Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 5 abad SM![]() Elaea(en) ![]() ![]() |
Kematian | 4 abad SM![]() |
Kegiatan | |
Spesialisasi | Filsafat![]() |
Pekerjaan | filsuf, pembicara, rhetorician(en)![]() ![]() |
Periode aktif | (Floruit(mul)![]() ![]() |
Karya kreatif | |
Karya terkenal
|
Alkidamas adalah seorangfilsuf yang termasuk ke dalam golonganSofis.[1] Ia adalah murid dariGorgias.[1] Hanya ada sedikit sumber-sumber kuno yang berbicara tentang pemikirannya.[2]Aristoteles menyinggung nama dan pemikiran Alkidamas di dalam bukunyaRetorika (1373b 18; 1398b 9; 1406a 2; 1406b 11).[3]
Alkidamas berasal dari kotaElaea.[1] Ia hidup pada masa yang sama dengan Gorgias, yakni sekitar permulaan abad ke-4 SM.[4] Karena ia dikenal sebagai murid dari sekolah Gorgias, maka dapat disimpulkan bahwa ia pernah tinggal diAthena.[1][4]
Salah satu fragmen yang diketahui tentang pemikiran Alkidamas adalah mengenai hubungan antara filsafat dan negara.[1] Alkidamas menyatakan bahwa filsafat berperan sebagai "benteng yang mengancam kekuatan hukum".[3] Kemudian hukum dipandang sebagai "raja" dari suatu pemerintahan.[1]
Alkidamas melihat kebebasan sebagai hukum dasariah seorang manusia.[1] Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa perbudakan haruslah dihapuskan.[1][5][6] Menurut Alkidamas:
Di dalam risalah yang berjudul "Perihal Kaum Sofis", Alkidamas mengajarkan suatu gaya bahasa.[7] Menurutnya, bila seseorang menuliskan suatu perkataan dengan tujuan menyampaikan maksudnya, maka ia harus menghindari ketelitian di dalam pemakaian kata dan berbicara dengan spontan.[7] Arsitoteles, dalam "Retorika", memberi kritik terhadap gaya bahasa yang diajarkan oleh Alkidamas.[3] Berikut adalah beberapa gaya bahasa yang digunakan oleh Alkidamas:
MenurutEduard Zeller, pemikiran Alkidamas tentang kebebasan manusia memberikan pengaruh terhadap gerakan emansipasi perempuan yang terjadi pada akhir abad ke-5 SM.[1] Keterangan tentang gerakan ini didapatkan dariAristophanes danEuripides.[1]