Biografi inimemerlukan lebih banyakcatatan kaki untukpemastian. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercayaharus segera dihapus, khususnya jika berpotensimemfitnah. Cari sumber: "Al-Mutawakkil II" – berita ·surat kabar ·buku ·cendekiawan ·JSTOR (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini) |
| Al-Mutawakkil II | |
|---|---|
| KhalifahAbbasiyah | |
| Berkuasa | 1479-1497 |
| Pendahulu | Al-Mustanjid II |
| Penerus | Al-Mustamsik |
| Wangsa | Abbasiyah |
| Dinasti | Abbasiyah |
| Ayah | Ya'qub bin al-Mutawakkil I |
| Ibu | Haj al-Malik |
Abu al-'Izz Abdul Aziz al-Mutawakkil 'Alallah bin Ya'qub bin al-Mutawakkil 'Alallah (bahasa Arab:أبو العز عبد العزيز المتوكل على الله بن يعقوب بن المتوكل على الله) (lahir pada tahun 819H,[1] wafat pada hari Rabu, 30 Muharram 903H/27 September1497) adalah seorangKhalifahAbbasiyah diKairo,Mesir pada tahun1479-1497.[2]
Ibunya, Haj al-Malik, adalah seorang anak tentara. Ayahnya, Ya'qub, bukan seorang khalifah. Al-Mutawakkil II dibesarkan secara terhormat, banyak dimintai pendapat. Akhlaknya yang mulia membuat dia sangat dicintai masyarakat dan para pembesar. Dikenal sebagai khalifah yang rendah hati, perilakunya menyejukkan, dan wajahnya selalu ceria saat bertemu siapa pun. Ia juga memiliki wawasan yang luas, banyak menggeluti ilmu. Ia pernah belajar kepada ayah darias-suyuthi dan kepada yang lain. Dia dinikahkan oleh pamannyaAl-Mustakfi III dengan putrinya sendiri yang kemudian melahirkan anak yang saleh. Dengan demikian ia adalahBani Hasyim di tengah Bani Hasyim.[2]
KetikaAl-Mustanjid II menderita sakit dalam waktu lama, ia mewasiatkan kekhalifahan kepadanya. Maka hari Senin, 16 Muharram 884H, ia langsung dilantik sebagai khalifah setelah al-Mustanjid wafat. Pelantikannya dihadiri oleh sultan, para hakim dan para pembesar. Awalnya ia ingin menyandang gelar al-Musta'in Billah, tetapi akhirnya ia memilih gelar al-Mutawakkil 'Alallah. Dengan diiring oleh para hakim dan para pembesar, ia kembali ke kediamannya. Hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah baginya. Namun, kemudian ia kembali ke benteng, tempat yang pernah menjadi kediaman al-Mustanjid.[2]
Al-Mutawakkil II | ||
| Didahului oleh: Al-Mustanjid II | KhalifahKairo 1479-1497 | Diteruskan oleh: Al-Mustamsik |