampaikan satu-satunya kasusnya di hadapan Mahkamah Agung,Alfred Dunhill of London, Inc. v. Republic of Cuba. Scalia, atas nama pemerintah AS, berargumen mendukung Dunhill, dan posisi tersebut berhasil.[31]Setelah kekalahan Ford oleh PresidenJimmy Carter, Scalia bekerja beberapa bulan diAmerican Enterprise Institute.[32]
Ia kemudian kembali ke akademia, mengambil tempat tinggal diSekolah Hukum Universitas Chicago dari tahun 1977 hingga 1982,[33] meskipun ia menghabiskan satu tahun sebagaiprofesor tamu diSekolah Hukum Stanford.[34] Selama waktu Scalia di Chicago,Peter H. Russell mempekerjakannya atas nama pemerintah Kanada untuk menulis sebuah laporan mengenai bagaimana Amerika Serikat dapat membatasi aktivitas dinas rahasianya untukKomisi McDonald, yang sedang menyelidiki pelanggaran yang dilakukanAngkatan Kepolisian Kerajaan Kanada (RCMP). Laporan tersebut—selesai pada tahun 1979—mendorong komisi untuk merekomendasikan agar ada keseimbangan antara kebebasan sipil dan kegiatan RCMP yang pada dasarnya tidak diawasi.[35] Pada tahun 1981, ia menjadi salah satu penasihat pertama yang adalah anggota fakultas bagi cabang Universitas Chicago dariFederalist Society yang baru saja didirikan.[33]
Pengadilan Tinggi Federal AS untuk Sirkuit D.C. (1982–1986)
KetikaRonald Reagan terpilih menjadi presiden pada bulan November 1980, Scalia mengharapkan jabatan utama di pemerintahan yang baru. Ia diwawancarai untuk jabatanJaksa Agung Muda Amerika Serikat, tetapi jabatan tersebut diberikan kepadaRex E. Lee, yang membuat Scalia sangat kecewa.[36] Scalia ditawarkan jabatan hakim diPengadilan Tinggi Federal AS untuk Sirkuit Ketujuh yang berpusat di Chicago pada awal tahun 1982 tetapi ia menolaknya, berharap untuk ditunjuk kepadaPengadilan Tinggi Federal AS untuk Sirkuit Distrik Columbia yang lebih berpengaruh. Belakangan pada tahun itu, Reagan menawarkan Scalia kursi di Sirkuit D.C., yang ia terima.[37] Ia dikonfirmasi oleh Senat AS pada tanggal 5 Agustus 1982, dan disumpah pada tanggal 17 Agustus 1982.
Di Sirkuit D.C., Scalia membangun rekam kerja yang konservatif sambil memenangkan pujian di kalangan hukum atas tulisan hukum yang kuat dan cerdas yang sering kali kritis terhadap preseden Mahkamah Agung yang ia merasa terikat sebagai hakim pengadilan yang lebih rendah untuk mengikuti. Opini-opini Scalia menarik perhatian pejabat pemerintahan Reagan, yang, menurutThe New York Times, "menyukai hampir semua yang mereka lihat dan ... mendaftarkannya sebagai prospek terkemuka untuk Mahkamah Agung".[38]
Pencalonan menjadi Hakim Agung Amerika Serikat (1986)
Hakim Scalia dan istrinya (kiri) dan Presiden Reagan (kanan) menonton sedang Ketua Mahkamah AgungWarren Burger menyumpahWilliam Rehnquist sebagai Ketua Mahkamah Agung berikutnya, 26 September 1986.
Pada tahun 1986, Ketua Mahkamah AgungWarren Burger memberi tahu Gedung Putih akan niatnya untuk pensiun. Reagan pertama memutuskan untuk mencalonkan Hakim AgungWilliam Rehnquist untuk menjadi Ketua Mahkamah Agung. Keputusan tersebut berarti bahwa Reagan juga harus memilih seorang calon untuk mengisi kursi Rehnquist sebagai hakim agung.[39] Jaksa AgungEdwin Meese, yang menasihati Reagan mengenai keputusan tersebut, dengan serius hanya mempertimbangkan Scalia danRobert Bork, seorang hakim lainnya di Sirkuit D.C..[40] Merasa bahwa kali ini adalah kesempatan terakhir untuk memilih hakim agung, presiden dan para penasihatnya memilih Scalia daripada Bork. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut. Reagan ingin menunjuk hakim agung Italia-Amerika pertama.[41] Selain itu, Scalia sepuluh tahun lebih muda dan kemungkinan akan menjabat lebih lama di Mahkamah.[39] Scalia juga memiliki keunggulan karena tidak memiliki "jejak kertas" Bork;[42] hakim yang lebih tua tersebut telah menulis beberapa artikel kontroversial tentang hak-hak individu.[43] Scalia dipanggil ke Gedung Putih dan menerima pencalonan Reagan.[39]
Ketika sidangKomite Yudisier Senat mengenai pencalonan Scalia dimulai pada bulan Agustus 1986, ia menghadapi sebuah komite yang baru saja berdebat sengit mengenai pencalonan Rehnquist. Para saksi dan senator Demokrat berpendapat bahwa sebelum menjadi hakim, Rehnquist telah terlibat dalam aktivitas yang dirancang untuk menghalangi kaum minoritas dari mengikuti pemilihan. Para anggota komite tidak berselera untuk pertarungan kedua kalinya mengenai Scalia dan dalam hal apapun enggan menentang calon hakim agung Italia-Amerika yang pertama.[44] Sang hakim tidak terlalu ditekan mengenai isu-isu kontroversial seperti aborsi atau hak-hak sipil.[45] Scalia, yang menghadiri sidang bersama istri dan sembilan anaknya duduk di belakangnya, sempat melakukan perbincangan penuh humor dengan Sen.Howard Metzenbaum (D-OH), yang telah ia kalahkan di sebuah pertandingan tenis dalam, sebagaimana dikatakan sang calon, "sebuah kasus di mana integritas saya mengalahkan penilaian saya".[46]
Scalia tidak mendapatkan oposisi dari komite tersebut. Senat memperdebatkan pencalonan Scalia hanya sebentar saja, mengkonfirmasinya 98–0 pada tanggal 17 September, dengan demikian menjadikannya hakim agung Italia-Amerika pertama di Mahkamah. Pemungutan suara tersebut mengikuti konfirmasi Rehnquist sebagai Ketua Mahkamah Agung dengan suara 65–33 pada hari yang sama. Scalia mulai menjabat pada tanggal 26 September 1986. Salah satu anggota komite, Senator dan yang kelak menjadi PresidentJoe Biden (D-DE), kemudian menyatakan bahwa ia menyesal tidak menentang Scalia "karena ia sangat efektif".[47]
Scalia berpandangan bahwa garis pemisahan yang jelas antara cabang legislatif, eksekutif, dan yudikatif mengikuti secara langsung dari Konstitusi, dengan tidak ada cabang yang diizinkan untuk menjalankan kekuasaan yang diberikan kepada cabang lain.[48] Pada hari-hari awalnya di Mahkamah, ia menuliskan pendapat berbeda yang kuat—dan sendirian—dalamMorrison v. Olson (1988), di mana opini mayoritas Mahkamah mempertahankanhukum Penasihat Independen. Draf tiga puluh halaman Scalia mengagetkan Hakim AgungHarry Blackmun atas isinya yang penuh emosi; Blackmun merasa "draf tersebut bisa dipotong menjadi sepuluh halaman jika Scalia menghilangkan teriakannya".[49] Scalia mengindikasikan bahwa undang-undang tersebut merupakan pelanggaran yang tidak beralasan terhadap cabang eksekutif oleh cabang legislatif. Ia memperingatkan, "Sering kali isu semacam ini akan datang ke hadapan Mahkamah, dapat dikatakan, berpakaian bulu domba ... Tetapi serigala ini datang sebagai serigala".[49]
KasusMistretta v. United States tahun 1989 menantangKomisi Penjatuhan Hukuman Amerika Serikat, sebuah badan independen di dalam cabang yudikatif yang anggotanya (beberapa adalah hakim federal) dapat dicopot hanya untuk alasan yang baik. Pemohon berargumen bahwa pengaturan tersebut melanggar pemisahan kekuasaan dan bahwaPedoman Penjatuhan Hukuman Amerika Serikat yang diterbitkan oleh komisi tersebut tidak sah. Delapan hakim agung bergabung dengan opini mayoritas yang ditulis oleh Blackmun, mempertahankan Pedoman tersebut sebagai konstitusional.[50] Scalia berbeda pendapat, Menyatakan bahwa penerbitan Pedoman adalah fungsi pembuatan undang-undang yang tidak dapat didelegasikan oleh Kongres[51] dan menjuluki Komisi tersebut sebagai “semacam Kongres tim junior universitas”.[49]
Scalia, Antonin; Scalia, Christopher J.; Whelan, Edward (2017).Scalia Speaks: Reflections on Law, Faith, and Life Well Lived.Crown Publishing Group.ISBN9780525573326.
^Sumber-sumber jurnalistik terpecah mengenai apakah Scalia meninggal pada malam hari tanggal 12 Februari 2016, atau pada pagi hari tanggal 13 Februari 2016.[2][3][4][5][6][7]
^"Antonin Scalia Fast Facts". CNN. 8 Maret 2013. Diarsipkan dariversi asli tanggal 14 Februari 2016. Diakses tanggal14 Februari 2016.Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Justice Scalia on the record",CBS, 24 Agustus 2008, diarsipkan dariversi asli tanggal January 4, 2010, diakses tanggal13 Januari 2010Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Wallison, Peter (2004), "Of loyalty, leaks, and the White House staff", dalamWallison, Peter,Ronald Reagan: the power of conviction and the success of his Presidency, Basic Books, hlm. 151,ISBN9780813390475.