Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Angsuman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dariAnsuman)
Angsuman
अंशुमान्
Angsuman (kanan) bertemu dengan nenek tua yang meminta sedekah. Ilustrasi dari buku Tales from the Indian Epics, 1918.
Angsuman (kanan) bertemu dengan nenek tua yang meminta sedekah. Ilustrasi dari bukuTales from the Indian Epics, 1918.
Tokoh dalam mitologi Hindu
NamaAngsuman
EjaanDewanagariअंशुमान्
EjaanIASTAṅśumān
Nama lainAnsumat
Kitab referensiRamayana;Purana;Mahabharata (Wanaparwa)
AsalAyodhya,Kerajaan Kosala
KediamanAyodhya
Kastakesatria
Profesiraja
DinastiSurya
AyahAsamanjasa
AnakDilipa

Angsuman (Dewanagari: अंशुमान्; ,IASTAṅśumān,अंशुमान्) atauAnsumat (Dewanagari: अन्शुमत्; ,IASTAnśumat,अन्शुमत्), dalammitologi Hindu, adalah nama seorang raja dari kalanganDinasti Surya atauSuryawangsa. Ia merupakan putra dariAsamanjasa, dan cucu dari RajaSagara. Ia memerintahKerajaan Kosala dengan pusat pemerintahan diAyodhya. Ia berusaha menurunkansungai Gangga dariswarga ke Bumi demi menyucikan arwah para pamannya yang gentayangan. Namun usaha tersebut tidak berhasil. Dalambahasa Sanskerta, nama Ansuman secara harfiah berarti "Pembawa terang" atau "Pembawa cahaya".

Kisah

[sunting |sunting sumber]

Kakek Angsuman adalahSagara, penguasakerajaan Kosala dengan pusat pemerintahan diAyodhya. Ayahnya ialahAsamanjasa, yang diusir dari kerajaan karena berperilaku tidak baik. DalamwiracaritaRamayana yang diceritakan kembali olehC. Rajagopalachari, Angsuman menyingkirkan ayahnya sendiri yang dianggap tidak waras, sehingga tidak berhak lagi untuk mewarisi takhta. Sedangkan dalamMahabharata, Asamanjasa diusir oleh ayahnya sendiri. Sebelum pengusiran, Asamanjasa telah menikah.[1] Angsuman memiliki paman berjumlah enam puluh ribu orang.[2]

Upacara Aswamedha

[sunting |sunting sumber]

Ketika RajaSagara menyelenggarakanAswamedhaYadnya (upacara korban kuda), Angsuman bertindak sebagai pengawal kuda yang dipakai sebagai sarana upacara. Dalam upacara tersebut, seekor kuda dilepaskan, kemudian Angsuman beserta para prajurit mengikuti ke mana pun ia berlari. Kerajaan yang dilewati oleh kuda tersebut dapat memilih untuk mengakui hegemoni Sagara (serta membayar upeti), atau bertarung. Pada saat Angsuman dan para prajurit beristirahat, mereka pun menambatkan kuda tersebut. Dengan tujuan menggagalkan upacara Aswamedha, DewaWisnu[1] (versi lain menyebutkan DewaIndra) menyamar menjadi seorang wanita tua dan meminta sedekah kepada Angsuman. Angsuman pun memberikan makanan serta tempat bermalam kepada wanita tua tersebut. Ketika semuanya tertidur, wanita tua kembali ke wujudnya semula lalu membawa kabur kuda Aswamedha.

Setelah gagal mengejar pencuri, Angsuman kembali ke kerajaan dan menceritakan peristiwa yang telah terjadi kepada Sagara. Sang raja mengerahkan enam puluh ribu putranya untuk mencari kuda tersebut. Akhirnya para putra Sagara menemukan bahwa kuda itu berada di dekatResiKapila yang sedang bermeditasi. Sebenarnya, Dewa Indra yang cerdik sengaja meninggalkan kuda itu di sana. Karena merasa bahwa sang resi-lah yang telah mencuri kuda tersebut, para putra Sagara membangunkan Resi Kapila. Dengan sorot mata yang memancarkan kemarahan, sang resi membakar keenam puluh ribu putra Sagara dengan sinar matanya.[3]

Setelah lama para putra Sagara tidak kembali untuk membawa hasil, Angsuman menelusuri jejak mereka. Angsuman menemukan bahwa kuda tersebut berada di asramaResiKapila. Ia senang sekaligus bingung sebab ia melihat tumpukan abu dan tulang yang berserakan di sekitar tempat tersebut. Atas petunjuk dari SangGaruda, Angsuman tahu bahwa tumpukan abu dan tulang berasal dari jenazah enam puluh ribu pamannya. Garuda memberi saran bahwa hanyalah airGangga yang turun darisurga yang mampu menyucikan arwah keenam puluh ribu putra Sagara.[1] Beberapa versi mengatakan bahwa Resi Kapila sendiri yang memberi nasihat kepada Ansuman untuk membawa turun sungai Gangga dari surga demi menyucikan arwah para pamannya. Setelah menerima perintah itu, Ansuman kembali ke hadapan Raja Sagara dan menyelesaikanAswamedhaYadnya yang diselenggarakan oleh sang raja.[3][4]

Pemerintahan dan keturunan

[sunting |sunting sumber]

Setelah Sagara wafat, Angsuman menggantikannya. DalamMahabharata diceritakan Angsuman memerintah dengan adil dan bijaksana, dengan wilayah kekuasaan yang menjangkau tepi samudra.[2] Namun ia tidak berhasil membawa turun sungai Gangga untuk menyucikan arwah pamannya. Angsuman memiliki putra bernamaDilipa, yang juga tidak berhasil membawa sungai Gangga. Dilipa memiliki putra bernamaBhagiratha. Pada masa pemerintahan Bhagiratha, sungai Gangga berhasil diturunkan dari surga.[5]

Angsuman lain

[sunting |sunting sumber]

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ^abcKincaid, C. A. (Charles Augustus) (1918), "The Descent of the Ganges",Tales from the Indian epics (dalam bahasa Inggris), London: Oxford University Press, hlm. 112–124 
  2. ^abKisari Mohan Ganguli (1883–1896), "Section CVII",The Mahabharata of Krishna Dvaipayana Vyasa – Book 3: Vana Parva, Sacred-Texts.com Pemeliharaan CS1: Format tanggal (link)
  3. ^ab"Mahabharata Vana Parva - Translation by KM Ganguly | Mahabharata Stories, Summary and Characters from Mahabharata". 
  4. ^"The Vishnu". Diarsipkan dariversi asli tanggal 29 August 2012. Diakses tanggal2012-08-15. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^"Valmiki Ramayana reference 1.42.1 i.e. Balakanda, Sarga 42, Sloka 1". Diakses tanggal2019-07-28. 

Didahului oleh:
Sagara
Dinasti Surya
RajaAyodhya
Diteruskan oleh:
Dilipa
Kitab
Tokoh
Dinasti Surya
Brahmana
Wanara
Raksasa
Lainnya
Lokasi
Topik lain
Manu
Kesatria
Keturunan
Swayambu Manu
KeturunanPriyabrata
KeturunanUtanapada
Dinasti Surya
Dinasti Candra
Brahmana
danResi
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angsuman&oldid=26981043"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp