Amabie (アマビエ) adalah makhluk legenda dalamcerita rakyat Jepang berwujudputri duyung dengan mulut seperti paruhburung yang muncul dari laut. Ia bergerak menggunakan ketiga kaki atau siripnya dan diyakini dapat meramalkan panen berlimpah atau wabah. Amabie kemungkinan merupakan bentuk lain dariAmabiko atauAmahiko, atau dikenal juga sebagaiAmahiko-nyūdo (尼彦入道).
Sumber tertulis yang menerangkan tentang Amabiko berasal dari teks-teks kuno Jepang pada cetak balok kayu (woodblock print) bergambar, pamplet, atau salinan yang digambar menggunakan tangan. Amabie ditemukan pada cetakan bertahun 1846. Pemberian nama Amabie digunakan setelah ditemukannya selebaran yang dilukis dengan tangan bertahun 1844.
Menurut sumber literatur, Amabie pertama kali muncul diProvinsi Higo (Prefektur Kumamoto), sekitar pertengahan bulan keempat, pada tahun Kōka-3 (pertengahan Mei 1846) dizaman Edo. Ia muncul dengan sebuah objek bercahaya yang terlihat di laut. Saksi mata yang melihatnya membuat sebuah sketsa dari wujud Amabie yang digambarkan memiliki rambut panjang, mulut seperti paruh burung, ditutupi sisik dari leher ke bawah dan berkaki tiga. Gambar tersebut beserta beberapa uraian mengenainya kemudian dimuat pada sebuahkawaraban disebarluaskan di Jepang.[1][2]
Selama masa pandemi COVID-19 di Jepang, Amabie menjadi topik cuitan di halamanTwitter di Jepang. Senimanmanga seperti Chica Umino, Mari Okazaki dan Toshinao Aoki menerbitkan versi kartun dari Amabie mereka dijejaring sosial.[3] Akun Twitter Orochi Do, toko seni yang menyediakangulir gantung yōkai, dikatakan sebagai akun pertama yang membuat sebuah cuitan “a new coronavirus countermeasure” (penanggulangan virus corona baru) pada akhir Februari 2020.[4]
![]() | Artikel bertopik Mitologi atau cerita rakyat Jepang ini adalah sebuahrintisan. Anda dapat membantu Wikipedia denganmengembangkannya. |