Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Alas kaki

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Alas" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihatAlas (disambiguasi).
Sepatu wanita, contoh alas kaki

Alas kaki ataukasut adalah produk sepertisepatu dansandal yang dipakai untuk melindungikaki terutama bagiantelapak kaki. Alas kaki melindungi kaki agar tidak cedera dari kondisi lingkungan seperti permukaan tanah yang berbatu-batu, berair, udara panas, maupun dingin. Alas kaki membuat kaki tetap bersih, melindungi daricedera sewaktu bekerja, dan sebagai gaya busana.

Sepatu dibuat oleh pengrajin sepatu atau tukang sepatu, sedangkan ahli memperbaiki sepatu disebut tukang sol sepatu. Bahan-bahan untuk alas kaki diantaranya adalahkayu,plastik,karet,kulit,tekstil, danserat tanaman. Alas kaki seperti sepasang sandal bisa dibuat pengrajin hanya dengan menggunakan peralatan sederhana seperti pisau, jarum, dan benang. Sementara itu, sepatu olahraga dibuat di pabrik sepatu dengan bantuan mesin-mesin.

Sebelum memakai alas kaki, orang sering mengenakankaus kaki ataustoking agar kaki lebih nyaman dan tidak lecet. Selain itu, kaus kaki berfungsi sebagai penyerap keringat dan kelembapan sehingga kaki lebih bersih dan higienis. Dalam kebudayaan Barat, orang boleh tidak melepas alas kaki sewaktu berada di dalam rumah, sehingga berkembang perabot rumah tangga sepertikursi. Sebaliknya dalam kebudayaanAsia Timur, alas kaki dilepas sewaktu berada di dalam rumah.

Sejarah

[sunting |sunting sumber]
Calceus

Dari lukisanMesir Kuno diThebes, Mesir diketahui bahwa orang Mesir sudah mengenakan alas kaki sekitar abad ke-15 SM. Dalam lukisan digambarkan pengrajin yang duduk di kursi pendek. Seorang pengrajin sibuk bekerja membuat sandal, sedangkan seorang lagi sedang menjahit sepatu. Sandal dibuat dari bahan-bahan sepertikain, daunpalem,papirus, kulit, atau bahan serupa yang dianyam.

Bagi orang Yunani dan Romawi kuno, alas kaki merupakan salah satu gaya busana yang elegan. Sandal yang disebutbaxa ataubaxea dibuat dari anyaman daun palem. Pemakainya adalah kalangan bawah seperti filsuf dan pendeta.Apuleius menulis bahwa pendeta muda memakai sandal dari daun palem seperti yang dikenakan orang Mesir. Pengrajin sandal disebutbaxearii atausolearii. Alas kaki ringan yang dipakai di dalam rumah disebutsolea, sedangkan sepatu (calceus) dipakai di luar rumah. Alas kaki yang menutupi bagian atas kaki disebutsoccus, dan dikenakan di dalam rumah sepertislipper (selop) dalam kebudayaan Barat. Sepatu bot bertali yang memperlihatkan seluruh jemari kaki disebutcothurnus. Bagian alas (sol)cothurnus sering dibuat tebal dengan sisipangabus. Pemakainya adalah penunggang kuda, aktor drama tragedi, pemburu, dan bangsawan yang ingin tampak lebih tinggi dan gagah.

Prajurit Romawi mengenakan sandal bertali dengan jari-jari yang terbuka. Bila mereka berperang di kawasan perbukitan, bagian bawah sandal dilengkapi dengan gerigi yang tajam atau paku. Bentuk dan warna sepatu bot menunjukkan jabatan dan pekerjaan. Senator Romawi mengenakan sepatu berwarna hitam dengan hiasan bulan sabit berwarna emas atau perak di bagian atas sepatu. Kaisar Romawi menghiasi sepatu bot dengan batu permata dan emas. KaisarAurelian melarang laki-laki mengenakan sepatu berwarnamerah,kuning,putih, atauhijau karena warna-warna tersebut yang dikhususkan untuk wanita. Sementara itu, KaisarHeliogabalus melarang wanita menghias sepatu dengan emas dan permata.

Sepatu kalangan bangsawan Eropa pada abad ke-12 dipenuhi dengan berbagai hiasan mewah. Sepatu botHenry II berwarna hijau dengan garis-garis emas. Dari makamHenry VI dari Sicilia yang wafat tahun1197 ditemukan sepatu dengan bagian atas dari kain emas berhias mutiara. Bagian sol dibuat dari gabus berlapis kain emas. Sepatu menutupi hingga bagian pergelangan kaki, dan dikencangkan dengan kancing kecil. Permaisuri Constance yang wafat tahun 1198 mengenakan sepatu dari kain emas berhiaskan permata, dengan pengencang berupa sabuk kulit yang diikat dengan tali.

Mekanisasi pembuatan alas kaki secara massal dimulai sejak abad ke-18 Masehi sebagai bagian dariRevolusi Industri. Alas kaki menjadi produk yang mengalamiproduksi massal setelah munculnya teknologi inovatif seperti alat tenun listrik, mesin pemisah kapas danmesin jahit.[1]

Bahan baku

[sunting |sunting sumber]

Bahan baku pembuatan alas kaki utamanya adalah kulit, karet, kayu, kain atau plastik.[2]Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan alas kaki harus telah melalui uji ketahanan abrasi.[3]

Jenis

[sunting |sunting sumber]

Berdasarkan metode pembuatannya

[sunting |sunting sumber]

Alas kaki rajutan

[sunting |sunting sumber]

Alas kaki dengan bahan rajutan bersifat lentur. Sifat ini membuatnya dapat mengikuti bentuk kaki dan tidak memberitekanan yang keras pada kaki. Alas kaki dengan bahan rajutan lebih nyaman digunakan dibandingkan dengan alas kaki lainnya.[2]

Berdasarkan modelnya

[sunting |sunting sumber]

Alas kaki berhak

[sunting |sunting sumber]

Alas kaki tanpa hak membuat pemakainya cepat lelah.Kelelahan dapat dikurangi dengan mengenakan alas kaki berhak rendah. Tinggi hak antara 1–3 cm. Alas kaki dengan hak rendah memberikan penampilan yang modis. Pemakaiannya sesuai untuk pemakai yang memerlukan keseimbangan tubuh seperti ibu hamil dalam masa hamil tua. Sementara itu, alas kaki dengan hak tinggi juga mempercepat kelelahan pada pemakainya. Pengguna alas kaki dengan hak tinggi juga dapat merasakan sakit pada bagian pergelangan kaki atau punggung ketika terlalu sering memakainya.[4]

Produksi

[sunting |sunting sumber]

Pada tahun 2018, negara produsen alas kaki dengan jumlah produksi terbanyak di dunia secara berturut-turut adalah Tiongkok, India, Vietnam dan Indonesia.[5] Tiongkok berperan sebagai negara pengekspor alas kaki terbesar di dunia. Peran Tiongkok menimbulkan kerentanan bagi negara-negara produsen alas kaki  terhadapproteksionisme danperang dagang. Alasannya adalah terjadinyaperang dagang Amerika Serikat–Tiongkok.[6]

Pemakai

[sunting |sunting sumber]

Pasien

[sunting |sunting sumber]

Alas kaki biasanya digunakan olehpasien yang sedang mengikutites berjalan dan waktu habis.[7] Pasien memerlukan alas kaki ketika adarisiko terjatuh.[8]

Referensi

[sunting |sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting |sunting sumber]
  1. ^Organisasi Perburuhan Internasional 2019, hlm. 1.
  2. ^abHastutie, Ratu Sri (2010).Sepatu dan Sandal Rajut. Surabaya: Tiara Aksa. hlm. 7.ISBN 978-979-012-215-4. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^Sani, Ridwan Abdullah (Mei 2019). Hastuti, Sri Budi, ed.Karakterisasi Material. Jakarta: PT Bumi Aksara. hlm. 1.ISBN 978-602-444-553-9. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  4. ^Nisrina (Januari 2021).Buku Panduan untuk Cewek. Anak Hebat Indonesia. hlm. 204.ISBN 978-623-244-972-5. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^Sulamit, T., dan Sari, D. G. P., ed. (Juli 2019)."Opini WTP".Majalah Solusi.9 (2): 3. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link)
  6. ^Organisasi Perburuhan Internasional 2019, hlm. 8.
  7. ^Julianti, dkk. 2021, hlm. 19-20.
  8. ^Julianti, dkk. 2021, hlm. 21.

Daftar pustaka

[sunting |sunting sumber]

Bacaan lanjutan

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alas_kaki&oldid=26293461"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp