Achmad Albar | |
---|---|
![]() | |
Lahir | Achmad Syech Albar 16 Juli 1946 (umur 78) Surabaya,Jawa Timur, Indonesia |
Pekerjaan | |
Suami/istri | |
Anak | 4 |
Orang tua |
|
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | vokal |
Tahun aktif | 1958–sekarang |
Label | |
Artis terkait | |
![]() ![]() ![]() ![]() |
Achmad Syech Albar (bahasa Arab:أحمد شيخ البار'Aḥmad Šayḵ Al-Bār, lahir 16 Juli 1946) adalah seorangpenyanyi danpemusik berkebangsaanIndonesia. Ia juga merupakan vokalis dari grup musikGod Bless.
Achmad lahir dari pasangan Syech Albar danFarida Al-Hasni. Ibunya bercerai dan kemudian menikah dengan seorang artis dan sutradara,Djamaluddin Malik. Dari pernikahan mereka ini melahirkan seorang artis wanita yang menjadi adik tirinya yaituCamelia Malik. Achmad Albar biasa juga dipanggil dengan julukan Iyek. Achmad Albar pernah menikah dengan aktrisRini S. Bono dan mempunyai tiga putra: Fauzi Albar,Fachri Albar, dan Fadli Albar. Achmad Albar masuk ke dalam daftar The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa versi majalah RollingStone Indonesia.[1]
Awal karier di dunia hiburan, ketika mulai dikenal sebagianbintang film kanak-kanak.Djendral Kantjil, sekitar tahun1958. Kariernya di musik dimulai sejak ia usia 12 tahun, ia dan teman-temannya membentuk sebuahgrup musik bocah bernama Bintang Remaja, ketika mengikuti Festival Band Bocah diLapangan Banteng,Jakarta. Tetapi dua tahun kemudian grup musik ini bubar. BersamaTiti Qadarsih ia membentukKuarta Nada, tetapi grup musik ini tidak bertahan lama kemudian bubar.
Sekitar tahun1960, Iye berangkat keBelanda. Di negara kincir angin yang banyak ditumbuhi bunga tulip itupun, anak ke dua dari enam bersaudara ini ternyata tidak bisa melepaskan gairah bermusiknya. Ia membentuk grup musik Take Five (1966-1967), yang sempat mengikuti festival dan berhasil meraih vokalis terbaik. Pada tahun-tahun 1967-1972 bersama grup Clover Leaf, Iyek menelurkan 9 single. Beberapa lagu di antaranya, "Don’t Spoil My Day" dan "Grey Clouds" cukup diminati publik Belanda pada zamannya.
Akhir1972, bersamaLudwig Lemans, gitarisClover Leaf, ia kembali keIndonesia. Di tanah air ia melihat dan mengamati kehidupan bermusik masyarakatJakarta. Iye mencari musisi yang mau bergabung dengannya. Awal1973, Iye bersama Fuad Hassan (drum), Donny Fattah (bass),Jockie Surjoprajogo (keyboard), dan seorang Belanda Ludwig Lemans (gitar) mengadakan latihan diPuncak selama dua minggu, untuk menghadapi pergelaran musik diTaman Ismail Marzuki tanggal5 Mei1973. Dalam latihan mereka sepakat membentuk sebuahgrup dengan namaGod Bless.
Kesuksesannya saat merilis album perdana bertajukGod Bless pada tahun1975 membuat grup rock itu menjadi grup pembuka konser grup rock dunia "'Deep Purple'" di Jakarta. Figur Ahmad Albar meroket menjadisuperstar rock Indonesia dan Majalah Tempo edisi27 September1975 menjadikan dia sebagai laporan utama dengan memajang foto Albar di sampul depan.
Ahmad Albar yang berambut kribo pernah membentuk grupDuo Kribo bersamaUcok Harahap vokalis AKA Band yang juga berambut kribo. Duet ini menelurkan tiga album yakniNeraka Jahanam (1977),Pelacur Tua (1978), danPanggung Sandiwara (1978).
Ahmad Albar sempat mengecewakan sebagian penggemarnya ketika pada 1979 merilis album dangdut berjudulZakia atas prakarsa wartawan majalah musik Junior, Masheri Mansyur. Maklum ketika itu dangdut masih kerap dianggap sebagai musik kampungan oleh sebagian masyarakat. Album ini berisi sembilan lagu. Enam karya Albar adalah "Zakia", "Karena Harta", "Mawar Merah", "Raja Kumbang", "Tuhan Ada", dan "Beku". Tiga lainnya adalah "Pernyataan" (M Harris), "Obral" (Titiek Puspa), dan "Raja Sehari"(Ian). Ternyata lagu "Zakia" yang diciptakannya "meledak" di pasaran. GitarisIan Antono-lah yang meracik musiknya sehingga enak didengar. Tak hanya bernyanyi dangdut, Ahmad Albar pun main dalam film "Irama Cinta" bersama ratu dangdutElvy Sukaesih dan berduet membawakan lima lagu: "Aku Bahagia", "Rasa Berdebar", "Seharusnya Kau Tahu", "Engkau Jauh", dan "Lintah Darat".
Pada1980, God Bless mengeluarkan album kedua berjudulCermin. Ian Antono bergabung dalam kelompok musik cadas tersebut. Setelah itu God Bless vakum lama tetapi Ahmad Albar tetap bersolo karier atau tampil bersama penyanyi lain antara lainGito Rollies danMus Mujiono.
Sepanjang1980-an hingga pertengahan1990-an, Ahmad Albar mengeluarkan albumSyair Kehidupan (1980) bersama Ian Antono,Dunia Huru Hara danDunia Dibakar Api (1988) yang dibuat bersama pemusikAreng Widodo,Kartika (1989) bersama Gito Rollies, albumSecita Cerita,Langkah Pasti, danScenario bersamaFariz RM, danTangan Baja bersamaFarid Hardja, sertaJangan Ada Luka (1996) bersamalady rockerNicky Astria.
Saat mencari vokalis untukGong 2000 yang digawangi Ian Antono,Albert Wijaya,Yaya Muktio (drum),Harry Anggoman (keyboard), dan Donny Fatah, pilihan jatuh pada Ahmad Albar, karena dia dianggap yang terbaik saat itu. Konser Gong 2000 tanggal26 Oktober1991 di Parkir Timur Senayan memuaskan sekitar 100.000 penonton dengan peralatan sistem suara berkekuatan 120.000 watt dan lampu berkekuatan 300.000 watt. Grup ini menghasilkan empat album:Bara Timur (1991),Gong Live (1992),Laskar (1993), danPrahara (2000). Di sini Albar nyaris sempurna melahirkan God Bless kedua. Penggemar tampaknya tidak peduli apakah yang mereka dengar Gong 2000 atau God Bless, yang penting ada Ian, Donny, dan Albar.
Iye juga mengeluarkan album solo, yaituBis Kota (1990),Giliran Siapa (1991),Rini Tomboy (1991),Menanti Kepastian (1992),Bunga Kehidupan (1994),Biarlah Aku Pergi (1994), danKendali Dendam (1995).
Berturut-turut, kemudian God Bless mengeluarkan sejumlah album rekaman sepertiSemut Hitam (1988),Raksasa (1989),The Story of God Bless (1990),18 Greatest Hits of God Bless (1992), danApa Kabar (1997).
Selain sering menggelar konser di banyak kota di Tanah Air, Ahmad Albar juga sempat menggelar konser di luar negeri. Pada7 Februari2004 misalnya ia tampil diKuala Lumpur bersama God Bless memeriahkan ulang tahun grup rockMalaysiaSearch.
Seusai konser, Albar langsung bergabung dengan 11 penyanyi mudaDuta (Sheila on 7),Armand Maulana (Gigi),Fadly (Padi),Kikan (Cokelat),Andi (/rif),Roy (Boomerang),Warna,Audy,Ratu,Rio Febrian, danGlenn Fredly. Mereka bersama-sama menyanyikan "Rumah Kita" yang diambil dari album God BlessSemut Hitam.
Pada tanggal26 September2007, Ia ditangkap di rumahnya karena diduga terlibat kasus penemuan 490 ribu butirekstasi diapartemenTaman Anggrek,Jakarta Barat.[2] Ia pun terancam menghadapi pasal berlapis. Sejumlah tuduhan yang diarahkan oleh penyidik antara lain bersekongkol dengan buronan kasusnarkoba, memiliki dan menggunakannarkoba. Ia dituduh menyembunyikanJenny, seorang buronan narkoba dirumahnya,Cinere,Depok. Jenny merupakan kurir kasus penemuan 490 ribu butir ekstasi di apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat. Polisi juga menuduh Ia memiliki sebutir ekstasi yang ditemukan di dalam kamar mandinya. Hasil tesurine Ahmad Albar juga menunjukkan adanya kandungannarkoba.[3] Kasus ini tak hanya menyeret Ia. Karena anak keduanya, aktorFachri Albar juga sempat menjadiDPO (daftar pencarian orang) atauburon setelah ditemukan 1,2 gram kokain di kamarnya.[4] Namun tak lama,Fachri Albar menyerahkan diri secara sukarela pada tanggal30 November2007 didampingi bibinya,Camelia Malik, aktorHarry Capri (suami Camelia), serta Fitria Sukaesih (putri Ratu dangdutElvy Sukaesih).[5]
Ia akhirnya dijatuhi hukuman 8 bulan penjara potongan tahanan 7 bulan dan denda 6 juta rupiah. Vonis ini lebih rendah dari tuntutan JPU, 1 tahun penjara.[6] Ia akhirnya bebas pada tanggal 11 Juli 2008.[7]
Ahmad Albar menikah dengan aktrisRini S. Bono pada28 April1978. Rini adalah lawan mainnya dalam film "Laila Majenun" arahan sutradaraSjuman Djaya. Pasangan itu memiliki tiga putra, Fauzi Albar,Fachri Albar, dan Fadli Albar.
Seperti ayah dan ibunya yang bercerai, Ahmad Albar pun bercerai dengan Rini pada30 September1994. Setelah perceraiannya, Ahmad Albar sempat menjalin kasih dengan artisCut Keke.
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1958 | Djenderal Kantjil | Arman | |
1973 | Laki-Laki Pilihan | ||
1974 | Perawan Malam | ||
1975 | Laila Majenun | Anton | |
1976 | Si Doel Anak Modern | Achmad | |
1977 | Duo Kribo | ||
1978 | Kuda-Kuda Binal | ||
Ombaknya Laut Mabuknya Cinta | |||
Pacar Seorang Perjaka | Bahar | ||
1979 | Cubit-cubitan | ||
1980 | Aduhai Manisnya | ||
Untukmu Indonesiaku! | |||
Irama Cinta | |||
2010 | D'Love | Baskara | |
2012 | Jendral Kancil the Movie | ||
2016 | Pacarku Anak Koruptor |
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1975 | Laila Majenun | Sebagai penata musik | |
1976 | Si Doel Anak Modern | ||
1977 | Duo Kribo |
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)