| al-Mustanjid المستنجد بالله | |||||
|---|---|---|---|---|---|
| Khalīfah Amirul Mukminin | |||||
Dinar emas al-Mustanjid pada tahun 557 H | |||||
| Khalifah ke-32Abbasiyah Khalifah Abbasiyah diBagdad | |||||
| Berkuasa | 12 Maret 1160 – 18 Desember 1170 | ||||
| Pendahulu | al-Muqtafi | ||||
| Penerus | al-Mustadi | ||||
| Kelahiran | 1124 Bagdad, Kekhalifahan Abbasiyah | ||||
| Kematian | 18 Desember 1170 (umur 46) Bagdad, Kekhalifahan Abbasiyah | ||||
| Pemakaman | Bagdad | ||||
| Selir | Zubaidah binti Abu Nasr binAl-Mustazhir[1] Ghaddha | ||||
| Keturunan | al-Mustadi | ||||
| |||||
| Dinasti | Abbasiyah | ||||
| Ayah | al-Muqtafi | ||||
| Ibu | Thawus | ||||
| Agama | IslamSunni | ||||
Abu al-Muẓaffar Yusuf bin Muhammad al-Muqtafi (bahasa Arab:أبو المظفّر يوسف بن محمد المقتفي; 1124 – 20 Desember 1170), lebih dikenal dengannama pemerintahannyaal-Mustanjid bi-llah (المستنجد بالله) adalahkhalifahAbbasiyah diBagdad dari tahun 1160 hingga 1170. Ia adalah putraKhalifah sebelumnyaal-Muqtafi.
Al-Mustanjid lahir pada tahun 1124. Ia adalah putra khalifahal-Muqtafi dan ibunya adalah seorangUmm walad bernama Thawus. Nama lengkapnya adalah Yusuf bin Muhammad al-Muqtafi danKunya adalahAbu al-Muzhaffar. Ketika Yusuf masih seorang pangeran muda, ayahnya menjadi khalifah pada tahun 1136. Ayahnya memerintah selama hampir dua puluh empat tahun sampai kematiannya pada tahun 1160. Ketika ayahnya meninggal, ia naik takhta. Ia melanjutkan kebijakan ayahnya dan ia juga mengukuhkanAwn al-Din bin Hubayra sebagai wazirnya. Awn al-Din sebelumnya menjabat sebagaiwazir untuk ayahnya. Masa jabatan Awn al-Din[2] menandai kemunduran terakhir pengaruh Seljuk di istana Abbasiyah (lihatPerang Abbasiyah–Seljuk), dan melihat berkembangnya pembelajaranHanbali di Bagdad. Ibnu Hubayra juga terlibat dalam penaklukanMesirFathimiyah olehNuruddin Zanki.[2]

Salah satu istri al-Muqtafi, ibu tiri al-Mustanjid, menginginkan putranya sendiri untuk menjadi penerus takhta. Ia berhasil membujuk banyak amir untuk memihaknya, dan menyuruh para budak perempuan mereka bersenjatakan belati untuk membunuh khalifah baru. Al-Mustanjid mengetahui rencana itu dan memenjarakan putra dan ibu pemberontak itu.
Sekitar waktu ini,dinasti Fathimiyah akhirnya runtuh setelah bertahan selama 260 tahun. Sang penakluk,Salahuddin, meskipun dirinya seorang Muslim ortodoks, awalnya tidak menyatakan keyakinanSunni di tengah-tengah orang-orang yang masih menganut ajaran dan praktik sekteSyiah. Namun, ia segera menemukan dirinya mampu melakukannya; dan dengan demikian supremasi spiritual Abbasiyah kembali menang, tidak hanya di Suriah, tetapi di seluruh Mesir dan semua wilayah jajahannya.
Tidak banyak yang bisa dikatakan selain bahwa khalifah ini terus menduduki posisi yang kurang lebih independen, dengan wazir dan lingkungan istana, dan hanya didukung oleh kekuatan kecil yang cukup untuk operasi lokal sesekali.
Catatan:[3]
Al-Mustanjid Lahir: 1124Meninggal: 20 Desember 1170 | ||
| Jabatan Islam Sunni | ||
|---|---|---|
| Didahului oleh: Al-Muqtafi | Khalifah Islam Kekhalifahan Abbasiyah 12 Maret 1160 – 20 Desember 1170 | Diteruskan oleh: Al-Mustadi |
Artikel bertopik biografi tokoh Islam ini adalah sebuahrintisan. Anda dapat membantu Wikipedia denganmengembangkannya. |