Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Al-Mutawakkil II

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Biografi inimemerlukan lebih banyakcatatan kaki untukpemastian. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercayaharus segera dihapus, khususnya jika berpotensimemfitnah.
Cari sumber: "Al-Mutawakkil II"  berita ·surat kabar ·buku ·cendekiawan ·JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Al-Mutawakkil II
KhalifahAbbasiyah
Berkuasa1479-1497
PendahuluAl-Mustanjid II
PenerusAl-Mustamsik
WangsaAbbasiyah
DinastiAbbasiyah
AyahYa'qub bin al-Mutawakkil I
IbuHaj al-Malik

Abu al-'Izz Abdul Aziz al-Mutawakkil 'Alallah bin Ya'qub bin al-Mutawakkil 'Alallah (bahasa Arab:أبو العز عبد العزيز المتوكل على الله بن يعقوب بن المتوكل على الله) (lahir pada tahun 819H,[1] wafat pada hari Rabu, 30 Muharram 903H/27 September1497) adalah seorangKhalifahAbbasiyah diKairo,Mesir pada tahun1479-1497.[2]

Kehidupannya

[sunting |sunting sumber]

Ibunya, Haj al-Malik, adalah seorang anak tentara. Ayahnya, Ya'qub, bukan seorang khalifah. Al-Mutawakkil II dibesarkan secara terhormat, banyak dimintai pendapat. Akhlaknya yang mulia membuat dia sangat dicintai masyarakat dan para pembesar. Dikenal sebagai khalifah yang rendah hati, perilakunya menyejukkan, dan wajahnya selalu ceria saat bertemu siapa pun. Ia juga memiliki wawasan yang luas, banyak menggeluti ilmu. Ia pernah belajar kepada ayah darias-suyuthi dan kepada yang lain. Dia dinikahkan oleh pamannyaAl-Mustakfi III dengan putrinya sendiri yang kemudian melahirkan anak yang saleh. Dengan demikian ia adalahBani Hasyim di tengah Bani Hasyim.[2]

KetikaAl-Mustanjid II menderita sakit dalam waktu lama, ia mewasiatkan kekhalifahan kepadanya. Maka hari Senin, 16 Muharram 884H, ia langsung dilantik sebagai khalifah setelah al-Mustanjid wafat. Pelantikannya dihadiri oleh sultan, para hakim dan para pembesar. Awalnya ia ingin menyandang gelar al-Musta'in Billah, tetapi akhirnya ia memilih gelar al-Mutawakkil 'Alallah. Dengan diiring oleh para hakim dan para pembesar, ia kembali ke kediamannya. Hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah baginya. Namun, kemudian ia kembali ke benteng, tempat yang pernah menjadi kediaman al-Mustanjid.[2]

Peristiwa penting

[sunting |sunting sumber]
  • Pada tahun ketika ia dilantik, al-Malik al-Asyraf Qaytbay mengadakan perjalanan ke negeriHijaz untuk menunaikan ibadah haji. Ini adalah peristiwa penting karena lebih dari seratus tahun para sultan tidak pernah melakukan ibadah haji. Ia memulai perjalan hajinya dengan ziarah keMadinah. Setelah membagi-bagikan uang sebesar enam ribu dinar di Madinah, ia pergi keMekkah dan membagikan uang sebanyak lima ribu dinar. Dia lantas menunjuk orang yang akan mengajar di sekolah yang ia bangun. Usai menunaikan ibadah haji, ia pulang keMesir. Kota-kota di Mesir dihias untuk menyambut kepulangannya.[2]
  • Pada tahun 885H, tentara Mesir pimpinan Dawadar bergerak menuju Irak. Mereka bertemu dengan pasukan Ya'qub Syah. Dalam pertempuran ini tentara Mesir kalah. Sebagian dari mereka terbunuh, sedang sebagian lainnya ditawan. Dawadar sendiri ditawan dan kepalanya dipenggal. Peristiwa ini terjadi pada paruh kedua Ramadhan.[2]
  • Ahad, 17 Muharram 886H, terjadi gempa bumi hebat usai salat Ashar. Gunung-gunung dan bangunan-bangunan berguncang. Sekalipun gempa itu tidak berlangsung lama, tetapi memakan korban dengan meninggalnya hakim agung Syarafuddin bin Id, salah seorang ulama besar mazhabHanafi karena tertimpa reruntuhan tembok madrasah as-Saleh.[2]
  • Pada bulanRabiul awal pada tahun yang sama, seseorang yang bernama Khaki dariIndia datang ke Mesir. Ia mengaku berumur dua ratus lima puluh tahun. As-Suyuthi menemuinya, dan menanggapnya bahwa pria tersebut merupakan pria yang sangat kuat, semua jenggotnya hitam, sehingga secara logika tidak mungkin umurnya sudah tujuh puluh tahun, lebih-lebih jika telah mencapai dua ratus lima puluh tahun. Menurut as-Suyuthi pria tersebut telah berdusta. Menurut kabar tersiar yang didengar oleh as-Suyuthi, katanya, ia juga telah menunaikan ibadah haji pada usia delapan belas tahun. Lalu ia kembali ke India.[2]
  • Pada bulanSyawal pada tahun yang sama, datang surat dari Madinah yang mengabarkan bahwa pada malam 13 Ramadhan ada petir dari langit menyambar menara tempat azan, bahkan membakarnya petir itu menjatuhkan atas Masjid Nabawi dan menghanguskan sejumlah kitab, sehingga yang tersisa hanya tembok. Ini adalah kejadian yang begitu menakutkan.[2]
  • Hari Rabu, 30Muharram tahun 903H, khalifah wafat. Ia mewasiatkan jabatan khalifah kepada putranya yang bernama Ya'qub dengan gelar al-Mustamsik Billah.

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. "Al-Mutawakkil 'Alallah II Abdul Aziz bin Ya'qub". Diarsipkan dariasli tanggal 2008-06-11. Diakses tanggal2008-06-11.
  2. 12345678As-Suyuthi, Jalaluddin (2013).Rekam Jejak Para Khalifah Berdasartkan Riwayat Hadits. @as-prima pustaka, Jakarta.ISBN 978-602-14145-2-1. Halaman 654, 655, 656
Al-Mutawakkil II
Didahului oleh:
Al-Mustanjid II
KhalifahKairo
1479-1497
Diteruskan oleh:
Al-Mustamsik
Pendiri
Khalifah diBagdad
Khalifah diKairo
Wilayah penting
Tokoh lainnya
pro-Abbasiyah:Ibrahim al-Imam - anti-Abbasiyah:Bani Umayyah ·Hulagu Khan ·Bani Fathimiyah
Lain-lain
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Mutawakkil_II&oldid=28466505"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp