Penjerap laboratorium.1a): CO2 inlet;1b): H2O inlet;2): outlet3): kolom absorpsi;4): kemasan.1. Tangki Penampung 2. Kran pengatur debit air 3. Tangki overflow 4. Saluran overflow 5. Floatmeter 6. Menara bahan isian 7. Kompresor 8. Botol penampung umpan 9. Manometer gas 10. Erlenmeyer 250 mL 11. Larutan H2SO4 penyerap
Dalam ilmukimia,absorpsi ataupenyerapan[1] adalahfenomena fisika atau kimia atau suatuproses di manaatom,molekul atauion memasuki fase ruah – bahancair ataupadat. Absorpsi (penyerapan) berbeda denganadsorpsi (penjerapan), karena molekul-molekul yang mengalami absorpsi memasuki volume, tidak hanya di permukaan saja (seperti yang terjadi pada adsorpsi). Istilah yang lebih umum adalahsorpsi (pengerapan) (bahasa Inggris:sorption), yang meliputi absorpsi,adsorpsi, danpertukaran ion. Absorpsi adalah suatu kondisi di mana sesuatu memasuki zat lain.[2]
Dalam banyak proses teknologi penting, absorpsi kimia digunakan untuk proses fisika, misalnya absorpsikarbon dioksida olehnatrium hidroksida – semacam proses asam-basa yang tidak mematuhi hukum partisi Nernst.
Beberapa contoh efek ini dapat dilihat pada artikelekstraksi cair-cair. Adalah hal yang mungkin untuk mengekstraksi suatuzat terlarut (solut) dari sastu fasecair ke fase cair lainnya tanpa reaksi kimia. Contoh solut semacam ini adalahgas mulia danosmium tetroksida.[2]
Proses absorpsi berarti bahwa zat menangkap dan memindahkan energi.Absorben mendistribusikan bahan yang ditangkapnya secara menyeluruh, sementaraadsorben hanya mendistribusikannya di permukaan saja.
Proses gas atau cair yang menembus ke dalam badan adsorben secara umum dikenal sebagai absorpsi.[3]
Absorpsi: Proses suatu bahan (absorbat) diretensi oleh bahan lain (absorben); ini dapat berupa larutan fisik gas, cairan, atau padatan dalam cairan, pengikatan molekul suatu gas, uap, cairan, atau pelarutan bahan pada permukaan padatan melalui gaya fisika, dll. Dalam spektrofotometri, absorpsi cahaya pada panjang gelombang tertentu digunakan untuk mengidentifikasi sifat kimia suatu molekul, atom atau ion dan untuk mengukur konsentrasi spesies-spesies ini.
Jika absorpsi adalah suatu proses fisika yang tidak berhubungan dengan proses fisika atau kimia, biasanya ia memenuhihukum distribusi Nernst:
"perbandingan konsentrasi beberapa spesies zat terlarut dalam dua fase ruah yang saling kontak pada kesetimbangan adalah konstan untuk zat terlarut dan fase ruah terentu":
Nilai konstanta KN bergantung pada suhu dan disebutkoefisien partisi.[4] Persamaan ini valid jika konsentrasi tidak terlalu besar dan jika spesies "x" tidak berubah bentuk dalam kedua fase. Jika molekul semacam ini mengalami asosiasi ataudisosiasi, maka persamaan ini tetap dapat menjelaskan kesetimbangan antara "x" dalam kedua fase, tetapi hanya untuk bentuk yang sama – konsentrasi seluruh bentuk yang tersisa harus dikalkulasi dengan melibatkan kesetimbangan secara keseluruhan.[2]
Dalam kasus absorpsi gas, perhitungan konsentrasi dapat dilakukan dengan menggunakan, misalnyaHukum gas ideal, c = p/RT.[5] Cara lainnya, dapat digunakantekanan parsial untuk menggantikan konsentrasi.
Absorpsi kimia atau absorpsi reaktif adalah reaksi kimia antara bahan yang diabsorpsi dan yang mengabsorbsi.[4] Kadang-kadang, ia merupakan kombinasi dengan absorpsi fisika. Absorpsi jenis ini bergantung padastoikiometri reaksi dan konsentrasi reaktannya.[6]
↑Leiviskä, Tiina; Gehör, Seppo; Eijärvi, Erkki; Sarpola, Arja; Tanskanen, Juha (10 April 2012). "Characteristics and potential applications of coarse clay fractions from Puolanka, Finland".Central European Journal of Engineering.2 (2):239–247.Bibcode:2012CEJE....2..239L.doi:10.2478/s13531-011-0067-9.